Pernahkah kalian merasa perlu meminta pertolongan, tetapi sulit untuk mengungkapkannya dengan baik?
Ntah gengsi, gaenakan, atau bahkan takut?
Mgkn, beberapa hal ini dapat membantu kalian untuk bisa meminta bantuan (dan mendapatkannya).
1. To the Point tentang apa yang kamu rasa/kerjakan dan apa yang bisa dibantu tersampaikan dengan jelas
Kadang kita suka takut untuk mengungkapkan dan jadi 'ngode' / gak 100% jelas menyampaikan. Meminta tolong itu bukanlah sebuah kesalahan atau hal yang memalukan.
Maka dr ituu
2. Tidak perlu maaf berlebih, apalagi judging.
"Maaf ya jadi ngerepotin kamu" "Duh jadi gaenak nih nyuruh" km" -> Sebaiknya diganti jadi "makasih udh mau bantu dan luangin waktu/tenagamu".
"Ini kecil lahh" "ini gak susah lahh" -> big NO ya :") org ttp keluar usaha lhoooo itu
3. Pendekatan Personal..
Kadang lewat chat / email itu emg lebih mudah, tetapi lebih mudah juga buat ditolak.
Melibatkan suara dan interaksi muka akan lebih efektif dan kemungkinan dibantuinnya jg lebih tinggi
(asal kira-kira jg sih ya mintanya wkwk)
"nanti aku balikin lebih deh" "tenang aja, gabakal ngerepotin banget kok", dll, justru bisa membuat permintaan tolong kita kelihatan seperti 'ada mau'nya.
memberitahu dampak atau reward dari bantuannya secukupnya, bisa jadi lebih hangat dan nyaman didengar.
Nah, sekarang kalo misalnya udah minta bantuan dan dibantuin, coba untuk tetap mengingat hal-ha berikut yaah!
Memberikan update tentang hasil bantuan kepada orang yang membantu
Tahap ini penting ,tapi kadang suka lupa,
dengan memberitahu hasil bantuan mereka, seseorang bisa ikutan 'senang' dan mungkin ikutan bljr dari pengalaman kita lhoo. :D
Terakhir, ketika kita mungkin diberikan kesempatan dan kapasitas yg memadai, yuk bantu juga orang lain.
Kalo kata pribahasa :
"Apa yang kita perbuat, itulah yang akan kita tuai." //hazek
Walau secara gak langsung, bisa aja datang di saat yang tak terduga.
Q: 'Coba sebutkan, SATU orang yang paling kamu sayangi dan kagumi di dunia ini!'
Dari sekian banyak jawaban, adakah yang sudah dengan berani menjawab "Diri aku sendiri!" ?
Jika belum, coba yuk, kita belajar mencintai diri kita dari 0
Entah mengapa, rasanya lebih mudah untuk kagum dan cinta sama orang lain, daripada diri sendiri.
Kesannya bakal dianggap egoislah, sombonglah, dan bnyk lainnya sama netijen maha benar.
Padahal, menyayangi diri sendiri tuh juga bentuk dari kebaikan pada orang lain, loh.
Waktu SD/SMP gitu, nyokap gue pernah ngmg gini :
👩"Irwan, kamu orang kedua yang paling mami sayang di dunia"
Terus aku kecil bertanya
👶"Loh, kok gak yang pertama?"
👩"Ya nomor 1nya diri mami sendiri donggg"
Waktu itu kusebel sama responnya, tapi ternyata ada benernya #curhat
Hai guys! Jadi aku berkolaborasi dengan @IntoTheLightID dan @cimsaugm baru aja rilis sebuah e-Journal untuk self love. Di sini, bakal ada pengetahuan dasar tentang self-love, activity pages dan notes pages yang bisa kalian print maupun jadiin template story/ buat pribadii! Link
semoga bisa ada faedah dan digunakaaan dengan baiiik!
kalo ada feedback boleh banget lhoo
Ini dua lembar aktivitas yang menurutku... share-able(?)
Buat yang mungkin mau nulis" di storynya, atau nulis di close friends(?) sabi banget pake template ini yaaa!
[Mengatasi Mind Full dengan Mindfulness - a Picture THREAD]
Pernah merasa pikiran kamu penuuh terus? Dan mungkin, penuhnya dengan hal-hal yang tidak terjadi di masa ini? Atau khawatirnakan sesuatu di masa depan?
Salah satu cara menghadapinya, mungkin lewat Mindfulness.
Tapi, sebenernya apa itu Mindfulness? kenapa ?
Beneran bermanfaatkah?
Mari kita ulas di siiniii~
Mindfulness, atau Kesadaran Penuh, menekankan pada dua hal utama, yaitu 1) berfokus pada saat ini (sekarang banget!)
dan 2) menyadari sensasi tubuh dan jiwa yang terjadi, misalnya nafas yang kamu hirup, emosi yang mengalir, lingkungan sekitar yang bisa kita indrai, dll
[Mengenali Diri (tidak) Sendiri - a Picture THREAD]
Pernah ga, kalian merasa kamu tahunya diri kalian tuh A, tapi ada orang lain yang bilang kamu B?
Atau bingung pas ditanya 'menurut kamu, kamu siapa sih?"
Mungkin, kita perlu coba tanya ke orang lain dan menggunakan metode ini
"Loh, kenapa jadi tanya ke orang lain?"
Yah memang sih, pada akhirnya kita sendiri yang tentuin siapa diri kita...
Sayangnya, gak semua hal pada diri kita itu bisa kita lihat sendiri. Setiap orang itu bisa dibilang punya 'Blind Spot' masing-masing.
Blind Spot kita itu lebih mudah disadari sama orang lain, tapi justru kita nggak 'ngeh' atau meragukannya. Blind spot sendiri bisa sifatnya positif maupun negatif.
Nah, biar bisa tahu blind spot kita apa + mengevaluasinya, ada sebuah metode self-awareness bernama JOHARI WINDOW.
[Berkawan dengan 'Inner Critic'🙎🏻♂️- A Picture THREAD]
Dalam berkehidupan, jelas aja ada orang yang suka dan gak suka sama kita. Sebaik dan seberusahanya kita buat jadi sempurna depan banyak orang, tetap aja ada yang akan mengkritik diri kita.
Tapi, kadang yang terkejam justru...
bukan orang lain, bukan orang yang membencimu, bukan keluargamu, melainkan diri kamu sendiri.
Diri kita, yang melontarkan ucapan terpedas dan tertakpantas untuk didengar oleh diri kita sendiri.
Sebenarnya, mengapa kita justru lebih berani kejam pada diri sendiri?
Berdasarkan sumber" yg kubaca (dilampir di akhir thread)
Bisa jadi, ada sebuah 'Trigger' di masa lalu. Terutama, di lingkungan kita tumbuh kembang saat anak-anak hingga dewasa muda.
Dan bahayanya, kita mbiarin trigger itu menetap di diri kita, tanpa tau dampaknya.... (cnt)