My Authors
Read all threads
2. TEMAN MALAM
#threadhoror #horror #bacahorror #bacahoror @bacahorror

Pict: hanya ilustrasi (source: google)
Pengalaman horror selanjutnya masih di rumah dinas yang sama, tapi kali ini keluarga Munah pindah ke rumah lainnya yang lebih besar, dan kali ini Munah udah kuliah di UGM Jogja, Bagong juga udah kuliah di Bandung, sedangkan Onah awal2 kuliah di Malang
“Munah, menutup sambungan telepon setelah mengucapkan salam" kali ini Munah tidak bisa menolak perintah Mama. Besok pagi Munah akan pulang dengan travel pagi. Mama minta Munah pulang untuk nemenin Onah di rumah karena Mama dan Papa harus keluar kota
"Assalamualaikum", teriak Munah sambil membuka pintu rumah. Rumah terlihat sepi, Munah langsung menuju kamarnya untuk menaruh tas ransel kecilnya, berganti baju dan mau langsung tidur. 7 jam perjalanan bukanlah waktu yang singkat, badan Munah rasanya capek banget
"Munaaahh, banguunn... Makan duluu", teriakan Mama membuyarkan mimpi Munah. Dengan enggan Munah bangkit dari tempat tidur, keluar kamar, ambil air minum lalu duduk di meja makan
Rasanya males banget untuk makan, mata Munah masih sulit untuk dibuka. Tapi sekali lagi, kalo Mama sudah bersabda maka sebaiknya diturutin daripada telinga dengar nyanyian senja
"Mama Papa berangkat dulu ya, jagain Onah. Mama Papa pulang besok siang atau sore. Pintu jangan lupa dikunci. Assalamualaikum...", Munah hanya mengangguk2 mendengar semua pesan Mama. Sore ini semua bapak & ibu penghuni komplek akan ke Mojokerjo untuk mengantarkan kepindahan bu KS
Malam ini bisa dipastikan komplek rumah dinas kosong semua. Inilah kenapa Munah diminta Mama untuk pulang karena adekku Onah gak mau ikut ke mojokerjo, tapi juga gak mau nginep di rumah temannya. Maunya di rumah saja...
Ini belum ada corona ya, TAPI ada hal lain yang lebih MENYERAMKAN yang membuatku menyesal sudah mau pulang ke rumah untuk nemenin Onah
"Mau kemana kamu?", tanyaku ke Onah yang saat ini sudah pakai jaket, ambil kontak motor dan berjalan keluar rumah. "Beli makan. Laper", jawab Onah singkat
Munah kembali melihat ke TV, mengabaikan kepergian Onah. Onah itu walau sore dah makan, tapi baru selesai masjid terakhir adzan maghrib dia dah kelaparan lagi. Perbedaan kami terletak dari kebiasaan makan dan wujud fisik
Munah males makan, baru doyan nasi tahun 2000an itupun setelahnya tetep jarang makan nasi akhirnya tubuhnya gagal tumbuh. Sedangkan Onah 1 porsi tidaklah cukup untuk sekali makan, akhirnya tubuhnya menjulang tinggi
Munah asyik menonton TV sambil nyamil, ketika tiba2 sesuatu lewat dengan sangat cepat di depan TV
Munah tahu apa tadi yang lewat, beberapa kali Munah melihatnya di luar rumah ini
Munah berusaha mengabaikannya dan kembali fokus melihat acara di TV, TAPI sesuatu itu kembali lewat
Sesuatu berwujud wanita, dengan rambut tergelung rapi dan berkebaya hitam
Kali ini Munah tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Munah beranjak dan berjalan ke teras depan rumah, duduk di salah satu kursi dan melihat sekitar
Malam ini komplek begitu sepi, bahkan beberapa rumah lampu jalannya tidak dinyalakan. "Mungkin mereka lupa menyalakan sebelum pergi tadi", batin Munah
Angin dingin yang berhembus entah kenapa makin membuat bulu kuduk Munah meremang, perasaan Munah semakin gak nyaman, "Onah kok lama ya?"
Tak lama setelah itu, Onah tiba di rumah. Onah menaikkan motor ke teras lalu memasukkannya ke dalam. Kamipun masuk ke dalam rumah. Onah langsung ke belakang untuk ambil piring, dan makan di ruang TV
Sambil makan Onah bertanya "Ngapain kamu tadi sendirian di teras malam2? Kamu takut ya?", tanya Onah dengan nada mengejek
Munah diam saja, saat ini Munah fokus pada sesosok wanita yang berdiri di depan pintu penghubung antara dapur bersih dan dapur kotor. Sosok wanita itu terus melihat ke arah Munah dan Onah dengan ekspresi datarnya
"Buruan makannya. Kalo selesai piringnya taruh aja di meja, gak usah kamu kembalikan ke dapur belakang", kata Munah tegas. Onah melihat ke arah Munah, "Kenapa sih kamu?", tanyanya ke Munah, tanpa sedikitpun mendapat jawaban dari Munah
Onah taruh piring kotornya ke meja, lalu masuk ke kamar mandi untuk cuci tangan. Munah terus mengawasi kemanapun Onah pergi
Selesai Onah cuci tangan, Munah mematikan TV, mencabut stop kontaknya dari colokan. Onah yang sedari tadi heran melihat semua sikap Munah akhirnya berkelakar
"Kenapa gak sekalian TV, kulkas kamu cabut semua stop kontaknya trus kamu masukin ke kamar", kali inipun Munah tetap diam tidak menanggapi. Sosok itu, tetap berdiri di sana--mengawasi kami
Munah memastikan semua pintu terkunci, setelah semua clear Munahpun masuk kamar. Onah mengikuti sambil terus bicara untuk mengejek Munah "Hayoo kamu takut ya?? Ini belum juga jam 8 malam, tumben kamu sudah mau tidur, biasa juga begadang", sambil tersenyum mengejek Munah
Munah tetap diam, setelah Onah akhirnya ikut masuk ke kamar. Munahpun menutup pintu dan menguncinya. Karena capek, Munah tidur cepat malam itu
Seseorang mengguncang2 tubuh Munah, Munah terbangun karena kaget
"Munah... Kamu dengar itu gak???", Onah menangis terisak sambil berbisik ke Munah
Munah kaget banget karena di luar terdengar TV menyala dan sedang menyiarkan acara wayang. Bukannya tadi stop kontak kucabut ya?? Terus siapa yang menyalakan TV???
Onah terus menangis dan memeluk Munah kenceng banget. Yang lebih menakutkan semakin keras suara tangisan Onah, maka volume TV akan semakin keras juga sampai di volume maksimal, kalo sudah begini maka akan terdengar suara tepuk tangan... Entah siapa yang bertepuk tangan
Ketika Munah dan Onah diam, maka volume TV akan perlahan mengecil. Kalau Munah dan Onah saling berbisik maka volume TV akan kembali keras dan semakin keras
Sepanjang malam kami terus diteror oleh suara wayang di TV dan juga suara tepuk tangan yang sangat keras, bahkan melebihi suara TV dengan volume tertinggi
Munah sepanjang malam itu hanya bisa berdoa, semua doa Munah baca, mungkin sampai doa makan dan doa tidur Munah baca juga saking takutnya
Onah sepanjang malam hanya menangis, menangis dan menangis... Kalo volume dinaikkan maka semakin kencang tangisan Onah, otomatis semakin keras juga volume TV. Benar2 malam yang sangat menegangkan
Yang Munah ingat, saking takutnya si Onah, dia tak lagi hanya memeluk Munah TAPI tidur di atas Munah. Yakali badannya kecil, ini Onah badannya 2x badan Munah
Teror itu berlangsung terus sepanjang malam, baru berhenti ketika terdengar suara mengaji dari salah satu masjid
Walau suara wayang di TV sudah berhenti dan tidak ada lagi suara tepuk tangan, tapi Munah dan Onah masih tetap dilingkupi dengan rasa takut
Bahkan kami baru berani keluar kamar ketika panas matahari sudah menembus masuk ke dalam kamar
Ketika hendak keluar kamar, Onah berpegangan erat pada baju Munah. Onah berjalan di belakang Munah terus menempel kayak parasit
Hal pertama yang Munah pengen tahu adalah melihat kondisi stop kontak TV
Begitu Munah sampai di depan TV, Munah syok, *stop kontak masih tergeletak di posisi yang sama seperti semalam ketika Munah meninggalkannya dan dalam kondisi tercabut dari colokan. Lalu bagaimana bisa semalam TV ini menyala??
Ketika Munah hendak berbalik arah, di sana... Di depan pintu penghubung antara dapur bersih dan dapur kotor, berdiri sosok itu
Sosok wanita bersanggul rapi dengan kebaya dan kain hitamnya, MENATAP KAMI TANPA EKSPRESI
-END-
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Maemunah

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!