My Authors
Read all threads
"W e l i ng"

Thread
(Based on true story)

ketika tangismu masih terlihat olehku, walau kau tak lagi tampak pada mereka

#bacahorror
#memetwit
#truestory
@ceritaht Image
Bukan bermaksud apa2, hanya ingin menceritakan apa yg kulihat. Mohon ambil hikmah dan pesan ceritanya saja.
Ini ceritaku tentang seorang temanku yg meninggal dalam kecelakaan tragis. Seorang teman yg sudah bagaikan saudara untuk kami semua teman sekelas di masa STM.
Hari ini seperti biasa aku berangkat bekerja dikantor konsultan perencana. Kantor yg sama dikawasan semawis depan kampus. Tak ada firasat apapun. Rutinitas yang sangat biasa. Matahari pun tampak cerah tak sedikitpun menampakan raut kesedihannya. Aku segera memulai pekerjaanku.
Sampai tengah hari setelah istirahat, ada sebuah pesan sms di hp ku. Pesan kabar duka dari nomor hp temanku SM. Dari pesan yg kubaca menyatakan Innaillahi telah meninggal saudara kami SM pada hari ini tgl sekian jam sekian. Dan tak lupa memohon doa diakhir pesan.
Saat itu aku mengira itu hanya pesan bercanda dari SM, karena pesan sms itu dari nomor telpon SM jg. Aku sempat membalasnya "Ojo guyon ngono bos! ora elok" (jangan bercanda gitu bos! gak baik)

Tapi tak ada balasan sama sekali.
Aku masih berpikir positif saat itu, walaupun tak memungkiri jantungku mulai berdetak tak menentu. Aku masih mengira itu hanya bercandaan SM. Ya karena beberapa hari yg lalu aku masih berkomunikasi dengan SM. Masih bercanda dengannya menanyakan kabarnya melalui sms dan pesan FB.
Masih ku tunggu beberapa saat balasan dari SM, tapi tetap tak ada balasan. Justru ada pesan masuk lain dari teman dekatku yg juga sekelas dg ku waktu STM (teman kembarku yg sllu mendengarkan celotehku tentang hal ghaib). Dia menanyakan apakah aku dapat pesan jg dari SM.
Perasaanku mulai tak menentu. Ku kira SM hanya bercanda padaku saja. Aku mulai memastikan dari FB nya SM. Ternyata sudah banyak ucapan duka membanjiri FB nya. Seakan tak percaya, aku hampir menelpon semua teman sekelas yg ada dikontak hpku.
Kami semua masih belum percaya.
Sampai ada satu teman kami yang langsung memastikan ke rumah SM. Dan benar saja kabar ini bukan bercandaan SM. Bagai tersambar petir disiang bolong. Aku tak bisa lagi membendung tangisku. Didepan kantor aku hanya bisa menangis sendiri dg rasa bingung yg teramat sangat.
Langit pun tak ingin meninggalkan moment nya. Cahaya nya meredup menjadi hitam pucat. Tetesnya seolah tak akan terbendung lagi.

Aku yg masih syok dan kebingungan harus bagaimana. Kuputuskan untuk segera pergi ke rumah SM. Ditengah hari yg berubah gelap itu aku meminta ijin
pada atasanku dengan suara serak menahan tangid, untuk pulang lebih awal agar bisa bertakziah. Setelah mendapat ijin aku segera berlari ke jalan raya untuk naik bus menuju rumah SM. Tak kalah terburu2, hujan pun seakan ingin cepat2 turun dan mencurahkan semua tampunganya.
Hujan saat itu tiba2 sangat lebat hingga membuat jalan2 banjir. Yang lebih tak biasa lagi, yg tadinya langit gelap, menjadi cerah nampak cahaya matahari bersama hujan yg sangat lebat. Perasaanku makin tak karuan melihat fenomena ini. Biasanya jika hujan bersama matahari begini
yg turun hanya hujan gerimis kecil, tapi kali ini bersama hujan lebat berangin. Aku naik bus hanya sampai perempatan menuju jalan pusat kota. Sebelumnya aku sudah janji bertemu temanku yg naik sepeda motor dan akan membonceng ku sampai rumah SM.
Di dalam bus, sebelumnya aku menelpon RR teman terdekat SM yg beda jurusan dg kami waktu di STM. Ternyata RR tidak mendapat kabar sama sekali, padahal dia yg paling sering bertemu setelah lulus STM. Tampaknya RR sangat tak percaya.
Saat itu kami semua teman sekelas SM yg berada disemarang buru2 menuju rumah SM. Sampai kami dpt kabar SM akan segera dimakamkan.
Kami disuruh menunggu saja di pemakaman sampai jenazah SM datang. Supaya kami tidak berpapasan beda arah dengan mobil ambulance SM.
Tak berapa lama kami sudah berkumpul didepan pemakaman yg akan digunakan untuk memakamkan SM. Kami tetap berusaha memberi kabar pada teman2 terdekat SM, walau hati kami masih tak percaya. RR pun ikut menunggu di Pemakaman. Cukup lama kami menanti sampai adzan ashar berkumandang
namun jenazah SM belum juga sampai. Kami memutuskan untuk sholat Ashar bergantian supaya saat jenazah SM tiba ada yg memberi kabar ke mushola yg tak jauh dari pemakaman.
Sampai jam 4 sore ada kabar ambulance yang membawa jenazah SM sudah diperjalanan. Kami menunggu didepan
pemakaman dengan air mata tak sanggup mengering walau sudah kami tahan sekuat tenaga. Aku memperhatikan gerbang masuk pemakaman, sudah nampak sesosok Pocong berwajah pucat berdiri disisi kiri tempat wudhu pemakaman. (😢😭 asli gak bs nahan airmata ngetiknya)
Pukul setengah 5 sore akhirnya jenazah SM tiba dipemakaman. Memang jarak antara rumah SM saat itu cukup jauh dari pemakaman tempatnya akan dimakamkan. Itu dikarenakan di pemakaman ini juga disemayamkan Ibu SM yg lama meninggal sejak SM berusia 3 tahun kurang lebih.
Dulu SM waktu kecil memang tinggal di daerah dekat pemakaman ini. Dan beberapa kali berpindah rumah saat SMP dan terakhir STM ayahnya membuat rumah di ujung barat kota semarang.
Karena hari sudah semakin sore,pemakaman segera dilangsungkan dengan cepat dan khidmat (lebih tepatnya kami hanya bisa diam menahan berat dihati mengantar teman terkasih kami).Saat itu aku berusaha menenangkan RR yg terus menangis terisak, walaupun aku jg tak bs membendung airmta
Sesaat aku melihat sekitar, melihat para pelayat dg mata sembab mereka. Melihat ayah SM dengan wajah pucat dan sendunya. Dan satu sosok yg tertangkap dalam penglihatan lainku. Sosok perempuan yg sangat ku kenal, berdiri disamping sebuah makam.
Memakai jaket kulit berwarna merah,celana jeans biru dengan rambut terurai sperti biasanya. Dia tmpak sangat sedih dan menangis, memandang arah liang lahat yg belum ditimbun tanah.
Ya aku melihat sosok SM yang berdiri menangis memandang kami semua dari belakang kerumunan pelayat
Aku mencoba meyakinkan penglihatanku lagi bahwa itu memang sosok SM (atau paling tidak jin yang menyerupainya).
Ku picingkan mata agar lebih terlihat jelas sosok SM ini. Ternyta benar itu memang SM. Wajahnya pucat terus menangis dan kepalanya terus mengalir darah segar hingga
membasahi jaket dan celana jeansnya.
Aku berbisik pada teman dekatku PR :"PR, kok aku ndelok SM ning kono ya?"(PR, Kok aku lihat SM disitu ya?)

PR :"Mosok? ning ndi?"(masak? dimana?)

Aku :"Ning kono"(disitu)(sambil menunjuk dgn tangan disembunyikan arah makam tmpt berdiri SM)
kemudian PR berbisik pada salah satu temanku AX yg tadi lebih dulu ke rumah SM untuk memastikan kabar.
Ax pun pindah kesampingku dan bertanya padaku.
Ax :"Kamu lihat SM, T ?"

Aku :"Iya ik Ax, tapi kok aneh ya, SM kok nangis? trs dia pake jaket merah kulit sm celana jeans biru"
Ax :"Loh T, iku kan baju yg dipake SM pas kecelakaan tadi"

Aku :"Masak Ax? yakin? kmu tahu drmn?"

Ax :"Aku tadi sempet bicara langsung sm bapak nya SM dan lihat langsung baju yg digunakan SM saat kecelakaan,dimasukan wadah dan akan ikut dikuburkan bersama jenazah SM. Ayo sini!
kita mendekat ke liang lahatnya, nanti baju itu pasti akan ikut dimasukan."
(Ax mengajak aku lebih mendekat kesisi liang lahat).

Dan benar saja, setelah jenazah SM di letakan pada posisinya. Baju yg masih berlumuran darah yg sudah mengering ikut dimasukan ke liang lahat.
Baju yg sama persis kulihat dipakai pada sosok SM.
Aku bertanya lg pada Ax.

Aku :"Yang luka apanya SM? kok sampai meninggal?"

Ax :"Katanya kepalanya pecah T, tadi aku juga lihat mukanya sudah dijahit penuh sampai keatas kepala".(Ax menunduk menahan kesedihannya)
Mendengar ucapan Ax, airmata ku tak dapat kubendung lagi. Mungkin darah yg terus mengalir dari sosok SM yg kulihat karena luka parah dikepalanya.😭

Tapi aku masih bertanya tanya, knpa tangisnya seolah sangat pedih.
Biasanya aku melihat sosok yg sudh pergi hanya diam atau senyum
Tak seperti biasa pula, kenapa sosok SM masih pakai baju yg sma saat kecelakaan. Aku terus bertanya dalam hati, apa sebenarnya yg ingin SM sampaikan sebelum ajalnya menjemput.
Proses pemakaman terus berlangsung ditutup dengan doa. Waktu sudah menjelang magrib. Kami segera keluar pemakaman, karena agak cemas aku mendekat kemakam tempat berdirinya sosok SM sebelumnya. Kata salah satu temanku itu makam ibunya SM. Saat itu kulihati SM
sosoknya sudah berpindah mendekat pekuburannya yg masih basah dan harum bunga. Ku lihati sosok SM mendekat melihat ayahnya yg masih tertahan didepan pusaranya. Melihat ayahnya yg masih berdoa dan tertunduk penuh kesedihan mengantarkan putrinya yg malang.
Tak disangka putrinya yg paling beliau sayang harus pergi secepat ini. Bahkan pergi diusia yg kurang lebih sama saat ibunya meninggal dulu. Ditambah kepergiaanya juga sama karena kecelakaan bermotor.
Sosok SM masih terlihat menangis tersedu. Sampai kami semua sudah keluar dari pemakaman, SM hanya berdiri melihat kami yg satu persatu keluar meninggalkannya sendiri di pemakaman.
Aku mengatakan sesuatu kepada sosok SM, "Jangan menangis, kami menyayangimu".
Kemudian kami berlalu. Kumandang adzan magribpun sudah memanggil kami yang muslim untuk segera bersujud kepadanya, menumpahkan segala kesedihan hati kami dengan sujud kepada Nya.
Kami sudah tak sanggup bercakap banyak. Hanya diam dan merencanakan masih akan kerumah SM
sampai 7 hari kedepan. Selesai sholat, kami segera berpamitan untuk pulang kerumah masing2.
Dan saling memberi pesan agar hati2 diperjalanan, jgn lupa saling memberi kabar ketika sampai rumah.
Ini kami lakukan krna rasa saling khawatir kami, mengingat kecelakaan yg dialami SM.
Esok harinya, sesuai janji. Sore hari sepulang kerja. (kebetulan kuliah libur)
Kami pergi kerumah SM bersama2. Sampai disana kami segera ikut duduk dan mendoakan SM bersama dengan ibu2 dan bapak2 tetangga SM. Oh sungguh hal yg tidak ku harap lagi, Aku masih melihat Sosok SM
Berdiri diujung tenda yg tak begitu tersentuh cahaya lampu. Redup tapi aku yakin itu sosok yg sama yg menyerupai SM, bahkan tangis isaknya terdengar jelas ditelingaku.
Sosok SM masih saja melihat sedih ke Ayahnya. Tampak ayahnya yg masih fokus berdoa disamping beberapa orang
yg terlihat akrab dengan ayahnya.
Aku terus memperhatikan sosok SM ini, dan berbisik pelan pada RR yg berada disampingku saat itu. Aku katakan pda RR, aku melihat SM lagi.
Karena takut, RR menggenggam tanganku dg erat dan memfokuskan diri pda bacaan doanya.
Selesai acara doa hari pertama ini, kami tidak langsung pulang serentak bersama bapak2 dan ibu2 sekitar. Kami duduk sebentar menunggu Ayah SM yg masih sibuk dengan tamu2, untuk sekedar mengucapkan belasungkawa dan memberi semangat pada beliau.
Sembari menunggu, kami saling menceritakan kesedihan kami tadi siang. Dari mendapat kabar hingga cerita sebelum SM meninggal.
RR memulai percakapn ini.

RR :"Aku mau nak gak di telpon T, gak bakal ngerti. Nomer.e ayam ganti beberapa kali aku gak dikei ngerti".(Aku tadi kalau tdk
ditelpon T, gak bakal tahu. Nomernya ayam ganti beberapa kali aku tidak diberi tahu) (Ayam adalah panggilan kesayangan RR dan SM dari kata ayang yg diplesetkan jd ayam)

Aku :"Tak pikir kamu ki wes ngerti R, makane aku telpon nggo mastike,mungkin kamu ne wes ning omahe SM, jebul
malah gak ngerti."(Tak pikir kamu itu sudah tahu R, makanya aku telpon buat memastikan, mungkin kamu sudah berada di rumah SM, ternyta malah gak tahu)

RR :"Aku udah hampir sebulan ini gak ketemu Ayam T. Malah nomere diganti juga. Susah banget aku menghubungine".
Aku :"loh, biasane kan kalian kmn mn sering berdua. Apa gek sibuk2an?"

RR :"T, hm....(tertunduk sedih). Terakhir ketemu itu kita berdebat panjang. Aku menasehati ayam baik, tapi ayam gak suka."

Aku :"emang yg kalian debatin apa kok sampe gitu?"

RR :"Setelah lulus STM, SM jadi
salah bergaul T. Dia ikut bergaul sama anak jalanan yg kurang baik. Dia juga berpacaran dengan salah satunya. Setiap dia mau putus dan menjauh dari mereka, SM diancam. Bahkan SM pernah bercerita padaku, dia pernah diancam dengan mengalungkan clurit di leher SM".
Aku :"kalau saja aku tahu, Aku pasti akan terus merangkulnya bersama kami. Sayangnya SM sulit sekali dihubungi, dikirim pesan hari ini entah kpn dibalas."

RR :"Nah itu T, nomernya sering ganti juga karena pacarnya itu ktnya cemburuan. Jadi susah menghubunginya lagi".
RR menambahi :"Beberapa hari sebelum kecelakaan, katanya SM gak pulang kerumah T, dia pamit pada ayahnya hanya melalui telpon katanya nginap dirumah temannya cewek namanya Z. Tapi kata ayahnya SM tdak pernah bercerita ad temannya bernam Z ini. Juga sulit dikonfirmasi tepatnya dmn
rumah Z tempat menginap SM".

Aku :"lho lha Z ki konco ndi R? "( lho lha Z itu temen darimana R?)

RR :"kayaknya ya temen anak jalanannya itu."

Ax menimpali pembicaraan kami.
Ax :" Eh aku tadi pagi pas brgkt kerja ki sebenere lewat pas ad kecelakaan di jalan H itu lho, tapi
aku gak tahu kalau korbane kancaku dwe. Nak ngerti mesti aku wes mandek."

Aku :"Lah, namane aj gak tahu Ax. Begitulah memang seharusny yg terjadi. Mungkin kalau kamu lihat saat itu juga, hatimu sudah runtuh disitu juga".

Ax :"Bener kamu T, kata orang2 kepala SM pecah
terlindas roda truck besar. Helmnya saja pecah gk ad rimbanya. Motornya masuk kekolong truck depannya hancur. Kalo lihat langsung dan tahu itu SM, Aku pasti udah lemas disitu juga."

Aku :"makanya dmna pun kita harus banyak berdoa, dan lebih hati2 dijalan raya, Kamu juga Ax!
Kan kamu tiap hari juga lewat jalan itu, Hati2 terus itukan jlan arteri antar kota banyak kendaraan besar."

Ax :"Iya T..."

Aku bertanya lagi pada RR.

Aku :"R? Kamu tahu apa yg kira2 masih mengganjal saat SM masih hidup?, kok kayaknya ini SM pengen banget mendekat ke ayahnya
seolah ingin mengatakan sesuatu yg sangat penting."

RR :"Apa ya T, hm...kayaknya😦 "(serius berpikir)

Aku :"Kayaknya apa?"
RR :"kayaknya.. Ayam pernah bilang sesuatu ke aku, tapi aku ngiranya dia bercanda doang. Soalnya waktu itu dia ngomongnya juga sambil bercandaan. Tapi omongan dia saat itu jadi bkin aku kepikiran skrg T. Bisik2 ad yg desas desus kyk gtu gak jelas."

Aku :"hm...masak iya R?
RR :"Aku juga gak tahu pasti T, tapi kmrin kayaknya Mbah Uti ayam nemuin sesuatu dikamarnya".

Aku :"Semoga tidak itu ya, Aku bakal menyesal banget kalo itu bener".

RR :"Harusnya aku deket sm dia T, knp aku trlalu sibuk kerjaan trs".😢

Aku :"Aku juga, padahal aku chat dia jg
bbrp hari yg lalu, ngmong ngalor ngidul. Bilang mau ketemu. Tapi malah ketemu ud kayak gni. Bahkan gak sempet lihat wajahnya.
Tapi mau gmn lagi semua sudah Takdir."

RR :"iya T aku nyesel banget."

Aku :"baiknya kita banyak doa buat SM dan tidak ada lagi yg datang menyerupai dia"
Ax :"Apa kamu masih nglihat SM sekarang T?"

Aku :"Masih..dia masih berdiri dan menangis disitu."(menunjuk samping rumah SM yg agak gelap)

Ax :"enaknya kita gmn ya biar dia gak menampakan diri trs".

Aku :"Apa kita bilang ayahnya saja ya? Tapi aku gak enak ya Ax? nanti
dikira aku mengada ada gmn? Apa kita tunggu bbrpa hari dlu aj baru bilang?"

Ax :"Iya T, baiknya kita tnggu bbrpa hari dlu atau sampai 7 harinya.Kalau sosok SM masih terlihat sm kamu nanti kita bilang ayah SM sama2."

Aku :"Oke,kita lihat bbrp hri kdepan ya, semoga tak nampak lg"
Tapi sayang sekali harapanku agar tak nampak sosok SM lagi pudar.
Setiap hari aku datang mengikuti pengajian doa untuk SM, setiap kali juga aku melihatnya. Bahkan sosok ini mulai mendekat kepada ku seolah meminta bantuan.
Akhirnya saat pengajian doa hari terakhir 7 hari. Aku berdiskusi lagi dengan Ax dan RR serta teman2 lain yg datang. Kami putuskan untuk berbicara pada Ayah SM saat pengajian sudah selesai.
Usai pengajian dan tamu sudah agak sepi aku dan Ax memberanikan diri untuk berbicara dengan ayah SM.
Ax memulai pembicaraan dengan ayah SM.
Ax :"Nyuwun sewu pak, kulo kalih mbak T niki rencange SM STM, ajeng ngendiko sekedik kalih Bapak."
(Maaf pak, saya dengan mbak T ini
temannya SM STM, mau bilang sedikit sma bapak)

Bapak :"Oh iyo nang, nduk. Aku ngerti kalian.Aku yo weruh kalian knco STMe SM. Ket wingi melu ngaji ke SM. Maturswun ya nang nduk."(Oh iya nak, Aku ngerti kalian. Aku juga tahu kalian teman STM SM. Dari kemarin ikut mengajikan SM.
Terimakasih ya nak)

Aku dan Ax :"Sami2 Pak."

Ax :"Ngapunten Pak, mbak T ajeng ngendikan sekedik angsal?"(Maaf Pak, Mbak T mau bilang sedikit boleh?)

Bapak :"oh iyo nok, kene ngomongo ono opo?"
(oh iya nak, sini ngomong saja ada apa)

Aku :"Nyuwun sewu sak derenge nggih Pak,
Pinten2 dinten niki, kulo kok mirsani ingkang mirip SM rawuh terus teng dalem mriki. Muka.e niku sedih nangis. Ngapunten nggih pak klentunipun."(mohon maaf pak sebelumnya, beberapa hari ini, aku melihat yang mirip SM datang terus ke rumah ini. Mukanya sedih nangis. Maaf pak bila
keliru)

Bapak :"Hm... Awakmu yo iso weruh sing ngono kui nduk?"
(Hm.. kamu juga bisa lihat yg seperti itu nak?)(dengan wajah yg tunduk sejenak dan sedih)

Aku :"Nggih pak, ngapunten kelirunipun".(Iya pak, maaf kesalahannya)

Bapak :"Orak nok, orak salah awakmu, ojo khawatir
bapak orak nyalahke awakmu. Masalahe orak mung awakmu sing ndelok nok. Aku y wes diomongi Ome SM kae. Ome SM yo iso weruh. Sing mok delok SM nganggo klambi ne pas tibo kui to? Nangis terus bocahe?"(Tidak nak, tidak salah kamu, jangan khawatir. Bapak tidak menyalahkanmu.
Masalahnya bukan hanya kamu yang melihat. Aku juga sudah dibilangin omnya SM itu. Omnya SM juga bisa lihat. Yang kami lihat SM pake baju saat jatuh kan? Dia nangis terus?)
(Sambil menunjuk omnya SM yg duduk tak jauh dri kami berbincang, omnya pun membalas dg senyum dan anggukan)
Aku :"Leres Pak"(Benar pak)
(dgn rasa tak percaya dan keheranan)

Bapak tiba2 bercerita.

Bapak :"3 dino sak durunge SM kecelakaan,SM telpon bapak wengi2 nok. Ngomong arep nginep kancane jenenge Z. Lha tak takoni omahe ndi ora dijawab. Wes tak tawani tak petuk wae ben bali omah.
Tapi SM karepe meh nginep wae. Telung dino bapak telponi kon balik tapi jare sisuk yo balik. Jebul balik malah wes kyk ngene."(3 hari sebelum SM kecelakaan, SM telpon bapak malam2 nak. Ngomong mau menginap di temannya namanya Z. Lha tak tanyain rumahnya mana tidak dijawab.
Sudak tak tawarin dijemput bapak saja. Tapi SM maunya nginep saja. Tiga hari bapak telponi suruh pulang, tpi katanya besok juga pulang. Ternyta pulang sdh kayak gni) (Tampak bapak mengusap airmatanya yg tk dpt terbendung)

Aku dan Ax :"Nggih Pak" (iya pak)(sudah tidak bs brkata2)
Bapak :"Ngertio wengi kui langsung tak petuk nok, kenopo tak turuti bocah kui.
(Harusnya malam itu langsung ku jemput nak, kenapa aku turutin anak itu)

Aku :"Sabar nggih pak, Sampun Takdire Gusti. Bapak mugi diparingi ikhlas."(Sabar Ya pak, Sudah Takdirnya Allah. Bapak semoga
diberi keikhlasan)

Bapak :"Iyo nok, wes tak tompo ikhlas. Mung kenopo SM ngetok wae." (Iya nak, sudah tak terima ikhlas. Hanya kenapa SM terlihat terus)

Aku :"Menawi ajeng nyuwun ngapuro kalian bapak."(Mungkin mau minta maaf ke bapak)

Bapak :"Aku wes ngei ngapuro nok."
(aku sudah memberi maaf nak)

Ax :"katahi dungone sami2 pak"(banyakin doa nya sama2 pak)

Bapak :"iyo nang, Matursuwun ya nang..nok...wes perhatian karo SM. Matursuwun wes melu dungake terus."(Iya nak, Terimakasih nak sudah perhatian dg SM. Trimakasih sudah ikut mendoakan terus)
Aku dan Ax :"Sami2 Pak... Bapak ingkang sabar nggih"(Sama2 Pak, Bapak yang sabar ya)

Bapak :"Iyo nak, Orak nyono nasib.e SM kok koyok ibune."(Iya nak, Tidak menyangka nasibnya SM kok kayak ibunya)

Aku dan Ax hanya bisa tertunduk. Beberapa saat kemudian kami pamit untuk pulang.
Bapak berpesan agar hati2 dijalan. Bapak juga akan mencari cara agar sosok yg menyerupai SM tidak nampak lagi.

Hari itu kami semua pulang dengan sedikit kelegaan walaupun masih ada rasa mengganjal.
Sekitar seminggu kemudian mungkin. Aku jg kurang ingat. Aku bertanya pada Ax, apakah Ayahnya SM masih ditampakan sosok SM yg sama? karena Ax yg dekat dengn rumah SM serta punya kontak nomer Ayahnya SM.
Kata Ax...Om nya SM sudah melakukan sesuatu agar sosok SM tidak muncul lagi. Yang Aku ingat makam SM ditaburi kacang hijau beserta lain2 nya yg aku kurang paham.
Katanya kacang hijau yg dtabur dimakamnya dapat meredakan kegundahan hati SM yg meninggal mendadak.
Aku jg tdk paham.
Sekian cerita saya. Mohon doa nya untuk sahabat kami, saudara kami, keluarga kami SM. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, semua dosanya diampuni Allah SWT.
Pesan saya :
* Selalu berdoalah sebelum bepergian, terus berhati hati diperjalanan.

*Pilihlah jalan yg baik untuk hidupmu.

*pilih temanmu yg bisa membawa ke surga Nya.

*selesaikan setiap masalahmu dengan pikiran yg dingin dn hati yg lembut.

*Selalu minta ijinlah pada orangtua
*Berusahalah jadi orang baik.

*Ingat jangan percaya jin apapun itu. 😊

Terimakasih yg sudah RT dan like. Tetap jaga kesehatan. Jgn lupa cuci tangan dan pake masker saat keluar rumah. Tetap #dirumahaja kalau tidak ada perlu yg mendesak.
Mari kita putus penyebaran virus covid 19.
Yang paling penting Selalu Jaga Sholat Lima Waktu bagi yg muslim. Ditambah sunnahnya lebih baik.
Banyak berdoa agar wabah ini segera berakhir.

Aku sayang kalian..😘
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with inTan_T

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!