Thread by @adeirra

Seluruh Nash Al-Qur'an & As-Sunnah, tidak ada satupun yang tidak bisa diterima oleh akal manusia, sayangnya TIDAK SEMUA akal manusia mampu menerimanya.

Sebagian orang beranggapan bahwa hukum Islam saling tumpang tindih.

Benarkah Islam spt itu?

~A Thread~
#CeritaGuruAdeirra

Sebagian orang juga beranggapan, jika sudah ada Kitab Suci Al-Qur'an, lalu mengapa harus ada Hadits Nabi?

Sebagian lagi mengernyitkan dahi, mencoba membaca Al-Qur'an & Hadits hanya dari teks zahirnya bahkan hanya dari teks terjemah, lalu berkata "Hukum Islam saling meng-cancel"

#CeritaGuruAdeirra

Ketahuilah, membaca teks Al-Qur'an dan Hadits haruslah disertai dengan perenungan serta pemahaman akan makna dari teks yang kau baca.

Tak mungkin mampu memahaminya, terkecuali hanya dengan belajar kepada para alim yang menguasai kekhususan ilmu tersebut.

WARNING!
THREAD INI ADALAH UTAS YANG SANGAT PANJANG.

Jika kalian termasuk golongan orang yang malas membaca, lebih baik JANGAN teruskan utk membacanya.

Namun, jika kalian gemar membaca demi memperkaya wawasan dan khazanah ilmu, silakan siapkan cemilan, kopi, susu, rokok, dst.

Mari saya kisahkan...

Dahulu Romo Yai Asrori Al-Ishaqi pernah berpesan kepada santri-santrinya.

"Ojo kemenyek ngomong iso paham maksud nopo-nopo ingkang didhawuhaken Allah dalam Al-Qur'an & nopo ingkang kasebut dhawuhipun Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam dalam Hadits, ...

👇

...Ojo kemenyek ngomong iso paham sakderenge pemahamanmu iku diguruno marang para Fuqaha, Mufassir & Muhaddits Al-Alim Al-Alamah Al-Arif Billah.

Wong mahami puisine W.S. Rendra isih kangelan, opo maneh mahami kandungan Al-Qur'an dan Hadits"

#CeritaGuruAdeirra
Shollu 'Alan Nabiy

Ketahuilah bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah yang agung, Huwal Kitabu Kalamullah yang hingga saat ini masih bisa kita baca dan pelajari ilmunya.

Allah Ta'ala berfirman,

كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Apa artinya?

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan BERKAH supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran."

(Shad 29).

#CeritaGuruAdeirra

Apa kandungan makna dari ayat tersebut?

Al-Imam Thabari menjelaskan dalam Tafsir Jami’ Al-Bayan fi Ta’wil Al-Qur’an, yaitu...

"Allah berfirman kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bahwa Al-Qur'an ini adalah kitab yang Kami turunkan wahai Muhammad yang diberkati."

(PENUH DENGAN BERKAH supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya)

Maknanya,
"Agar mereka merenungkan berbagai hujjah Allah dan berbagai syariat yang ditetapkan Allah di dalamnya, sehingga mereka mampu mengambil nasihat dan mengamalkannya."

(Dan supaya mendapat pelajaran orang-orang YANG MEMPUNYAI PIKIRAN).

Maknanya,
"Agar orang2 yang memiliki akal & pikiran mampu memetik pelajaran dari ayat yang ada dalam Al-Qur'an, sehingga terhalang dari kesesatan & mampu mengikuti petunjuk pada jalan kebenaran yg ditunjukkan."

Yah tentu saja...
Al-Qur'an adalah sumber hukum utama nomor satu dalam Agama Islam yg di dalamnya memuat berbagai limpahan ilmu pengetahuan mulai dari aqidah, syariat ibadah, muamalah, sejarah, hukum, bahkan sains, hingga menjelaskan awal mula penciptaan manusia dan alam semesta.

Pun Al-Qur'an tidak hanya sebagai petunjuk dan penerang terhadap amaliyah lahiriyah namun sekaligus menjadi petunjuk dalam urusan batiniyah-ruhaniyah seorang hamba.

#CeritaGuruAdeirra

Sehubungan dengan Surah Shad 29 di atas, Al-Imam Qurthubi berkata, ...

وفي هذا دليل على وجوب معرفة معاني القرآن ، ودليل على أن الترتيل أفضل من الهذ ، إذ لا يصح التدبر مع الهذ ....

"Ayat ini menjadi dalil wajibnya mengetahui makna ayat Al-Qur'an pun dalil utk membacanya dgn tartil, sebab tak mungkin bisa bertadabbur jika membacanya dengan cepat"

قال الحسن البصري : والله ما تدبره بحفظ حروفه وإضاعة حدوده حتى إن أحدهم ليقول قرأت القرآن كله ما يرى له القرآن في خلق ولا عمل .

Imam Hasan Al-Bashri berkata,
"Demi Allah, cara mengambil pelajaran dari Al-Qur'an itu bukan dengan menghafal huruf-hurufnya, dan ....

... menyia-nyiakan batasan-batasannya, sehingga seseorang dari mereka mengatakan aku telah membaca seluruh Al-Qur'an, tetapi PADA DIRINYA TIDAK ADA ajaran Al-Qur'an.
Baik pada akhlak atau pada amal perbuatannya"

#CeritaGuruAdeirra

Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad.
🙏🌹

Lalu bagaimana dengan Hadits Nabi?

Tentu kita semua tau bahwa Rasulullah tidak hanya diutus sbg pembawa risalah, tapi juga sebagai ORANG PERTAMA yang menjelaskan makna, maksud dan praktik dari kandungan Al-Qur'an.

Karena itulah Hadits berfungsi sbg 'Bayan' terhadap Al-Qur'an.

Bayan adalah penjelas/penerang.

Lebih luas lagi, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam adalah REPRESENTASI atas ayat-ayat yang diturunkan terkait semua perintah dan larangan Allah.

Rasulullah adalah Al-Qur'an yang berjalan.
Akhlak Beliau adalah Al-Qur'an.

Sehingga semua yang Rasulullah lakukan baik berupa Qauliyah, Fi'liyah dan Taqririyah bahkan mulai dari penampilan, baju yang dikenakan, ekspresi wajah, cara makan hingga keadaan tidur... semua itu selalu berhubungan dengan syariat yang kita sebut sebagai As-Sunnah.

Namun jangan lupa...
Ada Sunnah yang BOLEH dikerjakan oleh Rasulullah TAPI DILARANG untuk dikerjakan umatnya, semisal puasa wishal.

Karena itulah, semua info yang di dalamnya menyebut nama Rasulullah HARUS DIPASTIKAN otentik kebenarannya dan juga kevalidannya.

Allah berfirman,

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yg telah diturunkan kpd mereka & supaya mereka memikirkan.

(An-Nahl 44)

Ayat di atas mempertegas bahwa Rasulullah adalah sosok yang diutus Allah sebagai pembawa risalah.
Sekaligus Beliau mengetahui serta mampu menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dan segala sesuatu tentang hal-hal yang sulit dipahami.

#CeritaGuruAdeirra

Sehingga, segala yang ditetapkan Allah dalam Al-Qur'an akan dijelaskan melalui lisan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.

Imam Ahmad bin Hanbal berkata,

ان السنة تفسر الكتاب وتبينه

"As-Sunnah adalah penafsir dan penjelas dari Al-Qur'an."

Saya beri contoh syariat wudhu, shalat, zakat dst.
Telah ditetapkan Allah dalam Al-Qur'an. Sedangkan terkait rincian pelaksanaan, tata cara, waktunya dan batasan-batasannya? dijelaskan oleh As-Sunnah.

Maka jelaslah di antara fungsi As-Sunnah yaitu sebagai BAYAN pada Al-Qur'an.

Sekarang kita buktikan dengan membaca Surah Al-Maidah ayat 6.

(Baca ayat dalam image).

Pada ayat tsb, Allah mensyariatkan batas membasuh anggota tubuh dalam wudhu guna mensucikan diri sebelum shalat, pun disebutkan tayamum dan mandi junub.

Nah, rincian pelaksanaan wudhunya dijelaskan dalam Hadits.

Suatu misal, berapa kali wajibnya basuhan pada anggota-anggota wudhu?

#CeritaGuruAdeirra

Maka untuk menjawab ini kita bisa merujuk pada Kitab-Kitab Hadits dan akan saya ambil referensi dari Sahih Bukhari, ...

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّةً مَرَّةً

"dari Ibnu 'Abbas berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu satu kali-satu kali.""

Lalu, dalam Hadits selanjutnya diriwayatkan bahwa Nabi berwudhu dua kali-dua kali.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ

"Dari `Abdullah bin Zaid, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dua kali-dua kali"

Dalam Hadits selanjutnya diriwayatkan Nabi membasuh tiga kali.

Dikarenakan Hadits ketiga riwayatnya panjang, maka saya format jadi image dan silakan dibaca perlahan sambil dipikirkan.

Kira-kira dengan riwayat wudhu Rasulullah yang sekali, dua kali dan tiga kali basuhan wudhu, apakah bisa diartikan bahwa hukum dalam Islam TUMPANG TINDIH?

Bagi sebagian orang, akalnya terlalu rumit untuk memahami riwayat basuhan satu kali, dua kali dan tiga kali, kemudian mereka akan berkata "Hukum dalam Islam saling tumpang tindih".

Mengapa bisa begitu?

Sebab dirinya tak mau belajar dan hanya menyimpulkan dari teks zahir.

Padahal, andai saja dirinya mau belajar pasti akan terjawab sesuai dengan literatur kitab yang penjelasannya sudah disusun oleh para ulama.

Sebagai contoh yang bisa kita ambil adalah jawaban dari Al-Imam Syafi'i dalam Kitab Ar-Risalah.

#CeritaGuruAdeirra

Beliau berkata,
"Kitab Allah menjelaskan tentang tata cara wudhu, bukan istinja dengan batu, dan juga tata cara mandi junub.

Basuhan sekali adalah batas wajib MINIMAL dalam membasuh wajah dan anggota tubuh lainnya yg juga mencakup lebih dari sekali basuhan...

...Rasulullah menjelaskan bahwa membasuh cukup sekali tetapi Beliau pernah berwudhu dengan tiga kali basuhan.

Hal ini menunjukkan bahwa membasuh sekali adalah sah wudhunya, sedangkan jika sekali sudah sah maka bilangan tiga kali basuhan hanyalah pilihan."

(Ar-Risalah Syafi'i)

Demikian pula Imam Ibnu Qudamah membahasnya dalam bab khusus dalam Kitab Al-Mughni.

قال: (والوضوء مرة مرة يجزئ، والثلاث أفضل) هذا قول أكثر أهل العلم، الا أن مالكا لم يوقت مرة ولا ثلاثا.....

"Wudhu dengan sekali basuhan dianggap cukup sedangkan tiga kali basuhan lebih utama...

...Ini adalah pendapat mayoritas ulama, sedangkan Malik tidak memberi batasan satu atau tiga kali basuhan."

Sudah jelas?

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa hukum yang dikira SALING TUMPANG TINDIH, ternyata justru TERANG BENERANG, baik dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits.

Untuk memahami semua itu, maka yg diperlukan adalah engkau mau belajar & akalmu MAMPU menerima penjelasannya.

Saya ulangi lagi,

Seluruh Nash Al-Qur'an & As-Sunnah, TIDAK ADA SATU PUN YG TIDAK BISA DITERIMA oleh akal manusia, sayangnya TIDAK SEMUA akal manusia mampu menerimanya.

Sampai sini, sudah jelas yah korelasi antara Al-Qur'an dan Hadits?

Kalau belum jelas & akalmu belum bisa memahami..
Maka silakan baca lagi dari atas, sebab jika yang di atas belum paham, maka penjelasan selanjutnya akan lebih rumit bagi akalmu.

Rehat dulu sambil refill cemilan.

Mari kita lanjutkan....

Berbicara tentang Hadits, maka ilmu Hadits adalah ilmu yang cukup sulit dan rumit untuk dipelajari.

Memahami sebuah teks Hadits tak cukup modal skrinsyut. Dan ketika yang posting ditanya tentang makna Haditsnya, dengan enteng dia jawab...

"SAYA AWAM"
😊

Pun untuk bisa mahir dalam Ilmu Hadits, TIDAK CUKUP hanya bermodal Ilmu Musthalah.

Makanya ngga usah terlalu bangga kalau masih duduk di kelas Musthalah Hadits. Sebab MASIH BANYAK cabang Ulumul Hadits yang harus dipelajari.

#CeritaGuruAdeirra

Masih ada ilmu Jarh wa Ta'dil, Tarikh Ar-Rijal, 'ilal Al-Hadits, Gharibul Hadits, Mukhtalif Al-Hadits & Asbab wurudnya.

Belum lagi berbicara tentang ilmu Tashif & Tahrif Hadits ditambah Ilmu Nasikh & Mansukh.

Karena itulah sebuah Hadits HARUS digunakan secara HATI-HATI.

Kadang saya heran, orang-orang makin gemar skrinsyut dalil tanpa paham maknanya.

Pengennya bisa langsung paham berbagai ilmu dalam Islam hanya dengan modal skrinsyut, TANPA MAU menimba ilmu kepada para Ulama.

ckckck.
#CeritaGuruAdeirra

Terlebih ada orang yang merasa keren, pintar bermodal skrinsyut dalil, ngakunya tinggal di Riyadh-Saudi, namun tak sedikitpun mampu berbahasa Arab, apalagi membaca teks Arabic.

Ketika disodorkan kitab-kitab klasik langsung bingung.

Tinggal di RIYADH?
RIYAU mungkin maksudnya...

Mari saya ceritakan sebuah kisah.

Al-Imam Abu Amr Ad-Dani atau yang terkenal dengan Ibnu Ash-Shairafi pembesar ilmu Qira'at dan Ilmu Rasm Al-Qur'an.

Beliau menuturkan melalui sanad Sayyidina Utsman & Ibnu Mas'ud bahwa,
"Rasulullah membacakan 10 ayat Al-Qur'an ...

👇

.... dan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam TIDAK MENAMBAH dengan 10 ayat berikutnya sampai mereka memahami apa yang terkandung dari 10 ayat tersebut."

Ini juga menjadi bukti bahwa Rasulullah mengajarkan Al-Qur'an sekaligus pengamalannya.

Kemudian, Imam Abdurrazaq meriwayatkan dari Ma'mar,

"Jika kami sedang mempelajari 10 ayat Al-Qur'an, maka kami tidak menambahnya sampai mengetahui halal, haram, perintah, larangan & segala yg terkandung dalam 10 ayat tsb."

Nah, kalian baru pintar skrinsyut aja udah sok aksi.

Kemudian, Al-Hafidz Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit mengisahkan dari Mirdas bin Muhammad bahwa Malik menceritakan dari Nafi' dari Ibnu Umar, berkata:

"Umar mempelajari Surah Al-Baqarah selama 12 Tahun dan ketika khatam Umar pun menyembelih ternak."

#CeritaGuruAdeirra

Paham yah?

Jika Para Ulama dahulu butuh waktu begitu lama untuk mempelajari ilmu, lalu kalian hanya dengan modal skrinsyut berharap bisa langsung paham makna-makna Nash yang dimaksudkan Allah dalam Al-Qur'an, maupun yang dimaksudkan Rasulullah dalam sabdanya?

Begitu?

Sangat jelas kehadiran Rasulullah sebagai pembawa risalah.

Dan di samping itu Allah juga memberikan otoritas kepada Rasulullah untuk memutuskan segala perkara dengan adil, sebagaimana tercantum di berbagai ayat dalam Al-Qur'an.

Kemudian ...

Dalam cabang Ulumul Hadits, yang tidak kalah pentingnya adalah mempelajari tentang adanya Nasikh & Mansukh.

Ringkasnya yaitu, ilmu yang mempelajari terhapusnya/ tergantikannya hukum yang lebih dahulu ada dengan dalil yang datang setelahnya.

Sebagai contoh yang paling jelas tentang adanya Nasikh-Mansukh dalam As-Sunnah adalah Hadits Sahih tentang dilarangnya memakan daging kurban setelah tiga hari.

Diriwayatkan dari Abu 'Ubaid berkata,
"Saya pernah mengikuti shalat Iedul Adha bersama Ali bin Abu Thalib, ....

.... dia memulai shalat terlebih dahulu sebelum khutbah seraya berkata,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا أَنْ نَأْكُلَ مِنْ لُحُومِ نُسُكِنَا بَعْدَ ثَلَاثٍ

"Sesungguhnya Rasulullah melarang kita memakan daging kurban setelah tiga hari."

عَنْ ابْنِ عُمَرَ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَا يَأْكُلْ أَحَدٌ مِنْ لَحْمِ أُضْحِيَّتِهِ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

Dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian memakan daging kurban setelah tiga hari."

Nah, dua Hadits di atas tertulis dalam SAHIH Muslim dan tidak ada masalah pada kedua Hadits tsb.

Problemnya, saat Hadits itu kalian baca lalu disimpulkan seenak jidatmu,
"Kejam banget yah Islam, masa nyimpan daging kurban lebih dari tiga hari aja dilarang, bla... bla... bla."

PERHATIKAN!

Segala sesuatu yang berkaitan dengan As-Sunnah maka ada PRINSIP :
Jangan terburu-buru menolak Hadits yg dianggap bertentangan dengan akalmu, sebelum mempelajarinya secara mendalam.

Mengapa?

Sebab, umat Islam diwajibkan patuh terhadap Baginda Rasulullah.

Lalu bagaimana penjelasan dua Hadits di atas?

Simak baik-baik, bahwa saat itu Rasulullah mempunyai alasan tentang pelarangan memakan atau menyimpan daging kurban yg lebih dari tiga hari.

Apa yang menjadi alasan tersebut?

Hal ini telah dijawab oleh Ummul Mukminin Aisyah,

قالت: ما فعله الا في عام جاع الناس فيه ، فأراد أن يطعم الغنى الفقير

"Beliau tidak melakukan itu kecuali pada tahun ketika manusia kelaparan (paceklik), maka Beliau menginginkan agar orang kaya memberi makan kepada yang fakir."

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,

بينت عائشة في هذا الحديث أن النهى عن ادخار لحوم الأضاحي بعد ثلاث نسخ وان سبب النهى كان خاصا بذلك العام...

Aisyah menjelaskan Hadits tsb, bahwa larangan menyimpan daging sesudah tiga hari telah dinaskh dan larangannya hanya khusus pada tahun itu.

Al-Imam Nawawi menjelaskan,

Jumhur Ulama berpendapat diperbolehkan makan & menyimpannya lebih dari tiga hari.

Larangan tsb telah dihapus dgn Hadits-Hadits yg jelas menyatakan penghapusannya.
Terutama riwayat Buraidah, ini masuk bab hukum Hadits yang dihapus oleh Hadits lain.

Pendapat yang sahih adalah terhapusnya larangan tsb secara mutlak, dan larangan menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari sudah tidak berlaku lagi.

Saat ini kita boleh menyimpannya dan memakannya sampai kapanpun berdasar pada Hadits Buraidah dan selainnya.

Lalu Hadits apa saja yang menjadi pengganti daripada Hadits pelarangan memakan daging kurban setelah tiga hari?

Berikut saya rangkumkan beberapa lafadz Hadits dan terjemahnya dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.

Silakan dibaca perlahan.
#CeritaGuruAdeirra

Ini adalah beberapa contoh dan penjelasan tentang korelasi antara Al-Qur'an dan Hadits, juga sebagai contoh Nasikh & Mansukh Hadits yang dikira tumpang tindih dan saling meng-cancel.

Sudah paham yah?

Jika belum paham, silakan dibaca dan diulangi lagi dari atas.

Dari semua penjelasan dan contoh-contoh di atas, kini kita telah tau sesungguhnya dalam Islam TIDAK ADA yang TUMPANG TINDIH.

Karena sejatinya yang tumpang tindih HANYALAH akalmu yang tak mampu memahami penjelasannya.

Benar apa Benar?

#CeritaGuruAdeirra

Jadi apa manfaat dari penjelasan panjang barusan?
Mari silakan masuk ke INTI dari thread ini...

Bagaimana dengan Hadits perintah yang katanya WAJIB membunuh SEMUA ANJING?

Baik.
Berikut saya rangkum beberapa Hadits dari Kitab Sahih Muslim yang sering dipakai sebagai DALIL kewajiban membunuh anjing.

Silakan dibaca perlahan.
#CeritaGuruAdeirra

Semua riwayat Sahih Muslim di atas bersumber pada Abdullah bin Umar.

Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Abdullah bin Umar dengan lafadz,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ

PERLU DIPAHAMI bahwa pertama kalinya Hadits perintah membunuh anjing disabdakan pada awal masa Islam, dan hal ini dikatakan oleh Imam Al-Qurthubi.

وقد كان أول الإسلام أمر بقتل الكلاب

"Pada awal masa Islam ada perintah membunuh anjing"

Lebih spesifik, Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,

بان الامر بقتلها كان في أوائل الهجرة

"Perintah membunuh (anjing) disabdakan pada awal masa hijrah."

Nah, skrg kita mengerti bahwa Hadits tsb disabdakan pada awal masa Islam. Tepatnya saat Hijrah Rasulullah di Madinah.

Pertanyaannya adalah,
"Benarkah SEMUA jenis Anjing dibunuh tanpa ada yang tersisa?"

Lalu kalian berasumsi bahwa Umat Islam psikopat, tukang jagal anjing, bla bla bla?

#CeritaGuruAdeirra

Panjang uga...
Mudah-mudahan matanya ngga rembes ngebaca utas yg sangat panjang ini.

Baik... LANJUT!

Al-imam Suyuthi menjelaskan bahwa Hadits perintah membunuh anjing memiliki Asbabul Wurud.

Demikian juga Syaikh Ibnu Hamzah Al-Husaini juga menuliskan riwayat yang sama dalam kitab Asbabul Wurudnya.

Silakan dibaca perlahan riwayatnya.

Beberapa ulama mengambil Hadits Abu Rafi' di atas sebagai dalil perintah untuk membunuh anjing.

Sedangkan, sebagiannya lagi ulama berpendapat bahwa Hadits Abu Rafi' yang direkam oleh Imam Ahmad dan Imam Thabrani telah mengalami kegoncangan (Idhthirab).

Nah, yang lebih rajih akan kita ambil dari Sahih Muslim.

Dari asbabul wurud ini kita tau bahwa ada batasan dan TIDAK SEMUA jenis anjing dibunuh.

Walaupun ada ulama yang berpendapat kalau awalnya berlaku umum semua anjing dibunuh, hingga disabdakan Hadits penghapusan hukumnya.

Imam Ibnu Qutaibah berkata,

ولو أمر النبي صلى الله عليه وسلم بقتل الكلاب على كل حال، لأفنى أمة، وقطع أثرها ...

"Jika saja Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan untuk membunuh seluruh anjing, niscaya spesies ini akan punah."

Yah tentu saja akan punah spesies anjing pada zaman itu, andai semua jenis anjing dibunuh tanpa terkecuali.

Al-Imam Thabari menilai peristiwa pembunuhan Anjing-Anjing di Madinah itu berhubungan erat dengan turunnya surah Al-Maidah ayat 4.

Berikut riwayatnya,...

أن القوم فيما بلغنا كانوا سألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم حين أمرهم بقتل الكلاب عما يحل لهم اتخاذه منها وعبيده ، فأنزل الله عز ذكره فيما سألوا عنه من ذلك هذه الآية فاستثنى مما كان حرم اتخاذه منها وأمربقنية كلاب الصيد وكلاب الماشية وكلاب الحرث...

Al-Imam Thabari berkata,...

"Sekelompok orang datang bertanya kepada Rasulullah ketika Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan untuk membunuh Anjing-Anjing padahal sebagiannya halal untuk dipelihara.

Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat (Al-Maidah ayat 4) mengenai hal yg mereka tanyakan itu dan memberi pengecualian atas yang dilarang, membolehkan memelihara Anjing utk berburu, menggiring ternak & Anjing penjaga."

Adapun riwayatnya silakan baca pada image.

#CeritaGuruAdeirra

Imam Ibnu Katsir berkata,

ورواه الحاكم من طريق سماك عن عكرمة، وكذا قال محمد بن كعب القرظي في سبب نزول هذه الآية : إنه في قتل الكلاب

Imam Hakim meriwayatkan jalur Sammak dari Ikrimah & oleh Muhammad bin Ka'b Al-Qurazi ttg sebab ayat ini, yaitu berkenaan dengan pembunuhan Anjing.

Selain dari riwayat di atas, beberapa ulama juga mengambil riwayat dari Adi bin Hatim sebagai sebab turunnya Surah Al-Maidah ayat 4.

#CeritaGuruAdeirra

Tentu, kita semua yang pernah belajar tafsir dan tarikh akan tau bahwa Adi bin Hatim adalah sahabat yang memiliki banyak Anjing, bahkan Anjing peliharaannya pun diberi nama masing-masing.

Al-Imam Qurthubi berkata,

وكان لعدي كلاب خمسة قد سماها بأسماء أعلام ، وكان أسماء أكلبه:

سلهب، وغلاب، والمختلس، والمتناعس ؛ قال السهيلي : وخامس أشك، أقال فيه: أخطب، أو قال: فيه وثاب

"Dan Adi sendiri memiliki 5 ekor anjing yang diberi nama Sahlab, Ghalab, Mukhtalis dan Mutana'is, namun As-Suhaili ragu nama anjing yang kelima adalah asyak atau akhtab atau watstsab."

Yah, bisa jadi sih pemberian nama Aplikasi Whatsapp yg kita gunakan sekarang adalah terinspirasi dari nama Anjingnya Adi bin Hatim yaitu "Watstsab."
😜😁🤓

Intermezzo, pemirsa!
Istirahat bentar. Pegel.

Tenang, one step closer and threadnya kelar...
🤟🤓

Andai ... andai saja SEMUA anjing wajib dibunuh, maka anjing milik Adi bin Hatim tak akan luput dari pembunuhan itu.
Dan sekarang kita telah mengerti rangkaian urutan sabdanya dari semua penjelasan di atas.

Kemudian datanglah riwayat Hadits selanjutnya, yaitu...

Ibnu Umar meriwayatkan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ إِلَّا كَلْبَ صَيْدٍ أَوْ كَلْبَ غَنَمٍ أَوْ مَاشِيَةٍ......

"Rasulullah memerintahkan membunuh anjing kecuali anjing utk berburu atau anjing utk menjaga hewan ternak."

Dari Hadits Ibnu Umar tersebut kita tahu bahwa di satu waktu Rasulullah memerintahkan membunuh anjing,
dan di waktu yang lain disabdakan hukum pengecualian untuk anjing berburu atau anjing utk menjaga hewan ternak, kebun dan semacamnya.

Riwayat lainnya silakan baca dalam image.

Sampai sini sudah paham?
Atau malah makin pusing?

Jika belum paham, silakan dibaca dan diulangi lagi dari atas.

Sebab, seluruh Nash Al-Qur'an & As-Sunnah, tidak ada satupun yang tidak bisa diterima oleh akal manusia.

Sayangnya... TIDAK SEMUA akal manusia mampu menerimanya.

Eh, tapi kan anjing-anjing tersebut ngga punya dosa lalu mengapa harus dibunuh?

Tunggu dulu bosque, penjelasan belum selesai jadi jangan orgasme duluan.

Coba bayangkan gimana jadinya jika di kota tempat tinggalmu terjadi wabah Anjing liar, ganas, anjing gila?

Lalu anjing-anjing liar, ganas, berpenyakit itu berkeliaran masuk ke dalam rumahmu, masjid-masjid, lalu kencing dan buang kotoran di situ?

Apa yang akan kamu lakukan?

Abu Daud meriwayatkan dari Ibnu Umar, berkata ....

قَالَ ابْنُ عُمَرَ: كُنْتُ أَبِيتُ فِي الْمَسْجِدِ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكُنْتُ فَتًى شَابًّا عَزَبًا ، وَكَانَتْ الْكِلَابُ تَبُولُ وَتُقْبِلُ وَتُدْبِرُ فِي الْمَسْجِدِ، فَلَمْ يَكُونُوا يَرُشُّونَ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ

"Saya pernah bermalam di masjid pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu saya masih belia dan bujangan. Sementara anjing-anjing kencing mondar mandir dalam masjid, dan mereka (para sahabat) tidak ada yang memercikkan air terhadapnya."

(Sunan Abu Daud).

Al-Hafidz menjelaskan,

فأشار إلى أن ذلك كان في الابتداء، ثم ورد الامر بتكريم المسجد حتى من لغو الكلام

Ibnu Umar mengisyaratkan, peristiwa itu terjadi di masa awal dibangunnya masjid, setelah itu diperintahkan untuk memuliakan masjid walau dari perkataan yang sia-sia.

Sudah jelas yah?

Maka, dari semua literatur yang ada ulama bersepakat bahwa anjing yang boleh dibunuh adalah AL-KALB AL-'AQUR (Anjing 'Aqur).

Apa itu Anjing 'Aqur?

#CeritaGuruAdeirra

Anjing 'Aqur ini bisa dimaknai bermacam-macam, bisa jadi Anjing ganas, buas yg suka menyerang dan menggigit, Anjing gila, berpenyakit rabies dst.

Bahkan ada ulama yg berpendapat bahwa Anjing 'Aqur ini adalah mubalaghah sbg penekanan atas betapa berbahayanya gigitan hewan tsb.

وقال مالك في الموطأ: كل ما عقر الناس وعدا عليهم وأخافهم مثل الأسد والنمر والفهد والذئب هو العقور

Berkata Imam Malik dalam Al-Muwatha', "Semua yang menggigit manusia serta menyerang dan menakuti mereka seperti Macan, Singa dan Serigala maka dinamakan Al-'Aqur."

Tentu saja, apapun anjingnya jika dia liar, membahayakan dan buas menyerang manusia, apalagi berpenyakit seperti rabies, tentu BOLEH dibunuh DEMI kemaslahatan manusia itu sendiri.

Hal ini TIDAK berbenturan dengan syariat.
Karena kemaslahatan yg lebih tinggi harus didahulukan.

Untuk itulah turun Al-Maidah ayat 4:
Agar pemilik Anjing melatih anjingnya dgn baik.

Jika sang tuan memerintahkan Anjingnya, maka Anjing tsb tunduk patuh.
Jika dipanggil ia menghampiri.
Jika disuruh menyingkir ia menyingkir.
Jika disuruh diam ia pun diam.

https://twitter.com/adeirra/status/1222092704470822912?s=20

Nah, kisah Anjing di zaman itu JANGAN dibayangkan sebagai Anjing yang imut-imut gemesin.

Karena bukan itu yg dimaksud.
Al-Qadhi Ismail berkata,

قال القاضي إسماعيل : الكلب العقور مما يعظم ضرره على الناس

"Anjing 'Aqur termasuk binatang yang mempunyai bahaya besar bagi manusia"

Imam Nawawi berkata,

Adapun perintah utk membunuh Anjing, sebagian ulama kami memberikan pendapat jika itu adalah Anjing 'Aqur maka dibunuh, dan jika bukan Anjing 'Aqur maka TIDAK DIPERBOLEHKAN membunuhnya,

baik Anjing itu memiliki manfaat ataupun tidak.

#CeritaGuruAdeirra

Imam Abul Ma'ali Al-Haramain berkata,

"Perintah membunuh Anjing telah mansukh, sebab terdapat riwayat sahih yg menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memerintahkan utk membunuh Anjing, dan pada riwayat sahih lainnya Beliau melarang utk membunuhnya...

... Syariat telah menetapkan hal itu dan Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan membunuh Anjing berwarna hitam legam, namun perintah ini terjadi pada waktu awal-awal Islam dan kini hukumnya telah TERHAPUS."

#CeritaGuruAdeirra

أما قتل المعلم فحر، ام وفاعله مسئ ظالم، وكذلك كل كلب مباح امساكه ؛ لأنه محل منتفع به يباح اقتناؤه ، فحرم اتلافه ، كالشاة. ولا نعلم في هذا خلافا.

"Membunuh Anjing terlatih adalah diharamkan dan pelakunya adalah zalim dan berdosa, ....

... Hal yang sama berlaku pada semua Anjing yang boleh dipelihara karena bisa dimanfaatkan oleh tuannya sehingga HARAM dibinasakan, sama halnya dengan kambing, dan dalam hal ini kami tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat."

(Al-Mughni - Imam Ibnu Qudamah).

Bahkan untuk orang-orang yang sedang berihram pun dibolehkan membunuh hewan-hewan yang BERBAHAYA, yang MENGANCAM NYAWA dan HARTAnya termasuk membunuh Anjing 'Aqur.

Diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ....

خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِي الْحَرَمِ الْفَأْرَةُ وَالْعَقْرَبُ وَالْحُدَيَّا وَالْغُرَابُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ

"Ada lima hewan fasiq (berbahaya) yang boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu Tikus, Kalajengking, Rajawali, Gagak dan Anjing 'Aqur".

#CeritaGuruAdeirra

Sudah jelas?

Atau malah makin pusing dan keblinger karena membaca penjelasan ini, gegara akalnya semakin tumpang tindih?

Saya ulangi,
Sesungguhnya dalam Islam TIDAK ADA yang tumpang tindih. Karena sejatinya yang tumpang tindih hanyalah akalmu yang TIDAK MAMPU memahaminya.

Lalu bagaimana dengan Hadits "ANJING HITAM ADALAH SETAN" dan mengapa Anjing hitam disebut SETAN?

Inilah pentingnya belajar, ngaji, berguru pada ahli ilmu sehingga menjadi cerdas dan wawasan semakin luas.

Jangan cuma pinter skrinsyut dalil, ngetroll trus bilang SAYA AWAM.

Bahasa Arab kaya akan uslub (gaya bahasa), kaya kiasan dan juga majas.

Terutama lafadz yg dipakai oleh Al-Qur'an & Hadits terkadang mengandung Musytarak al-Lafdzi dan Musytarak al-maknawi.

Satu kata bisa mengandung banyak makna & satu makna bisa terdiri dari banyak pola kata.

الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ

"Anjing Hitam adalah SETAN"

Mari kita kuliti makna Setan (Syaithan) pada Hadits tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para Imam pendahulu kita.

#CeritaGuruAdeirra

Al-Imam Ibnu Katsir menjelaskan,

الشيطان في لغة العرب مشتق من شطن إذا بعد، فهو بعيد بطبعه عن طباع البشر وبعيد بفسقه عن كل خير

Lafadz "Setan (Syaithan)" secara lughot arab berakar dari kata "syathana" yang artinya ba'uda (jauh), tabiatnya, kefasikannya jauh dari semua kebaikan.

قال سيبويه: العرب تقول تشيطن فلان إذا فعل فعل الشياطين ولو كان من شاط لقالوا تشيط فالشيطان مشتق من البعد على الصحيح، ولهذا يسمون كل من تمرد من جني وإنسي وحيوان شيطانا

Imam Sibawaih berkata, "Orang-orang Arab mengatakan 'Tasyaithana Fulanun' ....

... Artinya "Fulan melakukan perbuatan seperti perbuatan setan".

Jika kata syaithan berasal dari kata syatha, niscaya mereka akan mengatakannya tasyayyatha, maka dapat disimpulkan bahwa yang benar adalah syaithan berakar dari kata syathana yang artinya jauh.

Itulah sebabnya mereka (orang-orang Arab) menamakan SETIAP yang membangkang/ memberontak/ tidak mau taat, baik dari golongan manusia, jin, ataupun hewan disebut setan."

(Imam Sibawaih).

Sudah paham asal kata SETAN?
#CeritaGuruAdeirra

Al-Imam Ibnu Qutaibah menjelaskan,

Perkataan "dia adalah setan", dikarenakan anjing yang hitam legam adalah yang paling berbahaya dan paling buas, paling sedikit manfaatnya, paling buruk kemampuannya untuk menjaga, paling lambat saat berburu, dan paling sering mengantuk lesu.

Karena itulah anjing ini adalah yang paling buruk/berbahaya.

Hal ini sama seperti ucapan "si fulan adalah setan, dia adalah setan yang memberontak, dia adalah singa, dia adalah serigala", dan maksud dari semua kalimat itu hanyalah sebagai penyerupaan saja.

#CeritaGuruAdeirra

Sampai sini sudah paham?

Gaya bahasa yang seperti ini biasa disebut tasybih, seperti halnya yang sering kita dengar dalam Mahalul Qiyam,

"Anta Syamsun Anta Badrun"
"Engkau Matahari Engkau Bulan Purnama"

Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad.
🙏🌹❤️

Namun keterangan ini tidak menutup pendapat bahwa memang ada ulama yang berpendapat kalau Anjing hitam adalah benar-benar jelmaan jin/setan.
Walau yang dimaksud bukanlah semua jenis Anjing hitam.

Terpenting & terlepas dari pemaknaan arti Anjing hitam adalah setan, maka ....

Kembali pada pendapat Imam An-Nawawi, yaitu:

"Apabila anjing tersebut bukan termasuk Anjing 'Aqur dan tidak liar maka TIDAK BOLEH dibunuh, meskipun Anjing tsb bermanfaat maupun tidak, baik berbulu hitam maupun tidak."

#CeritaGuruAdeirra

Demikian pula Imam Al-Haramain menyatakan, "Perintah membunuh Anjing dan selainnya sudah terhapus dan untuk itu TIDAK DIHALALKAN membunuh Anjing-Anjing tersebut saat ini, baik Anjing Hitam maupun bukan, kecuali Anjing 'Aqur."

#CeritaGuruAdeirra

Maka jelas bahwa Anjing 'Aqur yang membahayakan keselamatan manusia, baik dari jenis Anjing apapun, warna apapun dibolehkan untuk dibunuh.

Sedangkan Anjing yang TIDAK MEMBAHAYAKAN, jelas DILARANG untuk dibunuh.

Imam An-Nasa'i meriwayatkan bahwa Al-Fadhl bin 'Abbas berkata,...

عَنْ الْفَضْلِ بْنِ الْعَبَّاسِ قَالَ زَارَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَبَّاسًا فِي بَادِيَةٍ لَنَا وَلَنَا كُلَيْبَةٌ وَحِمَارَةٌ تَرْعَى فَصَلَّى النَّبِيُّ ﷺ الْعَصْرَ وَهُمَا بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَمْ يُزْجَرَا وَلَمْ يُؤَخَّرَا.

"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengunjungi Abbas di kampung kami, dan kami memelihara seekor Anjing kecil dan Keledai.

Lalu Rasulullah shalat Ashar sedangkan di hadapannya ADA ANJING dan keledai itu.

Beliau TIDAK MENGHARDIKnya dan TIDAK PULA menyuruhnya untuk mundur"

Sudah paham yah?

Saya tegaskan sekali lagi,
"Sesungguhnya dalam Islam TIDAK ADA yang TUMPANG TINDIH. Karena sejatinya yang tumpang tindih HANYALAH akalmu yang tak mampu memahami penjelasannya."

#CeritaGuruAdeirra

Terakhir,

#CeritaGuruAdeirra
Teks-teks hukum dalam Islam tidak turun sekaligus, ia turun secara bertahap. Dan dari semua syariat yang ada tujuannya adalah untuk menjaga kemaslahatan.

Mempelajari ilmu Nasikh-Mansukh memiliki urgensi tersendiri.

Jangan sampai kalian terlalu semangat mengamalkan Hadits, namun ternyata yang diamalkan itu adalah Hadits yg TELAH DIHAPUS hukumnya.

Hal ini berlaku juga untuk orang yg menghalalkan pembunuhan terhadap Anjing-Anjing.

Sudah jelas ANJING TIDAK BOLEH DIBUNUH kecuali Anjing 'Aqur!

Allah Ta'ala berfirman,

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا طَٰٓئِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّآ أُمَمٌ أَمْثَالُكُم ۚ مَّا فَرَّطْنَا فِى ٱلْكِتَٰبِ مِن شَىْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung ....

.... yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan merupakan umat (juga) seperti kamu.

Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan."

(Al-An'am 38)

#CeritaGuruAdeirra

Anjing memiliki manfaat sbg hewan penjaga, berburu, mencari jejak & bisa dilatih menerima ajaran yg tidak dapat dipelajari oleh hewan lain.

Bahkan Anjingnya Ashabul Kahfi dijamin masuk surga.

Lha kamu, masuk surga belum tentu, tapi udah petakilan merasa lebih mulia dari Anjing.

Jangan pernah menganggap dirimu lebih mulia daripada Anjing yang kau anggap hina dan najis!

Berhati-hatilah saat hatimu ditempeli najis.

Walau dibasuh dengan air dari 7 samudera, ia tak akan bisa suci. Dan hal itu jauh lebih berat dari Anjing yg kau anggap hina & najis.

Semoga Allah Ta'ala memberikan kita kelembutan dan dipandaikan dalam ilmu Agama

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alayk,
Ya Sayyidi Ya Rasulullah,

Na'am Saroo Thoifu Man Ahwaa Fa-Arroqonii, Wal Hubbu Ya' Taridhul Ladzdzaati Bil Alami.

Shallallahu 'Ala Muhammad.

#SalamRambutIjo
🙏🌹❤️