Indeks Persepsi Korupsi Indonesia turun drastis dari 2019 ke 2020.
Indeks WJP adalah yg paling rendah, trmasuk Rule of Law. Ada problem di instansi penegak hukum & penegakan hukum.
Misal: pelanggaran yg sama tdk diproses karena pelaku punya posisi politik atau kekuatan bisnis.
Selama publik melihat perlakuan berbeda dlm penegakan hukum pd masyarakat biasa vs pejabat/org yg punya akses thd kekuasan, maka kepastian hukum dan keadilan akan selalu jd persoalan.
Kenapa ini diproses, tp itu tdk diproses, misalnya. Pdhal masy melihat pelanggaran yg sama.
Termasuk kenapa kasus Triliunan dihentikan, tapi kasus yg ratusan juta diteruskan, misalnya.
Mungkin benar ada alasan hukum, atau ada pembeda sebuah peristiwa dg yg lain. Tp krn kegagalan komunikasi publik, atau kdg sikap jumawa, maka ketidakpercayaan thd hukum dapat meningkat.
Penegakan hukum sdg bermasalah. pemberantasan korupsi apalagi. Bahkan Indeks Demokrasi pun turun.
Kondisi Indonesia terkait Pemberantasan Korupsi, Hukum & Demokrasi sdg tidak baik-baik saja.
Kesadaran palsu tdk akan membantu kt berupaya memperbaiki diri.. Berpikir terbukalah..
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
*bukan gimana cara agak ga disadap ya.. ini sih beda lagi 😬
**ini tips meminimalisir risiko aja. ga mutlak jg begitu klo yg mau bajak dah niat bgt atau punya akses ke alat canggih yg dimiliki oleh ******sensor****** 🤭
pertama, pastikan anda punya nomor HP dan aplikasi WA di HP. kalau ga punya salah satu, sebaiknya tidak meneruskan baca thread ini. dan pastikan ada HP jg. ga harus punya, bs jg pinjem.
sampai di sini, paham?
😊
WA katanya punya sistem keamanan end to end.. yg artinya hanya pengirim & penerima pesan aja yg bs baca. tp mgkn berbeda dg pesan di group WA.
sebelum kt bahas 2FA, pertama coba cek Setting & ketuk “WhatsApp Web/Desktop”. Siapa tahu ada yg jg liat WA anda dr laptop/web lain 😬
Iseng2 liat bbrpa mention, kayaknya isu Taliban dg video tahun 2019 sebelum demo mahasiswa dimunculin lagi. Berbarengan dengan mulai menghangatnya penanganan kasus korupsi Bansos Covid-19.
Ada apa ya?
Hmm...
Masih laku “jualan” isu Taliban di KPK? 😊
Dugaan saya, setelah ini Novel @nazaqistsha dkk akan diserang. Ya, menggunakan isu “Taliban” di KPK itu.
Dan mgkn dikaitkan dg penyidik2 yg sdg menangani kasus2 korupsi besar. Misal: kasus korupsi benur ataupun korupsi Bansos Covid-19 yg sdg dtangani KPK.
Kt liat ntar ya..
Kita doakan dan jaga bersama tmn Pegawai KPK yg sedang bersungguh2 berjuang menangani kasus2 besar saat ini. Smg kasus korupsi benur dan suap Bansos Covid-19 bisa diungkap seterang2nya. Tantangan mereka pasti tdk mudah.
Pimp KPK mestinya jg bs buktikan keseriusan mereka.
Ada yg pake slogan hukum mati koruptor saat pandemi. Seolah2 sperti serius berantas korupsi.
Di UU, mmg ada “kondisi tertentu” diancam hukuman mati. Tp hanya korupsi kerugian negara (Pasal 2).
Sedangkan OTT kmarin SUAP Bansos Covid-19. Jenis korupsi & pasal yg berbeda.
Hal ini sejak lama sudah diingatkan, KPK tidak perlu kebanyakan slogan. Bekerja saja secara kongkrit. Dukunglah kerja para Pegawai KPK, maka lambat laun kredibilitas KPK akan kembali meningkat.
Kepercayaan itu tumbuh dari konsistensi..Teruslah bekerja. Buktikan dg kinerja.
Hukuman Mati ini sering muncul dlm 2 kondisi: 1. SLOGAN. Ya utk tunjukan seolah2 komitmen berantas korupsi. Pdhal blm ada koruptor dihukum mati.
Tentang INFLUENCER
**
Apakah pemerintah/lembaga negara/perusahaan butuh influencer?
Ya, butuh.
Karena pesan trkadang tdk bs disampaikan langsung ke masyarakat.
Tp ingat, masyarakat berhak menerima pesan yg benar, bukan kamuflase apalagi kebohongan yg dsmpaikan karena dibayar.
Tp, ada ga influencer yg baik?
Ada
Lalu, apa dan bagaimana sih influencer yg baik itu?
Sblum menjawabnya, pahami dulu makna sederhana influencer. Krg lebih bs begini: orang yg memiliki pengaruh dan diharapkan bs mempengaruhi pihak yg ditargetkan menerima pesan.
contoh Imbauan pake masker
Cukup ga dg pengumuman resmi sj? “hai Rakyat Indonesia, pakailah masker”
Selamat pagi...
11 orang mantan anggota DPRD Sumatera Utara ditahan 20 hari ke depan mulai tadi malam. #kpk_ri
mereka diduga menerima suap.
sebelumnya, 50 orang Pimpinan, Ketua Fraksi dan Angg DPRD lainnya telah diproses hingga putusan pengadilan. #janganKorupsi
Penahanan 11 tsk ini bagian proses hukum thd 64 Anggota DPRD Sumut (saat itu).
Tahap 1, KPK proses 5 Pimpinan;
Tahap 2, diproses 7 Ketua Fraksi;
Tahap 3, ada 38 angg DPRD, dan
Tahap 4 sekarang 14 org angg DPRD jd tersangka kasus suap.
3 org lainnya tdk datang saat dipanggil.
Kita sebenarnya sangat miris melihat korupsi masal yg terjadi di lembaga perwakilan rakyat tersebut. sebelumnya ada bbrpa anggota DPRD di sjumlah daerah yg jg melakukan korupsi bersama2.
Misal: di Malang total 41 angg DPRD dijerat korupsi.