Kanjeng Nabi Saw adalah "kartu tol" bagi keselamatan, kesuksesan, kebahagiaan kita, dunia n akhirat.
Mari renungkan.
Beliau Saw adalah sebab teragung bagi segala ciptaan Allah Swt. Ya surga neraka, para malaikat, jin, alam raya ini, jelas pula kita semua, dr awal penciptaan hingga akhir kelak.
"Jika bukan karenamu (Kanjeng Muhammad Saw), tak Kuciptakan alam raya...." Hadis qudsi sgt terkenal.
Tatkala Nabi Adam As diturunkan ke bumi, bertobat panjang dgn doa "Rabbana zalamna anfusana....." di ujung doa beliau memungkasi:
اللهم إني أسألك بحق محمد
"Ya Allah, aku memohon (ampunanMu) dgn Muhammad yang hakiki."
Allah Swt bertanya, bagaimana kau tahu ttg Muhammad?
Nabi Adam As menjawab, aku meliht nama itu di ArsyMu....
Allah Swt pun membenarkannya.
Jadi, sampai di sini, sesungguhnya makhluk yg pertama kali diciptakanNya adalah Nur Muhammad Saw.
Pantaslah Syekh Abdul Qadir al-Jailani menerangkan skema ini:
Perjalanan manusia dr sumbernya, pertama, yakni bagian dr "Ruh Allah Swt". Lalu kedua, alam Muhammadiyah, lalu ketiga
Alam Malakut (malaikat), kemudian Alam Insaniyah (manusia, dunia). Lihat, derajat alam Muhammad lebih tinggi daripada alam Malaikat, segaris di bawah Alam Ruh Allah Swt.
Saat Mi'raj, Kanjenhmg Rasul Saw didapuk memimpin seluruh nabi rasul di langit serta seluruh makhlukNya yg ada di sana. Beliau Saw didampingi Jibril As, kecuali saat dinaikkanNya ke Sidratul Muntaha. Jibril As tak lagi bisa menemani beliau Saw.
Di Sidratul Muntaha inilah beliau Saw disambut langsung oleh Allah Swt dengan ucapan:
'alaikas salam....
Keselamatan bagimu, wahai Muhammad (Saw)....
Kepada Kanjeng Nabi Saw, Allah Swt mengucapkan shalawat, sehingga lalu malaikat pun mengucapkannya, dan seluruh kaum mukmin pun diperintah melakukannya.
Shalawat dr Allah Swt adalah kucuran Rahmat BerkahNya.
Shalawat para malaikat dan kaum mukmin adalah permohonan kepada Allah Swt agar Rahmat BerkahNya senantiasa dikucurkan kepada beliau Saw dan keluarganya.
DiutusNya beliau Saw ke bumi untuk menyampaikan, menebarkan, Rahmat Allah Swt adalah washilah bagi relasi rohani manusia denganNya.
Sumber dan ejawantahnya adalah kerahmatan itu.
وما أرسلنك إلا رحمة للعالمين
"Dan aku tdk mengutusmu (Muhammad Saw) selain untuk menebar rahmat."
Kita kini berikhtiar tuk bisa takwa kepadaNya. Allah Swt menetapkan:
إن الذين يغضون أسواتهم عند رسول الله أولئك الذين امتحن الله قلوبهم للتقوي
"Sesungguhnya orang² yg merendahkan suaranya di sisi Rasul Saw, itulah orang² yg telah ditanamkan ketakwaan olehNya di dalam hatinya."
"Merendahkan suara di sisi beliau Saw" tafsirnya melingkupi beriman kepadanya Saw, mengikutinya, ta'dhim padanya. Semua itu first bersumber pd hati. Di hati ada cinta.
Nah, CINTA kpd Kanjeng Rasul Saw (dan keluarganya) adlah esensi dimaksud; jalan takwa yg given dariNya langsung
Tentu saja krn kita tdk steril dr salah dan lalai, keraplah kita terseok tergelincir pd keluputan (bahkan di saat kita sdg nukil ayat hadis pun!), bs sbb keawaman, hawa nafsu, hijab² amal dan ilmu. Dst.
Allah Swt yg Maha Welas Asih telah berfirman:
(1) Wahai orang² beriman bertakwalah pd Allah Swt dan carilah wasilah (jalan) untuk menujuNya dan bersungguh²lah di jalanNya, semoga kalian beruntung.
(2) Wahai orang² beriman bertakwalah pd Allah dan berimanlah pada Rasul Saw, Allah Swt akan memberikan dua bagian dr RahmatNya (yakni) memberikan Cahaya yg dengannya kalian diobori dlm perjalanan (hidup) dan mengampuni (dosa²) kalian, sungguh Allah Maha Pengampun dan Pengasih.
Apa yg dimaksud Cahaya (bagian pertama Rahmat Allah Swt)?
Ia meliputi karunia hidayah hingga menjadi iman, takwa, al-Qur'an, dan jelas pula Kanjeng Nabi Saw yg langsung meneladani.
Dlm tafsir paling konkret pasca iman, Cahaya trsbt adalah keberdaan Kanjeng Nabi Saw.😍
Dgn berwasilah cinta pd beliau Saw, secara rohani dan lelaku, terjaminlah buat kita untuk berjalan di bawah panduan obor Cahaya itu; sudah gt, seluruh lalai n khilaf, dijamin diampuniNya --seluruh hajat kita diijabahiNya.
Kurang apa lagi?
Cek ayat ini:
"Allah Swt takkan menimpakan azab kpd mereka selama Engkau (Muhammad Saw) bersama mereka."
Bersama Kanjeng Nabi Saw adalah mencintainya Saw. Niscaya cinta hakiki kan mengahantar kita mempercayai, mengikuti, dan berusaha selalu menyenangkannya, kan?
Lalu ayat:
ولو أنهم إذ ظلموا أنفسهم جاءواك فاستغفروا الله واستغفر لهم الرسول لوجدوا الله توابا رحيما
"Umpama merka tlh kadung zalim pd dirinya sendiri (maksiat) datang padamu (Rasul Saw) lalu mereka mhn ampun pada Allah Swt dan Rasul Saw memohonkan ampun jg, sungguh mereka akan
...mendapatkan Allah Swt memberikan ampuan dan rahmat."
Jd, jelas sekali, dgn pitulung cum wasilah Kanjeng Nabi Saw, dijaminNya salah luput kita diampuni, udh gitu diberi rahmatNya --dlm ayat lain disebut "bagi mereka ampunan dan karunia yg agung".
Top.
Mari digenggam: esensi rohani wasilah ini adalah tauhid padaNya dan cinta pd Kanjeng Rasul Saw sedalam-dalamnya. Otomatis, cinta yg tulus takkan pernah mengecewakan yg dicintai. Otomatis, di dlm wasilah cinta itu taat penuh pd Allah Swt sbg yg utama.
Jgn campur-aduk pemahaman.
Ejawantah kasat bg cinta ialah shalawatan dgn istiqamah, intim, penuh pengjayatan. Tegese, mbalungi. Mendarah-daging. Bagai tiada lagi kelingan dan sebutan dlm hati selain padanya Saw.
Kanjeng Rasul Saw dawuh:
من صلي علي واحدا صلي الله عليه عشرا
Siapa membaca shalawat buatku sekali, Allah Swt membalasnya dgn 10 kali shalawat (baca: Rahmat Berkah dariNya Swt).
Kita shalawatan, disauri sama Gusti Allah Swt. 😍
ما من أحد يسلم علي إلا رد الله علي روحي حتي أرد عليه السلام
Tidk ada seorang pun yg bershalawat padaku kecuali Allah Swt 'mengambalikan' ruhku kepadaku hingga aku bisa menjawabkan salam kepadanya.
Bayangin: kita didoakan kuduran Rahmat BerkahNya langsung oleh Kanjeng Nabi Saw.
Lalu:
كل دعاء محجوب من السماء حتي يصل علي محمد و أل محمد صلي الله عليه و سلم
Semua doa manusia terhalang dr langit (tak makbul) hingga ia mengucapkan shalawat kepada Kanejng Nabi Muhammad dan keluarganya Saw.
Dan:
من صلي علي أو سأل لي الوسيلة حقت عليه شفاعتي
Redaksi lain dgn:
يوم القبامة
Siapa bershalawat padaku atau menjadikanku wasilah baginya (doa, ampunan, hajat), maka sungguh diberikan kepadanya syafaatku.
ShallaLlah 'alaih wa alih.
Teranglah, tidak pantas ada syak secuil pun di hati mukmin untuk tdk bershalawat, berwasilah, hakikinya mencintai, beliau Saw sebagai obor yg mencahayai perjalanan hidup kita, dlm urusan dunia dan akhirat, dan gerbang ridha ampunanNya Swt.
Maka kukatakan dgn haqqul yaqin:
"Hal yang selalu kuseriusi dlm hidup ini adalah mencintai Kanjeng Nabi Saw dan keluarganya dan bershalawat hingga lebur dlm darah, daging, dan tulangku; selainnya, sekadar basabasi-mainmain-lehaleha..."
Apa pun hajatmu, apa pun lalai dan khilaf di masa lalu, niscaya dikabulNya, diampuniNya, melalui melipat alam insaniyah kita ke alam Muhammadiyah (alam terdekat denganNya), melalui wasilah, jalan, obor, cahaya Kanjeng Rasulullah Saw.
ShallaLlah 'alaih wa alih.
Moga manfaat.
اللهم صلي علي سيدنا محمد عدد حلمك
وصلي علي سيدنا محمد عدد علمك
وصلي علي سيدنا محمد عدد كلماتك
وصلي علي سيدنا محمد عدد نعمتك
وصلي علي سيدنا محمد ملئ سمواتك
وصلي علي سيدنا محمد ملئ أرضك
وصلي علي سيدنا محمد ملئ عرشك
وصلي علي سيدنا محمد ملئ زنة عرشك
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ayat 11 surat Muhammad ternyata mengandung keterangan yg mendalam.
"Dan orang² yg telah diberi pertunjuk (hidayah), maka Allah Swt akan menambahkan hidayah (ilmu, amal) baginya dan mengaruniakan ketakwaan (yg lebih dalam) baginya."
Ayat ini tdk sesederhana bunyinya yg mengesankan "siapa yg dpt hidayah, maka akan terus bertambah takwanya". Tidak. Di dalamnya, mengandung sunnatuLlah yg memberikan ruang keterlibatan kita dgn sangt besar. Tegese, hidayah itu beriring amal kita; makin ngamal makin ditambahi.
Clue pertamanya: amalkan ilmu, pengetahuan, yg tlh diketahui --pengetahuan atas keimanan, ketakwaan, kesalehan, dlm kadar apa pun, termsuk dlm karunia hidayahNya. Msl, tahu fadhilah shalawatan. Itu hidayahNya.
Islam adalah agama kasih sayang. Ini kita ketahui dgn sgt luas dan kondang.
وما ارسلناك الا رحمة للعلمين
"Dan Kami tidak mengutus Engkau (Nabi Muhammad Saw) kecuali sebagai pembawa/penebat rahmat bagi alam raya ini."
Rahmat adalah ekspresi kasih sayang. Yg dimaksud dlm Islam ialah kasih sayang yg bersumber dr keimanan kpdNya, ketakwaan, dgn ejawantah akhlak karimah.
Jd bkn skdar akhlak etik baik, tnpa fondasi iman dan takwa.
Surat al-Bayyinah ayat 5 bertutur ttg menyembah Allah Swt (keimanan), lalu shalat, zakat, dst (ketakwaan: menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya).
Ayat 7 ttg menegaskan "sebaik² manusia ialah yg beriman dan beramal saleh (ritual-sosial).
Ada orang yg saking dalamnya rasa cinta di hatinya, ia mendahulukan orang lain dr dirinya. Pokoknya ia selalu menempatkan orang lain first, baru dirinya.
Ada pula orang yg mendudukkan orang lain sejajar dgn dirinya. Dirinya dan orang lain dibuat sejalan, bersamaan, beriringan.
Ada lagi orang yg mendahulukan dirinya dibanding orang lain, tanpa merugikan, merendahkan, atau menzalimi orang lain.
Inilah nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib kepada gubernur Mesir-nya, Malik bin Harits al-Asytar:
"Perlakukanlah orang lain bagai timbangan. Lakukanlah kepadanya apa yang ingin orang lain lakukan padamu; jgn lakukan kepadanya apa yg kau tak ingin orang lain lakukan padamu."
Brrikut beberapa turunan nasihat sejenis:
"Bukanlah nasihat dilakukan di tempat umum terbuka; nasihat bukanlah mempermalukan; nasihat adalah welas asih."
"Jangan pernah membuka aib orang karena setiap kalian punya aib yang serapatnya kalian simpan. Sekali kamu membuka aib orang, maka aibmu akan dibukaNya. Tiada yang bisa mencegahNya siapa pun engkau."
Ya RasulaLlahi ahla
Bika inna bika nas'ad
Wa bijahi ya Ilahi
Jud wa balligh kulla maqshad
Duhai Kanjeng Nabi Saw hadirlah
Bersamamu sungguh bersamamu kami berbahagia
Dan dengan kemuliaannya, Duhai Tuhanku
Wujudkan dan penuhilah segala tujuan kami
Ya Nabi salam 'alaika
Ya Rasul salam 'alaika
Ya Habib salam 'alaika
ShalawatuLlah 'alaika
Wahdina nahja sabilih
Kai bihi nus'ad wa nursyad
Rabbi ballighna bijahih
Fi jiwarih khaira maq'ad
Bimbinglah kami ke puncak jalannya
Yang denganya kami terbahagiakan dan tercerahkan
Duhai Tuhanku, sampaikanlah kami dgn kemuliaannya
Berdampingan dengannya di tempat terbaik
Kepada nasab mulia, kuberikan penghormatan selayaknya orang mulia dr trah leluhurnya.
Kepada orang yg tinakdir bernasab mulia, jagalah amanat kemuliaan trah leluhur itu dgn ngopeni wong² awam umum.
Nasab itu given; tidak saling memikul lelaku satu sama lain. Ngoten ayate.
Dlm sejarah Islam, ada nasab mulia yg berkahir ironis. Msl, Umar bin Sa'ad bin Abi Waqash. Dialah pemimpin 4.000 pasukan yg menyebabkan Sayyidina Husein bin Ali wafat dlm tragedi Karballa.
Umar ini berakhir dibunuh oleh Al-Mukhtar.
Sebaliknya, ada nasab olo, yakni Ikrimah bin Abu Jahal. Beliau ini dulunya memusuhi Kanjeng Nabi Saw, lalu masuk Islam pasca Fathu Mekkah, menjadi panglima khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq saat menumpas nabi palsu.