Peluang bisnis di tengah pandemi lewat channel-channel digital marketing.
(A mini thread)
Kemarin nemu sebuah laporan dari Bank DBS, isinya adalah perubahan perilaku konsumen selama pandemi terutama gaya hidup dan preferensi konsumsinya.
Semoga dari sini bisa dapat gambaran jualan di bidang apa yang bisa dilakukan oleh teman-teman.
1. Kesehatan jadi barang yang mahal.
Jadi buat teman-teman yang mau jualan jamu, madu, vitamin, suplemen (yang sudah punya izin edar), peluangnya besar.
Di socmed, edukasi dulu tentang kebutuhan multivitamin dalam tubuh dan apa bedanya produk kita dengan yang lain.
2. Lebih suka masak di rumah.
Berarti, peluang untuk bikin makanan siap saji, frozen meals, bumbu siap masak terbuka lebar.
Cara jualannya di socmed, bisa kasih resepnya, tips mengolahnya, baru promoin produknya.
3. Beli bahan makanan juga lebih suka lewat online grocery apps daripada ke pasar tradisional.
Berarti jualan bahan makanan seperti sayuran dan daging juga bisa jadi peluang lewat social media atau marketplace.
4. Lebih banyak belanja lewat e-commerce, social media dan website daripada toko offline.
Berarti, kita siapkan dulu owned media kita :
- Social Media, untuk bawa traffic ke :
-- E-Commerce (sudah lengkap produknya, pasang keyword yang tepat)
-- Website (sudah lengkap infonya)
5. Setelah pandemi selesai pun, responden tetap prefer sekolah, belajar dan menikmati hiburan dari rumah.
Jadi bisa jualan stationery, alat tulis, peralatan kerja/belajar, sesuatu yang menghibur dan legal (bukan akun bajakan).
Semoga bisa bermanfaat buat teman-teman yang mau berbisnis di skala kecil / menengah.
Kita bahas lebih lanjut yuk di webinar gratis hari Selasa besok jam 19.00 dari Sahabat Berbagi Apps. Bonus template Social Media Audit.
Karena kemarin sempat terlibat ngerjain deck strategi digital sebuah mobil kelas atas, jadi tahu bahwa ada segmen orang kaya dengan sebutan HNWI, Ultra HNWI dan HENRY.
Sebuah thread singkat.
HNWI : High Net Worth Individual
Punya harta diatas $ 1 Juta atau setara Rp 14 Miliar.
Jumlahnya di Indonesia ada 129.000 orang atau cuma sekitar 0,05% dari 265 juta penduduk Indonesia.
Sumber : Capgemini dalam World Wealth Report 2019.
Masih dari laporan yang sama, hanya 1,1 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki kekayaan di atas 100.000 dollar AS atau Rp 1,4 Miliar.
Tempat cari data & statistik pendukung untuk strategi social media & digital marketing.
(A Thread)
Setiap kali bikin strategi social media / digital marketing, kita perlu punya data untuk menguatkan strategi kita. Biasanya ada di bagian background / latar belakang.
Bisa tentang trend, demografi audiens, data industri, dan masih banyak lagi.
Baru-baru ini, BPS merilis hasil data sensus penduduk 2020. Data ini bisa langsung dipakai di deck / strategi 2021, buat menggambarkan populasi segmen yang mau kita sasar.