My Authors
Read all threads
⚠️ Narasumber memperbolehkan
aku menuliskan hal ini, yang awalnya tidak diperbolehkan oleh narasumber untuk dibagikan ⚠️

PASAPON
— BAGIAN CERITA YANG
SEMAKIN MENYAKITKAN —

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #bacahoror #ceritahorror #ceritahoror
sebelum memulai jadi begini...
(pelan-pelan saja saya mengetiknya langsung di hp)

setelah cerita yg saya tulis, pasti saya mengabari pemilik cerita untuk dibaca kembali, dan melihat respon pembaca seperti apa
sama hal nya dengan tulisan dengan Judul PAPASON yang baru saja selsai barusan beberapa jam kebelakang, hari ini.

setelah narasumber melihat respon dan banyak ucapan doa, melalui Dm dan Reply akhirnya narasumber memperolehkan bagian yg tidak saya tulis, untuk dibagikan saja.
malah bagi saya itu hal yang menyenangkan, jadi ceritanya benar-benar utuh.

setelah sepakat dengan narasumber.

sekarang untuk pembaca mohon bagian ini jangan ditanyakan kebenarannya. biarkanlah, memang cerita kadang memiliki caranya masing-masing.
bagian cerita ini tidak akan panjang seperti cerita pada judul PASAPON ini hanya bagian yang tidak saya tulis akhirnya sama tulis dan bagikan untuk pembaca.

Bismillah, mari kita mulai.

-sudut pandang Yajid-
seperti apa yang aku bilang diawal cerita PASAPON, daerahku kental akan agama tapi soal keyakinan setiap orang berhak menentukan pilihannya masing-masing.
setelah hari ke 3 kepergian mang Pepep (almarhum) sore itu sebelum buka Wildan berkunjung ke rumahku, untuk sekedar mengucapkan terimakasih padaku dan pada Umi khususnya.
didalam rumah Umi menyambut Wildan, kalau kedepannya ada butuh apa-apa bilang, jangan canggung.

kemudian aku dan Wildan duduk diteras depan rumah menghadap ke bangunan SD
"Wil bagaimana apa ibumu sudah tau kabar bapak disana?" tanyaku perlahan

"malam itu Jid, aku merasa apa air mata akan habisnya, ternyata aku percaya sekarang air mata itu tidak pernah ada habisnya, malam itu juga aku tlp ibu kasih kabar kalau bapak sudah meninggal, awalnya...
...ibu bisa menerima kepergian bapak Jid, tapi setelah tau akibatnya sangat teragis jid, bapak di bunuh Jid..." ucap Wildan sambil meneteskan air mata perlahan

aku merasa berdosa menanyakan hal ini pada Wildan, aku tidak bisa berucap apa-apa lagi
"bapak orang baik saja ada yg membunuh Jid, meninggal dengan cara seperti yang kamu taukan jid?!!!" ucap Wildan kemudian menatapku

"aku tidak tau nasib seperti apa Wil tapi kita harus percaya semua ini rencana allah, bapak orang baik akan banyak yg mendoakan" ucapku perlahan
benar-benar sore yang aku pikir akan menjadi obrolan mengingat sosok almarhum mang Pepep ternyata lain

"Ibu menangis Jid, tidak ada yang benar-benar menerima kejadian ini dengan ikhlas, aku coba damai dengan perasaanku, memaafkan, menerima semuanya, nyatanya itu tidak mudah...
...sama sekali tidak mudah! malam itu Ibu kirim uang yang tidak banyak tapi cukup Jid, ibu penasaran yang sebenarnya terjadi, karna tidak cukup sabar menunggu hasil dari pihak berwajid Jid" ucap Wildan menjelaskan

"lalu?" tanyaku singkat
"lalu aku tidak habis pikir, adiknya mamah mengambil langkah yg tidak pernah aku pikirkan sama sekali, dia datang ke orang pintar, untuk minta bantuan mencari tau pelaku nya dan memanggil arwah lembut bapak lalu di ajak komunikasi gitu" jawab Wildan perlahan
aku tidak tau hal-hal seperti itu adanya seperti apa walau aku juga pernah mendengar sebelumnya.

"kamu ikut Wil?" tanyaku yg semakin bingung untuk bicara apalagi karna suasana jadi seperti ini
"engga Jid aku hanya hari maksa datang ke rumah kamu untuk berterima kasih, belum kuat melihat bangunan SD inipun sakit hati sekali aku... Lalu adiknya Ibu pulang dan bercerita panjang..." jawab Wildan sambil menatap kosong ke arah bangunan SD itu
"tidak apa Wil kalai kamu berat jangan diceritakan, tapi kalau kamu bercerita aku siap mendengarkan... setidaknya itu tidak buat kamu sia-sia kesini, bisa sedikit lega mungkin" ucapku
"adik ibu cerita; ketika di mediasi orang yang disurupkan arwah lelembut bapak, bapak sedang tidur, kemudian mendegar suara yang masuk lewat jendela, bapak kaget, dan mencoba melawan. Tapi sayang mereka bertiga katanya, tidak sendiri, perkelahian terjadi...
...hanya beberapa detik, kepala bapak di hajar dan perut bapak dapat tusukan pisau yg dalam, dari situ pelaku kaget dan tidak menyangka akan sampai membunuh bapak, karna bapak melawan" ucap Wildan sangat pelan
"ah aku tidak tega Wil sudah, kamu juga aku tau sangat beratkan ceritanya?" tanyaku

"tidak apa Wil, sudah tanggung siapa tau sesudah ini aku bisa lega seperti apa kata kamu barusan..." jawab Wildan

menyesal sekali aku menawarkan hal itu pada Wildan jika akhirnya seperti ini
"lalu pelaku yg mencuri itu kabur dengan hanya membawa Cpu saja, karna seperti sama kagetnya, tapi sayang kelakuan keji mereka lakukan dengan mengikat mulut, tangan dan kaki, seperti yang aku dan kamy tau awal pertama kali itu Jid..." ucap Wildan
"iyah aku masih ingat sekali" jawabku yang tidak terasa sangat dalam

"kemudian, entah dari mana orang pintar itu tau dan adiknya itu menyampaikan seperti ini; dari pada aku harus mati tidak melawan lebih baik aku mati, karna pilihanya cuma satu mempertahankan tanggung jawab...
... barang-barang dalam ruangan ini seperti anakku sendiri yang sudah aku jaga, rawat bertahun-tahun lamanya, untuk melawan setidaknya mati dan berdarahpun aku sudah melawan; begitu ucapa bapak terakhir tapi aku masih bingung bagaimana bisa seperti itu Jid..." ucap Wildan pelan
"aku kurang paham Wil, lalu?" tanyaku

"lalu, teriakan bapak yang kencang itu, adalah ketika kepalanya di hajar sama benda seperti palu dan mulutnya ditutupin kain itu Jid, bapak masih melawan dan akhirnya beberapa tusukan masuk ke dalam perutnya jid..." jawab Wildan menangis
"sebentar... aku tau kamu mau biacara apa sudahlah Jid kamu dan teman-temanmu tidak salah kejadiannya sudah terjadi pasti kamu menyesal ketika mendengar teriakan itu dan lampu mati tidak kedalam bukan?" tanya Wildan
"iyah Wil maafkan aku yah aku tidak tau akan seperti itu" ucapku merasa bersalah

"sudahlah Wil, aku lanjutkan, setelah itu orang pintar bilang pelakunya lebih dari satu dan orang dekat, aku peecaya dan tidak percaya dengan apa yang orang pintar itu katakan Jid..."
...tapi orang pintar itu sama hanya pelantara, bagiamanapun mediasi yg dia lakukan kepercayaan kita harus tetap pada allah, lagian sekarang hanya doa Jid, yang bisa sampai pada bapak disana" ucap Wildan pelan, aku melihat air matanya terus menetes
"kemudian barusan sebelum kesini, ibu tlp lagi dan adiknya menceritakan hal yang sama kurang lebihnya seperti aku ke kamu gini Jid, tapi Ibu masih kelihatan belum menerima dan terpukul sekali, apalagi dia tidak bisa menyaksikan langsung bapak, itu kesakitan dua kali lipat...
... baginya Ibu merasa sia-sia tidak mengantarkan bapak ke tempat peristirahatan terakhir nya malam itu" ucap Wildan

"wil soal arwah dan apapun juga cara yg dilakukan oleh adik ibumu itu, semoga bsa menjadi jaln atau apa saja yg terpenting rasa penasaran ibumu terpenuhi" sahutku
sore semakin berakhir, waktu buka hari ini semakin mendekat. akhirnya Wildan pamit untuk pulang, padahal Umi menyuruhnya buka dirumah aku saja barengan.
selepas Wildan pergi aku melamun sambil mentap ke SD itu, benar tidak ada yang benar-benar ikhlas menerima sebuah kematian dengan cara seperti itu. Tapi aku selalu percaya ganjaran terbesar untuk mang Pepep semoga Surga.
----------

Itulah bagian yang tidak aku tuliskan awalnya, soalnya berkaitan dengan kepercayaan dan agama sangat sensitif.

tapi semoga kalian yang membaca mengerti tujuan bagian ini akhirnya diceritakan juga.
pemilihan kata, yang tidak ada pilihan lagi, untuk mengambarkan cerita, mohon dimaklumi, dan mohon maaf. semoga almarhum tenang disana. *al-fatihah 🙏🏼

akhir kata terimakasih.
jangan lupa follow @qwertyping

----------

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Qwertyping - Horror Thread

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!