Mari simak riwayatnya.
Nabi bersabda, "Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam"
(Riwayat Muslim)
2
"Barangsiapa mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang dikatakan, tidak diterima shalatnya selama 40 hari."
"Barangsiapa mendatangi peramal lalu mempercayai ucapannya, shalatnya selama 40 hari tidak diterima."
Kedua Hadits tsb adalah riwayat Musnad Ahmad.
👇
3
Dari redaksi hadits di atas, sudah jelas ttg konteks haditsnya dan siapa yg menjadi subjek & objeknya.
Maka perlu dipahami bahwa membaca, hukum asalnya adalah BOLEH. Saya pun membolehkan diri saya untuk membaca ramalan zodiak.
Lalu apa keterkaitannya dengan hadits tsb?
👇
4
Keterkaitannya adalah ketika kita membaca hal tsb lalu menjadikan diri kita mempercayai & membenarkan ramalan itu, sehingga kita meyakini dan MENGGANTUNGKAN DIRI pd ramalan tsb.
Apalagi sampai menjadikan ramalan zodiak itu menjadi PENENTU NASIB & TAKDIR kita.
Tp tidak kan?
👇
5
Ditambah lagi jika dengan membacanya sampai berakibat menghalangi urusan keseharian kita. Jika hal itu terjadi, patutlah kita terkena hukum hadits di atas.
Mari kita yakini bahwa hanya Allah saja yg menentukan kadar penghidupan dan takdir kita.
Berawal dari kedatangan Pak Kuncir di pendopo pondok saat hari masih pagi, dan saya menemani Mbah Yai yang sedang asyik duduk di pendoponya sambil menikmati kopi serta ramahnya sinar matahari.
Seluruh Nash Al-Qur'an & As-Sunnah, tidak ada satupun yang tidak bisa diterima oleh akal manusia, sayangnya TIDAK SEMUA akal manusia mampu menerimanya.
Sebagian orang beranggapan bahwa hukum Islam saling tumpang tindih.
Sebagian orang juga beranggapan, jika sudah ada Kitab Suci Al-Qur'an, lalu mengapa harus ada Hadits Nabi?
Sebagian lagi mengernyitkan dahi, mencoba membaca Al-Qur'an & Hadits hanya dari teks zahirnya bahkan hanya dari teks terjemah, lalu berkata "Hukum Islam saling meng-cancel"
Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada @GusNadjb yang telah membantu memberikan sedikit penjelasan kepada kita semua dalam utas yang dibuat oleh Beliau kemarin.