MAU KULIAH DI LUAR NEGERI DENGAN BEASISWA LPDP?
part 1: is it good for you?
Sama sebagai summary atas pengalaman saya dan berbagai pertanyaan anak2 muda semacam "kak gimana biar keterima LPDP?" dan segala macamnya
Thread dibikin atas:
1. pengalaman pribadi saya dan beberapa orang di social circle saya
2. informasi yang beredar
3. rentang waktu 2015-2017 saat saya menempuh studi di luar
Di thread ini saya mau membahas "bad side" nya dulu.
Dan saya akan banyak melakukan generalisir.
Banyak baiknya, banyak awardee dan alumni yang baik. tapi yang "buruk" juga ada.
Utk rekan2, mohon maaf kalau ada yg tersinggung. Don't worry, I'll use nama samaran
Beasiswa LPDP pasti sudah cukup terkenal di kalangan anak muda usia 20-30an
Saya sendiri kenal beasiswa ini di tahun 2013 pas kuliah tingkat 3, dan berhasil mendapatkannya di tahun 2015...6 bulan setelah lulus S1
Many of us awardees and alumni are super super super privileged people. Kami diberi begitu banyak privilege dari negara
..
..
..
But some of us may not deserve them at all
anak muda, baru lulus S1...
1. Dibayarin kuliah ke luar negeri
2. Dikasi uang saku gede banget (kalo dirupiahin, berkisar 12-20 juta bergantung negaranya)
3. Tiket bolak balik dibayarin
4. Uang buku dikasi (mostly buat jajan, d kampus saya perpus lengkap banget)
6. Kesempatan travelling sana-sini
7. Some dapat kenalan sama cowok/cewek ganteng/cantik di luar sana
8. Dan lain2
@ariodean silahkan mau nambahin apa lagi kenikmatan sebagai penerima LPDP?
1. Pelatihan mau jadi profesional, akademisi, entrepreneur, dll
2. Disambut dengan acara megah, yang manggil tokoh2 terkenal
Dan lain sebagainya
Seriously, not all of us deserve this. Maybe I don't as well
Negara memberi kurang lebih 1 milyar rupiah buat kita studi 2 tahun (yang studi PhD 3-4 tahun ya lebih)
Apakah kita mesti ngembaliin duit tersebut? not necessarily
Ribuan, mungkin nanti akan sampai ratusan ribu lulusan S2 dan S3 yang siap membuat Indonesia bersaing secara global.
Riset
Wirausaha
Profesionalisme
Politik
Ekonomi
dan lain2nya
...
Salah satu visi misi LPDP adalah untuk menambah kualitas SDM
Lalu para lulusan LPDP juga tidak hanya harus pintar den berprestasi, tapi juga mengembangkan orang
si Jek dri desa Z yang mayoritas penduduk bermatapencaharian petani, kuliah di negara Y jurusan bioteknologi lalu kembali memberdayakan masyarakat desa Z untuk gak hanya menjual hasil tani, tapi dibikin jadi makanan enak sehingga nilai jualnya naik
Mas Jo setelah belajar pemrograman dan financial di Amerika kembali ke desa Y untuk mengembangkan aplikasi jasa finansial agar rakyat kecil di desa Y gak kena jerat lintah darat
Si Rio melakukan penelitian tentang persenjataan modern lalu hasil penelitiannya dipatenkan dengan kerjasama sama PINDAD
...dan contoh lainnya, setelah 3 contoh, i think you got the picture right?
Some reality check
(DISCLAIMER LAGI! ini generalisir dan meng-highlight contoh jelek ya, contoh yang baik banyak, tapi memang gak dibahas di thread ini)
@ariodean nanti bisa nambahin mungkin
2. Jalan-jalan pamer panjat sosial
3. Ngemodusin adek kelas yang mau nanya ttg kuliah di luar negeri
...
in short, panjat sosial berlebih
5. Cari kerja di luar negeri, lalu gak mau pulang --> ini agak abu2 sih, dan agak panjang kalau dibahas. Mari kita bahas bagian ini sambil nunggu tambahan dari @ariodean
Tapi kalau ke angkatan muda (yg intake sejak 2016), ada klausul, harus berbakti pada negeri selama 2n+1 masa studi...
L
But in general, penerima LPDP dibayarin studi tu sebagai investasi buat Indonesia
Selama sy studi dulu, g jarang saya dnger dri fellow awardee kasus kyk gini:
*liat berita jelek dr Indonesia
*bilang "g nyaman" di Indonesia, mending di (eropa,amerika,dll)
*banding2in fasilitas umum d luar negeri & Indonesia (yg beda jauh)
*gw g nyaman sama kondisi di Indo
*ah gw jadi takut balik ni
*pengabdian kan gak mesti pulang ke Indo
*gw cari kerja di sini aja, gajinya gede
*lulusan S2 d Indo ma overqualified, susah cari kerja
...contoh pikiran2 "jahat" penerima LPDP
Saya masih bisa terima alasannya kalau "mau PhD mumpung ada topik sesuai sama tesis"
atau "kerja nyari pengalaman, kebetulan pengalamannya berpotensi bisa dimanfaatkan d Indo"
Most of "bad" LPDP awardees choose not to go back to Indonesia, krna bsa dbilang keenakan di luar negeri.
(disclaimer: saya blgg bad bukan bearti jelek, krna saya gak nemu kata yg cocok aja, dan ingat, ini thread utk membahas sisi jelek ya. yang bagus banyak kok)
Biasanya sampai Indo lgsg kerja di MNC, dengan gaji significantly higher daripada temen2 seangkatannya dulu
kerja aja di perusahaan asing.
Well, I cannot really judge them, dan gaada jaminan saya gak bakal gitu juga.
Meanwhile, masih menunggu tambahan dari @ariodean
Kalau g bisa jadi entrepreneur ya coba aktif volunteering
atau occasionally ngasi seminar
atau nulis buku
atau kalau gaji udah gede bantu invest di sociopreneur
"Dapat beasiswa LPDP = menerima privilege yang banyak, tapi harus siap untuk mengabdi dan bekerja keras untuk Indonesia. Jangan malah "kabur" ke luar negeri tanpa alasan yang jelas"
ini yang akan saya emphasize ke adek2 mahasiswa dan SMA
"Mau dapat LPDP means work your ass off!"
Per 2015, kurang lebih syaratnya LPDP tuh gini (sekarang mungkin beruba, tp mungkin gak banyak)
1. IPK 3.0
2. IELTS 6 (atau TOEIC dan TOEFL berapa gtu yang equivalen)
3. ada surat rekomendasi
1. perlu bikin essay paling gak 2 ttg mau kontribusi apa buat indonesia, sama pencapaian terbesar dalam hidup
2. (kalo gak salah) skrg ada tes apa gtu
3. wawancara
4. LGD
jadi paling gak perlu nyiapin itu semua
Here's my 2 answers
1. kalian belum siap menerima beasiswa lpdp
2. no tips. Just fulfill the requirements
2. Paling gak dapetin IPK 3, IELTS 6 dulu..kerja keras lah di situ. nanti masalah wawancara atau essay mau tanya baru kita bisa diskusi
Meanwhile ini tambahan dari mas @ariodean
Untuk IPK 3 gak mudah
IELTS 6 juga kudu effort
dapet surat rekomendasi berarti harus menunjukkan hasil kerja baik dan cukup utk menyenangkan dosen (atau bos kalau udah kerja)
Lalu bikin essay.gak asal2an macem ngarang cerpen
posisimu apa merujuk pd jurusan kuliah atau profesi yang sedang dijalani
keahlianmu apa
apa yang dibutuhkan /bisa diimprove di indonesia
bagaimana dengan belajar di luar negeri sesuai dengan profesi/keahlian bisa jd hal positif utk indonesia
Datanglah seleksi kedua...wawancara dan LGD
(mungkin taun ini ada tambahan atau perubahan ya, sesuaikan aja)
apa artinya ke dua hal ini?
kalian dikumpulin, dikasi masalah yang complicated. Lalu disuruh diskusi bareng nyelesaiin masalahnya utk menilai bgmn kalian behave di depan orang. respect, leadership, dominance, kesopanan, perhatian, dll
are you good enough on those aspects?
apakah kalian bisa memutuskan sebuah masalah yang notabene baru didengar 5 menit yg lalu bersama org yg baru ketemu 10 menit yg lalu?
semua dalam tekanan "harus ada solusi" di bawah 30 menit
..
..
..
dan skrg wawancara. Ini bakal agak panjang karena pernah ada isu menarik
Somewhere tahun lalu, inget ada masuk berita ttg wawancara LPDP yang dinilai gak etis?
Nanya SARA, ada non-hijaber mau jadi designer busana muslim and all?
Sebelum membahas lebih dalam, saya tahu, sebagai pria muslim keturunan jawa agak kurang tepat kalo saya ngomong SARA, tapi point nya bukan di situ
Kuatin mental. Kalau memang dirasa ofensif, berani melawan.
Percayalah, di dunia nyata nanti, gak jarang bakal nemuin yang lebih parah dari sekedar pertanyaan SARA atau sexist
I was being insensitive, indeed. Tapi itu cuma pikiran selewat aja. yang penting saat itu gak saya kemukakan dan saya gak ngelakuin apa2. biasa silent reader
chance nya? 1%, 5%, 10%, bisa kecil bisa besar, tapi ADA. regardless your background
oke habis wawancara...lanjut ni ceritanya keterima LPDP.. Horeeee
Poin2 ini menurut saya gak perlu dibahas lah
lalu biasanya adaaa...
ketemuan sama temen mulai dari SD sampe rekan kerja buat farewell-an
Bayangin gini:
1. post di sosmed "kyaa alhamdulillah keterima LPDP, USA I'm coming"
2. pada ngasi selamat. mulai dari teman, keluarga, mantan, pacar, pacarnya mantan, mantannya pacar, temen, adek kelas, kakak kelas, bos, kolega, dosen dll
4... dan euforia2 lainnya yang bikin idung terbang. pokoknya pada saat itu kalau mau panjat sosial gampang banget
ya gak, @ariodean ? hahaha
membawa harapan dan mostly kebanggaan .
Sesampainya d sana (amerika, australia, eropa, jepang, korea, whatever lah) mulai terkesima...pemandangannya bagus euy. hidup mudah euy. cuacanya enak euy. dan euy euy lainnya
*Kuliah di sini kok gini amat ya?
*Ni tugas gua mesti belajar dari mana?
*Aduh ini gua ga pernah baca sebelumnya
*Ni topik macem apa?
*Aduh ini baca 3 paper segini seriusan?
dan berbagai shock2 lainnya
Kalau gak lebih susah, paling gak sistem belajarnya beda jauh
Tambah lagi culture shock, tambah lagi jauh dari keluarga, tambah lagi iklim yang berbeda jauh
do you think you can handle those?
Apakah di Indonesia bakal disambut bak raja?
N O
NO
N O
NO
BIG NO
apa yang menunggumu di Indonesia? selain keluarga...unemployment
Modal international dinner sm temen dr arab, india, jerman, pakistan
atau ikut ngeksis sama PPI sono (semacam himpunan pelajar Indonesia)
Cuma gitu aja emang bisa bikin akademik lancar?
akademik "agak keren" aja belum cukup...ujung2nya jadi unemployed begitu sampe Indonesia. Kenapa?
Bayangin gini...
Jon, 25 tahun, lulusan S1 teknik mesin UI, pengalaman pernah kerja di perusahaan otomotif 1.5 tahun
Jek dan Jon ngelamar kerja di perusahaan multinasional..anggap aja perusahaan mobil eropa.
Mana yg bakal keterima?
dan S2 kan cenderung "besar" gajinya. Ya buat company kurang ekonomis dong
1. kurang pengalaman kerja
2. kurang keterampilan praktis
3. kurang koneksi (iyalah 2 taun d luar Indonesia cooy)
ditambah lagi ada perasaan dari company utk stay economic, susah deh lo dapet kerja
Makanya saya tanya di awal thread: is LPDP good for you?
Ngiler gak tuh kira2?
nggak ngiler? yakin?
Di Eropa? kalo dirupiahin mungkin fresh graduate 30 juta jek!
Yakin gak ngiler?
Di eropa, pembayar pajak (cthnya karyawan) dapat asuransi kesehatan FULL gratis
1. gaji gede
2. asuransi
3. kerja sesuai bidang/passion
4. tambah lagi: fasilitas hidup enak
MASIH YAKIN GAK AKAN TERGIUR UNTUK GAK PULANG???!!
5. di Indonesia susah dapet kerja, apalagi yang sesuai sama bidangnya
tapi out of ribuan, orang yg gtu berapa sih? paling puluhan. seratus sekian maksimum.
Sisanya?
Jadi awardee LPDP (apalagi yang freshgrad) berarti kerja keras selama bertahun2 di sana, lalu balik sini harus kerja keras lagi utk sekedar dapet kerja
In short, kalian keluar dari zona nyaman, tapi menuju ke zona yang jauh lebih tidak nyaman
1. Kerja keras dr sebelum lulus S1
2. Kerja keras mmprsiapkn IELTS/TOEFL/TOEIC
3. Kerja keras mmprsiapkn essay LGD,wawancara dll
4. Kerja keras dpt nilai akademik bagus d luar negeri
5. Kerja keras mnyesuaikan diri dengan iklim kerja Indonesia saat pulang
7. Rela lebih dari sekedar "kerja" aja, tapi juga berkontribusi buat kemajuan Indonesia
apalagi ya..
minta tolong mas @ariodean lagi buat nambahin
1. berkorban. gak apa2 gak hidup enak di luar sana demi Indonesia
2. kerja keras lagi. mau untuk kerja, jadi pengusaha, jadi akademisi, dan lain2nya
sebelum nanya ke penerima beasiswa "kak bagi tips keterima dong" atau "kak gimana caranya ini, itu"
pikirkan dulu, apakah beasiswa LPDP adalah beasiswa yang sesuai dengan dirimu?
Kalau gak seluruh Indonesia paling gak daerahnya dulu deh. atau paling gak neighborhoodnya sendiri deh
utk @LPDP_RI
mohon maaf namany saya comot. Kalau ada informasi yg salah mohon klarifikasinya.
yg mau diskusi/debat,asal masih civilized, saya layani
silahkan dicek