Punya anak kelas 1-2 SD? Pengen mereka pinter membaca dan menulis? Menulis as in mengekspresikan pikiran mereka lewat tulisan, bukan sekadar nulis aja. Ajarin dan latih terus tegak bersambung. Teknik klasik yg paten punya.👍🏻. Asal ngajarinnya ga pake dimarahin ama dibentak2 🥲🥲
Adaa. Keren ih juara satu tegak bersambung. 👍🏻. Tegak bersambung melatih kemampuan visual-motorik, visual-spasial, ejaan, pemahaman tulisan, kognitif, dll. Saking pentingnya, tulisan jelek sulit terbaca itu masuk ke dalam diagnosis specific learning disorder tipe disgrafia. 😮💨
Masih sangat relevan. 😊. Penelitian menunjukkan nulis halus akan mengaktifkan jaringan sinapsis otak yang lebih luas dibandingkan dengan ngetik di gadget, bikin informasi lebih lama nempel di otak.. Bisa bikin performa kognitif anak jadi lebih juoosss… 👍🏻👍🏻
Kemampuan dasar teknik menulis itu berawal dari kemampuan gambar, jadi untuk balita, bisa dimulai dengan gambar dan mewarnai, begitu 4-5 tahun, dah bisa tuh diajarin nulis, anak latihan dengan cara ngikutin garis putus2 yg membentuk huruf. Banyak tuh bukunya di gramed dll.😊
Boleh, udah dewasa aja boleh latihan lagi, apalagi kelas 5 SD. Dulu mendiang Steve Jobs pas masih ngampus pernah ambil mata kuliah kaligrafi untuk ngelatih tegak bersambung. Dia bangga banget sampai bilang bisa terus berpikir kreatif gara2 pernah ambil kelas kaligrafi. 😄
Anak kecil juga bisa boong, seringnya boong karena takut dimarahin atau takut ayah ibunya kecewa. Biar gak berujung jadi kebiasaan buruk sampai gede, berikut beberapa saran cara menghadapinya..
Yang pertama, kontrol emosi. Kecewa boleh, tapi tetap namaste. Gimanapun mereka masih kecil, jadi sirkuit pembeda benar salah di otaknya belum optimal. Gak perlu ketrigger gara2 diboongin anak terus jadi keinget pernah diboongin sama yg ninggalin kamu nikah pas masih naif dulu.🥲
Bohong diawali dgn tuduhan/pertanyaan dari ortu. Reframing pertanyaanmu, jangan “ini km yang bikin ya?”atau “siapa ini yg ngerusak?”. Ganti dengan pertanyaan “Ini kenapa bisa begini nak, boleh cerita ke bunda?” atau semacamnya. Ganti bunda dgn ayah kalo kamu bapaknya tentu saja.
Karena hari ini adalah hari prohe sedunia, mari kita bahas salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh ibu2 ke dokter anaknya soal prohe. Kalo anak dah dikasih prohe, masihkah anak harus konsumsi suplemen zat besi..?
Kenapa penting diketahui, karena defisiensi besi adalah kondisi kekurangan mikronutrien tersering pada anak. Dan ini gak pandang status ekonomi ya, semua bisa kena, karena defisiensi besi ga bisa nampak langsung dari luar, anak bisa kekurangan besi tapi masih aktif seperti biasa.
Mirip-mirip kayak defisiensi kasih dan sayang serta perhatian. Dari luar seseorang bisa tetap tampak aktif , tapi sebenernya dari dalam sibuk sekuat tenaga perihnya ditahan.. 🥲
Pagi-pagi ditelpon sepupu anaknya jatuh kepala duluan, tapi habis itu masih sadar, tetep aktif sekarang lagi tiktokan ama kakaknya. Harus CT Scan kepala? Belum perlu. Oh jadi dah aman? Belum tentu. Berikut yang perlu diperhatikan dan dilakukan ketika anak jatuh trauma kepala.
Yang pertama setelah jatuh, perhatikan kesadaran anak, anak nangis? masih sadar? bagus 👍🏻. Jangan salahin lantainya ya. Lantai ga salah apa2. Selanjutnya cek kepala sampai bawah ada luka terbuka? ada benjolan? ada cairan keluar dari telinga/hidung?
Kalo semua gak ada. Dan anak masih aktif setelah jatuh. Untuk saat ini Insya Allah aman. Trauma kepala ringan, tanpa penurunan kesadaran, bisa dirawat di rumah. Istirahat di rumah, gak perlu di CT Scan, MRI, USG, dll.
Mjb Mas Reza, kebetulan lewat di TL. Terima kasih sudah up study dibawah tentang ivermectin. Sebagai dokter, tentu senang ada evidence baru disodorin,, tapi karena kami sudah dilatih untuk selalu skeptis, perkenankan saya mengomentari jurnal yg dibawa mas Reza berikut.
Saya skip bagian komen saya tentang pertanyaan penelitian, metode pencarian dll. Saya langsung ke bagian seberapa berkualitas dan penting kah data yang disajikan?
Pada dasarnya kesimpulan yang diambil dari systematic review didapatkan dari analisa studi2 lainnya yg dimasukkan dalam review tersebut. Jadi kualitas sebuah systematic review tentu berkaitan dengan kualitas studi2 yang diikutkan di dalamnya.
Kalo belum betul-betul tau, wajar jadinya takut dan ragu. Termasuk soal vaksin covid19. Berikut paparan singkat saya tentang vaksin covid19. Saya kasih bonus endorsement saya terhadap vaksin asli buatan Indonesia di akhir thread (bukan yg itu tapi wkwk). Simak sampai habis yah!
Disclaimer 1. Penjelasan saya merupakan oversimplifikasi dari mekanisme cara kerja vaksin Covid 19. Jika ada diksi yang kurang tepat atau penggunaan ilustrasi yang kurang ilmiah, saya mohon maaf terlebih dahulu. Mohon dikoreksi buat bahan diskusi.
Disclaimer 2. Diskusi disini tidak bisa menggantikan keputusan dokter yang memeriksa langsung, jadi kalo saya bahas tentang prinsip umum boleh tidaknya vaksin di thread ini, bisa jadi akan berbeda dengan hasil pemeriksaan dokter langsung ke kamu. Oke lanjut.
Salah satu pertanyaan tersering yang saya dapatkan tentang vaksinasi covid 19 adalah.. “Dooookk kenapa ini udah vaksin dosis komplit tapi masih kena covid jugaaaa dosa saya apaaaa?”😭😭.. Baiklah saya spill disini alasannya.. Tolong jangan sedih dulu, nanti saya ikutan sedih. 😢
Jadi begini, dalam proses terjadinya infeksi, ada yang namanya segitiga epidemiologi. Yaitu faktor2 yang memungkinkan terjadinya infeksi.. karena namanya segitiga, maka faktornya ada tiga.😌. Yaitu faktor pejamu (manusia), faktor agen (virus/patogen lain), dan faktor lingkungan.
Yang membuat infeksi dapat terjadi adalah ketika terjadi ketidakseimbangan antara ketiga faktor yang condong ke arah keuntungan si virus, sehingga mereka bisa masuk dan mengobrak abrik tubuh manusia.