Ivermectin, antara Obat yg Belum Terbukti dan Mencari Keuntungan di Tengah Pandemi
_____
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkap jejaring bisnis dan politik PT Harsen Laboratories, perusahaan yang memproduksi ivermectin.
Penemuan penting dari penelusuran ini yakni kaitan antara PT Harsen Laboratories dengan politikus PDI Perjuangan (Ribka Tjiptaning) & Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko).
Gambarannya adalah ada sebuah perusahaan mencoba mencari keuntungan dengan menjalin relasi dengan berbagai pihak, di antaranya adalah politisi & pejabat publik.
Padahal BPOM mewanti-wanti agar semua pihak menghentikan mempromosikan obat cacing (ivermectin) untuk terapi pasien Covid-19 karena TIDAK TERBUKTI dapat menyembuhkan Covid-19.
***
Ok, kita tidak akan membahas terlalu mendalam bagian politiknya. Sekedar tau saja ya.
Namun, Ivermectin belakangan ini memang dipublikasikan besar-besaran & diburu.
Padahal berdasarkan penelitian yg dihimpun secara meta-analisis sejauh ini, kaitan Ivermectin dengan penurunan angka kematian pada COVID-19 hanya punya level bukti yg rendah, karena tidak kuat metode penelitiannya.
RCT terkontrol dengan metode double blind (saya pernah jelaskan apa ini di postingan yg lama lewat) diperlukan untuk kesimpulan yg pasti:
Beberapa ilmuwan bahkan menyebutnya sebagai "new hidroksiklorokuin"
Mengingat false claim yg tidak jauh beda dengan obat anti-malaria yg terus dipromosikan secara keliru sebagai obat Covid-19 meskipun beberapa penelitian tidak menunjukkan manfaat klinis.
WHO bahkan menyarankan agar tidak menggunakan Ivermectin untuk merawat pasien COVID dengan alasan kurangnya bukti.
Ivermectin hanya diizinkan penggunaannya dalam setting uji klinis (untuk percobaan/penelitian).
Dan anda tentu saja bukan kelinci percobaan yg bisa memburu obat ini secara bebas:
Lebih berbahaya ketika diburu secara bebas karena endorse yg keliru. Padahal penggunaannya membutuhkan dosis dan resep dokter yang sangat ketat.
Karena pada dasarnya ivermectin ditujukan penggunaannya untuk obat pada hewan. Sedang dosis ivermectin untuk hewan sangat berbeda dari yg disetujui untuk manusia.
Belajar dari Sejarah: Pandemi itu Real, Bukan Konspirasi & Vaksinasi Berhasil Mengatasinya
____
Ini postingan lama yg saya upload lagi, berhubung maraknya berita konspirasi seolah pandemi ini tidak real & banyak yang menolak program vaksinasi, termasuk tokoh masy berpengaruh
Seperti seorang tokoh agama yg baru2 ini nyatakan bahwa Indonesia akan dibantai tidak lewat perang tapi lewat vaksin
Lebih sedih lagi ketika sesetokoh seperti mantan Menkes, Bu SFS berdialog dengan Bu TT, menyatakan tidak ada vaksinasi yg berhasil sepanjang sejarah...
...dan vaksin tidak diperlukan di masa sekarang selama virusnya masih mutasi. Katanya pandemi di masa lalu terhenti karena virusnya berhenti bermutasi baru vaksin bisa berhasil.
Amankah Kebijakan Makan di Tempat Makan di Masa Wabah Lagi Naik?
-- Utas
Sangat disayangkan kebijakan ini yang diambil hanya dari acuan penurunan kasus yang bias.
Apakah waktu 30 menit bisa mengurangi penularan? Tidak ada bukti ilmiahnya.
Selama ini virus menular tidak memandang waktu, tapi lebih ke jarak & sirkulasi udara.
Lagipula siapa yang akan menentukan waktunya?
Ga mungkin ada petugas yg akan mencatat waktu masing-masing pengunjung lalu mengusirnya.
CDC bahkan sudah mengeluarkan studi tentang efek pembolehan makan di tempat umum yg akan menaikkan kasus & kematian dalam rentang 40-100 hari setelah aturan diberlakukan:
Bu Lois: Covid-19 tidak ada, yg meninggal di RS karena asidosis laktat akibat interaksi antar obat?
- Utas
Banyak pembela Bu Lois yg menganggap tidak ada yang mampu membantah secara ilmiah Bu Lois, tapi malah menyerang personalnya.
Gak tanggung-tanggung, pengikutnya sampai mensejajarkan dengan Nabi yg dulu sering dianggap gila oleh musuhnya.
Padahal Bu Lois yg suka nyerang personal, bodoh-bodohin orang.
Begini ya, tidak ada tanggapan secara ilmiah, justru karena pernyataan beliau itu jauhhhh dari ilmiah. Sehingga debunk cukup dengan pikiran jernih tanpa referensi ilmiah pun bisa.
Tapi kalau mau bantah pakai referensi ilmiah, ya jelas jauh lebih bisa lagi.