Sgala yg mengandung itu rawan madharat, sbb menggelapkan mata pikiran dan hati.
Kedanan ma dunyo, yo madharat. Abai pd dunyo, yo madharat.
Benci dgn sangat, madharat. Bahkan cinta dgn sangat banget, ya madharat.
Saat Kanjeng Nabi Saw ngutus Muadz bin Jabal ke Yaman tuk syiar Islam, beliau Saw mewasiatkan: "Mudahkanlah dan jgn disulitkan/diberatkan, senangkanlah dan jangan ditakut-takuti." ShallaLlah 'alaih wa alih.
Kanjeng Nabi Saw saat dikulik ttg amal ibadahnya oleh 3 orang yg ambisius smp berkata:
1. Aku akan shalat malam dan tdk tidur 2. Aku akan puasa terus 3. Aku tdk akan menikah (demi full ibadah)
Beliau Saw bersabda: akulah yg paling takwa pd Allah Swt.....
...aku shalat malam dan tidur, aku puasa dan jg tidk puasa, dan aku menikah. Siapa yg tdk mengikuti sunnahku ini, maka dia bukanlah golonganku."
Riwayat² setema amatlah luas tersedia, dlm ayt dan hadis. Tekono gus ciki wae kui.
Sblm Islam kuat, 10 utusan Kanjeng Nabi Saw dibantai di wilayah Najd. Stlh Islam kuat, Kanjeng Nabi Saw mengirim utusan lg dan membawa ke Madinah pemimpin bani hanif, namanya Tsamamah.
Kanjeng Nabi Saw mengajaknya masuk Islam. Ia menolak. Ini dilakukan 3x dlm 3 hari.
Lalu Tsamamah disuruh pulang saja. Ia pun pergi, tp tak lama lg ia kembali. Dan bersyahadat di hadapan Kanjeng Nabi Saw.
Beliau bertanya, knp kemarin nda mau syahadat?
Tsamamah berkata, aku tdk mau dianggap masuk Islam krn takut mati....
(modelan ngeneki percis pol ro awak2 dewe saiki to)😂
Tsamamah lalu ijin umrah, dan diijjnkan. Di Mekkah, ia dgn lantang menceritakan bhw skrg tlh meluk Islam. Mk takkan ada sebutir gandum pun (makanan) yg kan disiplay lg dr wilayah kekuasaan Tsamamah ke Mekkah tnp ijin Kanjeng Rasul Saw.
Diboikot.
Pelan pelan Mekkah mengalami kesulitan pangan. Makin lama makin berat. Berbagai usaha pemuka Mekkah membujuk Tsamamah tuk kembaki sipplay, ttp Tsamamah menjawab: hanya akan kirim lg jika disuruh Kanjeng Nabi Saw.
Mau tk mau, demi pangan, kaum Qiraisy Mekkah mengirim utusan ke Kanjeng Nabi Saw, mhn beliau membuatkan surat kpd Tsamamah agar kembali supplay bahan pangan.
Dan, Kanjeng Nabi Saw memenuhinya, tanpa syarat! Blas tanpa syarat.
Kanjeng Nabiku Saw ngunu kui lhoo, begitu beliau 😭
Kanjeng Nabiku Saw begitu itu kasih sayangnya, jiwa kemanusiaannya, bahkan pd orang² yg nyengitinya.
Ngunukui Rasulullah Saw...
Allahumma shalli wa sallim 'alaih wa alih wa sahbih.😭
Nama lengkapnya:
Tsamamah bin Atsal, pemimpin Bani Hanifah, dr wilayah Yamamah.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Tk kalah pentingnya: kecilkan ekspektasi skrg. Target bs survive aja. Lalu dirembuk mesra dgn tim prihal langkah² taktis tuk menyanggah target survive itu. Asal pimpinan n tim punya kultur nyedulur, penak to penak, insya Allah bisa dirembuk genah dgn niat baik ewang-mengewangi.
1. Memhami dan mengakui dgn tulus bhw aku tak punya kuasa apa pun dlm hidupku sendiri bhkan. Segalanya adlah kuasaNya.
2. Kutahu segla ilhtiarku adalah caraku semata mematuhi perintahNya. Bagian ini tdk pantas lbh ngungguli bagian 1 td
3. (berusaha) selalu menerima apa² yg diputuskanNya dlm hidupku. Menerima keberhasilan sepadan saja dgn menerima kebelumberhasilan. Yg berhasil bs dibalikNya, yg belm berhasil pun bisa saja dibalikNya. Semua itu mudah saja bagiNya.
4. Kukerahkan segala terbaikku, ya ilmu, pengalaman, kapital, jaringan, dst, sbg caraku menjaga dan menjalankan amanahNya saja. Ihwal hasilnya, semata mutlak karuniaNya.
Yg kurang sip saat ini, kukerahkan dgn lbh baik esoknya, dst.
Khatam ngaji 10 hari, biasa bget. Tiga hari, oke aja.
Merasa dituturi gini gitu oleh ayat², ya biasa bgt, sering bgt.
Merasa kejadian ini itu, pd diri sendiri n liyan, sesuai dgn ayat ini itu, biasa bgt. Merasa tahu² diparing ilham atas maksud/makna ayat ini itu, ya biasa bgt. Auto daras/murajaah di mana², ya biasa bgt. Dst dst dst.
Tegasnya, al-Qur'an bagai sobat karib.
Seingatku, ini tlh berjalan sjk tahunan silam. Dan intensif. Siang malam. Sbb itu nyaris selalu dlm keadaan punya wudhu, walau jg gk saklek kaku. Kadang jg batal, lg mlz, walau lbh banyaknya punya wudhu. Dst dst dst.
Dlm mengabdi kepada Allah Swt, seyogianya dua spirit trsebut melekat beriring pd diri kita. Tdk pas untuk hanya memiliki salah satunya
Sederhanya: rasa takut kpd Allah Swt akan menghadirkan ketundukan dan rasa harap kepadaNya jg akan menghadirkan ketundukan. Keduanya memiliki arah yg sama, bersifat saling melengkapi.
Raja' bagaikan gas dan khauf bagai rem.
Allah Maha Pengampun, Penolong, jgn berputus asa dr pertolonganNya, dan sejenisnya mrpakan ruang raja' bg manusia.
Al-Hujurat ayat 3 merupakan "jalan tol" untuk mendpatkan karunia hati yg takwa langsung dr sisi Allah Swt. Bagai ilmu wiratsah, diwariskan, atau hilmun, dzauq/rohani. Jk hati tlh dicetak takwa langsung olehNya, betapa enak dan mulusnya ia.
Ada syaratnya:
"merendahkan/merundukkan suaranya di hadapan Kanjeng Rasul Saw".
Dl, asbab nuzul ayat ini terkait sahabat Tsabit bin Qais. Kini, buat kita, cara "merendahkan suara" ilustrasikan dgn "jatuh cinta".
Kpd orang yg kau cintai, pastilah kau akan mendengarkannya, menerimanya, merelakan, mengutamakan, memghormatinya. Bahkan jikapun ada hal² padanya yg "kurang ayem" di hatimu.
Tdk pantas kau bilang cinta tp menyangkal dan menolaknya.
Sing ngomel-ngomeli eiger kae sebagian besare tak bedek kurang lebihe sealiran karo cah² pegiat rushmoney dgn status saldo rugi dipotong admin bulanan bank 😁
Aku wes ngalami bolak-balik, jamake nek wong iyig ki "nol".
Di semarang, seorang anak muda dgn menggebu² bicara pdaku ttg literasi, pemberdayaan kampung², dst. Aku diem nyimak aja. Dia llu tanya "divapress di semarang mana, ya, pak?"
Sktika aku lemes. 😢
Di surabya, moderator bgt atraktif bicara panjaaanggg ttg buku, membaca, literasi, smpe bagai narasumber.
Lalu dia berkata:
"Dan Divapress sbg sebuah media online yg bs anda baca di google...."