My Authors
Read all threads
Pagar gaib tempo hari memiliki fungsi sebagai pembatas dan penjaga rumah dari gangguan arwah Misliana maupun arwah gentayangan lainnya.
Kami bahkan belum mengetahui motif arwah itu, apakah ini adil baginya atau tidaknya, hanya Tuhanlah yang tau. Malam itu ketika pagar itu telah rampung dikerjakan, ibuku membangunkanku kembali.
Aku bahkan tak tau kenapa ia kembali membangunkanku di tengah malam, padahal sebelumnya ia menyuruhku tidur dan sekarang malam membangunkanku lagi.
Lantas aku di giring menuju ruang tamu, terlihat om Darmo dan ayahku sudah duduk bersila di atas tikar, dengan segelas air putih dan juga kocokan telur setangah matang yang di taruh didalam gelas pula.
“Jar, kamu kenal Misliana dari mana?” tanya om Darmo ketika aku sudah duduk di hadapannya.

“Ga tau om, dia waktu itu tiba tiba ada di belakang rumah ngajakin main.” Jawabku.
“Kamu tau gak kalo dia itu arwah, bukan manusia Jar?” ucapan om Darmo cukup membuat bibirku beku seketika. Aku terkejud seketika mendengarnya, selama ini ternyata Misliana bukan manusia, apakah itu benar?.
“Maksudnya gimana om?

“Dia arwah penasaran Jar, jangan pernah main ke semak semak belakang rumahmu lagi atau pohon pohon besar di tempat yang sepi. tempat tempat kaya gitu biasanya tempat arwah, jangan sampe kamu di ikutin lagi.”
“Tapi om apa buktinya?.” Tanya ku masih tidak percaya dengan perkataannya.

“Jar coba kamu ingat ingat hal hal aneh yang ada pada dirinya, kamu pikir lagi. Apakah manusia bisa melakukan hal seperti itu, atau hanya dia yang bisa melakukannya.”
Aku tak bisa lagi membantah perkataan om Darmo, mungkin sangat benar wanita itu adalah arwah, aku kembali teringat kejadian kejadian aneh yang ada pada dirinya.
seperti tidak adanya bayangannya di bawah senja sore saat kami pulang dari sungai, jelas saja dia tidak punya bayangan, karna dia sendiri merupakan bayangan.
Bahkan baju yang di kenakannya tidak pernah berganti sama sekali. Ketika dia selalu berada di halamana rumahku, padahal pagar terkunci. Seketika aku berasa ingin mati, kenapa kejadian semengerikan itu tidak membuatku sadar jika dia adalah seorang arwah.
“Anak anak kecil emang banyak yang kaya kamu jar, udah sering om nemuinnya, tapi biasanya anak perempuan yang di ganggu. Ini mata ketiga mu kita tutup aja ya Jar, ayah sama ibukmu juga takut kalo besok kejadian lagi yang kaya begini.
Belum waktunya kamu liat yang aneh aneh, umurmu masih kecil, ini langsung aja kita mulai ya.” Ucap om Darmo sedikit menjelaskan, dan aku hanya bisa terdiam.
Pria itu pun memulai dengan cara mengambil tangan kiriku, diusap usapnya telapak tanganku cukup lama, lalu beralih ke jempol tanganku. Dia menekan jempol tanganku cukup kuat, hingga aku tak segan untuk menjerit saat itu.
Dari awal ritual mulut om Darmo tak henti hentinya mengucapkan kalimat kalimat yang tidak aku mengerti. Karna dia menyebutkannya dengan suara sangat pelan, hanya mulutnya saja yang liar bergerak. Suasana ruagan saat itu bercampur antara ketakutan, kengerian, dan mistis.
Lalu pria ini beralih ke kedua sisi pelipisku, dia menekannya dengan kedua tangannya, dengan sedikit tekanan dan cukup kuat juga, lalu ditiupnya ubun ubun kepalaku dengan cukup kencang, seperti sebuah semburan.
“Udah Jar, ini telurnya habiskan sekali tengguk, harus langsung sekali tengguk.” Ucap om Darmo, sambil menyererahkan gelasnya padaku, dan langsung ku ambil dan kuminum dengan kecepatan penuh, dan tangan menutup lubang hidung, akibat bau amis yang luar biasa.
Tak lupa dia mengambil segelas air putih yang tersisa, kembali dia membaca bacakan kalimat pada air putih tersebut. Dan langsung diserahkannya padaku, tanpa mengucapkan apa apa. Aku pun dengan senang hati menghabiskan air tersebut, akibat bau amis yang sangat menyengat.
“Udah siap ni Jar, besok kalo liat yang aneh-aneh lagi, kasih tau sama ayahnya, biar om kesini lagi. Mungkin bacaan yang om baca belum sempurna, jadinya masih bisa liat kuntilanak. Hahaha.” Ucap om Darmo mencoba mencairkan suasana, membuat kami tertawa seadanya.
Terhitung sebulan semenjak kejadian itu, aku tak pernah lagi melihat sosoknya di sekitar rumahku atau dimana pun. Tapi aku selalu merasa ada yang melihatku atau memperhatikanku dari jauh, entah itu hanya perasaanku saja, atau memang benar, aku sendiri tidak tahu.
Dan bulan pun kini menjadi tahun, tak terasa aku sudah melewati masa smpku tanpa kehadirannya lagi, mungkin sudah 3 tahun lamanya. Dari tiga tahun pun, kini beranjak ke 4 tahun, aku memasuki salah satu SMA dikota ini,
tak terasa aku sudah beranjak dewasa, dan jujur saja selama 4 tahun kehilangan sosoknya, terkadang aku masih merindukannya, dan berharap dia bisa kembali lagi dihadapanku, walaupun hanya untuk mengucapkan selamat tinggal saja, aku sudah cukup senang dan lega.
“Jar, bulan depan kita pindah ke kota X. Ayah netap kerja disana kayanya.” Kata ibuk di sela sela malam hari.

“Sekolahku gimana?.” Tanyaku.

“Ya pindah juga toh.”
“Ouh yaudah buk.”
Resmilah pertengahan bulan juli kami sekeluarga menyiapkan semua barang, & sore harinya akan langsung berangkat ke kota tujuan.

“Mis, aku berharap kamu bisa dengar perkataanku saat ini, gak perlu kamu tunjukkan wujudmu. Aku hanya perlu kamu mendengarnya saja.”
“Maaf jika malam itu kamu merasa terintimidasi atas ritual yang aku dan om Darmo jalankan, kami mengusirmu secara paksa, aku tau itu egois. Tapi manusia memang tidak seharusnya berinteraksi sama makluk dunia lain sepertimu.
Aku sangat senang jika sekarang kamu sudah bisa kembali kepangkuan Tuhan, tapi jika belum aku hanya bisa berharap kamu segera kembali ke pangkuannya, tempatmu yang sesungguhnya.”
Ucapan terkahirku untuknya, yang ku lakukan di depan pagar rumahku, sambil mengelus elus pagar tersebut. Lalu meninggalkan rumah kenangan itu untuk selamanya mungkin.
~Bersambung~
Insyaallah Malem lanjutan chapter terakhir, ane kebelet boker dulu, gak enak kalau boker sambil ngetrhead takut tiba-tiba misliana muncul dari WC doang. 🙏
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Dongeng Sebelum Tidur

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!