BRI : Rp 32 Triliun
BCA : 25 T
Mandiri : 25 T
Astra : 21 T
Telkom : 18 T
BNI : 15 T
Sampoerna : 13 T
Unilever : 9 T
Indofood : 9 T
Apa maknanya bagi masa depan bisnis Indonesia? Mari coba kita ulas.
Thread.
LABA PER HARI :
BRI : Rp 88M/hari
BCA : Rp 68M/hari
Mandiri : Rp 68M/hari
Astra : Rp 58M/hari
Telkom : Rp 49M/hari
BNI : Rp 41M/day
Sampoerna : Rp 36/day
Unilever : Rp 25M/day
Indofood : Rp 25M/day
Sehari doang.
Pantesan Pakde Hartono makin tajir. Doi duduk leyeh2 seharian, kekayaannya bertambah miliaran.
Sementara ente seharian bengong, dan makin misqieen.
Nasib yo Le.
Sing sabar Le. Gusti Alloh mboten sare.
Fintech dan digital payment tampaknya tidak akan begitu banyak menganggu masa depan bank.
Digital payment ala gopay rasanya masih blm bisa kalahkan mobile banking dlm jangka yg lama.
Mobile banking yg makin kaya fitur akan tetap jaya.
Laba Telkom, 70% dari Telkomsel. Sementara omset serta laba telkomsel stagnan cenderung turun.
Tampaknya pasar retail telkomsel mulai alami kejenuhan. Nggak ada ruang lagi buat growth.
So what?
Mrka bisa tawarkan layanan internet of things dan artificial intelligence products buat pabrik2. Atau juga layanan digitalisasi buat perbankan.
Atau bangun aliansi dg Netflix untuk tingkatkan data usage.
AT&T bilang saingan mrka adalah Netflix dan Amazon TV.
Namun langkah AT&T ini penuh risiko. Main di konten film bukan hal yg mudah.
Bisnis otomotif nasional agak stagnan.
Demikian juga harga kelapa sawit dan batubara (bisnis astra bnyk yg terkait harga komoditas).
Bank Permata milik Astra jg kurang bagus kinerjanya.
Jualan indomie ternyata bisa hasilkan cuan masif.
Namun indomie rebus adalah makanan aseng. Bukan makanan rakyat.
100% bahan baku gandum, impor.
Indofood impor gandum Rp 20 triliun/thn.
Kalau anda butuh stabilitas investasi jangka panjang 25 tahunan, maka saham 9 perusahaan di atas bisa jadi pilihan.
Buy and hold. Jual thn 2050. Buat second honeymoon. Mantap.