Sebelumnya teman-teman tahu bahwa penyebaran COVID-19 terutama melalui droplet (atau bahasa awamnya "muncratan") yang timbul saat kita batuk, bersin, atau berbicara. Namun bukti-bukti terbaru menunjukkan, bahwa penyebaran secara airborne atau udara mungkin terjadi.
Pada surat terbuka yang ditujukan untuk WHO pada jurnal Clinical Infectious Disease, para ilmuwan mendesak WHO untuk meninjau kembali kemungkinan penyebaran COVID-19 melalui udara.
WHO sendiri belum memastikan adanya penyebaran COVID-19 melalui udara. WHO menyatakan ".... cannot be ruled out....". Artinya masih kemungkinan COVID-19 bisa menyebar melalui udara. Nah, apa dampaknya untuk kita tenaga medis maupun non-medis?
Pencegahan awal yang sudah kita banyak terima tetap berlaku. Yaitu rajin mencuci tangan secara teratur dan menjaga jarak (hand hygiene dan physical distancing). Ini mutlak! Jangan ditawar-tawar lagi ya.
Kemudian terapkan "Universal Masking". Bahasa awamnya: pakai masker untuk semua orang!
Seperti kita tahu, suplai masker masih terbatas meskipun suplai mulai aman. Gunakan masker apapun, masker kain lebih baik daripada tidak sama sekali.
Jika penularan hanya droplet, maka menjaga jarak 1-2 meter cukup. Tapi jika benar bisa menyebar airborne, maka hindari ruangan tertutup, sempit, dan berpendingin ruangan. Artinya: kalau terpaksa makan di luar lebih baik pilih tempat makan yang berjendela dan berventilasi baik.
Saat berkendara dengan taksi atau taksi online, buka jendela di kursi penumpang dan kursi supir. Sebaiknya tidak perlu pakai AC.
Bagi yang menggunakan ojek atau ojol, pastikan pengendara ojol menggunakan masker dengan baik dan benar.
Bagi pemegang otoritas kendaraan umum (KRL dan Busway). Harap perhatikan jumlah penumpang dan kebijakan penggunaan air conditioner. Pertimbangkan untuk membuka semua jendela untuk memperbaiki ventilasi udara.
Bagi kita semua, ubah gaya hidup. Sebisa mungkin pilih kegiatan yang tidak perlu terjun ke kerumunan.
Stay safe everyone, stay healthy!
1 Agustus 2020 diperingati sebagai hari Kanker Paru Sedunia. Sebanyak 80% kematian akibat kanker paru disebabkan oleh merokok. Tak hanya kanker paru, merokok memperparah berbagai macam penyakit, termasuk diabetes, hipertensi, dan tentu saja COVID-19.
Kita semua sudah tahu bahwa rokok berbahaya, tapi saya ingin bahas hal yang sedikit berbeda. Yaitu harga rokok di indonesia dan efeknya pada tingginya jumlah perokok di Indonesia.
Kalian pernah lihat gambar seram di bungkus rokok? Hal itu dilakukan untuk "menakuti" para perokok. Kelemahannya? Gambar harus diganti secara periodik untuk mencegah overexposure, artinya perokok lama kelamaan akan "kebal". Cara yang lebih gampang? Naikin aja harga rokok.
Analogi yang sangat akurat mengenai pentingnya kualitas penelitian di era Pandemi COVID-19 ini sebelum mengumumkan sesuatu, apalagi mengklaim sesuatu sebagai obat yang ampuh. Mari kita bicara tentang apa itu RCT dan apa pentingnya.
Memahami kualitas dan kekuatan penelitian sangat penting agar tidak overclaim dan terburu-buru dalam mengumumkan sesuatu. Misal kalung antivirus corona yang diumumkan oleh Kementan dan 5 kombinasi obat anticovid-19 yang diumumkan oleh salah satu univ di surabaya.
Pada saat diumumkan, kedua pilihan terapi tersebut hanya berbasis penelitian in vitro (diuji pada sel, BUKAN pada manusia), namun terkesan seakan sudah efektif untuk mencegah atau mengobati COVID-19 pada manusia.
Saya mengikuti opini beberapa tokoh yang saya kagumi mengenai penanganan COVID-19. Backgroundnya bervariasi. Mulai dari politikus, tokoh IT, dokter spesialis, ahli statistik, pebisnis, sampai CEO startup. Ada hal menarik yang saya temukan (cont)
Ada yang pro lockdown, ada yang kontra. Ada yang bilang masker tidak berguna untuk orang sehat, ada yang bilang berguna untuk orang sehat. Ada yang pro disinfection chamber, ada yang bilang malah bahaya.
Ada lagi yang awalnya pro lockdown, setelah lihat kondisi India pasca lockdown jadi kontra lockdown dan jadi pro masker kain. (Cont)
Hai teman-teman, bagi yang DMnya tidak sempat dibalas, bisa pantau thread ini ya. Ini adalah FAQ dari berbagai pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh teman-teman semua.
Setiap tweet akan saya sertakan sumbernya agar bisa kamu telusuri lebih lanjut jika kamu menginginkan informasi tambahan.
Jika ada hal yang kurang kamu setuju, boleh banget untuk diskusi atau koreksi.
1. Apa itu COVID-19?
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari keluarga coronavirus. Virus penyebabnya secara resmi dinamakan SARS-CoV-2, masih satu grup dengan virus SARS dan virus MERS-CoV
Oke guys, karena agak gemas melihat banyak iklan-iklan weightloss yang agak-agak gengges di jejaring sosial belakangan ini, thread ini bertujuan untuk memberikan info yang benar mengenai weight loss.
Pertama-tama, klarifikasi dulu bahwa produk-produk weightloss yang kalian lihat beredar di socmed, entah itu buah plum, kopi hijau, daun jati belanda, dll hanya efektif untuk membuat langsing DOMPET kalian. So, save your money and avoid them!
Dalam naik-turunnya berat badan kalian, hanya satu hal yang benar-benar berpengaruh. Yaitu calorie balance / keseimbangan kalori. Yaitu berapa kalori yang masuk dan keluar dari tubuh kalian.