,
15 tweets,
3 min read
Read on Twitter
1. Selamat datang di Kajen, perdikan zaman Mataram, karena Mbah Mutamakkin yg sedianya akan dihukum bakar di Alun-Alun dibebaskan setelah beliau 'menang' dg DIAM-nya saat didebat Ketib Anom & ulama² se-Jawa.
2. Jalan Sunyi Mbah Mutamakkin itulah yg terkenal dlm ngadepin dominasi ulama formalistik textualis kala itu. Tak guna bicara kpd khalayak yg pongah. Merasa benar sendiri.
3. Pengadilan sdh memutuskan hukuman kepada beliau. Berliter-liter lengo klentik (minyak kelapa) sdh disiapkan begitu banyak. Kayu kering disiapkan bertumpuk-tumpuk. (silahkan baca Serat Cebolek).
4. Akan tetapi, hukuman ditunda sampai penguasa Mataram berganti dari Amangkurat IV ke Paku Buwono II. Raja saat itu menghadapi berbagai pergolakan di dalam negeri, sampai beliau Amangkurat IV mangkat dan digantikan puteranya PB II.
5. Desakan dari ulama textualis dikomandoi Ketib Anom, makin menjadi-jadi utk segera melaksanakan hasil putusan pengadilan. Menghukum mati dengan cara dibakar terhadap Kyai Cebolek (Ahmad Mutamakkin) karena 'dianggap' tdk sejalan dengan ajaran para ulama.
6. Akan tetapi takdir berkata lain. Dalam satu kesempatan PB II (berkat Syaikh Mutamakkin), akhirnya malah berbaiat menjadi murid ruhani sang pemilik jalan sunyi tsb.
Syaikh Mutamakkin kemudian bukan hanya menjadi guru sang raja, tapi juga dibebaskan dari semua tuduhan.
Syaikh Mutamakkin kemudian bukan hanya menjadi guru sang raja, tapi juga dibebaskan dari semua tuduhan.
7. Kajen dijadikan bumi perdikan. Mbah Mutamakkin (yg pernah nyantri ke Yaman tsb.) kembali menyebarkan ajaran Islam kepada semua anak muridnya di Cebolek, Kajen dan sekitarnya di Tanah Pati bagian utara.
8. Di masjid dan sekitar makamnya, kita masih bisa menemukan banyak artefak peninggalan beliau.
Masjid Kajen dengan ukiran² kaligragi yang begitu indah masih kita bisa lihat. Khot Arab tulisan Mbah Mutamakkin masih kita bisa temukan. Indah sekali.
Masjid Kajen dengan ukiran² kaligragi yang begitu indah masih kita bisa lihat. Khot Arab tulisan Mbah Mutamakkin masih kita bisa temukan. Indah sekali.
9. Ada mimbar tempat khotib berkhutbah juga satu dari peninggalan beliau yg eksentrik. Ada gambar kepala naga, gajah separoh dg panah di belalainya. Ada gambar Kuntul Nyucuk Rembulan dsb.
Semua itu adalah lambang petuah dari Syaikh kepada anak keturunan dan seluruh santrinya.
Semua itu adalah lambang petuah dari Syaikh kepada anak keturunan dan seluruh santrinya.
10. Ada papan bersurat di depan mihrab imam sholat di Masjid Mbah Mutamakkin Kajen. Silahkan dinikmati arti beliau menuliskan ini. 🙏 
11. Peninggalan paling besar adalah seluruh keturunan guru mursyid dan santri² yang masih dan terus membangun negeri ini. Semoga berkah beliau kita semua bisa meniru semangat perjuangan Mbah Mutamakkin Allahuyarham.
TANPA harus menjelek²an orang lain. Tanpa menghina pihak lain.
TANPA harus menjelek²an orang lain. Tanpa menghina pihak lain.
12. Beliau telah menghadap kekasihnya, dan setiap 10 Muharram diperingati sbg hari haul-nya. Tak kurang beribu orang hadir dlm haul tsb., ngalap berkah kepada Sang Dai utk bisa meniru langkah derap dlm kehidupan agar diridloi Allah SWT.
AlFaatihah. Amiin.
AlFaatihah. Amiin.
13. Jadi zaman yg terjadi skrg pun sdh ada di tahun 1700-an. Ulama disesat²kan, tapi tuduhan itu dijawab Syaikh Mutamakkin dg karya. Membangun SDM dan membangun literasi². Arsyul Muwahhidin - Teks Kajen adalah bukti satu literasi beliau. Saya jadi ingat Gus @na_dirs 😭
14. Saya juga jadi ingat Gus @ulil yg nasabnya sampai Mbah Mutamakkin dlm tulisan yg saya baca. Alhamdulillah saya ikut pengajian Ihya'-nya.
Ingat Gus @FaesholMuz yg juga keturunan beliau, yg waktu lalu dg Kyai @Badruz_zaaman saya sowan lebaran. 🙏😊 keripik ikannya lezatos Gus
Ingat Gus @FaesholMuz yg juga keturunan beliau, yg waktu lalu dg Kyai @Badruz_zaaman saya sowan lebaran. 🙏😊 keripik ikannya lezatos Gus
15. Membaca riwayat Waliyullah itu melembutkan hati. Masya Allah.
