Coba Dilawan, prajuritnya dimakan. Coba diajak omong, negosiatornya dimakan.
Coba diberi sajen berupa ternak, dimakan juga sih, tapi ternyata masih aja cari makanan lagi.
Naga itu berpesan, ia 'hanya' butuh persembahan satu orang saja setiap tahunnya : seorang gadis belasan tahun yang masihlah perawan.
Sungguh mencurigakan sekali naga ini 😒
Hingga sepakatlah mereka, apa boleh buat!
Begitu terus sampai 9 tahun lamanya, 9 anak gadis lenyap tak bersisa.
"Ayah, ibu" katanya. "Apa ayah ibu dengar apa yang dibisikkan tetangga-tetangga?"
Anak perempuan setelah menikah haruslah ikut keluarga suaminya, meninggalkan orangtua tanpa ada yang membantu di ladang.
"Biarlah apa kata tetangga" Isak bapaknya "Memang kenapa kalau kamu bukan anak lelaki? Kamu adalah putri kami yang berharga. Jangan pergi, nak. Uang masih bisa dicari" 😭
Bener pak, biarin aja kata tetangga! ikut bantuin bayar pajak aja kaga!
Syaratnya mudah, kata Li Ji. Berikan uang imbalannya pada orangtuanya setelah ia sudah diantarkan ke tempat sang naga, dan berikan dia sebuah pedang yang tajam.
Hanya ditemani anjing berburunya yang setia, Li Ji diantar sampai ke kaki gunung tempat tinggal sang naga sebelum yang nganter langsung kabur.
Ia sedikit kasihan pada gadis kecil itu, tapi lega bahwa bukan putrinya sendiri yang akan dimakan.
Li Ji menunggu - bersembunyi di balik sebuah bukit kecil, menggenggam erat gagang pedangnya, anjing setianya siaga di antara kedua kakinya.
Sampai akhirnya, sang naga muncul.
Dilihatnya naga itu baik-baik.
Li Ji sering bertemu ular saat membantu ayah ibunya di ladang, dan naga ini rupanya hanya seekor ular yang besar sekali. Ia mengangguk mantap.
Li Ji menusuknya sekali lagi. Biar yakin.
Dilangkahinya bangkai sang naga, masuk ke dalam gua tempat tinggalnya. Di sana, Li Ji menemukan 9 tengkorak gadis yang mendahuluinya.
Li Ji melepas jubahnya, dan membawa mereka semua pulang di dalamnya
Dan sejak saat itu Ratu Li Ji memastikan tidak ada lagi anak gadis yang dikorbankan pada naga.
Buat saya ini kena banget sih.
Dan nggak cuman itu, saya rasa masih kuat kebiasaan di masyarakat untuk memilih 'mengorbankan' perempuan daripada menghadapi masalah sampai tuntas
Tapi nggak gitu caranya.
Ajari mereka kalau mereka berharga, bukan cuman sesuatu yang sewaktu-waktu bisa dikorbankan pada naga ❤️✨