Thread by @KitabHikam

Assalamu alaikum wr wb,
Malam ini, saya akan membahas logika setan. Saya mengharapkan bantuan retweet dari sahabat-sahabat untuk menyebarkan ilmu.
Terima kasih.

1. Istilah logika setan terdiri dari dua kata. Kata pertama adalah logika. Sedangkan kata kedua adalah setan. Dalam pembahasan ini, kata logika diartikan sebagai cara berpikir. Sedangkan kata setan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata الشيطان dalam bahasa Arab.

2. Ibn Fāris dan Muhammad al-Fayyūmī menjelaskan bahwa kata الشيطان berasal dari الشين والطاء والنون yang berarti jauh dari kebenaran dan rahmat. Mereka berdua mengatakan bahwa setiap yang sombong dan angkuh dari binatang, manusia dan jin maka ia adalah الشيطان.

3. Berdasarkan penjelasan Ibn Fāris dan Muhammad al-Fayyūmī dapat dikatakan bahwa setan bukanlah sebuah makhluk yang dicipta dari materi tertentu seperti malaikat yang dicipta dari nur, iblis yang dicipta dari api dan manusia yang dicipta dari tanah.

4. Seperti dijelaskan oleh Ibn Fāris dan Muhammad al-Fayyūmī, setan hanyalah sebutan bagi makhluk Allah yang bersikap sombong dan angkuh. Misal, ketika iblis sombong dan angkuh maka ia disebut setan. Begitu juga ketika manusia sombong dan angkuh maka ia juga disebut setan.

5. Sekarang, saya ingin menjelaskan makna logika setan dalam pembahasan ini. Logika setan adalah cara berpikir yang menjauhkan manusia dari kebenaran dan rahmat Allah. Selain itu, pembahasan ini berkaitan dengan hikmah yang dikatakan oleh Ibn 'Athā'illāh dalam kitab al-Hikam.

6. Simak hikmah Ibn 'Athā'illāh :
ربما كنت مسيئا فأراك الإحسان منك صحبتك إلى من هو أسوأ حالا منك
Kadang kamu berbuat kesalahan, persahabatanmu dengan orang yang lebih buruk kondisinya mempeihatkan kebaikan darimu.

7. Saya akan memberikan contoh sehari-hari agar hikmah Ibn 'Athā'illāh itu bisa dipahami lebih baik. Seseorang bernama A ditegur oleh temannya karena berbuat keburukan. Setelah ditegur A berkata : Aku mendingan daripada B karena ia berbuat itu dan aku hanya berbuat ini saja.

8. Dalam Alqur'an, iblis berkata : Aku lebih baik daripada ia, Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan ia dari tanah. Di balik perkataan A dan perkataan iblis mengandung logika yang sama, yaitu membandingkan hal buruk dengan hal lebih buruk lagi.

9. Jika hal yang buruk dibandingkan dengan hal yang lebih buruk maka hal yang buruk akan tampak baik. Padahal hal yang buruk itu tetap buruk. Cara berpikir seperti itu disebut logika setan.

10. Ketika orang berbuat buruk maka setan akan menghadirkan sosok yang lebih buruk lagi sehingga ia memandang dirinya dari sudut pandang orang yang lebih buruk lagi perbuatannya sehingga ia menganggap dan menilai dirinya masih baik meski telah berbuat keburukan.

11. Sebuah pertanyaan filosofis muncul setelah memahami kisah A : Apakah yang menyebabkan ia mengatakan "Aku mendingan daripada B karena aku berbuat ini dan ia (B) berbuat itu"?

12. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya ingin menyampaikan Hikmah Ibn 'Athā'illah :
فالعامة يطلبون من الله الستر فيها خشية سقوط مرتبتهم عمد الخلق
Maka orang awam meminta kepada Allah "tutup dalam maksiat" karena takut jatuhnya martabat mereka di hadapan makhluk (sesama).

13. Contoh, A hendak melakukan mencuri sepeda motor. Temannya mengatakan : Bagaimana jika pemiliknya tahu kita berdua mau mencuri sepeda motornya? A berkata : Semoga saja pemiliknya tidak tahu dan melihat kita berdua mencuri sepeda motornya

14. Perkataan A "Semoga saja pemiliknya tidak tahu dan melihat kita berdua mencuri sepeda motornya" adalah permohonan kepada Allah agar ditutup dlm maksiat (mencuri sepeda motor). Di sini, kata semoga mununjukkan sebuah pemohonan kepada Allah.

15. Ibn 'Athā'illāh melihat bahwa pemaksiat itu ingin mempertahan diri tetap baik di hadapan sesama. Lucunya ia berharap Allah menutupinya dalam maksiat sehingga sesama tidak melihat dan ia tetap diangga orang baik.

16. Sekarang, saya ingin menegaskan bahwa manusia memiliki dorongan di dalam diri untuk dianggap dan diakui sebagai pribadi yang baik di hadapan sesamanya dan Tuhannya. Secara teknis, dorongan itu disebut dengan nafsu (النفس) dalam pembahasan ini.

17. Sebab itu, ketika A ditegur oleh temannya karena berbuat keburukan maka nafsu di dalam dirinya tidak bisa menerima teguran temannya dan ia berusaha mempertahan kebaikan dirinya dengan berkata "Aku mendingan daripada B karena ia berbuat itu dan aku hanya berbuat ini saja.

18. Begitu juga, iblis berkata "Aku lebih baik daripada ia (Adam), Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan ia dari tanah" karena berusaha mempertahankan kebaikan dirinya karena Allah memuji Adam dengan menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi.

19. Ternyata iblis seperti manusia, ia juga memiliki dorongan di dalam dirinya untuk dianggap dan diakui sebagai mahluk terbaik di hadapan Allah.

20. Sesungguhnya nafsu adalah dorongan untuk mendapatkan pengakuan diri sebagai ciptaan yang terbaik di hadapan sesama ciptaan dan Tuhan. Ketika nafsu menuntut pengakuan diri maka ia digambarkan sebagai setan karena menjauhkan setiap ciptaan dari rahmat Tuhan dan kebenaran.

21. Sekali lagi, saya tegaskan bahwa dorongan daam diri manusia untuk mendapatkan pengakui diri sebagai sebaik-,baik ciptaan di hadapan sesama dan Tuhan.

22. Seperti telah dijelaskan di atas, sesungguhnya manusia berbuat keburukan (maksiat) tetap saja ia sadar kalau perbuatannya itu buruk (maksiat). Dalam konteks ini, dorongan untuk mendapatkan pengakuan sbg orang baik (nafsu) belum atau tidak muncul dalam kesadarannya.

23. Namun ketika manusia ditegur oleh sesamanya maka muncul dorongan untuk mempertahankan diri sebagai orang baik meski ia benar-benar melakukan perbuatan yang buruk (maksiat). Dalam konteks ini, nafsu telah menjelma menjadi setan yang mengajarkan logika dalam kesadarannya.

24. Setan (nafsu) akan mengahadirkan orang yang lebih buruk lagi perbuatannya agar manusia yang telah berbuat keburukan (maksiat) memandang dan menilai dirinya dari sudut pandang orang yang lebih buruk lagi perbuatannya sehingga ia berkata : Aku mendingan daripada orang itu.

25. Diskusi ini kita lanjutkan dalam kultwit berikutnya. Saya harap sahabat-sahabatku berkenan menyimak kultwit selanjutnya. Semoga mencerahkan. Terima kasih.