Saya ingin berbagi ttg pemandangan yang mirip di Aceh pada 2004 silam. Saat saya masih di sana.
Bukan utk apa-apa, tetapi agar tidak ada korban bencana yang dihina.
Biasanya, pelaku berasal dr perkampungan yg tidak terkena dampak tsunami.
Mereka berangkat ke lokasi, berdalih membantu atau mencari korban, tetapi justru memanfaatkan situasi utk menjarah.
Sekali lagi, pelakunya adalah oknum² dr perkampungan yg tdk terkena bencana.
Sekali lagi, pelakunya bukan korban bencana, tapi dr kampung2 yg tidak terkena bencana.
Di Banda Aceh, ini bisa ditelusuri di kawasan Seutui, di mana terdapat kali yg byk menghanyutkan korban tsunami.
Mereka mmg bs lapar dan haus, tapi musibah mrka alami takkan bikin mereka membawa musibah bagi org lain.
Penjarahan byk dilakukan oleh warga luar lokasi, dan kdg2 dijual kpd korban gempa. Bisa diinvestigasi soal ini dr byk saksi hidup di Aceh.
Melainkan, itu dilakukan oknum2 yg mungkin dr luar lokasi bencana, dan memanfaatkan kondisi utk mengambil untung.
Utk sekadar makan, wlpun sulit biasanya tetap ada yg bantu, orang2 baik dr perkampungan terdekat.
Lagi, penjarah seringkali adalah org2 yg berasal dr luar lokasi bencana.
Mereka sudah lemah, tertekan, tdk ada tenaga utk menembus lagi lokasi bencana stlah selamat di satu tempat utk menjarah.
Yg bertenaga dan kuat, dr luar korban.
Lebih banyak pelakunya dr luar kalangan korban. Yg memanfaatkan kesempatan utk mencari untung.
Mereka mencari kotak uang yg hanyut, bahkan ada uang dlm karung, atau spt crta tadi: emas2 di tubuh korban.
Mereka korban, takkan ada waktu utk berpikir utk menambah korban, atau menjadikan orang lain sbg korban lagi.
Sebab besar kemungkinan itu adalah org2 dr luar kalangan korban bencana.
Di mana² banyak puing. Perlu waktu lama utk membuka akses dlsb. Sebab byk jalan yg hancur.
Hargai mereka yg turun membantu dgn tdk mencibir usaha keras mrka utk bisa ke lokasi bencana.
Jangan cibir mereka hanya karena Anda merasa leluasa membuka mulut, tanpa melihat bgm medan ke lokasi.
Nah, cincin emas di jari korban melekat. Inilah yg diburu manusia² yg hatinya entah terbuat dr apa.
Menggambarkan gempa dan tsunami Aceh apa adanya.
Kenapa? Karena setelah mengambil emas di tubuh korban bencana, ia justru sempat mengaku sering dihantui oleh korban.
Sampai ia benar2 gila gara2 perasaan dihantui td.