Saya org Islam. Dan secara moral saya ikut bertanggung jawab atas tindakan teroris di Sigi.
Jelas teroris itu beragama Islam dan berbuat jahat atas nama Islam, agama saya.
Saya rela dicaci oleh yg dirugikan atas perbuatan para teroris itu. Maaf baru sebatas itu yg saya bisa.
Misal saya bertemu keluarga korban, saya mau bersujud di kakinya untuk minta maaf. Saya serius.
Mungkin byk yg tahu bahwa Islam yg saya yakini tak seperti mereka, tapi saya malu atas tindakan mereka karena jelas bawa nama Islam. Dan saya malu karena saya tak bisa berbuat apa2 terhadap mereka ataupun mencegah mereka.
Maka dari itu saya minta maaf kepada semua yg dirugikan.
Kejadian ini menyakiti hati saya.
Saya tak ingin hal seperti ini terus terulang.
Saya ingin pemerintah tegas.
Saya ingin ormas Islam sprt NU dan Muhammadiyah juga tegas.
Namun faktanya, saat orang yg disebut Imam besar halalkan pemenggalan, dia tak terima konsekuensi apapun.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sunnah secara bahasa artinya metode, atau jalan, atau ketentuan. Jika kita ditanya mana yang lebih tinggi sunnatullah atau sunnah rasul? Tentu jawabannya sunnatullah. Lalu hukum Islam itu termasuk sunnatullah atau sunnah rasul?
Saya pernah melihat sebuah foto yang menunjukkan mahasiswa sedang demo dengan membawa spanduk bertuliskan: "Numpang hidup di bumi Allah, harus patuh pada aturan Allah." Sekarang, mari kita gali lebih dalam, sebenarnya "aturan Allah" itu aturan yang mana?
Apakah aturan Allah itu maksudnya adalah agama Islam? Bukan! Agama Islam itu dalam lingkup sunnah Rasul atau aturan yang dibawa Nabi Muhammad saw. Sedangkan sunnatullah, alias ketentuan Allah, alias hukum Allah, itu jauh lebih luas dari agama Islam.
Dari mempersulit pembangunan rumah ibadah hingga meributkan acara ibadah yg dilakukan di luar rumah ibadah. Kejadian itu tampaknya makin sering terjadi. Yang perlu Anda tahu, itu bukan ajaran Islam, bahkan melanggar ajarannya. Saya coba bahas.
Pertama, perintah AlQur'an dan hadits agar umat Islam berbuat adil itu sangat jelas.
Lalu kenapa saat umat agama lain ibadah di mall, di ruko, di rumah, kok diributkan? Bangun rumah ibadah dipersulit.
Padahal umat Islam sendiri boleh beribadah dan bikin acara agama kapanpun dan di manapun tanpa ada yang melarang. Bangun musholla dan masjid di manapun bisa.
Itu jelas tidak adil. Dan jelas melanggar ajaran agama Islam itu sendiri.
Anda ingin tahu kenapa kita "sedikit pantas" untuk menyalahkan gubernur DKI jika ada banjir di Jakarta? Semua itu karena ucapan beliau sendiri. Berikut saya coba rangkai penyebabnya.
Saya sebenarnya malas menuliskan ini karena bagi saya banjir adalah musibah yang tak perlu dicari siapa yang salah. Namun, saya juga tidak suka saat para buzzer gubernur selalu pamer tentang banjir di kota lain.
Terutama Surabaya. Entah kenapa buzzer Anies suka sekali jika ada kabar Surabaya banjir. Bahkan kalau di WAG, mereka pakai metode sok peduli sok konfirmasi, "Surabaya banjir, ya?" Habis itu posting video-video banjir Surabaya.
Cepat sebarkan video banjir Surabaya, keburu surut!
Ketika Nabi Muhammad saw bepergian naik unta, apakah naik unta saat bepergian adalah sebuah ajaran agama?
Ketika Nabi mengajarkan naik kuda dan memanah sebagai keahlian bela diri, apakah berarti umat Islam saat ini harus belajar berkuda dan memanah?
-utas-
Ketika Nabi mengajarkan sebuah resep masakan yang beliau makan saat itu, apakah resep itu sebuah ajaran agama?
Ketika Nabi menggunakan siwak untuk membersihkan gigi beliau, apakah itu berarti umat Islam harus memakai siwak untuk membersihkan gigi?
Kita sudah seharusnya bisa memilah dan berusaha memahami, mana itu sunnaturrasul sebagai ajaran agama, dan mana tindakan Nabi yang berdasarkan budaya atau teknologi saat itu.
Yang menjual agama itu sebenarnya sedikit di tingkat elit. Namun korbannya sangat banyak yaitu orang2 biasa yg akhirnya mudah dikendalikan dengan isu agama.
Kalau bagi saya, pilpres sebenarnya bisa pilih siapa saja. Tapi sejak awal saya tak suka cara Prabowo dan timnya menggunakan agama sebagai kendaraan. Islam jadi tunggangan buat kepentingan politik. Bagi saya itu merendahkan Islam.
Pak @mohmahfudmd juga sudah pernah bilang: bilangnya belain agama kok yg diusung nggak ngerti agama. Itu kan kelihatan banget kalau agama cuma untuk menumpangi emosi umat.
Seperti yg diberitakan akhir-akhir ini, kampret “menyerang” Banser yg bakar bendera HT (Hizbut Tahrir) itu untuk menyerang Jokowi. Mumpung ada momen, ya dimanfaatkan. Ini sama aja dengan cebong yg memanfaatkan kasus Boyolali.
Tapi kondisi ini lalu dimanfaatkan sama HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Si tukang kompor malah bikin2 video dan pernyataan yg menyatakan HT tidak punya bendera supaya umat Islam semakin marah ke Banser. Kampret yg awalnya hanya ingin serang Jokowi, akhirnya “marah beneran”.