Ngaji Ba’da Jumat

بسم الله الرحمن الرحيم

Ada sebuah riwayat "asbabul wurud" (sebab munculnya hadist) Memandang Wajah Orang Tua Adalah Ibadah
Pada suatu pagi Ali bin Abi Thalib seperti biasa pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat jama'ah subuh bersama Rasulullah. Tiba-tiba di tengah jalan ada seorang laki-laki yg sudah lanjut usia, rambutnya sudah putih. Menurut perasaan Ali, laki-laki itu akan pergi ke masjid.
Dengan rasa ta'zhir (adab yg luhur) dan penuh kasih Ali berjalan di belakangnya, tidak tega mendahuluinya. Ketika sampai di depan masjid, Ali terperanjat. Ternyata laki-laki tua itu tidak masuk masjid, terus jalan. Dan ternyata dia adalah seorang Nasrani.
Menurut hitungan, Ali sudah terlambat mengikuti shalat jama'ah. Namun Allah menghendaki lain.

Pada waktu Nabi ruku' pada raka'at kedua, malaikat Jibril diperintahkan untuk menghentikan ruku' beliau dengan meletakkan sayapnya pada punggung Nabi.
Sementara malaikat yang menjaga perjalanan matahari dipersilahkan untuk menghentikan sejenak. Dan ketika Ali bin Abi Thalib bertakbiratul ihram, kemudian ruku', maka Nabi Muhammad SAW pun bangkit dari ruku'nya dan mataharipun kembali berjalan.
Berarti Ali bin Abi Thalib tidak tertinggal jama'ah shalat subuh.
Karamah ini terjadi karena Ali bin Abi Thalib memandang orang tua yang ternyata Nasrani dengan penuh kasih sayang.
"Apalagi kalau kita mengasihi orang tua kita yang telah mendidik, mangasuh dan membesarkan kita. Tentu akan memperoleh balasan pahala yang sangat besar dari Allah SWT”
Coba kita renungkan, gara-gara Imam Ali berjalannya lambat di karenakan tidak mau mendahului orang tua di jalan, Allah memerintahkan malaikat utk menahan punggung Rasulullah agar tidak dulu bangun dari sujud, dan memerintahkan malaikat utk menahan matahari.
Lanjut

Kemudian para sahabat menanyakan perihal lama nya Rasulullah bangun dari ruku’

Rasulullah menjawab; “malaikat menahan punggungku agar jgn dulu berdiri di karenakan Ali masih dalam perjalanan.”
Ali tidak mendengar percakapan Rasulullah dengan para sahabat, karena Ali melanjutkan rakaat kedua.
Rasulullah bersabda : "Ada 3 pandangan yg termasuk dalam kategori ibadah, yaitu :
1) Memandang wajah kedua orang tua.
2) Memandang mushaf kitab suci al Qur'an.
3) Memandang laut.
(Hr At Timidzi, Nasai, Ibnu Majjah).
Sedangkan dalam riwayat Abu Dawud, menyebutkan bahwa 3 pandangan yg termasuk ibadah adalah :
1) Memandang Ka'bah.
2) Memandang kedua orang tua.
3) Memandang kitab suci Al-Qur'an.
Tidak ketinggalan imam as Suyuthi pun meriwayatkan pengertian ibadah dari sudut akhlak dan etika dalam kehidupan:

قَال النَبي ص.م. نظر الرّجل الى والديه حبّا لهما عبادة
(رواه السيوطى)

Nabi saw bersabda: Memandang ibu & bapak karena cinta kepadanya adalah ibadah.
(Hr As-Suyuthi)
Jika memandangnya saja sebagai ibadah, lalu bagaimana dg melayani, mengikuti perintahnya, menggembirakan hatinya, membahagiakannya dan duduk bersamanya?
Semoga kita dikaruniai oleh اAllah Swt ketaatan yg sempurna kepada orang tua kita,
baik pada saat mereka masih hidup maupun setelah meninggal dunia. Nabi Muhamad saw bersabda:

ما من رجل ينظر إلى والديه نظرة رحمة إلا كتب الله له بها حجة مقبولة مبرورة.
Tiada seorang anak yang memandang kedua orang tuanya dengan pandangan rahmat kecuali اAllah SWT memberi pahala untuknya seperti pahala melakukan ibadah haji mabrur.
(Hr. Baihaqi).
Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam ar Rofi (ulama madzhab Safei yg hidup di era imam an Nawawi ) yang bersumber dari Ibnu Umar ra disebutkan bahwa Rasulullah bersabda :
"Seseorang yg memandang wajah kedua orang tua dengan penuh kasih sayang, maka dia akan dianugerahi pahala oleh الله swt sama dengan pahala orang yg melaksanakan haji mabrur."

Di dalam hadits yang. diriwayatkan oleh Imam Baihaqi. Disebutkan Rasulullah bersabda :
"Apabila seorang anak memandang wajah orang tuanya dengan perasaan gembira, maka dia akan memperoleh pahala yang sama dengan pahala orang yang memerdekakan hamba sahaya."

Lalu ada seorang sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, bagaimana bila si anak memandang sebanyak 300 kali?
"Beliau menjawab : "Allah Maha Besar. Pasti Allah akan memberi pahala yang lebih besar lagi.
Yaitu, Allah Maha Kuasa, sama sekali tidak sulit bagiNya untuk mengaruniakan pahala yang sedemikian besar itu dalam setiap pandangan".
Imam Baihaqi juga meriwayatkan hadits yang lain, dengan tambahan redaksi kalimat "berbakti", disebutkan bahwa Nabi Muhammad telah bersabda :
"Tidak ada seorang anak yg berbakti kepada orang tua, kemudian dia memandang wajah kedua orang tuanya dengan perasaan kasih,
kecuali Allah menulis buatnya pahala ibadah haji mabrur setiap kali pandangan."

Lalu Ibnu Abbas bertanya : "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau si anak itu sehari memandang 100 kali?".

Beliau menjawab : "Yang lebih besar pahalanya. Sebab Allah Maha Besar lagi Maha Baik."
Ahir kata :
يهديكم الله ويصلح بالكم
“YAHDIKUMULLAH WA YUSHLIH BAALAKUM.

“semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).”
Amin ya Raab 🤲🏿

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

18 Mar
Cinta Istana, Lupa Astana

Salah satu kisah terkenal,
percakapan antara Harun ar Rasyid dengan Bahlul sebagai berikut :

“Bahlul,
kapan kau akan sembuh dari kegilaanmu?
Kuberi tempat di istana,
kau malah tidur di kuburan.”

Ujar harun menghardik.
“Aku takut dikategorikan orang lupa, sebagaimana sabda junjungan kita Nabi Muhammad Saw :
“yuhibbunal qusur wa yansaunal qubur”.

“Cinta istana, lupa astana”.

“Lagi pula,
yang gila itu siapa?
Aku atau engkau?”
“Kurasa engkaulah yang gila.
Gila harta, gila kekuasaan,
dan gila-gila lainnya yg menjauhkan engkau dari akhirat, karena tenggelam
dalam kesenangan duniawi,”jawab Bahlul.
Read 4 tweets
18 Mar
Perbedaan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein Dalam Metode Perjuangan Dzurriyah-nya

Dikatakan bahwa Sayyidina Hasan lebih lembut daripada Sayyidina Husein yang tegas dan lantang.
Namun sebaliknya, keturunan Husein lebih lembut daripada keturunan Hasan.
Seakan seperti terjadi pertukaran. Dalam sejarah, keturunan Hasan bin Ali banyak yang memiliki cara dakwah yang cenderung mengikuti metode sayyidina Husein, lantang dan tegas.

Sedangkan keturunan sayyidina Husein justru mengikuti metode dakwah sayyidina Hasan, lembut dan tenang
Di zaman Hajjaj bin Yusuf, seorang bernama Abdurrahman bin Muhammad al Asyat hendak menggalakkan gerakan perlawanan terhadap Bani Umayyah.
Maka dirinya mengirimkan surat kepada pemuka Bani Alawi saat itu : imam Ali Zainal Abidin bin Husein dan imam Hasan al Mutsanna bin Hasan
Read 22 tweets
17 Mar
Ngaji Bab Aqidah

بسم الله الرحمن الرحيم

Ahlussunnah Asyariyah :
ALLAH TIDAK MEMERLUKAN TEMPAT

Jahmiyah :
ALLAAH BERTEMPAT DI MANA MANA SETIAP TEMPAT

Salafiyah (Wahabi):
ALLAH BERTEMPAT DI ATAS LANGIT DI ATAS ARASY (Aqidah Fir’un)

Kita berakidah Ahlussunnah Asyariyah.👇🏿
Selain mrk mengikuti aqidah perawi mualaf yakni aqidah Muawiyah bin al-Hakam as-Sulami yg ketika meriwayatkan kisah budak Jariyah baru masuk Islam, pada kenyataannya ada pula yg mengaku-ngaku mengikuti manhaj Salaf namun mrk menggunakan perkataan Fir'aun sebagai dalil aqidah mrk
Mereka mengatakan bahwa Nabi Musa alahissalam yang memberitahu Fir’aun bahwa Tuhan berada atau bertempat di langit sehingga Fir’aun minta dibuatkan bangunan yang tinggi untuk melihat Tuhannya Nabi Musa.
Read 181 tweets
16 Mar
Wanita Dunia Lebih Mulia Dari Bidadari Surga

Aku berkata (Ummu Salamah) : "Wahai Rasulullah ﷺ, manakah yang lebih mulia antar wanita dunia atau bidadari surga?
Rasulullah ﷺ menjawab : "Wanita dunia lebih utama daripada bidadari surga, seperti halnya keutamaannya bagian luar dari pakaian dibandingkan bagian dalam dari pakaian tersebut".
Aku berkata (Ummu Salamah) : "Dengan sebab apa wahai Rasulullahﷺ, wanita dunia lebih utama dibandingkan bidadari surga ?
Read 6 tweets
16 Mar
Ijin nambahin Gus ku🙏🏿😁

Rasulullah penyayang binatang termasuk anjing

Ketika Nabi saw sampai di Araj saat menuju Makkah, Nabi melihat anjing betina sedang menyusui anak-anaknya.
Nabi memerintahkan Jamil bin Suraqah untuk berdiri menjaga anjing dan anak-anaknya agar tidak diganggu oleh pasukan.

(Syekh Sholihi Asy-Syami, Subul Al-Huda wa Rasyad, 5/212)
Menyayangi Burung

Kami bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam perjalanan, Nabi berangkat untuk keperluan beliau. Kami menemukan burung kecil dengan dua anaknya. Lalu kami ambil keduanya. Ternyata induk burung mengepak-epakkan kedua sayapnya.
Read 6 tweets
16 Mar
PERISTIWA PENTING DI BULAN SYA’BAN

Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas
pada kehidupan beragama seorang Muslim.
1. PERALIHAN KIBLAT

Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban.
Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144
dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat
Abu Hatim Al-Basti
Mengatakan bahwa Allah subhaanahu wata'aala memerintahkan
Nabi Muhammad shollallaahu 'alaihi wasalam untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban
yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.
Read 15 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!