Bukan tentang kubu yang satu lebih sah dibanding dengan kubu yang lain, sejarah sepertinya akan kembali berulang.
Kita dibawa dan diingatkan pada situasi MLB Parung Bogor dan MLB Ancol saat PKB mengalami perpecahan tahun 2008.
📷BettyJiang
Ada beberapa hal yang hampir serupa terjadi antara cerita tahun 2008 saat PKB menuju perpecahan dengan cerita KLB Demokrat kali ini.
1. PKB lama, adalah Partai dimana seorang mantan Presiden menjadi salah satu pengurusnya, demikian pula SBY yang juga pernah menjadi Presiden kini salah satu pengurus pada Partai Demokrat.
2. Gus Dur Presiden ke 4 RI menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro dan mirip-mirip pada jabatan SBY sebagai Ketua Majelis Partai pada PKB adalah juga Presiden ke 6.
3. Menurut PKB lama, tanpa restu Dewan Syuro tak mungkin diadakan MLB. Demikian pula saat ini Demokrat juga menyampaikan hal yang sama, tanpa ijin dari Ketua Majelis Tinggi, KLB itu ilegal.
4. PKB saat itu berharap pada pemerintah agar MLB di Ancol dibatalkan dengan menimbang seorang mantan Presiden didalamnya, hari ini pun Demokrat berharap yang sama pada pemerintah.
5. Tanpa mengantongi ijin dari Ketua Dewan Syuro, MLB Ancol berlangsung dari 2-4 Mei 2008 sedangkan Demokrat Non Cikeas melangsungkan KLB di Sibolangit tanggal 5-7 February 2021 juga tanpa surat dari Ketua Majelis Tinggi.
6. PKB Muhaimin dalam MLB di Ancol memiliki niat ingin memyelamatkan partai, demikian pula niat yang sama dipakai sebagai alasan KLB Demokrat di Sibolangit.
Apakah nasib SBY akan sama dgn nasib almarhum Gus Dur yg meski sama-sama pernah menjabat Presiden & namun SBY sebagai Presiden tak intervensi saat itu seperti halnya Presiden Jokowi tak harus intervensi saat ini karena rasa sama-sama pernah menjabat Presiden?
Kita lihat saja.
Namun sejarah mencatat bahwa siapa pun tak berjarak dengan pemerintah, pasti pihak itu yang menang.
"Akan kemanakah arah KLB ini dan siapa paling diuntungkan?"
Sama dengan MLB Ancol yang akhirnya diakui sebagai PKB yang sah oleh Menkumham saat jaman SBY dan kemudian PKB Ancol masuk dalam gerbong Partai pendukung Pemerintah dan Ketumnya bahkan menjadi Menteri Tenaga Kerja,
bukan mustahil toh kalau KLB Sibolangit justru yang akan eksis dkemudian hari dan kemudian bergabung dalam gerbong pemerintah?
.
.
"Koq jahat amat sih?"
Sejak kapan politik baik?
PDI tahun 1996 Pemerintah Orde Baru memenangkan kubu Soerjadi dan bu Mega harus menerima.
PKB tahun 2008, PPP tahun 2016 dan Partai Berkarya tahun 2020 adalah contoh yang lain dan semua yang dimenangkan, selalu yang lebih dekat dengan pemerintah.
"Trus apa untung Pemerintah bila mereka yang di Sibolangit gabung?"
Salah satu pengurusnya menjadi Menteri jelas tidak, sudah tak ada tempat atas hal itu. Tapi bila benar pada akhirnya nanti Demokrat Non Cikeas itu jadi sah, pasti suara oposisi di Parlemen makin "njomplang".Artinya seluruh program pemerintah dijamin makin tak ada hambatan lagi.
"Waduh..., brarti kalau sampai ada perubahan UU tentang Pilpres dan Jokowi bisa menjabat 3 periode, gawat dong?"
Itu mblandang namanya..!!
"Tapi kalau rakyat menghendaki bagaimana? Bukankah di Rusia sudah terjadi? Demikian pula di China bukan?"
Ini bukan sesuatu yang perlu dibahas. Ini bukan seperti pak Jokowi mau. Beliau pernah secara spesifik menolak hal tersebut.
Namun ketika berbicara tentang potensi yang dimiliki pemerintah,
dengan kekuatan di Parlemen yang seperti itu, tak ada yang tidak mungkin apalagi hanya sekedar merubah sebuah UU.
.
.
"Ada potensi jadi diktator dong?"
Pak Jokowi?
Diktator..??
Hehehehe..., suara ketawanya saja wagu koq...
.
.
.
Koreksi : 5 - 7 Maret 2021.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Apa mau dikata, cermin itu kini telah TERLANJUR RETAK. Dua bayangan buram akan muncul manakala kita bercermin di sana. Mana yang asli dan mana yang palsu sudah bukan falam ranah debat lagi.
Bola ada pada Menkumham. Sialnya, sang Menteri, adalah Yasona Laoly. Dia adalah kader PDIP dimana kita tahu bagaimana pandangan Partai ini akan sosok SBY.
Benar, Demokrat AHY sampai hari ini secara hukum adalah satu-satunya Demokrat yang sah. Secara hukum itu ada dan terdaftar di Menkumham.
Beli 1, dapat 2 atau 3 barang dan boleh COD, siapa yang ga tertarik?
Hanya cukup bayar 1 malam anda dapat bonus menginap selama 2 malam pun kini banyak ditawarkan oleh hotel-hotel di Bali. Hebatnya lagi, itu boleh diambil saat weekend.
Pandemi Covid-19 membuat mereka yang terdesak harus berlaku kreatif. Tak boleh kalah apapagi berhenti.
Bagaimana dengan warung kopi?
Ga usah khawatir, warung kopi sudah dan makin akan semakin booming justru saat pandemi ini.
Pak Moel sudah mem"booster"nya dengan sangat baik. Hanya dengan ngopi, dia dapat hadiah jadi Ketua Umum Partai.
Trus pak Moel bilang, "gw yang ngopi kenapa kalian yang heboh ??"
Kebencian dapat kita maknai sebagai bentuk emosi yang sangat kuat. Di sana ada tekanan yang lebih spesifik atas ketidaksukaan, atau pada rasa permusuhan, juga ada unsur antipati di dalamnya.
Kebencian dapat tertuju pada seseorang, atau sebuah hal, juga pada barang tertentu, atau bahkan pada sebuah fenomena.
Kebencian juga melahirkan "rasa" ingin menghindar, menghancurkan atau juga rasa ingin menghilangkannya.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa mencintai produk Indonesia saja tidak cukup sehingga kampanye benci barang luar negeri harus digaungkan.
"Tahukah anda apa judul Prepres No 10 tahun 2021?"
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 10 tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.
"Bagaimana dgn Perpres Nomor 74 tahun 2013?"
Perpres nomor 74 tahun 2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
Jelas sekali bahwa dalam judul Perpres no 10 tahun 2021 itu tak tertulis kata atau kalimat terkait miras atau minuman beralkohol sementara Perpres no 74 tahun 2013 secara eksplisit disebut.
"Di manakah kata alkohol disebut pada Perpres no 10 tahun 2021 disebut dan kenapa justru berakibat protes?"
Pada halaman 4 Lampiran III atas Perpres nomor 10 tahun 2021 itu. Mereka yang protes karena takut, sejatinya hanya karena tidak membaca dengan seksama.
Seandainya Presiden Afghanistan melegalkan opium diperdagangkan pada beberapa wilayah tertentu dengan alasan tertentu pula, kira-kira siapa yang akan berteriak marah?
Taliban. Itu pasti.
📷Ba-bamail
Kenapa? Apakah karena itu barang terlarang oleh agama?
Bila demo besar terjadi, pasti narasi bahwa itu merupakan barang tak baik dan dilarang bagi agama pasti akan mereka pakai.
Namun bagaimana bila pada thn 2016 saja, Taliban mendapat keuntungan lebih dari 40 triliun rupiah atas transaksi opium yg mereka perdagangkan?
Dan mereka bilang itu halal dgn alasan mereka sedang berperang. Nanti, setelah tak ada perang lagi, penjualan itu akan mereka hentikan.