KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 32

Bani Nadhir Terusir

Huyya bin Akhtab pemimpin Bani Nadhir mengirimkan utusan kepada Rasulullah ﷺ untuk mengatakan:

"Kami tidak akan keluar dari tempat tinggal kami berbuatlah menurut kehendakmu!"
Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya bertakbir dan berangkat ke perkampungan Bani Nadhir bendera pasukan diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib, sedangkan pemerintahan Madinah dipercayakan kepada Ibnu Ummi Maktum.
Duabelas malam lamanya pasukan muslim mengepung dan bertempur. Orang-orang Bani Nadhir bertempur dengan gigih dari rumah ke rumah. Setiap kali sebuah rumah sudah tidak bisa dipertahankan mereka robohkan rumah itu dan mundur ke rumah berikutnya.
Namun, bantuan yang dijanjikan Abdullah bin Ubay tidak juga tiba.

Untuk lebih menekan lawan, Rasulullah ﷺ memerintahkan agar para sahabat menebangi dan membakar kebun kebun kurma Bani Nadhir.

Orang-orang Bani Nadhir memprotes keras:
"Muhammad! Tuan melarang orang berbuat kerusakan. Tuan cela orang yang berbuat begitu akan tetapi, mengapa pohon-pohon kurma kami ditebangi dan dibakar?"

Kemudian turunlah firman Allah SWT untuk menjawab kata-kata Yahudi itu:
مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِينَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً عَلَىٰ أُصُولِهَا فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيُخْزِيَ الْفَاسِقِينَ
Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.
Surah Al-Hasyr (59:5)
Setelah itu, pertempuran tidak berlangsung lebih lama semangat orang-orang Yahudi pun luruh, berserakan seperti dedaunan kering. Mereka pun membuat pernyataan menyerah.

"Muhammad kami siap pergi dari Madinah."
Rasulullah ﷺ memberi mereka kesempatan untuk pergi dengan membawa segala harta yang dapat dimuat ke atas seekor unta. Sisanya disita kaum muslimin termasuk senjata dan perlengkapan perang sebanyak 50 Baju besi dan 340 bilah pedang, menjadi milik kaum muslimin.
Hanya dua orang Yahudi yang memilih masuk Islam, Yamin bin Ahmad dan Abu Saad bin Wahab. Harta kedua orang ini dikembalikan kepada mereka.

Perang Bani Nadhir ini terjadi pada bulan Rabiul awal tahun 4 Hijriyah Agustus 625 Masehi.
Setelah Terusir Bani Nadhir pindah ke Khaibar. Dari sana mereka meneruskan tindakan memusuhi kaum muslimin dengan gigih. Merekalah yang kemudian menghasut dan mendorong Quraisy mengerahkan pasukan yang sangat besar untuk menyerang Madinah.
Ketentraman

Tanah-tanah milik Bani Nadhir bukanlah tanah harta rampasan perang yang bisa dibagikan, melainkan menjadi milik Rasulullah ﷺ. Pembagian tanah itu diserahkan sepenuhnya kepada Rasulullah ﷺ.
Setelah menyisihkan hak kaum fakir dan miskin beliau membagi-bagikan tanah itu untuk kaum Muhajirin yang hidup menumpang dan tidak mempunyai tanah garapan. Dengan demikian kaum Muhajirin kini bisa mandiri tanpa harus lagi menggantungkan bantuan kepada kaum Anshor.
Hanya ada dua orang Anshor yang mendapat pembagian tanah ini, Abu Dujana dan Sahl bin Hunaif. Mereka memang sudah terdaftar sebagai orang-orang miskin.

Sampai sebelum Bani Nadhir terusir, sekretaris Rasulullah ﷺ adalah seorang Yahudi.
Pengangkatan orang Yahudi ini bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pengiriman surat dalam bahasa Ibrani dan Asiria.

Akan tetapi setelah orang-orang Yahudi pergi, Rasulullah ﷺ khawatir apabila jabatan penting itu masih ada di tangan orang di luar Islam.
Karena itulah beliau memilih Zaid bin Tsabit seorang pemuda cerdas untuk menjadi sekretaris beliau.

Rasulullah ﷺ menugasi Zaid bin Tsabit mempelajari kedua bahasa itu.
Di kemudian hari, Zaid bin Tsabit inilah yang mengumpulkan Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar dan dia pula yang kembali mengawasi pengumpulan Al-Quran pada masa Khalifah Usman bin Affan.
Suasana Madinah pun menjadi tentram setelah Bani Nadhir dikeluarkan. Hati mereka semua lega dengan suasana yang begitu tenang tentram dan aman. Al Muhajirin kini dapat hidup mandiri berkat tanah-tanah yang dibagikan dan itu membuat orang-orang Anshor turut bergembira.
Namun peristiwa Perang Uhud sudah hampir setahun berlalu, Rasulullah ﷺ teringat ancaman Abu Sufyan yang diucapkan ketika Perang Uhud berakhir, "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa tahun depan."
Kata-kata itu adalah tantangan untuk bertempur lagi di lembah Badar. Rosululloh ﷺ mewaspadai apa yang akan dilakukan orang-orang Quraisy. Kekhawatiran beliau ternyata benar-benar terjadi karena tidak lama kemudian, tibalah seorang utusan Quraisy dan membawa sebuah pesan
Badar Terakhir

Utusan Quraisy itu bernama Nu'aim bin Mas'ud. Ia tiba di Madinah dan mengabarkan:

"orang-orang Quraisy telah mengerahkan tentaranya dalam jumlah yang begitu besar dan tidak ada taranya dalam sejarah bangsa Arab.
Tentara besar itu kini sudah bergerak ke lembah Badar, mereka siap memerangi kalian sekaligus meluluhlantakkan kalian hingga tidak bersisa. Jika kalian berani pergi ke lembah Badar."
Mendengar berita itu banyak kaum muslimin menunjukkan keengganannya

"Lebih baik kita abaikan saja tantangan itu”

Akan tetapi Rasulullah menjadi marah terhadap sikap lemah dan ingin mundur itu. Rasulullah bahkan bersumpah bahwa beliau akan tetap pergi ke Badar walau seorang diri
Melihat kemarahan Rasulullah ﷺ itu, lenyaplah rasa ragu dan takut di hati kaum muslimin. Mereka segera pulang ke rumah dan menyiapkan segala sesuatunya. Bekal makanan senjata dan berpamitan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Setelah itu 1500 orang prajurit muslim di bawah komando Rasulullah ﷺ langsung berangkat meninggalkan Madinah.

Sebenarnya Abu Sofyan sendiri enggan berperang pada tahun ini, musim kering tengah mengganas. Harapan Abu Sufyan sebenarnya agar perang diadakan pada waktu lain saja.
Namun ia terlanjur melepaskan kata-kata tantangan pada Perang Uhud akhir itu.

Karena itu ia tidak mungkin tidak berangkat memenuhi tantangannya sendiri. Hal itu akan membuat cemar Quraisy di mata orang-orang Arab.
Akhirnya Abu Sufyan memutuskan untuk mengirim Nu'aim masuk ke Madinah. Nu'aim disuruhnya mengeluarkan kata-kata untuk menggertak kaum muslimin dan melemahkan semangat mereka.

Walaupun demikian Abu Sufyan tetap memimpin pasukan sebesar 2000 orang.
Mereka keluar dari Mekkah tidak dengan semangat sebesar dulu ketika menyongsong Perang Uhud. Apalagi mereka juga mendengar bahwa kaum muslimin telah menanti mereka di lembah badar dengan semangat tinggi.
Syaja'ah adalah keberanian. Orang yang disebut berani adalah orang yang tidak gentar menghadapi bahaya dan menghindarkan bahaya yang lebih besar. Ia maju menghadapi kesulitan karena yakin bahwa dibalik kesulitan itu akan lahir sebuah kebahagiaan.
Kemenangan

Pasukan Quraisy sudah berjalan selama 2 hari dan tiba di Zahran dan bermalam di Majannah, sebuah pangkalan air di daerah itu. Namun hati Abu Sufyan semakin berat. Ia memikirkan lagi akibat perperangan dengan kaum muslimin. Ketakutan membayangi hatinya.
Puncaknya Abu Sufyan berusaha mencari alasan untuk pulang.
Abu Sufyan berkata kepada teman-temannya, "Saudara-saudara Quraisy, sebenarnya yang cocok buat kita hanyalah dalam musim subur, sedang sekarang kita dalam musim kering. Saya sendiri mau kembali pulang, maka dari itu pulang sajalah kamu sekalian."
Tidak ada yang menentang pendapat itu karena semua prajurit Mekah juga dilanda ketakutan yang sama. Akhirnya pasukan Quraisy pun kembali pulang. Sementara itu Rasulullah ﷺ dan kaum muslimin terus-menerus menantikan mereka selama 8 hari.
Kesempatan itu digunakan kaum muslimin untuk berdagang. Perdagangan itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan gembira, karena Allah telah memberikan keberuntungan yang demikian besar.
"Berita mengejutkan, saudara-saudara!" seru seorang Arab pedalaman kepada orang-orang di sukunya.

"Orang-orang Quraisy mengundurkan diri sebelum bertempur, sementara Muhammad dan para sahabatnya menunggu mereka di Badar selama berhari-hari!"
Temannya berdiri dan meludah ke tanah:

"Pengecut! Padahal mereka telah memukul Muhammad di Uhud! Jika terus begini, kesudahan orang-orang Mekkah sudah dapat diramalkan dari sekarang!"
Dengan demikian, Perang Badar terakhir itu benar-benar telah menghapus kemenangan Quraisy pada perang Uhud. Tindakan pengecut Quraisy yang menarik diri sebelum tiba di tempat pertempuran telah membuat nama mereka tercemar melebihi ketika mereka kalah pada Perang Badar pertama.
Sementara itu walaupun pasukannya mendapatkan kemenangan. Rasulullah ﷺ tetap waspada.

Terbukti, tidak lama setelah itu terdengar berita bahwa pasukan Bani Ghafatan dari Najd tengah berkumpul untuk menyerang Madinah dalam jumlah yang sangat besar.
Rasulullah ﷺ menyerahkan kepemimpinan Madinah kepada Abu Dzar Al-Ghifari, kemudian Beliau berangkat bersama pasukannya secara diam-diam. Tujuannya menyergap musuh sebelum mereka sempat mempersiapkan diri.
Abu Musa Al-Asy'ari menceritakan perang itu."Waktu itu, setiap 6 orang dari kami bergantian menaiki seekor unta. Kemudian telapak kaki pecah-pecah. Telapak kaki saya sendiri pecah dan kuku-kukunya copot.
Waktu itu, kami membalut kaki-kaki kami dengan sobekan kain, karena itu aku menyebut peperangan ini dengan Dzatur Riqo atau sobekan kain.

Sejumlah 400 orang sahabat dipimpin Rasulullah ﷺ berhasil melakukan serangan mendadak terhadap kumpulan pasukan Bani Ghatafan di Nakhl.
Allah SWT menurunkan rasa takut di hati pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar itu sehingga mereka lari pontang-panting tanpa bertempur sama sekali. Harta dan kaum wanita ditinggalkan begitu saja untuk ditawan pasukan muslim.
Setelah kemenangan gemilang itu Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya bersiap diri menghadapi serangan balik musuh. Dalam keadaan seperti itu Rasulullah ﷺ memimpin sahabatnya melakukan shalat khauf (shalat dalam keadaan takut).
Satu kelompok berbaris bersama Rasulullah ﷺ, sedangkan kelompok yang lain menghadap musuh. Kelompok pertama kemudian sholat bersama Rasulullah ﷺ lalu Beliau berdiri tegak ketika kelompok pertama menyempurnakan shalatnya.
Setelah itu kelompok pertama tadi mundur dan berbaris menghadapi musuh sedangkan kelompok kedua maju dan Rasulullah ﷺ mengimami mereka meneruskan sholatnya yg belum selesai. Kemudian Rasulullah ﷺ duduk sementara mereka menyempurnakan shalat, kemudian mereka mengikuti Rasulullah
Dalam pertempuran ini, dua orang sahabat, satu dari Muhajirin dan satu dari Anshar mendapat giliran jaga malam, sedangkan saudara-saudara mereka yang lain beristirahat.
Sahabat Muhajirin melakukan salat malam dan terkena panah musuh, tetapi dicabutnya panah itu dengan tenang dan meneruskan sholatnya. Demikian sampai tiga kali. Ketika sahabat Anshar itu mengetahuinya dia bertanya:

"Mengapa kamu tidak memberi tahu aku?"
"Engkau sedang membaca satu surat dan aku tidak ingin memutuskannya," jawab sahabat Muhajirin.

Sifat pengecut tidak akan kita temukan dalam kisah Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya.
Jika menjadi pengecut, ilmu kita akan padam.
Orang lain bahkan diri sendiri tidak akan mendapat manfaatnya. Orang pengecut pekerjaannya akan sia-sia. Duduknya di bawah tidak berani di atas dia hanya menjadi pengikut tidak berani diikuti.
Bani Musthaliq

Setelah kemenangan pada Perang Badar kedua Rasulullah ﷺ memerintahkan para penyair muslim untuk menyebarkan syiar Islam tentang kemenangan dan kegagalan pasukan Quraisy. Tidak hanya sampai di situ para penyair itu juga mencela Abu Sufyan dan pasukannya.
Hal itu tidak dibiarkan oleh sekutu Quraisy yang paling kuat yaitu Bani Musthaliq. Bani musthaliq adalah penguasa perdagangan. Mereka mempunyai banyak harta dan budak-budak kulit hitam, selain itu mereka membiarkan orang-orang Quraisy menjadi pemimpin mereka
karena orang-orang Quraisy-lah yang tinggal di dekat Kabah tempat patung-patung Tuhan mereka diletakkan

Bani musthaliq mengutus para penyairnya menemui Abu Sufyan untuk menghibur pemimpin Quraisy itu. Para penyair melantunkan kata-kata cacian bagi Rasulullah dan para sahabatnya.
Al Haris pemimpin Bani Musthaliq juga mengajak suku-suku di sekitar Bani Musthaliq untuk berkumpul menyusun pasukan. Semua suku yang mendukungnya adalah mereka yang bertempat tinggal di tepi laut merah.
Selanjutnya Bani Musthaliq maju sebagai komandan perang Pasukan gabungan itu. Bendera kini diserahkan orang Quraisy kepada Al Haris. Dari kemampuan tempur Al Haris memang lebih pantas menjadi Panglima dibandingkan Abu Sufyan.
Di bawah kepemimpinannya semua persiapan pasukan di lakukan dengan sungguh-sungguh.

Rasulullah ﷺ mengetahui bahwa pasukan ini akan menyerang Madinah, maka Rasulullah ﷺ pergi meninjau wilayah musuh untuk mengetahui tempat terbaik bagi kaum muslimin apabila harus bertempur.
Setelah mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya, Rasulullah ﷺ memutuskan untuk menyambut pasukan musuh.

Yang menakjubkan adalah cara Rasulullah ﷺ menjinakkan hati Abdullah bin Ubay yang sebenarnya sangat membenci kaum muslimin.
Abdullah bin Ubay ditugasi pemimpin pasukan Anshor dari suku Khazraj.

Rasulullah ﷺ kemudian mengundi di antara istri-istrinya, Siapakah di antara mereka yang akan diajak mengikuti pertempuran.
Ternyata nama Aisyah yang keluar. Maka Aisyah bisa dinaikkan ke unta yang khusus disediakan untuk beliau.

Penyair berperan penting dalam Perang urat syaraf. Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada Hasan bin Tsabit seorang penyair.
"Wahai Hasan, engkau berjuang melawan orang kafir dan Jibril selalu bersamamu. Ketika sahabatku bertempur menggunakan senjata, engkau bertempur dengan kata-katamu."

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

4 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 34

Pemimpin seluruh pasukan ini adalah Abu Sufyan dengan kesepakatan bahwa jika sudah tiba di Madinah tampuk kepemimpinan akan digilir setiap hari kepada setiap pemimpin suku yang lain. Image
Orang-orang Mekah termasuk anak-anak dan kaum wanitanya bersorak-sorai mengiringi kepergian pasukan raksasa itu. Abu Sufyan kini bisa tersenyum.
"Muhammad dan Madinah akan tumpah," pikir Abu Sufyan.
"Tidak ada suatu kekuatan pun yang bisa membendung pasukan sebanyak ini. Cuma dua pilihan bagi Muhammad, bertahan sampai mati di kotanya atau pergi mengungsi ke tempat yang jauh!"
Read 78 tweets
3 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 33

Juwairiyah binti Harits

Sejumlah1500 pasukan muslim diperintahkan Rasulullah ﷺ untuk bergerak dengan cepat sehingga musuh kesulitan mengetahui di mana pasukan Rasulullah ﷺ berada. Image
Kemudian di sebuah tempat yang memang sudah ditetapkan oleh Rasulullah ﷺ saat meninjau musuh, pasukan muslim menyerang dengan kecepatan tinggi secepat kilat. Pertempuran itu terjadi di Medan terbuka.
Hujan panah jarak jauh pasukan muslim membuat musuh tercerai-berai, sehingga begitu pasukan utama muslim tiba, dengan mudah mereka membuat kocar-kacir barisan musuh.
Read 104 tweets
2 Dec
Perbedaan Iblis Dengan Extrimis Jihadis Agamis

Misi Iblis memasukkan sebanyak-banyaknya manusia kedalam NERAKA.

Misi Extrimis Jihadis Agamis menghabisi semua orang yang dia kapirkan.
Karna konon menurut pemahaman mereka " Darah Kapir Halal "
Pertanyaan nya?

Jika orang -orang yang dia kapir-kapir kan itu dia bunuh,maka akan banyak orang yang mati dalam keadaan kapir.
Artinya jika mereka mati dalam keadaan kapir berarti otomatis masuk NERAKA.
Semakin banyak orang yang dia bunuh dan dianggap sebagai kapir oleh mereka,maka semakin banyak yang masuk NERAKA.
Read 4 tweets
1 Dec
Islam Mengharamkan Pembunuhan Terhadap Orang Kafir Selama Mereka Tidak Memerangi Islam

(Fikih Sirah Nabawiyah
Syech Al Buthi)

Kisah Rasulullah (Sirah Nabawi) yg setiap hari saya kisahkan,sama dgn Sirah Nabawi karangan Al Buthi hanya saja beliau menambahkan fikih dalm karanganya
Siapapun yang mengucapkan kalimat syahadat, harus diakui sebagai muslim, dijaga darah harta dan harga dirinya, tak peduli apapun itikad yang tersembunyi di hatinya.
Rasulullaah ﷺ berulang ulang menyalahkan tindakan Usamah bin Zaid, yang dalam peperangan sempat membunuh musuh padahal musuh sudah mengucap syahadat, karena diduga kalimat syahadat itu diucapkan sekedar cari selamat dari pedang.
Read 28 tweets
1 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 31

Peristiwa Ar Raji

Rasulullah ﷺ selalu siap mengirim para sahabatnya untuk mengajarkan Islam kepada setiap suku yang memerlukan. Karena itu dengan prasangka baik Rasulullah memenuhi permintaan Bani Hudzail.
Saat itu utusan Hudzail berkata:
"Muhammad di kalangan kami ada beberapa orang Islam, kirimkanlah beberapa orang sahabat Tuan bersama kami yang kelak akan dapat mengajarkan hukum Islam dan Alquran kepada kami.”
Enam orang sahabat besar diutus dan pergi bersama rombongan penjemput dari Hudzail.
Penghianatan terjadi ketika mereka sampai di pangkalan air Ar Raji milik Bani Hudzail, Enam orang sahabat itu dikepung.
Read 77 tweets
30 Nov
Jangan Merubah Kalimat Azan Tanpa Persetuan Nabi SAW

Di zaman Nabi Muhammad SAW, beliau tidak pernah memasukkan kata Jihad dalam Azan?

Kalimat azan sudah pakem diajarkan oleh Nabi. Kalau pun ada Sahabat Bilal menambah Azan saat Subuh itupun krn Nabi masih hidup dan menyetujui
Fikih Azan

Azan dalam fikih disyartiatkan dengan redaksi yang kita kenal selama ini. Redaksi itu tidak boleh ditambah atau dikurangi. Hanya saja dalam shalat subuh ada tambahan redaksi yang juga kita kenal, yaitu "Ash-shalatu khairun minan-naum".
Redaksi ini dikenal dengan istilah tatswib yang disunnahkan diucapkan setiap subuh. Landasan tambahan ini adalah hadis nabi tentu saja. Lalu apakah boleh tatswib ditambahkan di selain shalat subuh? Mayoritas ulama menjawab tidak boleh, itu bid'ah.
Read 13 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!