, 35 tweets, 6 min read
My Authors
Read all threads
Apa kau bilang?
Jilbab sbg ukuran ketakwaan?

Jangan kaitkan jilbab dgn perilakunya yg tak sesuai norma agama?

Kau bilang, jilbab bentuk ketakwaan. Tp mulutmu nyakitin orang2 yg kena musibah banjir kmrn, apa itu bentuk ketakwaan?

Bullsh** itu semua.

-a thread-
Tidak ada yg salah bagi mereka yg mengalami musibah banjir ngetweet minta bantuan, sebab itu adalah sarana media utk sampai pd manusia2 penolong.

Tapi ketika ada seorang berjilbab nyinyir penuh kedengkian kpd para korban musibah banjir, saya jadi bertanya kamu udah bantu apa?
Serius nanya.

Ketahuilah, cara apapun akan dilakukan oleh para korban agar dirinya bisa tertolong, karena urusannya tidak hanya harta benda tapi ada yang lebih gawat dari itu yaitu NYAWA.
Sudah berapa kali aku katakan,

“Jgn kau jadikan penampilan sbg ukuran keimanan, sebab ukuran keimanan ada pada kebaikan dan kesucian hati”

Tidak peduli dia yang penampilannya pakai rok mini, pake kutang, kancutan, berjilbab, bersorban, berjubah, daster, kimono atau abaya.
Benarlah sabda Baginda saw,

“Ketahuilah, dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan itu adalah hati”
Jika hatimu kotor, penuh kedengkian, penuh hasad dan kesombongan, maka demikianlah kenyataan dirimu.

Berapa banyak wanita berjilbab yg akhlaknya gemar mencaci?

Berapa banyak lelaki bersorban sibuk nyuruh wanita berjilbab tp doyan syahwat wanita yg bahkan diharamkan utknya?
Berapa banyak dari kalian yg tiap hari mengaji namun hatinya penuh dengki?

Berapa banyak?
Coba jawab berapa banyak?
Apakah itu soal busana, ataukah soal perilaku?

Giliran ada cewek diperkosa yang kalian salahkan malah cewek dan pakaiannya.
Sungguh hari ini kita butuh lebih banyak manusia-manusia yang di dalam hatinya penuh dengan empati, yang ketika disapa dengan anggukan kepala ataupun senyuman, mereka akan menatap mata kita dan membalasnya dengan senyuman yg ramah penuh kesantunan.
Manusia2 penuh empati yg ketika ada manusia lain kena musibah bncana minta tolong, mrk dgn sigap dan cepat memberikan pertolongan semaksimal mungkin.
BENAR!
Kepedulian adlh jawaban dr sebuah empati dlm diri. Muncul saat melihat berbagai musibah penderitaan yg dialami org lain
Jika kita bisa merasakan penderitaan orang lain maka kita akan sebisa mungkin membantunya entah dengan cara apapun yg bisa kita lakukan agar mereka bertahan hidup dan tidak akan menambah beban mental para korban dengan nyanyian kedengkian.
Ketahuilah, musibah datang tidak memandang agama. Ga peduli kamu pelajar, pelacur, dokter, pejabat, artis, kyai, pendeta dst.

TOLONG PAHAMI ITU.

Berbicara ttg meminta bantuan di medsos, saya jadi ingat kisah di 2018 lalu, tepatnya di Bali.

Mikey Lythcott dan Stacey Eno.
Dua orang itu sedang berkendara naik sepeda motor melewati perbukitan di daerah Ubud, entah bagaimana, tiba2 saja motornya selip dan masuk ke jurang.

Bisa dibayangkan bagaimana kondisi orang yang kecemplung jurang kan?
Dalam keadaan masih di dalam jurang, sang pria posting status di Facebook berharap ada siapapun yang bisa membantu mereka berdua dalam musibah tsb.

Alhasil seorang perempuan bernama Aimee Sparks melihat postingan tsb dan menelepon si pria.
Lalu si pria pun menceritakan kejadiannya dan mengirimkan lokasi ia berada hingga akhirnya beberapa temannya mencoba menghubungi polisi dan bersama warga setempat berhasil menolong mereka berdua.
Selengkapnya bisa dibaca di sini:
edition.cnn.com/travel/article…
Mengerti?

Betapa media sosial mempunyai kekuatan sbg sarana utk menyelamatkan nyawa orang lain atau bahkan sebaliknya. Maka bijaklah dlm bermedia sosial.

Saya ulangi.
“Jgn jadikan penampilan sbg ukuran keimanan, sebab ukuran keimanan ada pada kebaikan dan kesucian hati”
Herannya para muslimah pada kebakaran kumis jika jilbab disangkut-pautkan sama perilaku buruk dirinya, mereka bilang,

“Jangan sangkut-pautkan jilbab dgn akhlak”

Lho, otak anda kemana? nyangkut di empang?
atau digadaikan di restoran Padang?
😑😑
Kan anda sendiri yang ngomong bahwa jilbab adalah bentuk dan ukuran ketakwaan.

Bener ngga?

Trus sekarang kalo jilbab dibilang sebagai bentuk ketakwaan terus kenapa akhlakmu acakadut gitu?

Apakah yg bertakwa itu pakaianmu?
🤔😒
Woii yang bertakwa itu hati, akal, pikiran, jiwa dan ruhanimu!

Sehingga pada akhirnya tercermin pada keseharian perilakumu.

Bertakwa itu BUKAN karena PAKAIANMU, BUKAN karena JILBABMU.
Anda bilang, jilbab bentuk ketakwaan.
Tp mulut anda nyakitin orang2 yg kena musibah banjir kemarin.
Apakah itu bentuk ketakwaan?

Kepala anda tutup rapat dgn jilbab tapi mulutmu terus2an terbuka nyakitin orang, jempolmu selalu gatal buat ngetik tulisan yang penuh kedengkian.
Nolong kagak, dengki n nyakitin yang ada.
Apakah itu bentuk ketakwaan?

Tidakkah pernah diajarkan pada kalian bahwa rasulullah saw pernah bersabda,

“At-Taqwa Hahuna”
"Takwa itu ada di sini,"
sambil Rasul menunjuk dadanya dan Beliau saw mengucapkannya hingga tiga kali.
Pernah tidak kalian belajar hadits tsb?

Ok ngga pernah!
Baiklah silakan lihat image haditsnya.

Bisa baca kan?
Bisa mengartikan lafadznya kan?

Haloo para muslimah berjilbab tertutup rapat tapi mulut selalu terbuka utk nyinyir thdp kesusahan orang lain?
APA tidak bisa baca?
Kemana aja ngajimu? kak? dek?

Ya sudah, nanti nunggu teman2 kita yg bisa mengartikannya aja.

Mohon bantuannya yah teman2, agar para muslimah berjilbab bisa mengerti arti haditsnya.
Saran saya, jika kalian menganggap bahwa jilbab, sorban, jubah dst sbg ukuran tingkat keimanan dan ketakwaan, maka belajarlah, ngaji lagi, pantaskanlah sikap, akhlak, ilmu dan perilaku kalian sebagaimana yg telah diajarkan Rasulullah saw.

Jgn bikin malu Nabi saw dan para sahabat
Terakhir,
Di jaman ini banyak sekali manusia2pandai yg memiliki strata pendidikan tinggi, status sosial tinggi namun tak memiliki "etika sosial berkomunikasi"

Mereka seenaknya mengumpat, mencela, menuding dgn kata2kasar nan keji yg keluar dari lisan tanpa memikirkan akibat.
“Raise your words, not voice. It's rain that grows flowers, not thunder” (Rumi)

Dalam Bible jg difirmankan,
“Let no corrupt communication proceed out of your mouth, but that which is good to the use of edifying, that it may minister grace unto the hearers”
(Ephesians 4:29 KJV)
Dan yang jelas, dalam Al-Qur’an juga tertulis,

“Wa Qul Li’ibadi Yaqulullati Hiya Ahsan || Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)”
Belajar dari hal ini, mari bersama-sama untuk mulai memperindah “etika sosial berkomunikasi”.

Agar tak ada lagi hati yang tersakiti oleh perkataan kita, tak ada lagi korban depresi akibat caci maki, tak ada lagi korban bunuh diri karena intimidasi.
Dan tak ada lagi manusia-manusia yang menutup hati karena tak bisa menemukan kesejatian diri gara2 cemoohan orang lain.

Pernahkah kalian berpikir dalam setiap kata-kata selalu memuat dampak?

Pernahkah kalian mendapatkan perkataan kasar yg selalu kalian ingat hingga skrg?
Kata2bisa memotivasi, menginspirasi, mengobati, bisa jg menghancurkan diri kita ataupun org lain.

Dari sini kita mengerti, bahkan utk bertutur kata pun kita masih perlu selalu belajar.
Harus kita akui, banyak orang kesulitan menahan diri untuk TIDAK BERKOMENTAR dgn buruk terhadap apa yg dilihat dan didengarnya.

Coba muhasabah malam ini dimulai dengan meriksa kolom 'Tweets and Replies'nya. Termasuk akun alternya yaaa, yang tidak pakai profil asli.
😌😌
Saya pun masih terus belajar mengendalikan hal itu.

Lebih baik pakai sepatu agar kaki tidak sakit, tidak terluka oleh tajamnya batu dan kerikil di jalanan. Hal itu lebih baik daripada berjalan tanpa alas kaki, terlanjur luka lalu mengambil langkah memaki batu dan kerikil tsb.
Apapun yang terjadi, tumbuhlah sendiri, teruslah belajar agar kau mampu mengendalikan diri, lisan dan perbuatanmu.

Karena dimulai dari menjaga lisan dan perbuatan diri sendiri, sebelum kita menuntut orang lain untuk melakukan hal yg sama.
Mohon diingat-ingat...

“Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yg dibenci oleh Allah, suatu kalimat yg ia tak memperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka. (Hr.Bukhari)
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara timur dan barat." (Hr.Muslim)

Jadilah cerdas dan bijaklah dalam bertutur kata, tak peduli apapun yg membelit di dlm kepalamu.

(End).

Besok Kerja, boss.
😘❤
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with adeirra 🤓

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!