"Ya Allah ardi!.. ardi kenapa?" Saya reflek langsung ikut menuntun ardi duduk diteras.
"Ardi ketiban lemari buffet waktu anna loncat tadi" jawab randy.
"Ardi ketiban lemari buffet waktu anna loncat tadi" jawab randy.
"Va titip ardi, aku sama randy jagain pintu, takut anna kabur keluar lagi. Bisa panjang urusannya kalau lagi keadaan gitu dia lari ke hutan." Kata aris, lalu dia dan randy bergegas berdiri depan pintu.
Yang pertama dalam pikiran saya adalah membersihkan luka ardi,
Yang pertama dalam pikiran saya adalah membersihkan luka ardi,
mata saya melihat sekeliling nyari kain atau sesuatu yg bisa dijadikan alat kompres atau lap, tapi ga ada dan akhirnya saya membuka jaket saya, lalu masalah kedua airnya, rasanya males bgt kalau saya harus ke kamar mandi belakang,
feeling saya mengatakan salah satu sumber masalah ada disana...
"Ini aja airnya nih" harina memberikan ketel air yang ada dimeja, melihat isi air digelas yg terletak dimeja sepertinya air putih, saya segera membasahi jaket saya dengan air dr ketel dan membersihkan luka --
"Ini aja airnya nih" harina memberikan ketel air yang ada dimeja, melihat isi air digelas yg terletak dimeja sepertinya air putih, saya segera membasahi jaket saya dengan air dr ketel dan membersihkan luka --
--di kepala ardi sebisanya. Setelah darah itu dibersihkan, barulah terlihat ternyata luka ardi cukup dalam dan lebar..
"Pelajaran ya di, kalau ada yg keserupan jangan duduk deket rak, bufet atau lemari." Kata saya sambil terus membersihkan luka ardi.
"Telat ngomongnya." Jawab ardi sewot.
"Telat ngomongnya." Jawab ardi sewot.
Tak lama, Reza, teman sekelompok saya yg dari FKG keluar dari dalam rumah, "bersihin pake apa va?" Tanyanya.
"Jaketku sama air dari ketel" jawab saya.
Reza terlihat melotot kaget, mungkin cara saya termasuk sembrono buat dia, tapi kan darurat,
"Jaketku sama air dari ketel" jawab saya.
Reza terlihat melotot kaget, mungkin cara saya termasuk sembrono buat dia, tapi kan darurat,
lalu dia memeriksa luka ardi yg sudah saya bersihkan sekenanya,
"va, kayanya harus minta tlg sama salah satu anak-anak diluar sana buat bawaan peralatan p3k deh. Ini harus dibersihin, dalem juga kayanya."
"Oke." Saya meng-sms para ketua kelompok, agar salah satu--
"va, kayanya harus minta tlg sama salah satu anak-anak diluar sana buat bawaan peralatan p3k deh. Ini harus dibersihin, dalem juga kayanya."
"Oke." Saya meng-sms para ketua kelompok, agar salah satu--
--dari mereka segera menghubungi pak Herri, dosen pembimbing kami dan juga meminta ada yang kesini dengan membawa kotak p3k agar luka ardi bisa ditangani dengan layak.
"Va, aku ga sreg sama caranya pak gus." Kata ardi.
"Kenapa di?" Tanya saya.
"Va, aku ga sreg sama caranya pak gus." Kata ardi.
"Kenapa di?" Tanya saya.
"Dia mau masukin 'orang' pegangannya sementara waktu biar kera yang masukin anna ga bisa masuk lagi. Alasannya, kalau 'orang' pegangannya bisa dikendalikan sama dia" kata ardi.
Saya hanya diam saja, ga tau harus komentar gimana, yang saya tau alm. Pak Musa (inget kan yang nolongin kak Bella di Teror Santet) pernah bilang kalau kita ga boleh minta pertolongan selain sama Allah apapun keadaannya,
memasukan jin lain untuk mengusir jin yang merasuki itu sama aja metode gali lubang, tutup lubang, it will never end, dan berdasarkan pengelaman kak Bella dulu, ga jaminan tuh udah ada yg 'masuk' satu lantas yang lain ga bisa 'masuk',
apalagi kalau yg didalem ngizinin, kejadiannya akan kaya kak Bella.. Tubuhnya dimasukin ratusan sosok...
Tapi saya sendiri ga tau harus gimana, di jogja saya ga tau dan ga kenal orang yang seperti alm. Pak Musa atau kyai Hasan.
Tapi saya sendiri ga tau harus gimana, di jogja saya ga tau dan ga kenal orang yang seperti alm. Pak Musa atau kyai Hasan.
Walaupun ga setuju, mau ga mau suka ga suka sepertinya kami harus ngikutin caranya pak gus sementara waktu.
Sementara itu di dalam masih terus terjadi kegaduhan. Saya mengintip dari balik badan aris. Dalam rumah betul-betul porak poranda, lemari buffet yang awalnya berisi piring dan gelas jatuh dan pecahan kacanya berserakan dimana-mana.
Ditengah-tengah rumah itu duduk pak gus dengan tungku kecil untuk membakar kembang dan kemenyan didepannya. Anna berdiri dengan posisi setengah jongkok dengan tangan menggelayut kedepan. Gesture badannya tidak normal, rambutnya acak-acakan dan raut mukanya sungguh liar,
sesekali dia menggaruk kepala atau mukanya, persis seperti gerak-gerik kera.
Selain Miris liat keadaan anna, saya juga miris lihat keadaan dalam rumah, mungkin kalau saya jadi ibu slamet udah nangis-nangis mungkin liat perkakas piring dan gelas saya pecah semua.
Selain Miris liat keadaan anna, saya juga miris lihat keadaan dalam rumah, mungkin kalau saya jadi ibu slamet udah nangis-nangis mungkin liat perkakas piring dan gelas saya pecah semua.
Pak gus mencoba berdialog lg dengan jin yang merasuki anna, dia berdialog dengan bahasa jawa halus yang artinya kurang lebih seperti ini. "Kamu siapa?" Tanya pak gus.
Jin itu diam. "Jangan diam saja, gimana saya bisa bantu kalau kamu diam saja." Kata pak gus lagi.
Jin itu diam. "Jangan diam saja, gimana saya bisa bantu kalau kamu diam saja." Kata pak gus lagi.
"Saya sudah lama disini." Akhirnya si jin buka suara dan suara anna berubah menjadi suara laki-laki yang berat dan serak, for reminder ya, anna berasal dari malaysia, kalaupun dia belajar bahasa jawa hanya sebatas bahasa sehari-hari, hampir tidak mungkin dia mengusai jawa halus--
--dengan logat yang sangat kental.
"Seberapa lama disini? Kenapa kamu merasuki perempuan ini." Tanya pak gus lagi.
"Lama, saya disini sebelum kamu ada dan saya sudah dilantarkan disini, saya mau perempuan ini" Jawab jin itu lagi melalui anna.
"Seberapa lama disini? Kenapa kamu merasuki perempuan ini." Tanya pak gus lagi.
"Lama, saya disini sebelum kamu ada dan saya sudah dilantarkan disini, saya mau perempuan ini" Jawab jin itu lagi melalui anna.
"Siapa yang telantarkan kamu? Buat apa kamu mau perempuan ini?" Tanya pak Gus.
"Tuan saya sudah tidak ada. Sudah menjadi kesepakatan antara saya dan tuan saya, setiap 3 tahun sekali tuan saya akan mempersembahkan istri untuk saya, dan sudah lama kesepakatan itu dilanggar."
"Tuan saya sudah tidak ada. Sudah menjadi kesepakatan antara saya dan tuan saya, setiap 3 tahun sekali tuan saya akan mempersembahkan istri untuk saya, dan sudah lama kesepakatan itu dilanggar."
Jangan-jangan ini peliharaan mbah mar seperti yang dirumorkan para warga, dan pemahaman saya sangat terbatas soal istilah 'istri' itu maksudnya apa.
"Tuanmu sudah tidak ada, disini tidak ada satupun yang buat kesepakatan sama kamu, tidak bisa seenaknya kamu mengambil istri,
"Tuanmu sudah tidak ada, disini tidak ada satupun yang buat kesepakatan sama kamu, tidak bisa seenaknya kamu mengambil istri,
apalagi dengan perempuan ini." Kata pak gus.
"Bukan saya yang berkehendak, perempuan ini yang berkehendak." Jawab jin itu.
"Maksud kamu apa?" Tanya pak gus.
Jin itu diam. Anna hanya menggelengkan kepala dgn gestur yang aneh dan sesekali menggaruk pipi, kepala dan badannya.
"Bukan saya yang berkehendak, perempuan ini yang berkehendak." Jawab jin itu.
"Maksud kamu apa?" Tanya pak gus.
Jin itu diam. Anna hanya menggelengkan kepala dgn gestur yang aneh dan sesekali menggaruk pipi, kepala dan badannya.
Diluar, sudah datang haris dan rizki yang berboncengan motor, mereka membawa kotak p3k dan memberikan ke reza dan langsung membersihkan dan mengobati luka ardi yg tadi di rawat seadanya.
Saya menghampiri mereka. "Kayanya ardi harus dibawa ke klinik deh." Kata reza, "pinjem motornya bisa?" "Ntar aja, segini udah cukup. Aku ga kenapa-kenapa." Kata ardi.
Setelah ngotot-ngototan antara ardi dan reza, akhirnya ardi menang dengan kesepakatan kalau dia merasa ada yg--
Setelah ngotot-ngototan antara ardi dan reza, akhirnya ardi menang dengan kesepakatan kalau dia merasa ada yg--
--ga enak dia wajib kasih tau dan akan lgsg diangkut ke klinik.
"Pak herry bisa datang?" Tanya saya ke haris dan rizky.
"Tadi udah di telpon, dia baru bisa datang habis dzuhur." Jawab rizky.
"Pak herry bisa datang?" Tanya saya ke haris dan rizky.
"Tadi udah di telpon, dia baru bisa datang habis dzuhur." Jawab rizky.
Saya mengecek jam di hp, sekarang menunjukan pukul 10, lumayan lama juga kalau abis dzuhur.
"Kegiatan kkn gimana? Kalian tinggal ga apa-apa?" Tanya saya.
"Yg program sampingan tetep jalan kok, cewe-cewe lagi bikin demo masak sama ibu-ibu pkk.
"Kegiatan kkn gimana? Kalian tinggal ga apa-apa?" Tanya saya.
"Yg program sampingan tetep jalan kok, cewe-cewe lagi bikin demo masak sama ibu-ibu pkk.
Terus yang lain lagi pada ketemu sama paguyuban pengrajin buat ngebahas inovasi produk sama pengenalan pemasaran via online." Jawab haris.
Dalam hati saya bersyukur kejadian ini tidak sepenuhnya mengganggu progran kkn kami, walaupun mungkin rencana program utama akan terganggu, mungkin terhenti karena lingkungan yang tidak kondusif.
Ditengah2 percakapan itu,
Tiba-tiba saya teringat pernyataan terakhir si jin brewok kalau ini semua adalah atas kehendak anna sendiri..
Tiba-tiba saya teringat pernyataan terakhir si jin brewok kalau ini semua adalah atas kehendak anna sendiri..
Tapi Apa betul?? Atau jangan-jangan anna ada salah ucap yang menjadi triger semua kejadian ini??...
Atau ada penyebab lain dan jin itu hanya membohongi kami?..
Atau ada penyebab lain dan jin itu hanya membohongi kami?..
Saya pikir, Mungkin harina sebagai teman sekelompok, teman serumah, teman sekamar tau sesuatu dibalik semua ini.
"Harina, mau tanya sesuatu lagi." Saya membuka omongan ke Harina,
"mungkin kamu tau sesuatu yg bisa buat Anna sampai begini?"
"Harina, mau tanya sesuatu lagi." Saya membuka omongan ke Harina,
"mungkin kamu tau sesuatu yg bisa buat Anna sampai begini?"
Harina diam sejenak, seperti berpikir dan mencoba mengingat-ingat sesuatu, "kan katanya waktu kita dateng pertama si anna haid kan?" Jawabnya.
"Itu kan udah beberapa minggu yang lalu, sekarang pasti haidnya udah kelar, pasti ada yang lain. Coba diingat deh har,
"Itu kan udah beberapa minggu yang lalu, sekarang pasti haidnya udah kelar, pasti ada yang lain. Coba diingat deh har,
waktu kita datang pertama kali ada apa?" Saya mencoba membuka alur agar ingatan harina terbuka, saya yakin sadar ga sadar harina tau sesuatu, karena saat ini dia org terdekat yang hampir 24 jam bareng sama anna.
"Emang kenapa?" Ardi nimbrung. "Tadi didalem akhirnya yang ngerasukin buka suara, intinya dia mau jadiin anna istri, karena itu atas kehendak anna sendiri." Jawab saya.
Muka ardi kecut campur kesal, "ini anak kecentilan ga cuma sama orang ternyata ya, taunya dia kecentilan sama dedemit juga."
Saya perhatikan muka reza, haris dan rizki ikut tersenyum kecut walaupun ga komen apa-apa.
Saya perhatikan muka reza, haris dan rizki ikut tersenyum kecut walaupun ga komen apa-apa.
"Nih ya intinya semua kekisruhan ini awal mulanya dr kalian ribut pengen liat kamar mandi terus si eko teriak-teriak sembarangan cuma gara-gara ayam." Kata ardi masih dengan muka masam.
"coba inget-inget dari situ ada apa? Ada obrolan apa? Ada gosip apa antara kalian berdua cewek-cewek."
Harina terlihat berpikir keras mengingat-ingat sesuatu. Kami semua diam menunggu dan berharap ada petunjuk kenapa anna bisa sampai seperti ini dari harina.
Harina terlihat berpikir keras mengingat-ingat sesuatu. Kami semua diam menunggu dan berharap ada petunjuk kenapa anna bisa sampai seperti ini dari harina.
Setelah cukup lama akhirnya harina buka suara,
"aku ga tau ini nyambung apa ga ya, anna itu selalu bilang kalau pulang KKN dia harus dpt pacar. Dan dia... naksir sama raka, ardi, aris dan haris.. dia pengennya pulang KKN dapetin salah satu dari kalian..."
"aku ga tau ini nyambung apa ga ya, anna itu selalu bilang kalau pulang KKN dia harus dpt pacar. Dan dia... naksir sama raka, ardi, aris dan haris.. dia pengennya pulang KKN dapetin salah satu dari kalian..."
Denger omongan harina muka ardi dan haris makin kecut tapi ga komentar apa-apa. Saya ingat2 memang beberapa kali anna tanya sama saya dan putu soal hubungan kami sama aris dan ardi apa lebih dari sekedar sahabat,
beberapa kali juga anna sms menanyakan hal yang sama sambil sesekali modus tanyain ardi atau aris, tapi apa karena itu?.
Kalau ditanya ke saya, saya ga kepikiran sampe kesana sih. Jujur, kalau dari raka dan haris saya maklum kalau anna naksir, secara fisik mereka memang cukup enak dipandang,.
Kalau aris, saya juga sering banget nemuin kasus cewe2 sering salah tangkep sinyal karena dia terlalu baik sama orang, sampai saya dan putu sering jd target dimusuhin cewe2 yang salah tangkep sinyal aris.
tapi kalau ardi kan buat ukuran cowo dia jutek banget, kalau ngomong to the point dan ga pake basa basi, si anna ngeliat apanya coba?
"Ada cerita yang lain mungkin? Bagian anna yang centil itu kita udah paham." Kata rizki.
Harina diam lagi, mencoba mengingat-ingat.
"Ada cerita yang lain mungkin? Bagian anna yang centil itu kita udah paham." Kata rizki.
Harina diam lagi, mencoba mengingat-ingat.
"Ada ga percakapan pas kita liat kamar mandi itu yg nyeleneh?" Ardi terlihat tidak sabar.
"Oohh.. ada becandaan anna yg menurutku ga lucu." Harina tiba-tiba teringat sesuatu.
"Oohh.. ada becandaan anna yg menurutku ga lucu." Harina tiba-tiba teringat sesuatu.
"anna bilang, pokoknya dia harus dapet pacar pasca kkn, kalau ga dapet raka, ardi, aris atau haris sama sembarang cowo anggota unit KKN juga ga apa-apa, kalau ga dapet juga, SAMA SETAN JUGA GAPAPA DEH.. gitu kalau ga salah dia becandanya....
...Karena ngerasa ga lucu dan aku takut sama lingkungan baru, aku diem aja ga aku tanggapin." Jelas Harina
Mungkinkah semua berawal dari seloroh sembarang yang keluar dari mulut anna saking desperate nya pengen punya pacar??
Mungkinkah semua berawal dari seloroh sembarang yang keluar dari mulut anna saking desperate nya pengen punya pacar??
Sementara itu dari arah dalam tiba-tiba terjadi kegaduhan, ada suara berisik orang-orang didalam dan suara amukan. Saya, haris dan rizki mengintip lagi dibalik badan aris dan randy yang jagain pintu. Anna dikerumuni orang-orang yang berusaha menahan dia.
Dari dahinya mengalir darah segar dan ditembok terlihat bekas darah yang besar kemungkinan berasal dari kepala Anna..
-Part 5 End-
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
