Tapi ketika ada seorang berjilbab nyinyir penuh kedengkian kpd para korban musibah banjir, saya jadi bertanya kamu udah bantu apa?
Ketahuilah, cara apapun akan dilakukan oleh para korban agar dirinya bisa tertolong, karena urusannya tidak hanya harta benda tapi ada yang lebih gawat dari itu yaitu NYAWA.
“Ketahuilah, dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan itu adalah hati”
Berapa banyak wanita berjilbab yg akhlaknya gemar mencaci?
Berapa banyak lelaki bersorban sibuk nyuruh wanita berjilbab tp doyan syahwat wanita yg bahkan diharamkan utknya?
Berapa banyak?
Coba jawab berapa banyak?
Apakah itu soal busana, ataukah soal perilaku?
Giliran ada cewek diperkosa yang kalian salahkan malah cewek dan pakaiannya.
BENAR!
Kepedulian adlh jawaban dr sebuah empati dlm diri. Muncul saat melihat berbagai musibah penderitaan yg dialami org lain
TOLONG PAHAMI ITU.
Berbicara ttg meminta bantuan di medsos, saya jadi ingat kisah di 2018 lalu, tepatnya di Bali.
Mikey Lythcott dan Stacey Eno.
Bisa dibayangkan bagaimana kondisi orang yang kecemplung jurang kan?
Alhasil seorang perempuan bernama Aimee Sparks melihat postingan tsb dan menelepon si pria.
edition.cnn.com/travel/article…
Betapa media sosial mempunyai kekuatan sbg sarana utk menyelamatkan nyawa orang lain atau bahkan sebaliknya. Maka bijaklah dlm bermedia sosial.
Saya ulangi.
“Jgn jadikan penampilan sbg ukuran keimanan, sebab ukuran keimanan ada pada kebaikan dan kesucian hati”
“Jangan sangkut-pautkan jilbab dgn akhlak”
Lho, otak anda kemana? nyangkut di empang?
atau digadaikan di restoran Padang?
😑😑
Bener ngga?
Trus sekarang kalo jilbab dibilang sebagai bentuk ketakwaan terus kenapa akhlakmu acakadut gitu?
Apakah yg bertakwa itu pakaianmu?
🤔😒
Sehingga pada akhirnya tercermin pada keseharian perilakumu.
Bertakwa itu BUKAN karena PAKAIANMU, BUKAN karena JILBABMU.
Tp mulut anda nyakitin orang2 yg kena musibah banjir kemarin.
Apakah itu bentuk ketakwaan?
Kepala anda tutup rapat dgn jilbab tapi mulutmu terus2an terbuka nyakitin orang, jempolmu selalu gatal buat ngetik tulisan yang penuh kedengkian.
Kemana aja ngajimu? kak? dek?
Ya sudah, nanti nunggu teman2 kita yg bisa mengartikannya aja.
Mohon bantuannya yah teman2, agar para muslimah berjilbab bisa mengerti arti haditsnya.
Jgn bikin malu Nabi saw dan para sahabat
Di jaman ini banyak sekali manusia2pandai yg memiliki strata pendidikan tinggi, status sosial tinggi namun tak memiliki "etika sosial berkomunikasi"
Mereka seenaknya mengumpat, mencela, menuding dgn kata2kasar nan keji yg keluar dari lisan tanpa memikirkan akibat.
Dalam Bible jg difirmankan,
“Let no corrupt communication proceed out of your mouth, but that which is good to the use of edifying, that it may minister grace unto the hearers”
(Ephesians 4:29 KJV)
“Wa Qul Li’ibadi Yaqulullati Hiya Ahsan || Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)”
Agar tak ada lagi hati yang tersakiti oleh perkataan kita, tak ada lagi korban depresi akibat caci maki, tak ada lagi korban bunuh diri karena intimidasi.
Pernahkah kalian berpikir dalam setiap kata-kata selalu memuat dampak?
Pernahkah kalian mendapatkan perkataan kasar yg selalu kalian ingat hingga skrg?
Dari sini kita mengerti, bahkan utk bertutur kata pun kita masih perlu selalu belajar.
Coba muhasabah malam ini dimulai dengan meriksa kolom 'Tweets and Replies'nya. Termasuk akun alternya yaaa, yang tidak pakai profil asli.
😌😌
Lebih baik pakai sepatu agar kaki tidak sakit, tidak terluka oleh tajamnya batu dan kerikil di jalanan. Hal itu lebih baik daripada berjalan tanpa alas kaki, terlanjur luka lalu mengambil langkah memaki batu dan kerikil tsb.
Karena dimulai dari menjaga lisan dan perbuatan diri sendiri, sebelum kita menuntut orang lain untuk melakukan hal yg sama.
“Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yg dibenci oleh Allah, suatu kalimat yg ia tak memperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka. (Hr.Bukhari)
Jadilah cerdas dan bijaklah dalam bertutur kata, tak peduli apapun yg membelit di dlm kepalamu.
(End).
Besok Kerja, boss.
😘❤