Utas kali ini akan menyinggung mengenai representasi perpustakaan di dalam Korean Drama, lagi. Haha. Sesuai judul, setidaknya utas ini akan dibagi pada dua bagian.
Perpustakaan yang diulas kali ini ada pada web series A-TEEN Season 1 (2018). Perpustakaan ini pertama ditunjukkan pada episode 4 saat Doha berencana belajar bersama dengan Hamin, yang ternyata juga bersama Kim-Ha.
Pada episode 5, perpustakaan ini ditunjukkan lebih jelas baik arsitekturnya maupun ruang di dalamnya. Di episode tersebut, terdapat adegan Kim-Ha dan Hamin belajar bersama untuk ujian. Ini tampakan Dogok Digital Public Library. 
Eh sebelum lebih jauh, kenapa saya nonton web series ini? Genre romance anak labil pula. Ya apalagi kalau bukan karena Lee Na-Eun bwahaha
Saya mulai memperhatikan Naeun April setelah nonton MV LALALILALA. Dalam hati "eh kok cakep juga ini anak, lucuk pula". Line dan choreo Naeun dalam MV tersebut membuat saya jatuh hati.
Fix, saya mencari tahu drama yang dia bintangi. Saya ingin lihat bagaimana Naeun bermain peran. Sementara ini, menurut saya bagus. Naeun bisa memerankan Kim-Ha yang cerdas, kalem dengan pribadi yang bikin jatuh hati.
Eit, sebelum kalian menawarkan drama lain yang dia bintangi macam 'Extraordinary You', mohon maaf saya harus menolak duluan haha. Saya ndak tertarik pada premis ceritanya ataupun main castnya wkwk.
Oke kembali fokus ke pembahasahan. Inti dari utas ini ada pada beberapa kicau sebelumnya, pada bagian: "Kim-Ha dan Hamin belajar bersama untuk ujian".
Secara desain, perpustakaan tampak depan relatif modern dan futuristik. Saya rasa ini dilakukan untuk menarik perhatian. Desain yang menarik cenderung untuk membuat orang datang berkunjung. "Wow/Hallo Effect" harus memberikan impresi di awal, keliatan pertama.
Perpustakaan ini mengusung nama 'Digital Public Library'. Otomatis pengunjungnya adalah masyarakat umum dengan berbagai latar belakang pendidikan dan usia.
Pada gambar ini terlihat pengunjung terdiri dari siswa (berseragam putih) dan masyarakat umum (kaos hitam).
Desain dalam perpustakaan juga relatif baik. Terdapat banyak kursi dan meja berderet untuk belajar. Relatif cozy meski masih ada kesan kaku. Tidak ada buku? Tentu karena ini perpustakaan digital jadi koleksinya lebih banyak digital dan yang ditawarkan adalah space dan wifi.
Oh ya, drama ini tayang pada 2018. Desain dan konsep perpustakaannya saya rasa sudah mengadopsi tren 'co-working space'. Serius jadi pengen napak tilas!
Kemudian muncul pertanyaan, kenapa mereka belajar ke perpustakaan? Dalam konteks drama ini, sepertinya perpustakaan direpresentasikan sebagai ruang yang kondusif untuk belajar. Sepi dan bisa fokus. Toh juga semua orang datang untuk belajar. Minim gangguan.
Saya rasa itu juga kebiasaan masyarakat Korea Selatan. Secara umum pelajar dan masyarakat rajin belajar. Itulah kenapa indeks membacanya tinggi. Saya pernah membahas ini pada utas sebelumnya.
Pilihan bagus belajar di perpustakaan untuk ujian. Beberapa orang yang yang kuliah di luar negeri pasti melakukan hal yang sama. Maksud saya, orang Indonesia yang kuliah di LN sering menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua untuk belajar.
Fasilitas dan ruang mendukung, kan. Koleksi banyak, internet oke, ruang relatif luas. Semua pemustaka sama-sama datang untuk belajar, dengan cara masing-masing. Suasana ini yang membuat kita lebih mudah belajar.
Mungkin untuk menyebut contoh orang yang menyarankan belajar di perpustakaan dan menjadikannya rumah kedua adalah @maudyayunda . Teman saya @syipoh dan dosen saya mba Safira juga merasakan hal yang sama.
Dulu, (2016) ketika saya PPL di Universiti Malaya, saya pernah melihat sendiri mahasiswa menginap di ruang 24 jam perpustakaan. Mereka membawa selimut dan makanan. Betah di sana sembari mengerjakan tugas. Salut. Entah kapan perpustakaan kita bisa serempak demikian xixi
Eh iya, mengenai belajar saya sempat menemukan hal menarik di episode 5. Kim-Ha terlihat 'mencatat' dengan menjepret bagian tertentu buku catatan mata pelajaran Etika milik Hamin.
Hm karena tokoh web series ini adalah anak SMA tahun 2018, sepertinya memang wajar dan sesuai time seriesnya. Anak sekarang sudah punya gadget sendiri saat masih sekolah, pandai menggunakan untuk kebutuhan mereka. Cara belajar visual juga lebih dominan dilakukan milenial.
Kembali ke "Kim-Ha dan Hamin belajar bersama untuk ujian". Kita bedah nih sisi romantismenya.
Bagian ini setidaknya berisi beberapa hal.
Pertama, untuk sukses ujian harus belajar dan belajar secara berkelompok menjadi pilihan tepat karena kita bisa saling mendapat informasi baru. Perpustakaan kemudian adalah tempat belajar yang kondusif.
Kedua, dua orang teman lawan jenis belajar bersama di satu tempat. Yakin ngga ada apa-apa nih?
Hm saya ndak mau spoiler tapi saya juga belum selesai menonton web series ini. Tapi sementara, saya bisa melihat potensi cinta segitiga antara Doha, Hamin dan Kim-Ha. Hamin sepertinya suka Doha, sementara dua Hana menyukai Hamin.
Hamin dan Kim-Ha sangat dekat dan diisukan pacaran. Tapi mereka dengan tegas menolak mereka tidak memiliki hubungan tersebut. Walaupun mungkin rasa suka tumbuh diantara penolakan hubungan tersebut.
Kadang rasa suka/cinta dan hubungan memang tidak berada pada lintasan yang sama. Seringkali pula tidak pernah bersinggungan. Hiyaaa
Oh ya karena saya tidak mau shipping pasangan web series ini. Mending nonton sampai purna. Secara visual, Hamin dan Kim-Ha memang cocok. Mereka juga sama-sama anak cerdas. Namun kadang bukan hal tersebut yang membuat tertarik atau sesuai satu sama lain.
Ketiga, hal manis. Karena dua orang teman lawan jenis belajar di satu tempat bersebelahan, tentu ada potensi terjadi ke-uwu-an di sana.
Hamin berkata dia belajar di sana untuk memastikan Kim-Ha tidak belajar terlalu keras. Bahkan Hamin memberinya snack. Ini sebenarnya detil kecil tapi bisa berdampak lebih karena perempuan cenderung ingat hal manis/perhatian dari orang yang disukainya meski kecil, jare ngunu.
Bahkan terjadi percapakan yang lebih dalam di sana antara Hamin dan Kim-Ha. Menurutku juga relatif pribadi.
Tapi ada scene yang aku ndak paham. Pas Kim-Ha mengikat rambutnya. Ada efek kek lens distortion gitu. Itu maksudnya dia lagi tersipu apa gimana ya.
Aku tadi sempat browsing mengenai perpustakaan dalam Kdrama karena butuh tahu perpustakaan yang jadi set web series ini. Soalnya saat tangkap layar ngga begitu keliatan nama perpustakaannya.
Aku menemukan bahwa beberapa perpustakaan dengan desain menarik sering jadi set tempat beberapa drama. Adegan yang dilakukan juga relatif condong pada romantisme.
Misal artikel ini today.line.me/id/pc/article/…
Misal artikel ini today.line.me/id/pc/article/…
Aku jadi pengen napak tilas! Asli. Desain perpustakaan yang bagus membuatku ingin berlama-lama di sana, entah untuk mengagumi arsitekturnya atau quality time bersama pasangan. Loh kok jadi halu? wkwk
Selesai deh. Jadi sekian sih yang bisa dilihat dari scene di episode 5. Cuma pengen break down mengenai perpustakaan dan sisi romantisme pasangan.
Oh ya. Mau nambahin komentar atas akting Kim Dong-Hee di beberapa series yang kutonton.
Itaewon Class. Personanya pas sih menurutku walau perannya jadi aneh karena memang posisi Geun-Soo seperti di ruang antara pada series IC. Awalnya kek ngga tegas, di akhir jadi pengkhianat.
Extracurricular. Doi bisa memainkan Jisoo dengan baik, pergulatan hidup dan mentalnya bisa ditunjukkan dengan kuat. Cuma secara persona ngga pas, karena Jisoo secara persona pendiam tapi Kim Dong-Hee rasanya lebih pas kalau dengan persona ceria.
A-TEEN. Untuk season 1, doi bagus sih. Kek persona dan perannya pas. Walau memang di sini keliatan fakboi tapi wajah doi mendukung wkwk.
Yang bikin heran, kenapa doi selalu memerankan (atau memilih?) tokoh yang 'cerdas' atau punya intelegensi yang bagus yak di beberapa series di atas? Tapi relatif cocok sih dengan doi.
Penasaran dengan akting doi di series lainnya. Sejak Extracurricular, doi makin disorot dan direspon baik sih. Lek ngga salah moco. Mangats loh lur!
Jadi, enaknya nonton drama apalagi yang ada set perpustakaannya? Kasih rekomendasi boleh haha
Utas Selesai
Utas Selesai
