Malam.

Saya ingin berbagi cerita tentang masa kecil yang tak terlupakan: tarawih di Sekolah Rakyat (SR) Muhammadiyah Ngupasan, Yogya atau di pelataran Masjid Gede, Kauman.

Salatnya mungkin biasa saja. Yang tak biasa ya kenakalan kami yang bikin kesal para guru dan marbot.
Yang istimewa dari tarawih itu karena adanya sesi teatrikal tentang kisah-kisah Winnetou dan Old Shatterhand yang dibawakan dengan sangat hidup oleh seorang kakak senior di lingkungan kami. Catat, dibawakan, bukan dibacakan.
Kakak senior itu hafal betul kisah sosok rekaan Karl May, seorang pengarang asal Jerman yang lahir hampir seratus tahun sebelum saya lahir itu.

Cara dia bercerita kisah-kisah petulangan Winnetou sungguh hidup, membuat kami yang masih kecil jadi tersihir.
Bahkan, ada saatnya kami tertawa mendengar bagian-bagian komikal kisah tersebut, atau tercekam mendengar pertempuran-pertempuran dahsyat yang melibatkan Winnetou dan Old Shatterhand itu.
Pernah juga kami menitikkan air mata, lalu dengan sembunyi-sembunyi kami seka dengan kain sarung, pada bagian ketika Winnetou akhirnya gugur dalam pertempuran penghabisannya.
Belakangan terungkap, Karl May – yang sebelumnya diyakini menjalani sendiri kisah heroik ini dan menjelmakan diri sebagai tokoh Old Shatterhand – ternyata tidak pernah benar-benar hadir di belantara savanna Amerika Utara. Alih-alih, ia menuliskannya dari balik penjara.
Banyak orang menuduhnya berbohong. Namun itu tidak mengurangi kekaguman saya kepada sosok Winnetou dan sahabat kulit pucatnya itu.
Serial Winnetou – lebih dari serial petualangan Kara Ben Nemsi yang dilahirkan Karl May belakangan – menyimpan banyak hikmah.

Seperti persahabatan, keberanian dan pembelaan terhadap kelompok pribumi yang tersingkir kekuatan kolonial, serta kehidupan yang dekat dengan alam.
Ritual puasa seperti tarawih, mendaras Quran bersama Ibu tiap usai salat subuh dan magrib, untuk saya, sama pentingnya dengan kisah-kisah Winnetou yang didongengkan kepada kami di Kauman pada tahun 1950-an.
Tak ada yang orangtua yang keberatan anak-anaknya mendengar kisah yang ditulis oleh seorang “kafir” pada bulan yang begitu disakralkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia dari zaman ke zaman, sejak masa Rasulullah SAW.
Dus. Saya tak akan lupa pada almarhum Bapak Achyat, kepala sekolah di SR Ngupasan. Beliau sungguh piawai memotivasi murid-muridnya, sehingga rata-rata kami  sudah hafal seluruh surat dalam Juz Amma sebelum tamat SR.
Pak Achyat memang guru yang istimewa. Tak hanya pandai mengaji, ia juga mengambil hati kami dengan keahliannya melakukan senam akrobatik.

Barangkali, karena beliaulah, saya juga jadi suka silat, karate, badminton, renang, sampai yoga Asanas dan Pranayama.
Buku-buku mengenai yoga itu saya dapatkan dari Gunung Agung, setelah menyisihkan uang saku yang terbatas.

Untuk diketahui. Kisah ini pernah saya tulis juga. Tapi saya lupa apa nama websitenya. Terima kasih.

Semoga bermakna.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Zubairi Djoerban

Zubairi Djoerban Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ProfesorZubairi

12 Apr
Selamat malam.

Kasus reinfeksi atau infeksi ulang Covid-19 yang muncul belakangan, termasuk salah satu artis, sebenarnya memberitahu hal ini:

Kita tidak dapat mengandalkan kekebalan yang diperoleh dari infeksi alami untuk sebuah kekebalan kawanan alias herd immunity.
Gelombang baru pandemi di berbagai negara juga memberi tahu kita bahwa kekebalan kawanan memang belum sepenuhnya tercapai. Hal itu menguatkan temuan-temuan yang menyatakan bahwa varian baru dapat lolos dari kekebalan infeksi alami.
Perlu juga dicatat. Beberapa studi menunjukkan kalau infeksi ulang Covid-19 justru mengakibatkan penyakit yang lebih buruk daripada infeksi pertama.

Temuan studi itu mengingatkan kita agar praktik protokol kesehatan harus tetap dilakukan meski statusnya sebagai penyintas.
Read 4 tweets
24 Mar
Pagi.

Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia dan TB tidak pergi ke mana-mana ketika pandemi Covid-19 melanda. Yang jelas, pengobatan pasiennya terganggu, petugas kesehatan teralihkan dan sistem kesehatan di beberapa negara kewalahan.

Sebuah utas…
Meski TB telah ada sejak zaman firaun, satu-satunya vaksin yang disetujui telah berusia 100 tahun dan tidak sepenuhnya berfungsi, terutama pada orang dewasa.

Pengobatan lini pertama TB juga sudah berusia beberapa dekade, dan resistansi obat terus meningkat. Mengkhawatirkan.
Sampel TB paling kuno diketahui terdapat pada mumi firaun yang hidup 2.000 tahun silam. Mumi itu dicek seluruh DNA-nya dan para ahli menemukan DNA mycobacterium pada tulang belakangnya.
Read 8 tweets
16 Mar
Selamat malam.

Ada wacana sertifikat vaksin Covid-19 akan digunakan sebagai syarat bepergian ke luar kota atau naik transportasi publik seperti pesawat terbang.

Apakah kita benar-benar membutuhkan sertifikat vaksin Covid-19 ini?

Berikut jawaban saya:
Ini wacana menarik. Bayangan saya, calon penumpang pesawat harus menunjukkan sertifikat vaksin pada bagian kontrol dan tak ada lagi testing atau karantina pada saat kedatangan.

Padahal, kita belum tahu, sejauh mana vaksin mencegah penerimanya untuk menularkan virus korona.
Sebab itu, sebelum muncul kebijakan ini, kita harus tahu dulu, kapan orang itu akan terlindungi dari infeksi setelah divaksinasi.

Apakah jika sekarang divaksin, besoknya kebal? Kan tidak. Seminggu? Belum juga. Sebulan? Itu baru muncul kekebalan yang lumayan.
Read 10 tweets
15 Mar
Pagi.

Sedang ramai soal vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diduga menyebabkan pembekuan darah. Alhasil, sejumlah negara di Eropa menangguhkan pemakaian vaksin itu.

Bagaimana dengan Indonesia? Dan, apakah benar AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah?

Ini jawaban saya:
Yang terang, WHO telah menyatakan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah.

Mereka saat ini sedang meninjau data-datanya. Kita tunggu saja bagaimana nanti perkembangannya.
Penting dipahami, penangguhan AstraZeneca yang dilakukan sejumlah negara itu, karena mereka sedang meneliti data-data kematian di sana. Bukan menolak.

Dus. Tidak ada pengaruhnya juga di Indonesia. Karena vaksin ini sudah melalui uji klinis yang baik. Bisa dilihat studinya.
Read 6 tweets
13 Mar
ALERTA:

Sebanyak 48 kasus mutasi N439K telah terdeteksi di Indonesia. Kemudian, apa yang harus kita ketahui tentang varian N439K ini?

Ini penjelasan saya:
Varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah. Pertama kali itu di Skotlandia. Pada waktu awal pandemi. Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa—dan saat ini sudah sampai Indonesia.
N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia. Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris. Dus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas.
Read 7 tweets
11 Mar
Selamat pagi.

Saya akan coba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari DM, termasuk dari jurnalis, terkait varian virus korona B.1.1.7.

Misalnya pertanyaan: apakah sebaran B.1.1.7 di Indonesia sebenarnya sudah lebih dari yang dilaporkan?

Ini jawaban saya:
Apakah efektif menutup akses pintu masuk ke Indonesia untuk mencegah penyebaran B.1.1.7?

Saya kira, menutup akses tidak menjadi wajib ya, karena kemungkinan B.1.1.7 juga sudah menyebar secara lokal.
Yang perlu kita lakukan adalah mengidentifikasi negara-negara mana yang memiliki banyak kasus B.1.1.7.

Sehingga, orang dari negara-negara tersebut akan diisolasi terlebih dulu sebelum melakukan kegiatannya di Indonesia. Ini yang krusial.
Read 7 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!