Kita diajarkan untuk bersyiar mencegah kemungkaran. Tp Allah Swt jg tlh menakdirkan dunia ini beragam, termasuk adanya kalangan yg mungkar². Ketika kita diperintahNya bersyiar cegah mungkar, sgt jelas bhw segala ikhtiar kita takkan kuasa mengubah takdirNya atas kemajemukan tadi.
Maka, sikap rohani yg tepat buat kita kiranya adalah semata menerima dan mengamalkan ajaranNya, perintahNya, tanpa perlu memasang target² ekspektasi bg keberhasilannya.
Yg kan berhasil, biar diputuskanNya; yg tidak, ya biar diaturNya saja.
Yg kan berhasil, biar diputuskanNya; yg tidak, ya biar diaturNya saja.
Adanya praktik² kemungkaran sepanjang zaman masuk akal tuk kita pahami sebagai "keperluan pembuktian" bagi betapa agungnya kebaikan², kemaslahatan², yang diserukanNya.
Sebab krn berhadapan dgn yg mungkar, laku yg haq jadi makin bersinar cemerlang pesonanya buat hati kita.
Sebab krn berhadapan dgn yg mungkar, laku yg haq jadi makin bersinar cemerlang pesonanya buat hati kita.
Sungguhlah tak ada yg sia-sia atas segala ketetapan yang diterjadikanNya, bahkan termasuk laku² kemungkaran.
Tanpa luka, kita takkan tahu pesona bahagia; tanpa sakit, kita takkan tahu nikmat sehat; tanpa randhedet, kamu takkan tahu lezat nikmatNya. Dst.
Tanpa luka, kita takkan tahu pesona bahagia; tanpa sakit, kita takkan tahu nikmat sehat; tanpa randhedet, kamu takkan tahu lezat nikmatNya. Dst.
Maha Suci Allah Swt, Maha Welas Asih, dan Maha Agungnya Dia.
ShallaLlah 'ala sayyidina wa maulana Muhammad wa 'ala alih ajma'in.
Amma ba'du.
Faya ayyuhal Hyung wa Hying.
ShallaLlah 'ala sayyidina wa maulana Muhammad wa 'ala alih ajma'in.
Amma ba'du.
Faya ayyuhal Hyung wa Hying.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
