Brii Profile picture
7 Jan, 62 tweets, 7 min read
Malam ini, gw akan membahas sedikit tentang satu mahluk yang bisa dibilang salah satu urban legend di Indonesia, yaitu tuyul.

Ini sekadar berbagi cerita aja, silakan diambil hikmahnya kalo ada.

Yuk simak yuk, di sini, di Briistory..

*** Image
Kayaknya udah gak ada yang gak tau tuyul, hampir semua orang di Indonesia udah tahu. Jadi gw gak perlu lagi menjelaskan apa itu tuyul ya.

Intinya, tuyul adalah mahluk ghaib yang bentuknya anak kecil, gundul, kerjaannya mencuri uang, dan sering kali memiliki tuan.
Banyak mitos mengenai tuyul, gw gak tau pasti itu beneran mitos atau malah fakta. Satu yang pasti, pendapat kebanyakan orang akan bilang kalau tuyul ada tuannya, sang tuan inilah yang memelihara si tuyul, si tuan ini juga yang memerintahkan dan menyuruh tuyul untuk mencuri uang.
Tujuannya apa? Ya untuk memperkaya diri.
~Ciri-ciri orang yang memelihara tuyul gimana sih Brii?

Ah, gw gak tahu pastinya.
Tapi ada beberapa orang yang bilang, salah satu ciri pemelihara tuyul adalah kalau sedang berjalan kedua tangan selalu berpegangan di belakang badan, jadi posisinya seperti sedang menggendong anak kecil. Itu karena orang itu sedang menggendong tuyul, katanya begitu.
Ada yang bilang juga, pemelihara tuyul rumahnya selalu memiliki pintu belakang, dan di pintu belakang itu selalu ada keset alas kaki yang terbuat dari sabut kelapa.
Katanya, tuyul kalau pulang dari menjalankan tugas akan selalu masuk dari pintu belakang dan membersihkan kakinya menggunakan keset sabut kelapa.

Dan masih banyak lagi katanya-katanya yang lain.

Begitulah,
Nah kali ini gw akan berbagi cerita tentang pengalaman gw sendiri tentang tuyul..
Dari kecil, gw udah beberapa kali melihat tuyul, atau yang menurut gw itu adalah tuyul. Satu persatu kejadiannya akan gw ceritakan kapan-kapan, gak malam ini.

Gw akan memulai dengan cerita pengalaman milik teman masa kecil dulu.
Jadi lima tahun yang lalu itu, gw ada acara reuni kecil-kecilan dengan teman SD. Kenapa kecil-kecilan, ya karena pesertanya cuma 7 orang, tapi tetap rame, hehe.

Layaknya reuni, kita akan kembali lagi ke masa lalu, dalam hal ini masa kecil waktu SD.
Banyak hal yang gak pernah basi untuk diceritakan kembali, banyak kisah yang sangat menarik untuk dibahas lagi.

Macam-macam topik jadi bahan perbincangan, tapi yang paling seru ya tentu saja ngomongin tentang cerita seram, hantu, mistis, dan yang seirama.
Gw dan teman-teman SD ini kebetulan tinggal bukan di kota besar, jadinya masih banyak tempat dan wilayah yang cukup seram untuk didatangi waktu itu, jadinya kisah masa kecil banyak dibumbui oleh pengalaman seram menjurus menakutkan.
Ya sudah, akhirnya kami tenggelam asik menceritakan pengalaman seram masing-masing.
Singkatnya, ada satu teman, Ana namanya, dia bersama keluarganya masih tinggal dan menetap di Cilegon. Ana ini waktu itu menceritakan pengalaman seram yang sedang dia alami saat itu, dan gw sangat tertarik. Kenapa tertarik? Karena Ana membahas tuyul.

Iya, tuyul..
Jadi waktu itu Ana cerita, kalau di rumah tempat dia tinggal beberapa kali kehilangan uang. Awalnya dia pikir pelakunya adalah anaknya yang masih SD, atau ART.

Kejadian ini cukup membuat Ana dan suami resah, sempat beberapa kali berakhir dengan pertengkaran.
Uang yang hilang juga cukup lumayan, ratusan ribu sekali hilang.
Setelah sudah entah yang keberapa kalinya ada kehilangan, akhirnya dilakukanlah penyelidikan. Ditanyalah satu persatu anggota keluarga di rumah, jawabannya sudah pasti gak ada yang mengaku.
Baiklah, setelah melakukan penyelidikan tanpa hasil, Ana dan suami memutuskan untuk membeli peti besi yang ada kuncinya. Peti besi yang cukup besar untuk menampung uang dan barang berharga lainnya.
Setelah sudah punya peti besi itu, beberapa minggu lamanya gak ada kejadian kehilangan lagi.
Tapi sebulan kemudian ternyata kejadian lagi, uang di dalam peti hilang, aneh..
Kata Ana, padahal kunci peti diletakkan di tempat yang sangat tersembunyi, gak mungkin ada yang tahu selain dia dan suaminya.
Yang anehnya lagi, peti besi masih dalam keadaan terkunci ketika Ana sadar kalau isinya sudah berkurang. Petinya gak rusak sama sekali.
Isi dalam peti besi itu gak semuanya hilang, masih ada sisa sekitar ratusan ribu dan perhiasan, gak habis seluruhnya.
Mereka pun bingung, masa peti besi dalam keadaan terkunci tapi masih bisa hilang juga di dalamnya? Gimana caranya?
Penasaran, akhirnya mereka memutuskan untuk memasang kamera pemantau, kamera itu diarahkan ke pintu lemari besar, tempat di mana peti besi berada di dalamnya.
Setelah kamera terpasang dan difungsikan, video hasil pantauannya rutin dilihat oleh Ana, nyaris setiap hari.
Sama kejadiannya dengan ketika mereka baru beli peti besi sebelumnya, gak terjadi kehilangan uang dan benda berharga di dalam peti selama kira-kira sebulan setelah kamera terpasang, aman.
Tapi tiba-tiba sebulan kemudian terjadi lagi, ada sejumlah uang yang hilang, kali ini jumlahnya banyak, sampai jutaan rupiah.
Gemas, akhirnya Ana dan suami memeriksa video tangkapan kamera.

“Hmmmm, akhirnya ketauan deh malingnya siapa,” Begitu kata mereka sebelum menonton video, sangat yakin kalau pencurinya akan tertangkap kamera.
Tapi, ternyata gak seperti itu. Kamera sama sekali gak menangkap gambar apa-apa, pencurinya gak kelihatan, gak terlihat ada orang yang membuka lemari lalu membuka peti besi untuk mencuri isinya. Gak ada..

Lalu, siapa yang bisa mengambil isi peti besi tanpa membuka pintunya?
Saat itulah Ana dan suami terbersit pikiran kalau yang mencuri bukan manusia, tapi mahluk ghaib.

Mungkinkah?
Ana yang dari kecil dulu memang sudah percaya dan sering bergelut dengan hal-hal mistis langsung punya banyak pertanyaan di kepalanya.

Untuk menjawab itu, suami Ana punya ide untuk membuktikannya.
“Jadi, suamiku langsung pergi ke pasar, dia mau membeli abu gosok.” Begitu kata Ana ketika dia menceritakan kejadiannya kepada kami.

“Abu gosok? Buat apa Na?” Tanya gw penasaran.
Buat yang belum tahu, abu gosok yang Ana maksudkan adalah benda yang bentuknya seperti pasir, terbuat dari hasil pembakaran, kalo orang-orang di pedesaan dulu menggunakan abu gosok untuk mencuci piring atau perabotan rumah lain, lebih seringnya buat cuci piring.
“Abu gosok itu nantinya di taburkan di sekeliling peti besi dan sekitar lemari. Ditabur tipis.” Begitu kata Ana.

Trus kenapa harus abu gosok?
“Kata suamiku, abu gosok gak bisa terdeteksi oleh si mahluk pencuri, yang waktu itu kami belum tau mahluk jenis apa si pencuri ini.” Begitu penjelasan Ana.
Ya sudah, akhirnya Ana dan suami manaburkan abu gosok di sekitar peti besi dan lemari, ditabur tipis.

Setelah itu, mereka hanya bisa menunggu.
Satu hari, dua hari, satu minggu, dua minggu, gak ada kejadian apa-apa, uang di dalam peti masih utuh.
Tapi, hampir dua bulan kemudian, akhirnya kejadian lagi, uang di dalam peti hilang sebagian.
Pada kejadian kali ini, kamera pemantau tetap gak menangkap apa-apa, gak ada objek yang tertangkap kamera sedang mencuri.

Tapi, gak demikian dengan abu gosok. Abu yang ditabur pada sekitar peti dan lemari.
Abu gosok itu manangkap jejak pelaku pencurian.

Di atas taburan tipis abu gosok, Ana dan suami melihat ada jejak berbentuk kaki-kaki kecil, yang sepertinya datang lalu kemudian pergi. Jejak kaki ini seukuran kaki bayi manusia yang baru lahir, segitu ukurannya.
Ana dan suami jadi bisa menarik kesimpulan siapa pencuri uang mereka selama ini.

Sepertinya tuyul..

***
Masih tentang tuyul.

Di kampung tempat tinggal gw waktu kecil dulu juga pernah ada peristiwa yang cukup heboh. Kejadiannya, ada beberapa warga yang kehilangan uang dan benda berharga di rumahnya.

Sontak seluruh warga langsung giat melakukan siskamling, jaga malam.
Tapi walaupun sudah ada siskamling dan kewaspadaan yang tinggi, tetap aja masih ada berita kehilangan. Yang paling banyak diberitakan adalah kehilangan uang.
Benar, namanya juga di kampung, maka beredarlah cerita-cerita yang bilang kalau pelaku pencurian itu adalah tuyul, si mahluk legendaris.
Setelah beredar tentang cerita tuyul itu, selanjutnya kampung gw ini jadi lebih mencekam, apa lagi kalau malam hari. Banyak dar warga yang gak berani keluar malam, lebih merasa aman di rumah saja, menjaga uang dan harta lain miliknya.
Nah, entah kebetulan atau nggak, ketika sedang santer-santernya cerita tuyul ini, gw dan Bapak waktu itu mengalami kejadian ganjil dan cukup menyeramkan.

Begini ceritanya..
Jadi, pada suatu malam kami pulang ke rumah setelah berkunjung dari rumah sodara.

Gw dan Bapak berboncengan menggunakan motor, waktu itu kalo gak salah gw masih SD kelas empat, jadi masih bisa duduk di depan kalau naik motor bareng Bapak.
Seperti yang gw bilang tadi, waktu itu lagi santer-santernya cerita tentang tuyul gentayangan, jadinya suasana kampung sudah sepi banget ketika kami sampai di jalan masuk, ya karena sudah hampir tengah malam juga, sekitar jam sebelas.
Waktu itu Bapak sengaja lewat jalan belakang yang masih sangat sepi, melewati jalan tanah kecil menembus perkebunan pohon kelapa, dan lewat satu pekuburan juga. Pokoknya seramlah suasananya.

Gw yang tadinya sudah mengantuk, jadi kembali segar karena merasakan keseraman suasana.
“Ada-ada aja Papa nih, kenapa juga lewat jalan belakang gini, kan serem.” Gw bilang gitu ke Bapak.

“Biar cepet Brii, kan jaraknya lebih pendek, hehe.” Begitu jawab beliau.
Ya sudah, gw hanya bisa pasrah sambil terus memandang ke depan, pemandangannya nyaris gelap karena hanya dibantu cahaya dari lampu motor bebek Suzuki 100cc.

Angin malam begitu dingin, tapi tetap aja gw tegang memperhatikan jalan yang sepi banget ini.
Sampai akhirnya tiba-tiba, Bapak menginjak pedal rem agak mendadak, sampai akhirnya motor berhenti, padahal rumah kami hanya tinggal beberapa menit lagi jaraknya.
“Ada apa Pa?” Tanya gw.

Bapak diem aja, tapi bersuara pelan, “Ssssttt.” Begitu.

Gw yang penasaran kenapa tiba-tiba motor berhenti, mendengar suara Bapak seperti itu langsung memperhatikan sekitar, menajamkan penglihatan.
“Jangan takut ya Brii.” Begitu Bapak bilang lagi.

Gw diam, gak berani bilang apa-apa.
Dan, beberapa detik kemudian akhirnya gw mendapat jawaban kenapa Bapak sampai berhenti mendadak.
Dua atau tiga meter di depan kami, di bawah cahaya lampu motor yang gak terlalu terang, gw melihat ada dua sosok kecil sedang berdiri di tengah jalan.
Sosok ini tingginya hanya sekitar 30 atau 40 sentimeter, bentuknya seperti anak kecil tanpa pakaian sama sekali, warna tubuhnya gelap tapi bukan seperti gelap bayangan atau siluet, hitam gelap seperti arang kering.
Gw cuma diam memperhatikan dua sosok seram itu, mereka terus berdiri diam seperti sedang memperhatikan kami juga.

Seram? Iya, gw ketakutan.
Saat itu gw mendengar juga Bapak sedang membaca doa, ayat-ayat suci keluar dari mulutnya.
Entah sudah berapa menit lamanya, akhirnya dua sosok itu bergerak pergi dari tempatnya, berlari kecil masuk ke dalam gelap, lalu menghilang.

Itu mahluk apa? Tuyulkah? Sepertinya begitu..

***
Cukup sekian cerita malam ini ya,

Kalo ada yang mau berbagi pengalaman tentang tuyul, silakan.

Sampai jumpa dengan cerita gw berikutnya.
Tetap jalankan protokol kesehatan, jangan sampe sakit.

Met bobok, semoga mimpi indah,

Salam,
~Brii~

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Brii

Brii Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @BriiStory

24 Dec 20
Banyak ketakutan dalam pikiran ketika sedang di kamar mandi, sering kali memaksa diri untuk lekas selesai karena merasakan ada yang aneh, padahal mungkin hanya pikiran jelek saja.
Ah, tapi bisa juga terjadi beneran kan?

Simak cerita kali ini, tentang hantu di kamar mandi.

***
Kamar mandi, satu ruangan yang selalu ada di setiap bangunan, entah itu rumah, kantor, tempat ibadah, mall, dan lain sebagainya, kamar mandi pasti ada.
Ya memang tujuan dibuat untuk memenuhi salah satu hasrat manusia, yaitu membersihkan diri alias mandi, buang air, atau kegiatan lainnya.
Read 83 tweets
10 Dec 20
Lagi-lagi, perjalanan menuju satu tempat menghasilkan kisah membuka tabir gelap. Benturan dua dimensi gak terelakkan, menjadi suguhan kisah seram.

Prio, pemuda asal Jogja, akan menceritakan kisahnya ketika menyusuri jalan lintas selatan Jawa. Simak di sini, di Briistory..

***
Jam delapan malam aku sudah di atas motor kesayangan, menyusuri jalan lintas selatan pulau Jawa.

Aku bekerja di Purwokerto, malam jumat ini harus pulang ke Jogja karena ayah masuk rumah sakit.
Bukan kebiasaanku untuk pulang mendadak seperti ini, jadwal pulang biasanya dua minggu atau malah satu bulan sekali. Tapi ini harus aku jalani, walaupun salah satu kakak bilang kalau aku gak perlu pulang, keluarga besar sudah banyak yang menemani dan mengurus keperluan Ayah.
Read 78 tweets
3 Dec 20
Tempat baru, suasana baru, seharusnya menyenangkan. Tapi kita harus sadar kalau semua tempat pasti punya sejarah di belakang, termasuk tempat kost.

Seorang teman akan bercerita kisah seram yang dia alami di tempat kost Senopati, Jakarta.

Simak di sini, di Briistory.

*** Image
Jakarta, kota metropolitan yang sama sekali belum pernah aku kunjungi, kota besar dengan tingkat keruwetan di level tinggi. Tapi apa mau dikata, garis hidup menuntun aku untuk tinggal dan mencari nafkah di Ibu Kota negara ini.
Aku Ovie, perempuan 28 tahun asal Jambi. Sudah empat tahun lebih jadi penduduk Ibu kota, sejak lulus kuliah dulu. Mau gak mau, aku jadi terbiasa dengan ritme hidup dan suasana Jakarta.
Read 118 tweets
26 Nov 20
Masa sekolah adalah masa-masa paling indah.
Beragam pengalaman seru kita alami seperjalannya, termasuk pengalaman seram.

Malam ini gw akan cerita pengalaman pribadi, kejadian waktu masih SD.

Simak yuk, di sini, di Briistory..

#Briikecil

***
Kejadian ini sudah lama, tapi gw masih sangat ingat detilnya. Terjadi ketika masih SD, kejadian seram yang terjadi di gedung sekolah.
Seperti yang sudah sering kali bilang, kalau gw lahir dan besar di kota Cilegon, Banten, termasuk daerah paling ujung barat pulau Jawa. Di Cilegon ini mental gw banyak ditempa dalam segala hal, termasuk mistis dan perhantuan.
Read 84 tweets
19 Nov 20
Setiap benda pasti punya sejarah, apa lagi kalau sudah terbilang tua.
Sering kali kita gak tahu ada kisah apa di belakangnya.

Rei akan cerita tentang mobil tua yang dibeli oleh ayahnya, mobil yang sepertinya punya sejarah kelam.

Simak kisahnya di sini, di Briistory.

***
“Itu di depan mobil siapa Pa?”

“Hehe, bagus kan? Temen Papa di kantor jual murah banget. Ya udah Papa beli deh”

“Waaah, kenapa beli mobil tua sih, sering mogok loh nanti.”

“Enak aja kamu, mesinnya masih bagus itu, bodinya juga mulus kan, hehehe.”
Itu percakapan dengan Ayah ketika aku baru sampai rumah sepulang kuliah.

Percakapan yang dipicu oleh keherananku ketika melihat ada mobil asing terparkir di halaman. Mobil yang telihat umurnya sudah cukup tua, tapi bisa dibilang masih bagus penampilannya, bodi mulus mengkilat.
Read 81 tweets
12 Nov 20
Terkadang, ada manusia yang seperti kehabisan akal, sampai harus menempuh jalan pintas penuh darah dan dosa. Bekerja sama dengan sesuatu yang seharusnya gak jadi tumpuan harap.

Malam ini teman kita Refty akan berbagi pengalaman seramnya.

Simak di sini, di BriiStory..

*** Image
Aku Refty, umurku 27 tahun. Aku akan bercerita tentang peristiwa seram yang aku alami 7 tahun yang lalu, ketika itu umurku masih 20 tahun.

Begini ceritanya..
Waktu itu tahun 2013.

Ketika itu aku tinggal di Malang, di rumah Tante May. Tante May adalah adik Bapakku yang nomor empat dari tujuh bersaudara, beliau tinggal di Malang karena memang bersama suaminya punya usaha di kota apel itu.
Read 124 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!