Profile picture
Kokok Dirgantoro @kokokdirgantoro
, 37 tweets, 4 min read Read on Twitter
Orde Baru ada bagusnya. Tapi saya tetap tak ingin kembali ke masa itu. Namun demikian ada hal2 baik tentang kerja keras di masa sulit ‘70-80an yg saya lewati. Iya saya tua.
1967 adalah masa yg tdk mudah. Krn saat itu belum lahir, saya cari2 bahan bacaan. Warisan dari 1966 adalah inflasi 650%, defisit anggaran ditutup dgn mencetak uang baru, pendapatan per kapita hanya $50, potensi pajak yg bisa ditarik hanya Rp13 miliar. Beraaaat.
Inflasi 650% di tahun 1966 mulai turun pada 1967 menjadi 113%, 1968 85%. Defisit yg dulu dibiayai dgn mencetak uang baru diganti dgn disiplin anggaran yg ketat, utang luar negeri, anggaran yg dinamis dan berimbang.
Selama Pelita I, II, III, rata-rata pertumbuhan GDP 7%/tahun. Pada Pelita II dan III, inflasi dobel digit terendah 11,79% pada 1978-1979, tertinggi 47,35 tahun 1973-1974. Sila lihat jgn hanya pertumbuhan ekonominya, tapi inflasinya.
1968 adalah masa krusial karena akan masuk Pelita I. Anggaran tdk sehat dan harus ada kenaikan harga BBM. Tentara2 nasionalis sekitar Soeharto marah-marah krn menganggap kenaikan BBM ini menambah beban rakyat yg sdg sulit.
Soeharto mengatakan: “Saudara Menteri, saya setuju dengan APBN yang diusulkan, termasuk kenaikan harga-harga BBM. Kepada saudara-saudara yang lain, khususnya Kopkamtib dan Bakin, perintah saya: amankan!”
Sontak semua jenderal menyetujui dan bekerja. Syukurlah media sosial belum ada saat itu. Mereka fokus kerja jadinya gak sempat postang posting hahaha...
Kondisi aman terkendali ini yg selalu didengung-dengungkan Orde Baru. Mungkin tahun ‘60an hingga ‘70an cocok. ‘80-90an menurut saya sdh berbeda cmiiw.
Ada hari tim ekonomi Soeharto berkeras disiplin anggaran tidak cetak uang, namun menarik investasi dan utang luar negeri. Dgn alasan kalau utang, penggunaannya akan lebih bertanggung jawab dibanding sumber lain.
Ada cerita tim ekonomi Soeharto ke Jepang utk lobi agar pemerintah Jepang memberikan pinjaman lunak jangka panjang utk RI. Jepang menolak karena aturan hukum di sana tak memperbolehkan Jepang memberi pinjaman utk anggaran negara.
Entah apa yg dibicarakan tim ekonomi Soeharto, Jepang akhirnya mengubah aturan negaranya dan memberikan pinjaman ke RI. Ada yg tahu atau punya cerita berbeda tentang hal ini?
Saya merasa tiap2 presiden RI dilimpahi berkah dan cocok pada zamannya. Saat RI merdeka, figur pemersatu spt Soekarno sangat tepat.
Soeharto dgn jargon aman terkendali dgn sokongan penuh tentara dan golkar saat itu, juga banyak dilimpahi kejadian menarik.
Saat ekonomi morat marit era awal2 Soeharto jadi presiden, siapa sangka harga minyak melambung tinggi. Hasil minyak RI bisa di atas 1 juta barel per day, bahkan pernah menyentuh 1,6 juta bpd. Konsumsi dlm negeri 200-400 ribu bpd.
Surplus produksi minyak digunakan utk memenuhi kebutuhan anggaran. Saat era windfall profit selesai, Soeharto menghadapi resesi dunia 1984. RI survive. Salah satu yg jadi penyelamat adalah hasil hutan. Kalau gak salah kayu lapis.
1988, tim Ekonomi Soeharto menelurkan Pakto ‘88. Liberalisasi sektor keuangan. Mempermudah izin membuka bank swasta. Jumlah bank melonjak tajam krn mudahnya izin dan rendahnya modal setoran awal utk bikin bank kala itu.
Soeharto yg begitu kuat tim ekonomi, politik dan keamanannya sgt percaya diri dgn pakto ‘88. Konglomerasi bermunculan dgn menarik uang publik dan menggunakannya utk pinjaman jangka panjang bagi kelompok usahanya.
Simpanan bank kita tahu bersama adalah tabungan, giro, dan deposito. Jarang saya temui orang yg taruh uang di deposito dlm jangka panjang. Paling sebulan hingga tiga bulan.
Dana simpanan jangka pendek digunakan utk pendanaan proyek jangka panjang. Missmatch. Masa itu mungkin belum populer surat utang jangka panjang dan cara2 memperoleh pinjaman lainnya cmiiw.
Utk menutupnya, swasta mulai berutang ke luar negeri. Utang swasta mulai tinggi. Soeharto mulai menua, konglomerasi di sekitarnya sptnya kegiuran dgn pinjaman luar negeri dan mimpi rente yg akan ditangguk di masa datang.
Datanglah badai krisis ekonomi itu. Berawal dari depresiasi nilai tukar yg tajam 1997-1998. Ditambah pertanian juga banyak gagal panen. Rakyat menuntut perubahan.
Prestasi dan kerja keras ‘70-an tak bermakna. Berganti caci maki krn terus jadi presiden tanpa memikirkan pengganti dgn cara yg demokratis. Pengekangan kebebasan arus informasi lewat SIUPP Media dan juga calon Pemred harus mengikuti semacam litsus, terakumulasi menjadi kemarahan.
Era 70-80an, generasi mudanya relatif kompak. Mungkin krn sama2 sobat misqueen era itu. Tahun segitu punya satu teman yg kaya banget aja jarang.
Era Habibie walau sebentar, berhasil menggelar Pemilu yg demokratis. PDIP unggul namun yg jadi Presiden adalah Gus Dur. Sttt... gosah ketawa.
Gus Dur mengubah APBN yg dimulai april menjadi januari-des. Dulu Soeharto menggunakan permulaan April krn masa memungut pajak usai dan siklus panen april. Jadi pegawai/pekerja dan petani punya daya beli barengan. Gus Dur punya pertimbangan berbeda yg akhirnya berubahlah masa APBN
Agenda2 reformasi berjalan. Walau cuma kurang lebih 1/2 periode, RI aman dan tdk terpecah belah. Cinta Gus Dur terhadap negeri ini dan mereka terdiskriminasi menjadi teladan banyak orang hingga saat ini.
Setelah itu Era Megawati. Memimpin dalam kondisi pendapatan minyak adl net importer. Ekonomi pasca 1998 belum tertata. Megawati mengambil langkah berani dgn reformasi pajak dan mengganti sumber pendanaan dgn obligasi. Pilihan tak banyak.
Megawati menelan semua hinaan dan cercaan sbg penjual aset, penjual murah gas, dll. Saya masa itu jadi wartawan ekonomi. Saya mengikuti apa yg terjadi. Saat itu pilihan benar2 terbatas.
Saya juga coba ikuti bagaimana Megawati berjuang agar investasi masuk, mencoba menjual proyek Gas Tangguh. Susahnya minta ampun kala itu. Kita (saya termasuk) ngomel2 masa itu. Ngomong sih gampang.
Era SBY dimulai dgn masa yg tdk mudah. Tsunami Aceh. Biaya utk restrukturisasi daerah sgt besar. Eh, kok ya harga komoditas naik. Rakyat terselamatkan. Walau harga BBM dunia sempat tinggi dan menggerus banyak anggaran, 10 tahun masa SBY terlewati.
Era Jokowi hampir 5 tahun terlewati. Insya Allah, Jokowi adalah presiden sipil pertama era reformasi yg bertahan satu periode. Era komoditas berharga tinggi berakhir. Demikian juga harga minyak tinggi berakhir.
jokowi percaya diri melepas subsidi BBM sebagian menjadi dana infrastruktur. Sesuatu yg lama tak dilakukan secara serius sejak era net importer minyak terjadi.
Kita bisa memilih benci habis2an atas segala apa yg dilakukan presiden2 sebelumnya. Saya pun sama. Tiap rezim saya isi dgn luapan kekesalan atas berbagai macam alasan.
Namun pagi ini saya ingin bersyukur RI tetap diberkahi Allah SWT. Pemimpin kita dari berbagai rezim memang tak sempurna, namanya juga manusia. Namun saya tetap ucapkan alhamdulillah mereka ada merawat Indonesia.
Forgive but not forget. Kita menghadapi masa depan.
Silakan saya dicap main aman dgn thread ini. Tapi sdh lama saya melihat kebencian tak berdasar yg teramat sangat menghinggapi anak negeri dan energi kebencian ini yg dipergunakan secara politik utk merengkuh kekuasaan.
Teramat mudah bagi saya utk bikin thread mengkritisi habis2an setiap rezim. Tapi sudahlah. Saya lebih ingin berdoa utk semua Presiden yg memimpin Indonesia. Saya ucapkan terima kasih.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Kokok Dirgantoro
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!