Dear, Hyung dan Hying Allahummaghfirli wa lakum....

Saya akan tunjukkan betapa sgt tak memadainya mengandalkan terjemahan al-Qur'an lalu menyimpulkan suatu hukum dan mensyiarkannya. Terjemhan ayat hanya patut dijadikan 'kendaraan pribadi' awalan, selanjtnya hrs didukung ilmu².
Contoh ayat yg sgt terang ini:

وما خلقت الجن و الإنس إلا ليعبدون

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

Pirtinyiiinnyi:
Pertama, ibadah itu apa dan meliputi apa saja?

Umumnya gini pemahaman kita: ibadalah adlah rukun Islam itu minus syahadat.
Shalat, puasa, zakat, haji.

Ini tak salah dong. Tp, tak cukup begitu saja.

Paham begini membawa konsekuensi bhw, msl:

إن الذين أمنوا وعملوا الصلحت أولئك هم خير البرية

Sesungguhnya orang² yg beriman dan beramal kebaikan² merekalah sebaik² makhlukNya.

Jadi:
Apa yg dimaksud amal² saleh/baik bukanlah semata ritual² mahdhah tadi, tp seluruh tindak perbuatan yang membuahkan dampak² kemaslahatan pd diri dan liyan, baik dlm relasi pd Allah Swt maupun sesama dan ssama makhlukNya.

Jadi, kerja jg ibadah, nikah jg ibadah, bisnis ibadah, dst
Ketika al-Qur'an bilang "dirikanlah shalat" (ibadah), mk seyogianya menjalankan semua perintahNya, jg menjauhi laranganNya, di luar rukun Islam tadi, jg musykil disebut bukan ibadah.

Msl:

إعدلوا هو اقرب للتقوي

Berbuat adillah, adil itu lebh dekat pd ketakwaan.
ولا تنس نصيبك من الدنيا

Janganlah kau meninggalkan kehidupanmu di dunia (bekerjalah....)

ولا تقل لهما أف

Janganlah berkata huh pd orangtuamu.

يغضوا علي أبصارهم و يحفظوا فروجهم

Tundukkan matane dan jagalah ponggene....
Cukup ya contoh² ayate, kini kupungkasi dgn:

من جاء بالحسنة فله عشر أمثلها

Siapa yg melakukan kebaikan, maka ia akan diberi balasan sepuluh kali lipatnya.

Dan finally:

واحسن كما أحسن الله إليك ولا تبغ الفساد في الأرض إن الله لا يحب المفسدين
Dan berbuat baiklah karena Allah Swt Swt tlh berbuat baik padamu dan janganlah melakukan kerusakan (madharat) di muka bumi sesungguhnya Allah Swt tak menyukai orang² yg berbuat kerusakan.

Last:

إن الله لمع المحسنين

Sesungguhnya Allah Swt bersama orang² yg muhsin.
Smpai di sini, kini dimngerti bhw kehendakNya menciptakan manusia dan jin beribadah berarah besar pd "menjadi golongan muhsin" tadi.

Apa itu muhsin, ihsan?

Dlm hadis "hendaklah engkau beribadah seolah melihatNya, jika tdk bs melihatNya, (yakinlah kamu) sungguh Dia melihatmu."
Karenanya, satu, semua amal kebaikan mrpakan bagian dr ibadah. Baik yg mahdah dan ghairu mahdah.

Bukankah kita hanya bersedikit waktu tuk ibadah mahdhah, jauh lbih banyak waktu kita tuk kerja, bersosial, dan rehat?

Bukankah perintah ihsan ("yakin Allah Swt sellu melihatmu")...
...otomatis mestinya meliputi semua waktu kita, habit kita, tingkah laku kita, dst?

Bukankah ada banyak kasus ahli shalat jamaah, msl, tp korupsi, nipu, arogan, kikir bhkn pd ortunya, zina, dll --yg jelas² dilarangNya; tanda ia lupa Allah Swt pula, berarti tdk ihsan, tdk ibadah?
Maka pemahaman dr terjemahan saja bhw ibadah adlah shalat, puasa, zakat, haji saja, itu keluputan. Mempertentangkan shalat dgn kerja/bisnis adalah keluputan.

Menyambut perintahNya beribadah tadi berati jalani hidup dgn 'amilus shalihat dgn muara muhsinin, ihsan, td. Clear, ya.
Bs renungkan nasihat Imam Ja'far ash-Shadiq ini, sang "kunci ilmu pengetahuan":

Lalu, kata "liya'budun", yg lazim diterjamahkan "supaya mereka semua beribadah", kata "lam/li"-nya disebut dua:

ل للعاقبة

Yakni lam yg berrri "dampak, konsekuensi". Yakni konsekuensi dr kita diciptakanNya ialah untuk beribadah.

Persis konsekuensi dr baligh ialah taklif. Dst.
Kedua, disebut

ل للجنس

(untuk jenis khusus)

Maksudnya:

Fakta bhw sebagian manusia ada yg beirbadah, sebagian lain tidak/blum, mk bg jenis/golongan manusia yg sdh memenuhi ayat trsebutlah ayat td memaksudkannya.

Jika mengernyit, gini penjelasannya:
Kita iman bhw Allah Swt Maha Kuasa. Jika mau, dijadikanlah mansuia iman semua, ngibadah semua, bahkan NU semua. Gk sulit. Cek msl Yunus 99.

Mustahil Allah Swt tak tahu bhw kelak sebagian manusia akan ingkar pd ibadah yg diperintahkanNya, bahkan menyekutukanNya, jg kufur.
Ketika menurunkan ayat adz-Dzariyat 51 td, mutlak Allah Swt tahu sebagian beribadah, sebagian lain tidak.

Ilmu bhasa menyebutnya lam lil jinsi (untuk sebgian/yg ibadah), bukan lam lil istighra' (untuk semunya).

Memang, muasal obyeknya adalah semua jin n manusia, ya.
Itu disebut di tataran fitrahnya, sbb semua manusia tlh diambil ikrarnya saat ruh pertama kali ditiupkanNya.

Hanya, pd ayat ini, lbh logis dipakai "sebagian" td, demi senntiasa meendudukkan Kemahasucian Allah Swt di hadapan makhluk²Nya.

Ini menbawa dampak makna yg besar lalu
Orang yg paham fondasi "lam jinsun" td takkan ada denyar ragu apa pun padaNya di hadapan orang² yg tdk/ingkar ibadah padaNya. Sbb itu pun bag dr kehendakNya secara iradah tasyri'iyyah, bukan iradah takwiniyah (kapan² kita bahas).

Ia pun takkan mumet, apalagi galak, dgn dasar itu
Oke, lintasan keterangan ini cukup ya. Telah terbanjarkan btp mengandalkan terjemahan ayat saja sgtlah tak memadai tuk membawa kita paham jauh, dalam, ttg relasi kemungkinan² ayat dan maknanya pd satu item/tema (munasabah). Sungguh dbutuhkan ilmu² sblm berceramah agar makin kafah
Wallahu a'lam bish shawab.

Semoga kita semua, anak cucu kita, dibimbingNya selalu dlm dua rahmatNya: cahayaNya yg menuntun diri dan pengampunanNya atas luput²nya diri. Amin.

Yg blm nikah, semoga disegerakan.

Shalli wa sallim 'alaih wa alih.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with EDI AH IYUBENU

EDI AH IYUBENU Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @edi_akhiles

29 Dec
Dear, Hyung dan Hying rahimakumuLlah.

Surat Ali Imran ayat 7 menerakan ttg peta ayat²: ayat muhkamat dan mutasyabihat.

Keterangan detail ttg peta ayat ini luas dikaji Ushul Fiqh. Paling umum, sebutlah, 'Ilm Ushul Fiqh karya Abdul Wahab Khallaf.

Mari berhati² dlm menjalankannya
Muhkamat adlh ayat² yg jelas terang makna maksudnya, mutasyabihat adlh ayat² yg samar makna maksudnya (bedakan dgn ungkapan "tidk pasti", sbb mustahil KalamuLlah tdk mengandung ketetapan/kepastian).

Tp sblm jauh, saya ajak kalian baca n pahami Ali Imran 7 itu dl, ya.
Ayat itu membagi ahli ilmu dlm dua golongan:

1. Gol yg hatinya berpenyakit, dgn ciri cenderung kpd kesamaran dan membuat/menganut takwil² seluasnya hingga shingga rawan fitnah (kerancuan, perselisihan, permusuhan, dst).

2. Gol yg mentes iman dan ilmunya, mereka bersikap...
Read 20 tweets
29 Dec
Kekuatan tulisan² maz @iqbalkita ada pada story telling + sudut pandangnya.

Sumber story telling-nya adlh keluargane, tonggo², teman², akun² sosmed, lalu dieksploitasi demi kebutuham cerita. Daya berceritanya ya B aja, maklum bukan cerpenis walau pernah ikut workshop cerpen. Image
Karena tk punya basic sastra yg memadai, cita rasa bahasanya jg B aja. Puitikanya garang di japrian.

Soal sudut pandang, perspektif, ini hal paling kuatnya. Ia kerap melahirkan sudut² pandang yg unik, sehingga menjadi "berbeda". Tp ini bukan krn jelajah bacaannya, kok. Semata...
Kecerdikannya dlm mengeksploitasi (lagi) jejak² pergaulannya (artinya sumber dr teman²nya), tentu juga khazanah jamaah mostly japriannya.

Intinya: "Kae ki cah bejo," kata mas @Haisa_HS dan mengobyektivikasi kanca²ne.

Jd, ndasah beli aja men gak makin kemlinthi cahe.
Read 5 tweets
27 Dec
Ma'asyiral Hyung wa Hying rahimakumuLlah.

Aku mau bagiin tips bikin kafe dgn mudah dan rame.

Simak baik², awas kalo gelut, keplaki siji-siji cengele.

Janji?

Janjiii.....

Oke, mulai di @KAFEbasabasi @KAFEmainmain @KAFElehaleha
Oke, lanjutkan. Duh lali....😁

1. Carilah lokasi yg mantep, sesuai segmenmu..msl segmen mahasiswa, ya usahakan dkt spot kampus, kosan, dst.

Larang yo jelas rapopo, koyok cah tipiz wae.
2. Buat konsepnya, baik layout jalan, bangunan, indoor outdoor. Cari referensi² kafe lain bisa. Ambil yg cocok, buang yg ora.

3. Bikinlah yg punya banyak nilai plus. Entah view, jeda, harga, relasi emosi, hadiah, dll dll. Ojo pelit², anggap aja investasi.
Read 6 tweets
27 Dec
Di antara kaidah fatwa hukum agama (tepatnya Ushul Fiqh) ialah "hukum asal sesuatu tergantung pd penyebabnya ('illat), jika sebabnya suatu saat berubah atau tiada, maka bentuk hukumnya bs berubah pula kemudian."
Banyak contoh bs diberikan. Msl, zakat pakai beras di sini tk sama dgn pake gandum, kurma, dll, di sana.

Msl lain, pakaian² ala kita skrang, taj sama lagi dgn pakaian² ala dulu di sana.

Dll. Dll.
Prof. Quraish Shihab memberikan contoh menarik. Yakni ttg kaharaman melukis, mematung, yg kerap kita perselisihkan.

Dasar hadis² pengharaman itu ada dr Abdullah bin Umar, Abdullah bin Mas'ud, Abu Hurairah, jg Sayyidah Aisyah Ra, dlm riwayat Bukhari Muslim. Hadis² sahih.
Read 7 tweets
27 Dec
Terhadap perbedaan² pendapat para ulama, Imam Syatibi memberikan nasihat: "Perbedaan pendapat² ulama pada hakikatnya tiada lain kecuali sebagai jalan yang saty untuk mengantar kpd Allah Swt dan RasulNya Saw. Semua sepakat mencari apa yg dikehendaki Allah Swt dan RasulNya Saw...
...sehingga dengan demikian perbedaan jalan² itu tdk lagi berpengaruh. Ini seperti orang² yg beribadah kpd Allah Swt melalui ragam ibadah: ada yg mendekat dgn shalat, yg lain dgn puasa, lainnya lg dgn sedekah atau ibadah² lainnya. Semuanya mengarah kpd Allah Swt yg disembah....
...kendati mereka berbeda dlm ragam ibadahnya. Demikianlah para mujtahid, pada hakikatnya kalimat mereka satu, pendapat mereka pun satu, karena arah mereka semua adalah menemukan tujuan yg ditetapkan Allah Swt dan Rasul Saw."
Read 14 tweets
26 Dec
Kita diajarkan untuk bersyiar mencegah kemungkaran. Tp Allah Swt jg tlh menakdirkan dunia ini beragam, termasuk adanya kalangan yg mungkar². Ketika kita diperintahNya bersyiar cegah mungkar, sgt jelas bhw segala ikhtiar kita takkan kuasa mengubah takdirNya atas kemajemukan tadi.
Maka, sikap rohani yg tepat buat kita kiranya adalah semata menerima dan mengamalkan ajaranNya, perintahNya, tanpa perlu memasang target² ekspektasi bg keberhasilannya.

Yg kan berhasil, biar diputuskanNya; yg tidak, ya biar diaturNya saja.
Adanya praktik² kemungkaran sepanjang zaman masuk akal tuk kita pahami sebagai "keperluan pembuktian" bagi betapa agungnya kebaikan², kemaslahatan², yang diserukanNya.

Sebab krn berhadapan dgn yg mungkar, laku yg haq jadi makin bersinar cemerlang pesonanya buat hati kita.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!