Di bulan Ramadan kita sering mendengar kata “TAKJIL”.
Di berita, bahkan di lingkungan sehari-hari.
Bahkan di warung dan pasar juga sering terlihat tulisan “TAKJIL”.
Apakah makna TAKJIL yang sebenarnya ?
Karena semua media pemberitaan selalu menyebut makanan untuk berbuka adalah TAKJIL,
maka seolah-olah kita semua sepakat menyebut bahwa TAKJIL adalah
hidangan atau panganan untuk berbuka puasa.
Kata TAKJIL / ta’jil (تعجيل) artinya adalah “bersegera" diambil dari hadist Nabi ﷺ :
“La yazalunnasu bikhairin ma‘ajjaluuhul fithra".
Artinya:
Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (puasa).
(HR. Muttafaq alaih).
Makna TAKJIL menurut ilmu bahasa arab ialah
“penyegeraan, bersegera, percepatan”, sebuah kata dasar dari ajjala, yu’ajjilu artinya : menyegerakan, mempercepat.
Ta’jilul fitri = menyegerakan berbuka (puasa).
Terlihat disini bahwa makna TAKJIL tidak ada hubungannya sama sekali dengan makanan.
Sebaiknya semua pengguna kata-kata, terutama media, kembalilah melihat kamus.
Disana pengertian TAKJIL dengan jelas ditulis adalah “Mempercepat”.
Dalam hal ini adalah mempercepat berbuka saat tiba waktunya.
jadi...
TAKJIL itu bukan makanan.
Kesimpulannya :
jika ada pernyataan “Orang arab berTAKJIL dengan kurma” maka pengertian yang benar ialah
mereka menyegerakan berbuka puasa dengan makan kurma
BUKAN makanan berbuka puasa mereka adalah kurma.
Semoga bermanfaat🙏🏿🌹
Kamus Almunjid 619, Al-Munawwir hal 1.063.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Apa yang di kutip dalam meme adalah contoh mereka yang mencari pembenaran atas pendapat mereka dengan menyalahkan perkataan Imam An Nawawi.
Membid'ahkan melafadzkan niat puasa menukil sepotong qoul Imam Nawawi tidak lengkap tanpa melihat kitabnya yang lain.
Perkataan Imam Nawawi tidak disyaratkan untuk diucapkan.
Bukan berarti melarang mengucapkan niat puasa.
Maksudnya tidak wajib diucapkan tapi disunnahkan.
Sebagaimana perkataan Imam Nawawi di dalam Kitab Al Majmu' :
ولا يشترط نطق اللسان بلا خلاف
Tidak disyaratkan (tidak diwajibkan) ucapan lisan dengan tidak ada perbedaan pendapat.
Begitu Mulianya Wanita, Tidak Berpuasa Karena (Udzur) Halangan Sudah termasuk Ibadah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Puasa merupakan salah satu amaliah yang di syariatkan baik puasa wajib ataupun sunnah bagi umat muslim yang sudah baliq.
Namun, bagi perempuan yang sedang haid, Islam mengaturnya tak bisa berpuasa.
Mengapa Allah melarang perempuan haid untuk berpuasa.
Ibnu Hajar mengatakan : “Larangan shalat bagi perempuan haid adalah perkara yang telah jelas karena kesucian dipersyaratkan dalam shalat dan perempuan haid tidak dalam keadaan suci.
Apa benar orang yang telah meninggal amalnya bermanfaat hanya 3 perkara?
Ngaji ba’da tarawih ☕️🌹
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kita sering mendengar para muballigh (penceramah) yg mengatakan bahwa ada amal yg bermanfaat bagi seseorang setelah kematiannya, tiga perkara:
"Sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendoakannya".
Hal tersebut berdasarkan hadits :
"Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendoakannya’
(Hr Bukhari, Muslim)
Padahal, hadits tersebut hanyalah sekedar "menyebut jumlah", tidak bermaksud membatasi hanya pada tiga amal tsb. Dalam hadits-hadits lain, kita akan temukan bahwa selain tiga amal tersebut, masih banyak amal lain yg tetap mengalir kepada orang yg sudah mati setelah kematiannya.
Sedang shalat Witir yang diletakkan di akhir biasanya 3 rakaat. Shalat Tarawih hukumnya sangat disunnahkan (sunnah muakkadah), lebih utama berjama'ah. Demikian pendapat masyhur yang disampaikann oleh para sahabat dan ulama, namun begitu boleh dilaksanakan sendiri.
Ada beberapa pendapat tentang raka'at shalat Tarawih; ada pendapat yang mengatakan bahwa yaitu boleh dikerjakan dengan 8, 20 atau 36 raka'at.
Pangkal perbedaan awal dalam masalah jumlah raka'at shalat Tarawih adalah pada sebuah pertanyaan mendasar.
Apakah benar dengan berpedoman kepada imsak seseorang bisa masuk neraka! Apakah memang seperti itu hakikat ajaran agama kita atau pemahaman mereka saja yang bermasalah?!