My Authors
Read all threads
"Petaka Miras"

Thread
(based on true story)

menodai suatu tempat, tak kan mudah termaafkan oleh "mereka"

#bacahorror
#memetwit
@ceritaht
cerita ini kiriman via dm.
Tahun 2018, Aku (de'i) bersama ketiga temanku : mbaeh, enkek dan obeng sering bermain yg agak menantang. Kami berempat suka menguak sesuatu hal yg berhubungan dengan hal ghaib. Kami berempat tinggal pada satu kampung yg sama.
Kadang kami mencoba “memanggil” mahluk halus dari suatu tempat untuk kami tanya2i. Dalam hal ini kami memiliki peran masing2. Mbaeh yg jd mediator. Aku dan Enkek bagian bertanya. serta obeng sebagai perantara (mahluk halus akan dimasukan ke tubuhnya).
Suatu hari, kami mendengar kejadian orang ditabrak kereta yg melintas. Korban meninggal 3 orang.
2 laki-laki dan satu wanita.

Lokasi tertabrak sekitar 4 Km dari kampung kami. Yang kami tahu para korban adalah anak abg yg pergaulannya kurang baik.
Kami tahu dari obeng. Karena satu korban wanita adalah teman obeng. Sebut saja wanita ini Ve.
Ve merupakan seorang wanita remaja yg sudah salah pergaulan. Dia sering melakukan zina, meminum minuman keras dan pil koplo.
Karena kami penasaran. Kami mencoba bertanya pada teman2 lain sekitar TKP, apa penyebab kecelakaan itu dapat terjadi. Bahkan korban sampai meninggal 3 orang.

Kata teman2 waktu kejadian sekitar pukul 3 dini hari. Mereka tahu karena saat itu masinis langsung melapor
ke Stasiun terdekat dan polisi segera tiba di TKP.
Di TKP ditemukan beberapa botol miras dan satu motor.
Rel kereta tempat kejadian ini agak jauh dari rumah warga,sekitar satu kilometer dari rumah warga terdekat.
Dimana jalur rel kereta api ini kanan kirinya adlh lahan persawahan
Suatu malam, mbaeh pergi ke rumah temannnya yg berjarak sekitar 3 KM dari kampung kami. Mbaeh berangkat sendiri kerumah temannya pukul 8 malam dan pulang pukul 11 malam.Jalan pulang mbaeh harus melewati sawah yg sepi, sudah tidak ada kendaraan ataupun orang mencari belut di Sawah
Suasana malam itu terasa berbeda. Lebih dingin dan sunyi.
Dari kejauhan mbaeh melihat
sesosok perempuan berada dipinggir jalan dan berjarak sekitar 100 meter dari pandangan mbaeh. Saat itu mbaeh tidak pikiran yg buruk.
semakin dekat, perempuan itu tampak melambai meminta tumpangan.
Namun mbaeh merasa perempuan ini bukan orang karena perempuan inu menunduk dan nampak darah dimukanya.
Mbaeh hanya berlanjut pulang.
Hari berikutnya, Aku, mbaeh dan enkek berkumpul dan berbincang diteras rumah ku. Kami membicarakan hal hal ghaib dan peristiwa tabrakan kereta. Tak lama mbaeh seperti melihat seseorang berdiri dijalan depan rumah ku yg berjarak 4 meter dari kami duduk.Mbaeh mencium bau amis darah
Mbaeh terus memperhatikan dan menyuruh kami agar tidak berisik.
kemudian mbaeh mengatakan kepada kami : "Itu ada cewek nangis, mukanya banyak darah. Siapa ya?"

Aku dan enkek berpikir sebentar. Dan menyahut kata2 mbaeh. "Coba ditanya dia hantu dari mana? Ada perlu apa kesini?"
Kemudian mbaeh hening sebentar, mencoba berinteraksi dengan sesosok hantu tadi.
Lalu mbaeh mengatakan "ini seperti roh orang yg baru saja meninggal, bukan hantu atau jin. Dia korban kecelekaan."
Kami berpikir, siapa yg baru saja meninggal kecelakaan baru2 ini.
Enkek berasumsi sosok tadi adalah Ve yg tertabrak kereta belum lama ini. Karena sebagian masyarakat percaya sebelum 40 hari arwah masih di dunia.

Mbaeh pun menyahut "oh mungkin benar, kemaren mau ikut bonceng
pas aku pulang dari rumah temen. Tak pikir siapa kok mirip sama yg kemarin."

Memang pada saat masih hidup, Ve seringnya diarea kampung kami dan kampung TKP. Sehingga Ve masih berkeliaran di area semasa hidupnya.
Tiba-tiba enkek memberi usul :
"coba besok kita panggil obeng, kan obeng kenal dekat sama korban, siapa tahu ada cerita tambahan. Besok langsung aja ke TKP."

Kami pun setuju dengan usul enkek. Secara kami juga penasaran.
Keesokan harinya, selepas magrib Mbaeh, Enkek dan obeng sudah berkumpul dirumahku. Dan kami segera menuju TKP yang sudah kami rencanakan kemarin.

Sesampainya di Rel yg dekat dg TKP, kami langsung memarkir motor dan berjalan kaki menuju TKP yg tidak terlalu jauh.
Jalan menuju TKP, kami melewati sebuah bangunan stasiun tua jaman penjajahan yang sudah tidak dipakai. Bangunan ini tidak begitu besar namun tinggi sekitar 8 meteran. Dengan tembok tebal yg sudah berlumut dan sudah tidak beratap.
Untuk menemukan titik pasti TKP, kami menggunakan penerangan melalui senter yg ada di hp. Setelah menemukan titik TKP yg pasti kami menunggu waktu yg tepat untuk bermediasi sambil merokok.

Setelah waktunya tepat kami segera memulai mediasi untuk memanggil arwah Ve.
Mbaeh sebagai mediator segera memulainya. Sesaat mbaeh berkonsentrasi dan hening, mencoba memanggil arwah (atau jin yang menyerupai) korban Ve, untuk dimasukan ke perantara yaitu tubuh obeng.
Tak lama obeng terdiam dan menunduk pertanda sudah dirasuki.
Mbaeh mengatakan :"Ve sudah masuk ketubuh Obeng"

Aku dan Enkek segera menjalankan tugas untuk menginterogasi Obeng yg sudah dirasuki.
Enkek :"Assalamu'alaikum? Ini siapa ya?"
Obeng :"Sakit disini, sakit disini, disini juga".(menangis sambil menunjukan bagian tubuhnya yg sakit)
Enkek :"Ini Ve bukan?"
Obeng :(hanya mengangguk sambil menangis)

Melihat itu Mbaeh mengajak kami untuk membaca al fatihah. Kami pun hening sekejap dan berdoa.
Enkek melanjutkan pertanyaannya lagi pada obeng yg kerasukan arwah Ve.
Enkek :"Coba cerita apa yg membuat kamu bisa tertabrak kereta disini? Apa yg membuat itu terjadi?"

Obeng :"Malam itu habis isya, kami bertiga disini buat minum miras, habis minum
melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Selain miras kami juga memakan pil2 koplo. Sehingga kami mabuk berat. Antara sadar dan tidak sadar."
Posisi saat itu satu teman cowok tiduran antara dua rel, satu temen cowok lagi duduk dipinggir rel sambil nunduk dan aku duduk
diantara dua rel membelakangi kereta yg akan datang. Kami seperti terlena karena pengaruh alkohol dan pil, hingga kami tidak mendengar kereta datang. Waktu kereta mendekat aku melihat sorot lampu kereta dari belakang, tapi aku tak mendengar seperti ada yg menutup telinga membuat
bunyi klakson tak terdengar. Perlahan aku bergeser , menengok kebelakang untuk menghindar. Tapi kaki terasa berat, seperti ada yg memegangi. Aku mencoba berdiri dan sampai ke rel sebelah kanan, saat nengok kereta sudah menghantam kami semua."
Obeng yg dirasuki kemudian menghentikan ceritanya.
Aku yang mendengar penuturannya masih terdiam dan membayangkan kejadian pada ceritanya tadi.

Tak terasa Jam di hp sudah menunjukan pukul 11 malam.

Aku meminta Mbaeh mengeluarkan sosok Ve yg merasuki Obeng.
Tapi saat itu sosok Ve yg merasuki obeng menggelengkan kepalanya sambil nangis "kaki ku sakit, tolongg bawa aku ke bangunan itu."(menunjuk bangunan stasiun tua yg sebelumnya kami lewati)

Aku mengajak Enkek :"Ya sudah, ayo nkek kita gotong".
Aku dan Enkek mencoba mendirikan tubuh Obeng. Tapi obeng masih duduk bersila, saat kami angkat kakinya jadi menggantung.

"Oh itu kaki Ve patah, makanya gak bisa jalan" sahut Mbaeh pada kami berdua. Maka mau tak mau kami mengangkat tubuh Obeng .
Dengan cara mengangkatnya seperti anak kecil diangkat dari bawah ketiaknya. Dan kami mengantarkannya ke bangunan stasiun tua tadi.

Setelah dekat dari bangunan itu (sekitar satu meteran saja), tiba2 kaki obeng lemas dan diam tidak menangis lagi.
Kata Mbaeh :"Sudah cukup sampai disini saja, dia sudah keluar dari tubuh obeng"

Beberapa saat Obeng sudah sadar dan nampak lemas. Energinya terkuras karena dirasuki.
Obeng :"sudah selesai ya? Capek bgt ini." (mengusap keringatnya)

Kami menyudahi penulusaran kami di TKP dan
beberes untuk segera pulang ke rumah masing masing.

Malam berikutnya Mbaeh main ke rumah ku.
Seperti biasa kami masih suka membicarakan hal2 ghaib.
Aku sering bertanya kepada Mbaeh tentang hal mistis.
Lama berbincang, sampailah pembicaraan kami pada Ve korban tertabrak kereta.
Tiba-tiba Mbaeh diam. Aku membiarkan Mbaeh diam sebentar.
Saat selesai aku mulai bertanya pada nya :"Kenapa Mbah?"

Mbaeh: "Ada yang datang, sosok tinggi besar, mata merah, berbulu tebal. Sepertinya dia dari stasiun tua itu. Mukanya seperti marah tapi ditanya tidak menjawab."
Aku :" Ya udah kalau gitu kita ke rel deket rumah saja." (jarak rel ke rumah sekitar 100 meter, rel yg dekat dg rumah kami adalah rel jalur selatan Surabaya - Jakarta)
Mbaeh menjawab :"Ya sudah, Ayo ke rel kereta. Mungkin ada yg mau disampaikan mahluk tadi. Sekalian panggil Enkek buat ikut."

Setelah memanggil Enkek.
Aku, Mbaeh dan Enkek berjalan kaki menuju rel kereta. Saat itu Obeng tidak bisa ikut.
Sesampainya di rel kami berdiskusi
siapa yang akan menjadi perantara. Karena Obeng yg biasa jadi perantara, saat itu tidak ikut.
"Ya udah kamu aja mbah, cuma kamu yg bisa" usul ku pada Mbaeh.

Mbaeh lalu duduk bersila, diam dan hening. Tak lama Mbaeh seperti berkacak pinggang sambil menggeram.
Mbaeh :"rrrrrggghhhhh....rrrrrggggghhhhhh. Mau apa kalian?"
Aku :"Assalamu'alaikum? Ini Siapa?"
Mbaeh :"(diam, nunjuk arah jauh sambil memukul dadanya)"
Aku :"Ini penunggu stasiun?"

Mbaeh :".....rrrrggghhhh".(seperti mengiyakan)

Aku :"Ada perlu apa kesini?"
Mbaeh :"Saya tidak suka kalian ngomongin stasiun itu terus !!!"

Aku :"Oh maaf mbah kalau gitu, kami hanya penasaran dg para korban."

Mbaeh :"Tidak usah! Tidak penting!"

Aku :"Kalau boleh tahu kenapa anak2 itu bisa tertabrak kereta?"

Mbaeh :"..rrggghhh. Anak2 itu sudah
kurang ajar. Mereka sering minum miras diwilayahku, bermaksiat, berzina!!!."

Aku :"Oh gitu mbah, Apa mbah yg memegangi Ve saat kejadian?" (teringat cerita Ve yg merasa dipegangi)

Mbaeh :"Biar mereka rasakan akibatnya! Sembarangan masuk kewilayahku dan berbuat kotor disitu."
Aku :"Jadi ini gara2 kamu juga ya, menahan Ve untuk menghindar dari kereta."

Mbaeh :"Iya !, sudah jangan ngomong terus! Aku gak suka kalian ngomongin kami lagi."

Aku :"Y sudah mbah, maaf sudah mengganggu."
Setelah beberapa menit Mbaeh diam. Kemudian membuka mata dan tersadar kembali.

Kami menyudahi penelusuran kami tentang kecelakaan tertabrak kereta itu.
Akhirnya kami mengetahui kejadian sebenarnya dari kecelakaan itu.

Malam itu kami pulang tanpa rasa penasaran lagi.
Saya sudahi cerita ini.

Pesan saya :
* Berusahalah jadi manusia yg baik dunia akhirat.
*Jangan berbuat maksiat apalagi zina!
*Selalu berpikir kedepannya jika akan melakukan sesuatu.
*Gunakan masa mudamu dg hal yg berguna untuk masadepanmu! jangan sampai menyesal dihari tua
apalagi sampai tidak bisa menua.
*Ingat jangan percaya dg perkataan jin apapun itu.

😊

Sekian.
Terimakasih yg sudah like dan Retweet.

Terimaksih buat narasumber mas @DeedeeSmile2
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with inTan_T

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!