KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 39

Rasulullah Melarang Hidup Meminta-minta

Ketika kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah tiba kembali ke Madinah, sekali lagi Rasulullah ﷺ melihat beberapa dari mereka biasa hidup enak tanpa bekerja.
Maklum selama di Habasyah, mereka hidup dari pemberian-pemberian Najashi yang baik budi. Di Madinah, sebagian mereka bahkan hidup dari zakat. Maka Rasulullah ﷺ pun menganjurkan agar mereka mau bekerja.
"Orang miskin itu bukanlah orang yang tidak mendapatkan satu atau dua suap makanan, akan tetapi orang miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta kekayaan dan merasa malu meminta-minta kepada orang lain secara paksa," demikian nasihat Rasulullah ﷺ kepada orang-orang itu.
Ajaran yg dibawa Rasulullah adalah ajaran kebesaran jiwa. Tidak boleh ada orang hidup dari jerih payah orang lain, walaupun hidupnya sendiri dihabiskan untuk beribadah di masjid. Alasannya tidak ada orang yg lebih utama dibandingkan orang lain selain karena amal dan pekerjaannya.
Sebaliknya Rasulullah juga melihat ada orang yg menghimpun harta kekayaan dari rampasan perang dgn perasaan khawatir hartanya itu akan habis jika disedekahkan. Maka Rasulullah melarang melakukan penimbunan harta dan mengharuskan mereka bersedekah kpd orang yg miskin dan sengsara.
"Tidaklah benar-benar beriman kepada Allah orang yang mati dalam keadaan kenyang, sementara itu tetangganya kelaparan," demikian sabda beliau.
"Barangsiapa yg mempunyai kelebihan belanja maka ia harus menyisihkan bagi orang yg tdk cukup belanjanya. Barang siapa yg mempunyai kelebihan harta maka sisihkanlah kpd org yg kekurangan. Barangsiapa yg tdk memiliki kepedulian terhadap org2 Islam maka ia bukan dari golongan mrk.”
Ajaran ini mengguncangkan hati para hartawan, bahkan ada yang mau menyerahkan seluruh hartanya. Namun Rasulullah ﷺ juga mencegah tindakan berlebihan seperti itu dengan bersabda:

"Simpanlah sebagian hartamu karena sebaik-baik sedekah adalah pemberian orang kaya".
“Muru'ah” adalah harga diri. Salah satu yang termasuk muru'ah adalah menjaga diri agar jangan memberatkan orang lain, harus belajar cukup dengan apa yang ada, belajar menahan susah dan derita, jangan menggantungkan harapan selain kepada Allah.
Seperti disebut dalam pepatah Arab "anjing kurap yg mencari makan lebih mulia dari singa besar dalam kandang"

Kekuatan Keyakinan Rasulullah

Rintangan demi rintangan trus diatasi Rasulullah. Beliau trus berusaha memperbaiki kehidupan islami yg sedang dibangun bersama pengikutnya
Salah satu rahasia besar kesuksesan beliau adalah keyakinan yang amat kuat kepada Allah

Suatu ketika dalam perang Dzatur riqa di tengah perjalanan yang begitu melelahkan, pasukan muslimin menemukan sebuah pohon rindang.
Para sahabat meminta Rasulullah ﷺ beristirahat di bawah pohon itu, sementara mereka sendiri berpencar mencari tempat berlindung dari sengatan matahari. Rasulullah ﷺ menggantungkan pedangnya di pohon tersebut dan tertidur. Tiba-tiba muncullah seorang musyrik.
Dengan cerdik ia berjalan tenang seolah-olah dirinya merupakan bagian dari pasukan muslim. Ditujunya tempat Rasulullah ﷺ berteduh, lalu dengan cepat ia mengambil pedang Rasulullah ﷺ dan menodongkannya ke dada beliau.

"Apakah engkau takut kepadaku?" seringai orang itu.
"Tidak," jawab Rasulullah ﷺ tegas dan tenang.

Orang itu merasa heran karena sudah pasti sesaat lagi ia akan menusukkan pedangnya ke dada Rasulullah.

"Lalu siapa yang bisa menghalangi dari tindakanku?"

"Allah!" Rasulullah menjawab
Seketika itu juga, orang musyrik itu gemetar, pedangnya terlepas dan tanpa daya ia duduk di hadapan Rasulullah ﷺ. Dengan tangkas, beliau segera mengambil kembali pedangnya dan mengacungkannya ke dada orang itu.

"Sekarang siapa yg bisa menghalangi dari diriku?" tanya Rasulullah
Orang itu menjawab:
"Jadilah sebaik-baik orang yang menjatuhkan hukuman."

Beliau bersabda:
"Kalau begitu bersaksilah bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa aku adalah Rasulullah."
"Aku berjanji kepadamu untuk tidak memusuhimu dan tidak akan bergabung bersama orang-orang yang memusuhimu," kata orang itu.

Beliau memanggil para sahabatnya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Beliau sama sekali tidak memarahi orang itu.
Bahkan beliau melepaskan orang itu yang kemudian pulang dan berkata kepada kaumnya:
"Aku baru saja menemui orang yang paling baik."

Keyakinan Rasulullah ﷺ berasal dari kekuatan cinta kepada Allah. Beliau berdoa:
"Ya Allah aku memohon dan meminta agar aku selamanya mencintai-Mu, dan mencintai orang yang cinta kepada-Mu serta mencintai pekerjaan yang dapat membawa aku untuk mencintai-Mu.
Ya Allah, jadikanlah cinta kepadaMu itu lebih daripada aku mencintai diriku dan keluargaku dan lebih dari rinduku pada air yang tawar pada kala panas.”
Umroh Qadha

Tidak terasa setahun sudah berlalu sejak perjanjian Hudaibyah disepakati. Rasulullah ﷺ segera memanggil para sahabat agar siap-siap berangkat melakukan umratul qadha atau umroh pengganti.
Seruan itu disambut dengan penuh semangat. Kali ini 2000 sahabat berangkat dengan mengenakan pakaian ihram. Mereka tidak membawa senjata kecuali pedang yang disarungkan.
Namun Rasulullah ﷺ tetap waspada terhadap penghianatan, karena itu beliau memerintahkan Muhammad bin Maslamah memimpin 100 pasukan berkuda untuk berangkat mendahului rombongan haji.

Kaum muslimin berangkat ke Mekah dengan hati penuh rindu untuk berthawaf di sekeliling Ka'bah.
Kaum Muhajirin sudah terlalu lama menunggu melihat lagi tempat mrk dilahirkan. Mereka ingin lagi menghirup udara tanah suci yg harum dgn penuh rasa hormat dan syahdu. Mereka ingin menyentuh bumi suci yg penuh berkah tempat Rasulullah dilahirkan dan tempat Wahyu pertama diturunkan
Sesuai dengan perjanjian Hudaibyah, ketika orang-orang Quraisy mengetahui kedatangan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya mereka segera keluar dari Mekah. Penduduk Mekah mendirikan tenda tenda di bukit-bukit sekitar Mekah dari bukit Abu Qubais atau dari Hiro.
Mereka melihat dengan penuh rasa ingin tahu bekas kawan-kawan mereka yang dulu pernah mereka usir.

Begitu Ka'bah terlihat kaum muslimin serentak berseru: "Labaik, Labaik!"

Di depan Ka'bah Rasulullah ﷺ membiarkan lengan kanan atasnya terbuka sambil mengucapkan:
"Ya Allah berikanlah rahmat kepada orang yang hari ini telah memperlihatkan kemampuan dirinya."

Kemudian beliau menyentuh Hajar Aswad (batu hitam) dan berlari-lari kecil. Setelah menyentuh Rukun Yamani di sudut selatan,
beliau melakukan perjalanan biasa sampai kembali menyentuh Hajar Aswad kemudian berlari-lari lagi berkeliling sampai tiga kali dan selebihnya berjalan biasa. Setiap kali beliau berlari, 2000 sahabat ikut berlari-lari, setiap kali Rasulullah berjalan mrk pun serentak ikut berjalan
Semua ini sangat mempesona orang-orang Quraisy, hilanglah anggapan mereka bahwa Rasulullah ﷺ dan sahabatnya adalah orang-orang yang lemah dan dalam keadaan sulit.
Gerak kaum muslimin di umrah Qadha itu menunjukkan siapa golongan yang mulia. Bukanlah disebut mulia orang yang berumah besar dan bermobil mewah.
Orang yang mulia adalah orang yang membangun umat, membuka selubung kebodohan, memberi peringatan, menuntut hak yang terampas, memberi ingat dari lalai. Itulah orang yang mulia, meski tempat tinggalnya hanya gubuk buruk dan pakaiannya hanya baju bertambal.
Setelah selesai thawaf, beliau melakukan Sa'i antara Safa dan Marwah. Setelah selesai melakukan Sa'i, sementara hewan-hewan kurban berada di Marwah, beliau berkata:
"Di sinilah tempat menyembelih hewan qurban dan setiap tempat di Mekah dapat dijadikan tempat untuk menyembelih hewan qurban."

Kemudian beliau menyembelih hewan qurban dan mencukur rambut di Marwah. Demikian pula kaum muslimin, mereka melakukan seperti apa yang beliau lakukan.
Setelah itu, beliau mengutus orang-orang agar pergi ke Ya'jaj untuk menggantikan orang-orang yang telah diberi tugas menjaga persenjataan, agar mereka dapat melaksanakan manasik umroh.
Mereka kemudian datang dan melaksanakan manasik.
Rasulullah tinggal di Mekah selama tiga hari. Pagi-pagi pada hari keempat orang-orang musyrik mendatangi Ali dan berkata:

"Katakanlah kepada sahabatmu agar meninggalkan tempat kami, karena waktunya sudah habis."

Maka Nabi ﷺ pun keluar meninggalkan Mekah dan singgah di Saraf.
Ketika hendak keluar meninggalkan Mekah mereka diikuti oleh putri dari Hamzah yang berjalan sambil memanggil:

"Paman ......! Paman ......!"

Kemudian ia dihampiri dan diambil oleh Ali.
(sesampai di Madinah) Ali, Ja'far dan Zaid berebut untuk mengurusnya. Namun Rasulullah ﷺ memutuskan bahwa yang berhak untuk mengurusnya adalah Ja'far, karena istri Ja'far adalah saudara dari ibu putri Hamzah tersebut (saudara perempuan ibu sama kedudukannya dengan ibu)
Islamnya Khalid bin Walid

Dalam masa 3 hari di Mekkah, Rasulullah ﷺ menerima lamaran seorang wanita bernama Maimunah. Usianya 26 tahun. la adalah Bibi Khalid bin Walid. Rasulullah ﷺ ingin sekali mengundang orang-orang Quraisy dalam pesta pernikahannya.
Namun orang-orang itu menolak dan meminta beliau bersama para sahabatnya keluar dari Mekah karena waktu yang disepakati telah habis. Maka, Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya pun berangkat pulang.
Perbuatan kaum muslimin yang menjauhi minuman keras, tidak berbuat maksiat dan tidak rakus dalam hal makan minum membuat hati Khalid bin Walid sangat tertarik. Ditambah lagi bibinya sendiri telah menikah dengan Rasulullah ﷺ. Khalid berkata kepada kawan-kawannya,
"Sekarang sudah nyata bagi orang yang berpikiran sehat bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair. Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan alam semesta ini. Setiap orang yang mempunyai hati nurani berkewajiban menjadi pengikutnya."
Ikrimah bin Abu Jahal ngeri mendengarnya. Dia langsung berkata,

"Khalid, bukankah para pengikut Muhammad telah melukai ayahmu, juga membunuh paman dan sepupumu? Demi Allah, aku tidak akan masuk Islam dan berkata-kata seperti itu!"
Rasulullah ﷺ bersabda:

"Zaid dan Ja'far telah diangkat kepadaku di surga di atas ranjang emas. Aku juga melihat ranjang Abdullah, tetapi agak miring dibanding ranjang kedua temannya."

"Mengapa Ya Rasulullah?" tanya para sahabat keheranan.
"Sebab yg dua orang itu terus maju, tapi Abdullah sempat agak ragu walau ia terus maju juga."

Rasulullah tahu benar betapa penting dan berbahayanya perang kali ini. Karena itu beliau sengaja memilih 3 panglima perang yg pada waktu malam bertaqorrub mendekatkan diri kepada Allah
sedang pada siang hari menjadi pendekar pejuang agama. Tiga orang ini tidak berkeinginan kembali karena mereka bercita-cita mati syahid dalam perjuangan.
Khalid bin Walid Menjadi Komandan

Di Madinah kaum muslimin mendapat gambaran jalannya pertempuran dari wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ. Beliau bersabda:
"Zaid mengambil bendera lalu dia gugur. Kemudian Ja'far mengambilnya dan dia pun gugur. Selanjutnya Abu Rawahah mengambilnya dan dia pun gugur..."
Air mata menetes menuruni kedua pipi Rasulullah ﷺ. Setelah itu beliau bersabda lagi: Salah satu dari Pedang Allah mengambil bendera itu dan akhirnya Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Siapakah Pedang Allah yang dimaksud Rasulullah ﷺ.
Di Mu'tah, Tsabit bin Akram meraih bendera sambil berseru:

"Saudara-saudara kaum muslimin! Mari kita mencalonkan salah seorang dari kita!"

"Engkau sajalah."
"Tidak, saya tidak akan mampu."

Kaum muslimin kemudian menunjuk Khalid bin Walid yang baru saja memeluk Islam.
Khalid mengubah taktik dengan menimbulkan berbagai pertempuran kecil. Ia mengulur ulur waktu sampai tibanya perang.

Sementara itu Khalid bertempur dengan gagah sampai sembilan pedangnya patah dan yang tersisa hanya sebatang pedang lebar model Yaman.
Malam hari pun tiba, Khalid bin Walid segera menyusun pasukannya untuk menjalankan strategi baru. Keesokan harinya rencana Khalid itu membuat musuh gentar. Mereka melihat debu bertebangan tanda adanya pergerakan pasukan besar yang datang dari mana-mana di belakang pasukan muslim.
"Mereka mendapat bantuan besar!" seru orang-orang Romawi.

Padahal yang tampak sebagai gerakan pasukan besar itu adalah akibat strategi Khalid yang menarik pasukan depan ke belakang dan menaruh pasukan belakang ke depan pasukan yang berada di belakang.
Mereka berpencar dan melakukan gerakan seolah-olah datang pasukan besar dari Madinah. Setelah bertempur dengan saling mengintip kekuatan, pelan-pelan Khalid bin Walid menarik mundur pasukannya dengan tetap mempertahankan susunan tempur.
Pasukan Romawi pun mengundurkan diri dengan perasaan lega. Kalau 3.000 orang saja sudah sedemikian tangguh, apalagi jika pasukan bantuannya datang, demikian pikir mereka.
Dampak Pertempuran Mu'tah

Sementara itu rasa haru memenuhi hati Rasulullah karena gugurnya ketiga panglima muslim.

Mereka pergi ke rumah Ja'far dan melihat istrinya Asma bin Umair sedang membuat adonan roti sementara itu anak-anaknya sudah dimandikan diminyaki dan dibersihkan.
Saat itu Asma belum tahu nasib yang menimpa suaminya. Rasulullah ﷺ memeluk dan mencium anak-anak Ja'far dengan air mata berlinang.

"Ya Rasulullah demi ayah bundaku," tanya Asma gelisah.
"Mengapa anda menangis? Apakah ada hal-hal yang menimpa Ja'far dan kawan-kawannya?"
"Ya hari ini mereka gugur," jawab Rasulullah ﷺ dengan air mata yang terus bergulir membasahi pipinya.

Maka menangislah Asma, begitu sedih sehingga para wanita berdatangan menghiburnya.
Rasulullah ﷺ pulang dan berkata kepada para istrinya, "Keluarga Ja'far jangan dilupakan buatkan makanan untuk mereka. Mereka sekarang dalam kesusahan".

Kemudian ketika dilihatnya putri Zaid bin Haritsah datang, beliau membelainya sampai menangis. Ketika para sahabat bertanya:
"Mengapa Rasulullah ﷺ menangisi para syuhada yang masuk surga?" Rasulullah menjawab bahwa itu adalah air mata seseorang yang kehilangan sahabatnya.

Di Madinah orang-orang tidak menyetujui penarikan mundur itu. Pasukan Khalid pun dicemooh:
"Hai orang-orang pelarian! Kamu lari dari jalan Allah!"

Namun Rasulullah ﷺ bersabda:

"Mereka bukan pelarian melainkan orang-orang yang akan tampil kembali, Insyaallah."
Sementara itu pertempuran Mu'tah telah menimbulkan rasa kagum yang luar biasa di kalangan suku-suku Arab kepada kaum muslimin. Selama ini, mereka menganggap siapa pun yang berniat memusuhi Romawi sama saja dengan mencari mati.
Namun melihat pasukan kecil muslim mampu bertempur dan bisa mengundurkan diri tanpa kerugian besar membuat mereka yakin bahwa pasukan muslim pasti mendapat pertolongan Allah dan pemimpin mereka benar-benar utusan Allah.
Maka berbondong-bondonglah Bani Sulaim, Asyja, Ghafatan, Fazarah, dan lainnya masuk Islam. Padahal sebelumnya mereka sangat keras memusuhi Islam.

Rasulullah ﷺ amat prihatin dengan anak-anak Ja'far karena beliau penyayang anak-anak dan sering memberi mereka nasehat.
Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ pernah menasehati seorang anak yang sedang berjalan dengan ayahnya,
"Ingatlah kamu jangan berjalan di depannya, dan kamu jangan melakukan perbuatan yang dapat membuatnya mengumpatmu karena marah, dan kamu jangan duduk sebelum ia duduk, dan kamu jangan panggil ia dengan namanya."
Quraisy Melanggar Perjanjian Hudaibyah

Mendadak terjadilah peristiwa menggemparkan. Pada suatu malam, Bani Bakr yang merupakan sekutu orang Quraisy menyerang musuh lamanya, Bani Khuza'ah.
Pada saat itu, Bani Khuza'ah tengah tertidur lelap di pangkalan air milik mereka sendiri yang bernama Al Watir.
Setelah perjanjian Hudaibyah, Bani Bakr memihak Quraisy, sedangkan Bani Khuza'ah menggabungkan diri dengan Rasulullah ﷺ.
Serangan mendadak itu membuat Bani Khuza'ah terdesak dan kewalahan. Dalam pertempuran itu, diam-diam pihak Quraisy membantu Bani Bakr. Padahal itu merupakan pelanggaran besar terhadap perjanjian Hudaibyah. Rupanya orang Quraisy sudah tidak takut lagi kepada kaum muslimin.
Mereka mengira, kaum muslimin sudah hancur dalam pertempuran Mu'tah.

Bani Khuza'ah lari berlindung di sekitar Ka'bah. Di tempat itu orang-orang Bani Bakr sendiri mengingatkan pemimpin mereka untuk tidak perang di tanah suci Kabah
"Wahai Naufal, kita sudah memasuki tanah suci. Ingat Tuhanmu, Tuhan mu!"

Namun Naufal bin Muawiyah Ad Diali, pencetus serbuan ini, menjawab dengan kasar:
"Tidak ada Tuhan pada hari ini wahai Bani Bakr! Lampiaskan dendam kalian. Demi Allah, kalau perlu kalian boleh mencuri di tanah suci. Apakah kalian tidak ingin melampiaskan dendam di tanah suci?"
Akhirnya Bani khuza'ah baru benar-benar bisa menyelamatkan diri dari pembantaian setelah mereka mundur dan meminta perlindungan di rumah keluarga Budail bin Warqa Al khuza'i.
Setelah itu tanpa menunggu lebih lama lagi, Amr bin Salim Al khuza'i cepat-cepat pergi ke Madinah menemui Rasulullah

Ia bertemu dengan Rasulullah ﷺ dan beberapa sahabat di dalam masjid. Di tempat itu ia membacakan syairnya.
"Ya Robbi, aku mengingatkan Muhammad tentang persahabatan ayah kami dan ayahnya pada masa lalu.
Quraisy telah menghianatimu dalam perjanjian.
Mereka mendesak hingga ke Ka'bah dan membunuh kami saat sedang ruku dan sujud kepada Ilahi."
Rasulullah ﷺ bersabda,

"Engkau pasti akan dibela wahai Amir bin Salim."

Saat itu muncul awan mendung di langit, beliau bersabda,

"Mendung ini akan memudahkan pertolongan bagi bani Kaab (sebutan lain untuk bani Khuza'ah)"
Dalam Al Quran surat Al Anfal ayat 55-56, Allah berfirman:

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang kafir, karena mereka itu tidak beriman.
الَّذِينَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُونَ عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لَا يَتَّقُونَ

(Yaitu) orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, Kemudian setiap kali berjanji, mereka menghianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada Allah).
Surah Al-Anfal (8:56)
Quraisy Mengutus Abu Sufyan

Tindakan para pemuda Quraisy membantu Bani Bakr sangat disesali oleh pemimpin mereka. Karena itu, mereka mengutus Abu Sufyan sendiri pergi ke Madinah untuk menguatkan kembali perjanjian dan memperpanjang waktunya.
Sampai di tujuan, Abu Sufyan tidak langsung menemui Rasulullah ﷺ, tetapi menemui putrinya, ummu Habibah, yang sudah menjadi isteri Rasulullah ﷺ.
Di rumah ummu Habibah, Abu Sufyan masuk dan ingin duduk di tikar tempat biasa Rasulullah ﷺ duduk. Ummu Habibah segera melipat tikar itu sebelum diduduki ayahnya.

"Hai putriku, apakah engkau lebih sayang pada tikar itu dari pada aku?" keluh abu Sufyan.
"Ini tikar Rasulullah ﷺ, padahal ayah adalah orang musyrik yang kotor. Saya tidak ingin ayah duduk di atasnya."

"Demi Allah, rupanya ada yang tidak beres denganmu setelah berpisah denganku."
Setelah itu, Abu Sufyan langsung menemui Rasulullah ﷺ. Ia bicara panjang lebar membujuk Rasulullah ﷺ agar memperpanjang perjanjian. Namun Rasulullah ﷺ sama sekali tidak menanggapinya.
Abu Sufyan belum putus asa, ia pergi ke Abu Bakar dan meminta agar Abu Bakar membujuk Rasulullah ﷺ. Namun Abu Bakar berkata:

"Aku tidak sudi melakukannya."

Kemudian giliran Umar bin Khattab yang diminta Abu Sufyan agar mau membujuk Rasulullah ﷺ. Umar menjawab:
"Layakkah aku meminta pertolongan bagi kalian kepada Rasulullah ﷺ ? Demi Allah, walau hanya pasir yang ada di tanganku, tentu pasir itu akan kupergunakan untuk melawan kalian!"
Untuk terakhir kalinya, Abu Sufyan mencoba meminta tolong kepada Ali bin Abi Thalib yang saat itu sedang bermain dengan Hasan dan Husain bersama Fathimah Az Zahra istrinya.
Namun, dengan lembut Ali menjawab:
"Jika Rasulullah ﷺ sudah mengambil keputusan, tidak seorang pun dari kami yang bisa menarik keputusan beliau."
Gelaplah rasanya dunia ini bagi Abu Sufyan. Ia telah meminta-minta kepada orang-orang yang dulu pernah disiksanya sampai akhirnya terusir dari Mekah. Ia kembali pulang dengan membawa kabar buruk itu bagi kawan-kawannya.

Bersambung hari Senin, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹
"Itu hanya semangat jahiliyah. Tetapi sekarang, setelah kebenaran itu bagiku sudah jelas, demi Allah, aku mengikut agama Islam!"

Abu Sufyan kemudian memanggil Khalid:

"Benarkah apa yang kudengar tentang engkau?"

Ketika Khalid membenarkan, Abu Sufyan memerah wajahnya:
"Demi Latta dan Uzza, kalau itu benar, niscaya engkaulah yang akan kuhadapi sebelum Muhammad!"

"Dan memang itulah yang benar, dan apa pun yang akan terjadi,"

Kemarahan Abu Sufyan meledak. Ia maju hendak menyerang Khalid. Namun lkrimah menahannya seraya berkata:
"Sabar Abu Sufyan, seperti engkau, aku juga khawatir kelak akan mengatakan sesuatu seperti kata-kata Khalid itu dan ikut ke dalam agamanya. Kamu akan membunuh Khalid karena pandangan hidupnya itu, padahal mungkin kelak seluruh Quraisy sependapat dengan dia.
Sungguh aku khawatir jangan-jangan sebelum bertemu Muhammad lagi tahun depan, seluruh Mekkah sudah menjadi pengikutnya!"

Sejak menjadi seorang muslim, sejarah hampir tidak pernah mencatat kekalahan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid.
Ketika menghadapi 240.000 pasukan Romawi, pasukan muslim yang lebih jauh lebih kecil jumlahnya menjadi ragu.

Khalifah Abu Bakar berkata,

"Demi Allah, semua kekhawatiran keraguan mereka akan hilang dengan kedatangan Khalid!"
Perang Mut'ah

Khalid bin Walid segera pergi ke Madinah dan menggabungkan diri dengan kaum muslimin. Tidak lama kemudian menyusul pula dua orang pembesar Quraisy Amru bin Ash dan Utsman bin Tolkhah, mereka diikuti juga oleh banyak penduduk Mekah.
Kemenangan Rasulullah ﷺ terhadap Mekah tampaknya tinggal menunggu waktu. Namun sebelum itu terjadi, 15 orang yang dikirim ke perbatasan Syam dibunuh oleh pihak Romawi.
Maka pada bulan Jumadil Awal tahun ke-8 Hijriyah atau 629 masehi Rasulullah ﷺ memanggil tiga ribu prajurit pilihan. Beliau menyerahkan tampuk kepemimpinan pasukan kepada Zaid bin Haritsah sambil bersabda,
"Kalau Zaid gugur maka Ja'far bin Abu Tholib yang memegang tampuk kepemimpinan, dan jika Ja'far gugur maka Abdullah bin Rawahah yang memegang tampuk kepemimpinan.
Pasukan berangkat diiringi doa dan ucapan selamat dari masyarakat ramai. Rasulullah ﷺ turut mengantar sampai ke luar kota dan berpesan:
"Jangan membunuh wanita, bayi, orang-orang buta, dan anak-anak. Jangan menghancurkan rumah-rumah atau menebangi pepohonan. Allah menyertai dan melindungi kalian. Semoga kalian kembali dengan selamat."
Zaid bin Haritsah merencanakan untuk menyergap musuh dengan tiba-tiba. Namun ketika tiba di Ma'an mereka amat terkejut.

Syuhrabil gubernur Heraklius telah menghimpun pasukan yang terdiri atas orang-orang Yunani dan orang-orang Arab.
Heraklius sendiri mengerahkan pasukan Romawi untuk membantu pasukan lawan yang tengah menanti pasukan muslimin yang berjumlah 200.000 orang!"

Para pemimpin tentara muslimin agak ragu. Apakah mereka harus maju atau meminta bala bantuan dari Madinah.
Namun, Abdullah bin Rawahah yang terkenal sebagai seorang ksatria dan pemberani berkata,

"Saudara-saudara apa yang tidak kita sukai justru itu yang kita cari sekarang ini yaitu mati syahid.
Kita memerangi musuh itu bukan karena perlengkapan, bukan karena kekuatan juga bukan karena jumlah orang yang banyak, melainkan kita memerangi mereka hanyalah karena agama, juga yang dengan itu Allah telah memuliakan kita. Oleh karena itu marilah kita maju.
Kita akan memperoleh satu dari dua pahala ini menang atau mati syahid."

Kata-kata Abdullah bin Rawahah ini melambungkan semangat pasukan.

"Ibnu Rawahah memang benar!"
Abdullah bin Rawahah ini adalah seorang penulis dan penyair yang untaian syair-syairnya meluncur dari lidah yang kuat dan indah didengar. Semenjak memeluk Islam dibuktikannya kemampuan bersyair itu untuk Islam.
Rasulullah ﷺ menyukai dan menikmati syair-syairnya dan sering beliau minta Abdullah untuk lebih tekun lagi membuat syair.
Gugurnya Tiga Pahlawan

Di desa Masyarief kedua pasukan bertemu. Namun dengan cerdik, pasukan muslim membelok ke Mu'tah. Tempat itu dianggap jauh lebih baik sebagai tempat bertahan.
Di mu'tah inilah terjadi pertempuran dahsyat yang jarang disaksikan sejarah karena jumlah kedua pasukan berbeda begitu jauh.

Zaid bin Haritsah bertempur dengan gagah berani. Saat itu hampir tidak ada satu pahlawan pun yang bisa menyaingi kehebatannya.
Ia bertempur dan bertempur sampai akhirnya sepucuk tombak menghantamnya dengan telak. Zaid bin Haritsah jatuh ke tanah dan gugur sebagai syuhada.
Sesuai dengan pesan Rasulullah ﷺ, Ja'far bin Abu Tholib mengambil bendera Zaid dan maju memimpin pasukan. Usia Kakak Ali bin Abi Tholib ini baru 33 tahun. Ja'far benar-benar pemuda tampan cerdas dan berani. Ia maju dan bertempur dengan semangat menyala bagai api yang mengamuk.
Ketika tangan kanannya ditebas hingga putus Ja'far meraih bendera dengan tangan kiri namun tidak lama kemudian tangan kiri ini juga lepas karena sabetan pedang. Dengan kekuatan yang tersisa
Ja'far mempertahankan bendera dengan kedua pangkal lengannya sampai seorang prajurit Romawi membelah tubuh Ja'far. Pemuda tampan ini gugur. Ibnu Umar yang saat itu bertempur di sampingnya mengatakan,
"Kuhitung ada 50 luka di tubuhnya, namun tidak satu pun yang terdapat di bagian punggung."

Kedua lengan Ja'far yang putus diganti Allah dengan sepasang sayap sehingga Ja'far dapat terbang kemana pun ia mau.
Karena itulah Ja'far dijuluki Ath Thayar atau penerbang atau Dzuljanahain atau orang yang memiliki dua sayap.

Kini giliran Abdullah bin Rawahah yang menjadi panglima. Ia yang mengibarkan bendera, tetapi hatinya ragu sejenak sambil berkata:
"Oh diriku! Mengapa engkau masih ragu atau terpaksa? Jika pertempuran telah dimulai dan genderang bertalu-talu, mengapa kulihat engkau masih membenci surga?"

Kemudian Abdullah bin Rawahah maju dengan gagah sampai akhirnya juga gugur.

Terimakasih koreksinya @SuhaimiKholil 🙏🏿🙏🏿

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

14 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 40

Surat Hathib bin Abi Balta'ah

Rasulullah ﷺ memerintahkan semua orang untuk mengadakan persiapan. Beliau memberi tahu bahwa sasaran mereka kali ini adalah Mekah. Beliau pun berdoa: Image
"Ya Allah buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar ini, hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba."
Namun seorang sahabat yang bernama Hathib bin Abi Balta'ah menulis surat kepada Quraisy tentang rencana ini. Surat itu dibawa oleh Sarah, salah seorang budak wanita yang diberi uang oleh Hathib. Setelah menyembunyikan surat dalam gulungan rambutnya wanita itu pun berangkat.
Read 86 tweets
13 Dec
Mohon maaf tidak ada area abu-abu di dalam agama
Kalau ada ulama yang tidak memberi contoh yang baik bagi umat dan tidak mengikuti akhlak Rasulullah maka tinggalkan, jangan di ikutin hatta cucu Rasulullah sekalipun
Perihal rezim yang sebagian orang menyebutnya “zolim” maka sikap yang perlu di ambil sebagaimana kaedah hadis bukan dengan mengangkat senjata atau melaknatnya
Pemimpin Adalah Cerminan Rakyatnya

Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang2 yg zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yg lain disebabkan apa yg mereka usahakan" (Al-'An`ām: 129)
Read 8 tweets
10 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 38

Surat kepada Najasyi, Raja Habasyah

Selain itu Rasulullah ﷺ juga menulis surat kepada Najasyi, raja Habasyah yang menerima kaum muslimin yang mengungsi ke negerinya. Amir bin Umayyah adh Dhamri menyampaikan surat Rasulullah ﷺ yang berbunyi:
Bismillahirohmanirohim

Dari Muhammad Rasulullah kepada Najasyi pemimpin Habasyah (Habsyi). Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, amma ba'd.
Aku memuji bagi tuan kepada Allah yang tiada ilah selain Nya.
Dialah penguasa yang Maha Suci, yang memberi kesejahteraan memberi perlindungan dan yang berkuasa.
Aku bersaksi bahwa Isa bin Maryam adalah roh Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam yang perawan, baik, dan menjaga kehormatan diri lalu dia mengandung Isa
Read 58 tweets
9 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 37

Kelompok Abu Bashir

Tidak lama kemudian datanglah Abu Bashir dengan membawa pedang terhunus. Abu Bashir tahu bahwa Rasulullah ﷺ sangat teguh memegang perjanjian. Jika saat itu ia menetap di Madinah, Rasulullah pasti akan memulangkannya kembali.
Maka Abu Bashirpun berkata:

"Rasulullah, jaminan Tuan sudah terpenuhi dan Allah sudah melaksanakannya buat tuan. Tuan menyerahkan saya ke tangan mereka dan dengan agama saya ini saya tetap bertahan supaya saya jangan dianiaya atau dipermainkan karena keyakinan agama saya ini."
Setelah berkata begitu Abu Bashir pergi meninggalkan Madinah. Rasulullah ﷺ tahu maksud Abu Bashir. Beliau pun memandang kagum orang itu karena keberaniannya. Dalam hati Rasulullah ﷺ mengharapkan Abu Bashir mempunyai anak buah.
Read 91 tweets
8 Dec
DAWUH MBAH WALI
(GUS DUR)

Jika Allah memudahkan bagimu mengerjakan sholat malam, maka janganlah memandang rendah orang yang tidur

Jika Allah memberi kekuatan kepadamu untuk berpuasa. Maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidak berpuasa dengan tatapan menghinakan
Jika Allah memudahkan bagimu untuk berjihad. Maka janganlah kamu memandang rendah orang orang yang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan
Jika Allah memudahkanmu dalam mengais rizki. Maka jangan memandang rendah orang orang yang berhutang dan kurang rizekinya. Dengan pandangan yang mengejek dan mencela. Karna harta benda adalah titipan alloh yang suatu saat akan di pertanggung jawabkan.
Read 5 tweets
8 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 36

Berhaji

Rasulullah ﷺ mengumumkan bahwa tahun itu kaum muslimin akan berangkat haji ke Mekah. Maka berangkatlah Rasulullah beserta 1400 orang muslim. Semuanya mengenakan pakaian ihram untuk menunjukkan bahwa mrk berniat beribadah, bukan berperang
Selain pedang di pinggang, tidak ada lagi senjata yang mereka bawa. Kaum muslimin juga membawa 70 unta yang akan disembelih selesai berhaji. Istri Rasulullah ﷺ yang terundi mengikuti perjalanan ini adalah ummu Salamah.
Namun orang-orang Quraisy sangat khawatir mendengar keberangkatan ini.

"Ini pasti tipu muslihat Muhammad agar bisa menyerang kita,"
seru para pemimpin Mekah.

Maka orang-orang Quraisy mengutus Khalid bin Walid beserta 200 orang pasukan berkuda untuk menghalangi kaum muslimin.
Read 87 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!