Thread by @PartaiSocmed

KLARIFIKASI ATAS FITNAH TERHADAP MUSIBAH YANG DIALAMI NOVEL BASWEDAN

Kebohongan yg disampaikan satu kali tetaplah kebohongan, tetapi kebohongan yg disuarakan seribu kali akan dianggap kenyataan.

Joseph Goebbels

Sepertinya ajaran Goebbels itu diyakini dan dipraktekkan betul oleh pihak2 yg saat ini melemahkan KPK. Segala fitnah daur ulang mereka angkat lagi dan disuarakan berulang2 di sosmed semata demi menciptakan kebencian massal terhadap KPK.

Begitu juga terhadap musibah yg dialami oleh Novel Baswedan. Segala asumsi dikemas sedemikian rupa sehingga seolah2 musibah yg dialami Novel hanyalah sebuah rekayasa. Begitu kejamnya mereka memfitnah Novel sampai2 bikin gambar semacam ini. Jahat luar biasa!

Baiklah, agar fitnah dan hoax tidak berlarut2 dan dipercaya sebagai kebenaran maka kami akan berikan klarifikasi tentang duduk perkara yg sesungguhnya.
Apa sesungguhnya yg terjadi pada Novel Baswedan dan mengapa kulit bahkan alisnya tidak melepuh.

Zat cair yang sisiramkan pada Novel Baswedan adalah Asam Sulfat (H2SO4).
Asam sulfat sendiri dapat berupa asam sulfat pekat dan asam sulfat encer, yaitu asam sulfat yang sudah dilarutkan dengan air (H2O).

Asam sulfat pekat itu sifatnya sangat korosif, jangankan kulit manusia, besi sekalipun jika disiram asam sulfat pekat akan rusak seketika. Uapnya pun berbahaya, jika terhirup secara tidak sengaja akan merusak paru2 dan saluran pernafasan.

Sedangkan asam sulfat encer sifatnya kurang korosif, tergantung tingkat keencerannya. Asam sulfat dgn keenceran tertentu tdk akan merusak kain dan jika terkena kulit tidak akan merusak kulit meski menimbulkan inflamasi. Asam sulfat encer itulah yg disiramkan ke Novel

Meskipun tidak berdampak fatal pada kulit tapi asam sulfat encer jika terkena jaringan lunak (contoh, mata) akan berdampak serius, yaitu kebutaan permanen.
Inilah sesungguhnya yg terjadi pada Novel Baswedan!

Berikut pernyataan TGPF yg mengatakan asam sulfat yg disiramkan pada Novel adalah asam sulfat cair sehingga tak menimbulkan luka permanen kecuali pada jaringan lunak (mata).

Hayo, yg fitnah Novel Baswedan itu sekarang berani menuduh Polisi bohong?

nasional.kompas.com/read/2019/07/1…

Orang kl hatinya sudah penuh fitnah tentu akan cari2 celah untuk memfitnah. Mereka pasti akan bertanya, kenapa kok nanggung banget menyiram Novel dengan asam sulfat encer bukan asam sulfat pekat?

Tentang hal itu juga sudah dijelaskan oleh TGPF bentukan Pak Tito Karnavian. Pelaku penyiraman memang tidak bermaksud membunuh tapi ingin membuat Novel menderita.
Semacam memberi pesan kepada Novel Baswedan dan kawan2nya di KPK.

jawapos.com/nasional/hukum…

Selain tujuan memberi pesan pada korban, ancaman hukumannya pun jauh lebih rendah dari ancaman hukuman pembunuhan terencana.

Sampai disini otak konspiratif para pemfitnah itu paham atau tidak? Atau akan tetap mengabaikan semua fakta ilmiah dan pernyataan pihak yg berwajib demi memprovokasi kebencian terhadap KPK dan orang2nya?

Kita lihat saja apakah setelah ini ada permintaan maaf dari mereka atau malah akan terus mengulang-ulang fitnahnya seperti perintah guru besar mereka, Joseph Goebbels.

Sekian kultwit kami, semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua.

Ingat, tak ada kebenaran yg diperjuangkan dengan kebohongan dan fitnah!