“Kita gak kebanjiran. Jadi apapun kondisi kita mesti bersyukur. Gak kebanjiran seperti yang lainnya”
Bersyukur didasari, merasa hidup kita lebih beruntung ketimbang yang lainnya, sejatinya bukanlah bersyukur. Tapi kesombongan. Keangkuhan.
Hati-hati, ego emang pintar menyelinap.
Di balik kata “bersyukur”, jangan-jangan kalau ditelusuri ke dalam diri, ada kesombongan, keangkuhan. Merasa hidup kita lebih baik, lebih hebat, lebih beruntung.
Sebenar-benarnya bersyukur bukan karena membandingkan. Tapi lahir dari ketrampilan kita mencerna & menerima derita.
Iya. Yang belum tau, schadenfreude itu rasa senang, gembira, atau puas setelah melihat atau mendengar orang lain mengalami kesulitan atau musibah.
Contoh: Ketawa meihat temen terpeleset. Atau prank bisa juga didasari schadenfreude ini.
Jauh dengan diri kita sendiri. Udah berapa lama atau mungkin kita gak pernah ya cuma diam, gak ngapa2in & menyadari aja pikiran perasaan sendiri? Tanpa melawan & berusaha mengubahnya, tidak melarikan diri?
Seberapa nyaman kita ketika kita hanya berduaan dengan diri kita sendiri?
PINGIN MENGATASI KECANDUAN?
Kecanduan main game, porno, social media, alkohol, merokok, shopping, ngemil, makan-minum manis, gigit kuku atau kebiasaan yang relate dengan nervous.
Berikut cara saya berhasil mengatasi kecanduan. Belum tentu cocok buat orang lain ya.
Thread.
1. Perbaiki pola istirahat & jam tidur
Kenapa ini paling mendasar? Karena mengatasi kecanduan itu butuh tenaga. Tenaga jadi gampang anjlok kalau pola istirahat & jam tidur berantakan.
Mis: Tidur siang, kurangi begadang, sejam sebelum tidur enggak lihat hp, tiap malam meditasi.
2. Cari atau bikin support system
Teman yang memberi semangat, teman yang juga lagi berusaha mengatasi kecanduan, bisa juga online support group, kalau perlu minta bantuan profesional (psikolog, psikiater, dsb).
Seorang temen saya udah lama banget belajar seni teater & bermain peran
Pas kumpul bareng temen, kalau dia cerita, sekalipun itu beneran nyata, kami selalu curiga dia cuma bermain peran. Cuma pura-pura. Tak jarang jadi bahan tawa: Maklum pemain teater :)
"Sekalipun itu beneran nyata, kami selalu curiga dia cuma bermain peran. Kenapa?"
Karena dia udah lama banget belajar seni teater & bermain peran.
Begitu pula mungkin yang terjadi dalam hal: kita suka meragukan cinta & kebaikan orang lain.
Jadi apa yang terjadi setelahnya? Langsung meledak.
Ini yg perlu kita antisipasi mulai sekarang... & cenderung sudah saya perkirakan
Selama awal pandemi & psbb, iya menaati aturan tapi karena kualitas sebagian orang dalam mengelola emosi cenderung belum tepat, cenderung ditekan... maka saat psbb dilonggarkan, jadi bersikap ngawur