Laporan WHO terbaru (7/10) menegaskan kegiatan testing yg menurun padahal jumlah suspek terus meningkat. Hal ini mengakibatkan laporan kasus konfirmasi positif mjd menurun di awal Okt
WHO juga menyoroti risiko penularan kpd kelompok balita dan lanjut usia di Indonesia
{UTAS}
ZONASI
Penambahan kasus Indonesia sepekan pertama bulan Oktober menunjukkan hasil demikian
Zona kuning >> zona orange: Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah
Zona orange >> zona kuning: Bengkulu, Sulawesi Barat
KOTA-KABUPATEN
Kota/Kab yang memiliki kasus positif bertambah. Sekarang 498 dari total 514 Kota/Kab di Indonesia mencatatkan kasus konfirmasi positif.
Jumlah itu 97% dari seluruh Kota/Kab di Indonesia
POSYANDU
IDI mencatat kesehatan dari 25 juta balita memiliki risiko akibat pelayanan Posyandu yg terdirupsi selama pandemi COVID-19
Jutaan balita kehilangan akses imunisasi regular, suplemen vitamin A, serta pencatatan dan pemantauan atas pertumbuhan maupun perkembangan mereka
Berdasarkan data Kemenkes, 89,3% pelayanan dasar Posyandu kurang optimal selama pandemi
Sebagai contoh: banyak ibu hamil tdk mendapatkan akses ke pelayanan kehamilan yang cukup
IDI mendesak Dinkes untuk prioritaskan pelayanan kesehatan bagi anak dan bumil melalui posyandu
Tambahan: berdasarkan pemberitaan beberapa daerah di Indonesia. Selain angka kehamilan yang bertambah selama pandemi, risiko ibu hamil yg terpapar lalu terkonfirmasi positif juga cukup banyak dilaporkan
Butuh penyesuaian dan mekanisme khusus agar Posyandu tetap berjalan saat ini
IMAN AMAN IMUN
Satgas COVID-19 meminta kepada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memasifkan kampanye 3M.
BKKBN berencana melibatkan sekitar 22 ribu keluarga untuk kampanye 3M. Selain itu, masyarakat akan dikampanyekan iman, aman, imun
3 kata kunci baru itu dianggap penting karena masyarakat harus mengetahui manfaat dari 3M.
Apalagi sebagian aktivitas kegiatan masyarakat didasarkan pada kepercayaan (iman)
Menurut saya, kampanye ini menarik. Misal: “Dengan 3M, anda akan mendapatkan pahala.”
Mantap tuh. Haha
BOR
Per 2 Oktober, ruang isolasi di tower 4 dan 5 Wisma Atlet sdh terisi 63,7% atau 1.984 dari kapasitas maksimalnya sebanyak 3.116 tempat tidur
Di sisi lain, Hotel Mangga Besar (Jakbar) dan Ibis Style Hotel Mangga Dua (Jakpus) siap menampung OTG dg kapasitas 140 dan 212 pasien
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga tengah menyiapkan 3 tempat lain untuk OTG yaitu
- Jakarta Islamic Centre di Jakarta Utara
- Graha Wisata, TMII di Jakarta Timur
- Graha Wisata Ragunan di Jakarta Selatan
RATA-RATA KASUS
Penambahan rata2 kasus harian dlm sepekan selalu meningkat namun sepekan terakhir justru menurun
Perhitungannya adalah total kasus dlm sepekan dibagi tujuh. Hasilnya:
Penyebab penurunan laporan kasus sepekan terakhir itu adalah jumlah orang yg menjalani tes berkurang. Padahal jumlah suspek terus bertambah. Artinya: Gap antara keduanya terus melebar
Idealnya: grafis abu-abu (suspek) di bawah grafis orange (tes kasus baru) dan biru (spesimen)
RAPID TEST ANTIGEN
WHO dengan tegas menyebut antigen-detecting rapid diagnostic tests (Ag-RDT) sebagai pilihan (alternatif) untuk kapasitas uji untuk mengatasi pandemi COVID-19
WHO bahkan menyebut telah membagikan daftar rapid test tersebut kepada Kemenkes
Informasi tersebut penting sekali karena selama ini Indonesia msh banyak mengandalkan
- rapid test antibodi yg justru terbentuk setelah masa infeksi dan sudah lewat fase penularannya
- tes dg swab lalu PCR yg berbiaya mahal dan berpotensi mendeteksi virus setelah masa infeksi
Periode saat kadar virus (viral load) yg tinggi, TINGGI pula potensial penularan ke orang lain. Bila hasil positif segera isolasi guna putus rantai penularan. Pasca isolasi, sudah tak menular, sering PCR masih positif.
Beliau jg menyebut: Adanya Tes Antigen mampu deteksi orang yg bawa Covid-19, pada MOMEN yg paling potensial menularkan pada org lain, agar dpt memutus rantai penularan. Bila hasil tes antigen positif, hrs segera diisolasi ketat pada tempat yg disediakan.
Mungkin sudah saatnya Pemerintah melalui Kemenkes merevisi (kembali) buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Menjadikan antigen rapid test sebagai standar penentuan positif selain PCR. Dg biaya lebih murah, bukan hanya testing... tracing juga bisa dilakukan massif
KASUS vs TINGKAT KEMATIAN
Hampir sama dengan laporan WHO sebelumnya. Ada bbrp provinsi yg mencatatkan angka kasus rendah tapi tingkat kematian tinggi.
Bagi Prov dg angka kasus rendah namun tingkat kematian tinggi artinya penularan massif, banyak kasus tak terdeteksi
PULAU JAWA
WHO kembali membandingkan laporan kasus pekanan berbagai provinsi di pulau Jawa.
Komentar saya masih sama: Banten dan Jabar meningkat saat Jakarta PSBB.
Adapun Jateng menunjukkan laporan kasus yg stagnan. Di sisi lain, DIY dan Jatim menunjukkan tren penurunan
Tren penurunan utk pemakaman dg protokol COVID-19 terjadi di Jakarta
Di sisi lain, Jabar justru menunjukkan tren peningkatan utk kematian kasus konfirmasi maupun probable-suspek
Provinsi lainnya? Blm stabil. DIY dan Jateng msh tdk ada data kematian di luar kasus positif
TESTING
Kalimantan Timur dan Papua Barat terus meningkatkan kapasitas dan kegiatan testing di daerahnya.
Yang paling menarik itu Papua Barat. Testing meningkat 4x lipat, positivity rate berkurang 7x lipat. Sebentar lagi positivity rate-nya akan sampai batas aman yaitu 5%
POSITIVITY RATE
WHO mencatat hanya 5 provinsi yg mampu mencapai standar testing yaitu 1000 orang per 1 juta penduduk per pekan: DIY, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Barat
Bagaimana dengan positivity rate? Belum ada daerah yg disebut aman
Setelah melalui tren penurunan selama PSBB, keterisian kasus positif di rumah sakit rujukan COVID-19 mulai mengalami peningkatan di Jakarta sejak awal Oktober
Hmmm. Apakah PSBB akan kembali diperpanjang? 🤔
Jika dibandingkan laporan WHO sebelumnya, terlihat bahwa
- orang yg menjalani tes bertambah dari 1.993.694 mjd 2.177.675
- tingkat kesembuhan meningkat dari 74,9% mjd 76,1%
- kasus aktif (mereka yg masih menjalani isolasi maupun perawatan di RS) bertambah dari 61.321 mjd 63.951
Scr global, tingkat kematian kasus COVID-19 sebesar 3,5%. Dari angka tsb, 12%-nya berusia 65 th ke atas
Di Indonesia, per 4 Okt, 10,6% kasus konfirmasi COVID-19 adalah orang yg berusia 60 th ke atas
Tantangan tersendiri bagi kelompok lanjut usia utk mengakses layanan kesehatan
Demikian utas kali ini
Kesimpulannya
- rapid test anti gen sebagai opsi deteksi kasus utk memutus mata rantai penularan
- balita, ibu hamil dan kelompok lanjut usia harus diberi akses layanan kesehatan khusus selama pandemi
Akhirul Kalam
Wallahu A’lam
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Rancangan undang-undang dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD.
RUU yang telah disetujui bersama antara Presiden dan DPR paling lambat 7 hari disampaikan oleh pimpinan DPR kpd Presiden utk disahkan mjd UU.
Protesnya jangan cuma ke wakil rakyat yg terhormat 😬
Nah kalau udah disetujui bareng-bareng lewat rapat paripurna... itu RUU belum juga disahin sama Presiden,
maka paling lambat 30 hari sejak disetujui bersama, RUU tsb udah sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Berdasarkan situs, dpr.go.id/uu/prolegnas, kita bisa melihat bahwa setidaknya terdapat
- 22 RUU diusulkan oleh DPR
- 12 RUU diusulkan oleh Pemerintah
- 1 RUU diusulkan oleh DPD
Ketika Presiden Jokowi menyebut rencana produksi vaksin COVID-19 dlm waktu 2 pekan, ternyata WHO juga mengeluarkan perkembangan terkini soal kandidat vaksin dari seluruh dunia
Apakah benar produksi vaksin dpt diselesaikan dlm waktu 2 pekan?
Dari 40 kandidat vaksin yang tengah menjalani uji klinis tersebut, kita bisa melihat
- 10 vaksin di uji klinis fase III
- 2 vaksin di uji klinis fase II
- 11 vaksin di uji klinis antara fase I dan fase II
- 17 vaksin masih di uji klinis fase I
Laporan WHO terbaru (23/9) mencatatkan Banten sbg zona merah dg penambahan lebih dari 500 kasus sepekan terakhir
Selain itu, WHO juga menyoroti Jawa Barat yg berhasil menurunkan angka kematian 3 pekan berturut-turut. Begitupun tingkat keterisian RS DKI yg juga menurun
{UTAS}
Secara umum, tidak ada yang berubah dari zona peta menurut WHO selama sepekan terakhir kecuali dua provinsi
Banten: zona orange mjd zona merah
Kalsel: zona merah mjd zona orange
Namun perlu kita sepakati bahwa tingkat penularan masih tinggi. Laporan harian kasus positif baru mencatatkan rekor-rekor terbaru
Begitupun durasi utk mencapai angka 50rb kasus yg semakin singkat. Dari 115 hari, 32 hari, 26 hari, 17 hari, dan 14 hari.
Keterpakaian tempat tidur rawat inap (isolasi) dari 3190 (13/9) mjd 3741 (20/9) atau naik 17,2%. Padahal kapasitas maks. sudah ditingkatkan dari 4.254 mjd 4508 atau naik 5,9%.
Inilah yang sering disampaikan bahwa penularan itu eksponensial. Besar pasak daripada tiang 😞
Bagaimana dengan ICU?
Keterpakaian tempat tidur ICU dari 493 (13/9) mjd 519 (20/9) atau naik 5,2%. Adapun kapasitas maks. ICU sudah ditingkatkan dari 594 mjd 658 atau naik 10,7%.
Meskipun demikian, tingkat keterisian tetap belum berada di bawah 75%
Lupa bilang bahwa itu data yang saya unduh dari @DKIJakarta dan data tsb di luar wisma atlet
Pesannya tetap sama.
Sebanyak apapun menambah kapasitas fasilitas (maupun nakes) di RS, selama mata rantai penularan blm terputus, tingkat keterisian akan menuai masalah yg sama 🙇🏻