Thread by @Kramat_satu

Larasati
Pelet semar mesem
Ibka
@HorrorTweetID
@bacahorror
@bagihorror
@horrornesia
@ceritaht
@IDN_Horor
@FaktaSejarah
@HorrorBaca
@Penikmathorror

#bagihorror #Horrorthread #Hororthread #Threadhorror #bacahorror #ceritahorror #horrornesia #utashorror #penikmathorror

Biasa sampul dulu.

Kisah cinta yang horor+lucu dan wagu Juga saru.
tidak patut ditiru karena ini lah jalan ninjaku..

awalnya iseng trus jadi tantangan.
Ini lah dunia hancur nya cuma dengan tiga kata
HARTA
TAHTA
WANITA
satu lagi
Senyum

Awal nya aku ngga percaya sih dengan ilmu pelet pelet gitu
Lha pelet itu ngga bisa di buktikan tapi kerjanya nyata.

Cerita ini mungkin tidak terllu horor.
Tapi ya kita coba tulis saja.
namanya sebagai pemuda kampung tapi ngga kampungan hanya norak dikit aja.
awalnya hanya iseng

Tengah malam main Hp dan tahun itu baru kondang kondang nya hp nocia 3310 dan waktu itu masih mahal perdana simpati aja 250rb.
Gila bener.
Nah dari sore ngacak nomer ngga ada yang nyambung satupun sampai jam 2 malam
Nyangkutlah nomer itu.
Tuttt...Tuttt.
NyambuNg dan singkat nya

Blus blas bles..
Kenalan namanya LARASATI dan ngobrol ngobrol seminggu kemudian ngajak ketemuan

Dan setelah sampai.
Ternyata tidak semuai dengan karakter ku.Maksutnya terllu cantik dan aku tau diri maksutnya aku ingin menyudahi saja dan itu ketemuan pertama dan terakhir.

Tapi tidak kusangka tidak ku duga.
Dia tidak sengaja menulis pesan dan salah kirim ke hp ku.
isi nya kurleb nya begini..
Msih ingat aku sampai sekarang.
"ternyata ti(dia menyebut nama temen nya) TIDAK LAYAK UNTUK DI JADIKAN IMAM,sudah hitam ngga bisa ngaji dan ketha kethe"sms nya

Lha untung aku buru buru baca aku kira dari bosku ngasih kerjaan lagi ternyata dari dia,begitu aku buka..
Aku kaget membacanya tapi masih santuy saja pura pura ngga tau.
Beberapa detik kemudian pesan di hapus dan larasati pamit.

aku mengetahui gelagat nya tau dari raut wajahnya

Walau hati sakit aku masih tetep santuy masih aku bayari dan lalu dia pergi.
Rasanya pingin ngamuk tapi entahlah..

Malam harinya masih dengan hati yang sakit.
Nongkrong di pinggir jalan raya sambil menikmati kopi.
Aku cek pesan ngga ada masuk dan tiba tiba sakit hati ku memuncak

Dengan emosi yang begitu dalam aku mulai membaca sesuatu taoi namanya orang emosi baca mantra pun salah salah Terus.
Sampai saat itu ada dua sosok anak an masgen sedang kewat di depanku sambil menenteng jajaNan
Bukannya takut malah aku Palakin
"sini"bentakku sambil merebut jajan

Rupanya memang sudah dasar demit pemberani.
Tak palakin eh malah mbentak.
Jajann ngga di kasihkan malah berani ngata ngatin dasar cah gemblunk
Emosiku tambah berkoBar.
"apa kamu bilang,dasar asuu kowe hah"bentakku sambil memukul kepalanya tapi justru remaja genderuwo itu membalas

Dan pada akhirnya jajan bisa aku rebut dan dua anak an masgen marah marah dengan mengancam akan ngadu kebapaknya.

"awas kamu aku adukan kebapakku"ucapnya.
"heh wo genderuwo,jangankan bapakmu,mbah mu,pakdhe mu dan kakak mu aku ngga takut suruh kesini semua termasuk tetanggamu

Rt mu dan lurah mu,tak sikate semua,cepet aku tunggu di sini"ucapku
Kemudian pergilah dua anakan genderuwo.

Aku masih menunggu sekitar setengah jam ngga ada datang aku kembali duduk dan menyeruput kopi di plastik.

Baru duduk ngga begitu lama
Nongol banyak gemderuwo berdiri

Kyaknya pada marah marah dan akj lihat dua remaja sedang menunjukku.
"itu pak orangnya"ucap genderuwo remaja.
"apa hah sini tak bodhem cengelmu"sahutku sambil memegangi pathok(bambu tiang untuk agustusan)
Kemudian datang lah kepala rombongan genderuwo.
Mendekatiku
Lbgsung mau aku

Pukul,tapi dia berteriak..
"tahan dulu,,tahan,tahan"ucapnya sambil mengangkat kedua tanganya seperti mau menangkis pukulan bodem ku.

"ngapa lagi hah bukannya mau marah ayo sekalian saja aku buat kalian modyar"bentakku
"eitt tunggu dulu,masllahnya apa kok kamu ganggu anak anak ku

"benci saja,kenapa hah,marah ayo maju mau satu lawan satu atau mau kroyokan,bawa senjatamu sekalian aku ngga akan mundur"tantangku
"tidak,,tidak,,kalau kamu emosi begini ngga akan menemukan jalan penyelesainya,ada apa kok sampai emosi gini apa kah karena wanita"ucapnya

",bukan urusanmu"jawabku
"kamu itu lho kok ngg bis mikir,udah rapalkan saja ilmu yang sudah kamu pelajari,apa guna nya kamu di ajari sama guru mu yang baik baik tapi kamu ngga bisa mikir begitu,jelas kalah kalau aku lawan kamu dan sekarang pikir lah ilmu apa yang akan kau gunkan

Jaran goyang,asmoro ndono,tegar pawelas dan lain lain,bisa kamu rapalkan atau haran goyang"jelas masgen lagi.
Tapi aku pikir pikir iya ya sekarang baru kepikiran...Pikirku
"wah iyo ding,lupa aku kok.Kamu pinter woe gemderuwo",tanyaku
"iya lah aku punya kelebihan dan kelebihanku

Aku bisa membaca isi hatimu,udah rapalkan saja Semar Mesem mu kan belum pernah kamu gunakan coba sekarang ya sekalian ngetes hidup mu di terima atau tidak nya di hadapan sang mahakuasa"jelas masgen.
"iyo,iyo wes semar mesem saja ya wo genderuwo"balasku
"ahahahah gitu lebih baik

Jangan suka emosi,emosi akan membuatmu semakin terjerumus kedqlam dosa yang berkEpanjangan,besok mulai lah akan aku bantu kamu akan aku temani kamu kemana pun"tegas genderuwo.
singkat nya kita bermaaf maaf an dan sejak itu jadi teman

Puasa sudah dapat tiga hari,maksut hati hanya ingin memberi pelajaran kepada larasati agar tidak seenaknya berkata kata atau memandang orang dari fisiknya saja.
Kdang ilmu juga tidak memjamin wabitanya hidup bahagia
Sebab semua berawal dari sebuah cinta.
kemana pun aku pergi sllu

Di temani rombongan masgen dan sampai hari terakhir tepat 7 harinya aku berpuasa
Mlam itu seitar jam 3 malam tinggal tunggu adzan subuh selesai sudah niatku
Tidak aku sangka tidak aku duga
Rombongan masgen tiba tiba bubar dan tinggal Aku sendirian.

Beberapa saat kemudian

Angin semakin dingin bercampur sejuk embun pagi.
Di barengi datangnya ssook ulama(bersorban dan berjubah putih) ada banyak sosok ada yang oendek ada yang tinggi macam macam pokoknya.

"kalau kau mengganggu cucuku aku yang akan membalasnya"ancam sosok itu dengan kalem dan tenang

"ahahahahaha aku ngga peduli,sakit hatiku mengalahkan rasa welasku dan luka sudah menganga tidak lain obatnya harus luka diatas derita"sahutku
.Tiba tiba ada hembusan angin sangat kencang seperti di hempaskan di hentakkan
Mengenai tubuh ku dan langsung terpental.
Limayan jauh

Lngsung saja badanku terasa berat seperti di tindih ribuan ton sampai nafas hampir lepas.
Bertahan tapi semakin berat dan aku hanya diam saja.
Sampai adzan subuh berkumandang..

Tiba tiba mereka lenyap satu persatu.

"ah ahahahah kalian kalah hanya dengan ADZAN"teriakku sombong

"Niat insun amatek ajiku ki semar mesem
Dleweran iluhe ki semar ireng
Aji pengasihan kang ora ono tombone
Ora ono wong bagus kejobo aku
Ora biso turu yen durung ketemu aku
Yen ketemu turu tangek'no
Yen ketemu tangi ngadek'no
Yen ketemu ngadek lakok'no
Urung ngengkleng

urung edan lan
Gendheng,njampeng
Yen durung ketemu aku pepujane ati
Sido atut katut manut turut lulut
Si jabang bayine larasati
Dangkak luluh no.
ngguyu gawe,en nangis
Sehat gawe,en loro
Yen mati gawe en urip

Kun fa yakun saking kersane gusti
Allah"begitu aku baca puisi

setelah membaca puisi aku berlalu pergi dan tib tiba terasa pingin kencing,tak tahan aku main ngacur aja.
Di bawah pohon pisang.
"xxxiziziziz"
Suara tawa wanita sedang menggodaku.
"sialan loe ngintip gue ya"bengakku kemudian aku berjalan kembali.

Belum lama datang lagi sosok

Pocong menghadang langkahku.
"hey cong mau apa kamu pergi ngga apa mau tak semar mesem hah"bentakku
"ahahahaha coba saja kalau bisa"tantang pocong
tidak tunggu lama aku pun mengejar pocong itu.
Aku baca puisi tentang kemerdekaan dan seketika terkunci .Diam dan berdiri tegak

Jasa RUWAT JARAK JAUH

"dyarr kamu sekarang,emang kamu kira aku cowo apakah"ucapku sambil menjambak kain yang di ikat diatas kepalanya
"ampun mas ampun aku bercanda",teriaknya
"kamu pocing yang belum bener bener jadi pocing saja sudah sombong sok nantang,jangan kamu lihat dari usia nya jangan kamu

Lihat dari warna kulit dan penampilannya,kalau kau tidak mau sengsara,aku yang sesang sakit hati malah kamu becandain,kamu membuat ku marah"bentakku lagi
"ampun mas ampunn aku kapok"ringik nya

"lepaskan atau hidupmu akan aku bikin sengsara"ucap suara laki laki yang menggema

"ya sudah sana pergi"suruhku kepocong dan melayang pergi

"lha gitu sama perintah orang tua harus nurut"suara itu lagi dan aku hendak kembali berjalan.

Entah apa yang aku pikirkan bukannya pulang malah duduk di Pinggir perempatan jalan.
sambil membaca baca sesuatu

"bismillah kandang remuk kandang bubrah sumpringah halayah kawulane allah,rahadintantru aku matek aji ku lemah bubrah,sopo siro sopo danyang sing mbahu rekso kene metuo aku njaluk kabeh danyang daerah kene metu,metu saking kersaku yen ora metu lebur tumpur dadi awu,

Subhanalliladi lillahitaalla,,allahhuakbar...Allah huakbar..Allahhh huakbar"bacaku

Seketika muncul 6 sosok
nenek,kakek.
Berdiri di depan ku.
ada yang ramah ada yang berwajah marah.
"ada apa kamu memanggil kita wahay anak manusia"tanya nya.
"aku ingin kalian membantu ku"jawabku

singkat cerita mereka ada yang mau ada yang tidak hanya dua danyang yang mau membantu.
"aku sebenernya enggan membantumu karena niat nu sudah tidak bagus tapi kalau demi memberi pelajaran buat nya aku siap membantumu"jawabnya
"udah sana cepat kamu bujuk danyang desa setempat"aku

Dua hari berselang pada suatu malam di tempat ku bekerja di stasiun Gondang Dia.
Entah adaaangin apa tiba tib aserombongan ulama(kyai) datang ketempat ku kerja mencariku dan intinya pak kyai ngg terima kalau anak gadisnya aku guna guna
Tapi aku mengelak,sebab ghoib itu tanpa

Bisa di buktikan dan tidaa meninggalkan jejak.

Aku hanya iya iya saja tanpa membantah(sebab membantah kyai samasaja membantah Malaikat)
dengan ancamnn yang tidak main main aku di peringatkan sam apkk kyai kalau masih di teruskan akna berhadapan dengan nya.
malam Itu setalh pergi

Rombongan paa.Kyai.

Aku merenung sejenak dan tib tiba
"ahahaha gitu sajaakamu takut,percuma kamu puasa nahan lapar haus dan lain liannya"ucap ssok lelaki tinggi tegap prawakaan kulit putih dan memakai jaz
aku diam hanya twrsenyum
"maju terus aku akn membantumu,sekarang panggil

Wanita idamanmu"suruh sosok.Itu

Sontak saja aku nurut aku membac ajian semar mesem Dan setelah itu menghentakkan kaki ketanah tiga kali.

Duorrr

Suara ledakan speeti petasan dilantai atas dan
Sprti suara kacah pecah
",pyuurr"
"tenang saja kecil"ucap sosok itu

Tiba tiba sosok hitam tinggi besar menginjakku
Shuutt.
rasanya seperti tertimpa pesawat kepresidenan
(aku ibaratkan seperti korek gas kita injak,aku koreknya kaki nya dedemit kiriman)

Rsanya byuhh ampun dech.
Ngap dan sesak.
sosok yang menemaniku hanya twrsenyum dan memberi

Semangat.
"tahan saja ngga apa apa hanya gangguna kecil,pikirkan kaa terus wanuta pujaan mu biar dia gila"ucapnya

Aku sudah lemas tidak berdaya.
Sosok yaag menginjakku kemudiaa di tiup sama sosok yang menemaniku.
"whuusss.Huuhhhh"
Seketika sosok yang menginjakku mengangkat kaki

Dan berlari pergi.
Singkatnya
Dan tiba tiba badanku terasa sangat Panas.
Sampai dua hari berlalu panasnya tidak turun.
Tergelatak tak berdaya.
Di dalam kamar saat aku sedang menahan sakit
Muncul banyak sosok pocong dan jumlah nya tidak terhitung sampai memenuhi kamar.

Mereka menatapku marah,aku kembali menutupi wajah dengan baju di sampingku.
Terpejam sangat kuat sekali namun suara geraman para pocong semakin menjadi telinga ku sampai ngga kuasa.
tiba tiba pintu kamar di ketok.
"tokk..Tokkk,tokk"
Aku masih hanya berbisik lirih
"masuk"ucapku

"assalammualaikum"salam nya sambil membuka pintu.

Aku angkat baju yang menutupi mukaku dan ku buka mataku..

"Waalaikumsalam"jawab salam nya
Aku kaget ternyata larasati yang datang dengan kedua orang tuanya.
Tapi aku lebih heran lagi saat itu badanku sembuh dan seprti tidak prnh

Panas,seperti sedia kala.
Dan maksut kedatangan larasati dan kedua orang tua nya tiada lain ialah ingin meminta maafkan larasati atas ucapannya padaku
ketika aku ingin mengucapkan iya aku mau memberi maaf tapi rasanya terkunci hanya diam saja dan tiba tiba suara menggema di dalam

Ruangan
Suaranya jelas banget dan semua orang yang ada di kamar mendengar jelas.
"kita adu semar mesem sama kekuatan mu"ucap suara itu.
Tiba tibaabapak nya larasati berlari keluar mengejar entah aku sendiri tidak tau.
Hnya ibu nya yang menangis.
Lalu berceritalah si ibunya.

Lanjut..
ibu nya larasati bercerita sambil menangis
"dua hari yang lalu saya di datangi dua maklhuk besar seperti Buto badannya bertaring dan memegang senjata,malam itu dia menggedor gedor pintu depan saya kira tamu waktu saya buka saya kaget dan hampir pingsan melihat wujudnya

Gemetar dan maklhuk itu berdiri sambil memperkenalkan diri namanya BIDOR KESOWO dan satunya LOMPONG TELES mereka memperingatkan agar saya meminta maaf pada mas tejo,sebelum semuanya menjadi lebih rumit,maka dari itu saya sebagai ibu dan sekaligus wakilnya larasati anak ku meminta

maaf kepada mas tejo agar melupakan dan memaaf kan larasati",cerita ibu nya dengan menangis lalu bersimpuh dan tangannya hampir saja menyentuh tanganku
Seketika saja aku keBelakang kan tanganku dan kemudian mundur sambil bersimpuh juga di hadapan ibunya larasati.

"jangan begitu bu,saya yang salah dan saya yang minta maaf kepada ibu",ucapku sambil merunduk
"saya yang minta maaf mas tejo"ucap ibu
Larasati hanya bengok seolah olah ngga tau aku sama ibu nya
Larasati hanya senyum senyum saja sambil tiduran di ranjang.

"ngapain kamu buk,bangn

Bikin malu saja"bentak pak kyai(bapaknya larasati)
"sudah lah pak biar saja ibu yang meminta maaf"bantah ibunya
"sudah ayo pulang,aku sanggup untuk melepaskan pelet nya",bentak pak kyai sambil menunjukku.

Ibu dan larasati di seret keluar keluar dari kamarku
"mass tolong aku,,mas

Tolong aku,aku mau disini masss"teriak larasati

aku hanya senyum saja.
Pikirku
"mampus kamu,sudah mulai reaksi"bisik pikiranku.
sudah jauh pun masih teriak teriak
Si larasati
"maaasss aku mau di sini"teriaknya.
aku lambaikan tangan dan larasati terus meronta

Aku dengan rasa sombong ku melangkah keluar dari tempat tinggalku bermaksut hendak mencari makan.
Berjalan menuju jembatan dan biasanya dj bawah jembatan ada banyak pedagang.
Baru beberapa meteh berjalan santuy kayak ngga punya dosa.
Di bawah tiang lampu jalan berdiri nyender

Dengan satu tangan di tiang lampu dan kakinya satu di dsatukan kekaki satunya sehingga terlihat agak mirinG.Sampai di dekatnya aku hendak melewatinya aku berjalan agak menjauh tapi sosok itu berkata
"ayo tarung sama aku"ucap ssok itu.
aku berhenti lalu memandang sosok itu

"ngapain tarung,aku ngga ada masalah sama kamu"jawabku
"aku yang punya masalah dengan mu,dengan kamu mengikat larasati dengan semar mesem mu aku di salahkan majikanku"jawabnya
"ahajajaj kasian deh loe,aku ngga peduli,emang kamu siapa"tanyaku
"aku bidor kesowo"bentakknya

"ow bidor toh"jawabku
"bidor kesowo"bentak nya
"iyo yow dor dor"ucapku
"sak karepmu"ucapnya
"aku ngga mau berantem sama kamu aku ngalah saja aku ngga ada urusan sama kamu,dah pulang sana aku mau cari makan,apa mau ikut"ucapku
"aku tunggu disini,lebih baik pulang nama dari pada

Pulang terhina"ucapnya
"yo karep mu dor,aku mau makan"ucapku sambil berjalan melewati bidor kesowo.

Singkatnya aku lulang naik ojek jadi ngga ketemu sama bidor kesowo.Mles kalau diajak berantem aku jelas kalah.

Singkat nya
Subuh berkumandang aku masih terbaring di ranjang

Tpi ngga tidur,tiba tiba
"masss,,,masss"suara lirih dari luar
aku mendengar kemudian aku beranjak ke jendela dan membuka triplek penutup jendela
Dan betapa kaget nya aku melihat sosok di luar ternyata larasati berdiri di pinggir jalan memandang kearahku.
Di sampingnya bidor kswo

Aku bergegas keluar menghampiri larasati.
Sesampainya diluar.
"ngapain kamu kesini ti,(larasati)"tanyaku
"aku ngga nyenyak tidur mas keingat mase terus"jawabnya.
"udah sana pulang saja nanti bapak mu marah"ucapku.
"ngga apa mas,mau di usir yo aku ngga peduli aku mau ikut mase

Mau kemana aku mau ikut serta jadikan aku beban dan semangat mu mas"ucapnya masih dengan berdiri di pinggir jalan bwrhadapan dengan ku.
"ya nanti hari minggu aku pulang"jawabku
Tapi tiba tiba bidor kesowo memukul ku dengan tangannya yaag besar.
Sampai aku bener bener kliyengan

Kita tinggal dulu kisah ku sama larasati karena waktu itu aku pergi pulang kampung
memang benar ibarat kalau sudah mampu menggenggam gunung pastilah kita sombong.
Sama kayak yang aku rasakan waktu bisa menaklukkan larasati.
Biar kan saja larasati dengan pikirannya aku sudah hbs

Rasa belas kasihan ku.
Nah waktu di kampung pun tidak semudah yang di bayangkan hidup enak dan tanpa gangguan
Buktinya gangguan semakin banyak setiap hari di ganggu maklhuk halus berbagai bentuk memohon maaf dan meminta ku untuk melepaskan ajian semar mesem.Tapi aku masih enggan

Suatu hari aku dan temen temen mau nanton dangdut di kampung ku(sedesa) agak jauh sih karena desa ku lebar banget ada 12 rt.
bareng bareng lewat jalan pintas ya lumayan gelap dan sepi dan di situ ada deretan pohon bambu yang sangat rimbun
Baru belok jalan stapak

Di depan sudah ada hitam hitam entah apa sperti bayangan besar hitam dan sedang jongkok tepat di tengah jalan
Yang plling depan temen ku sudah lari tunggang langgang dan aku pas di paling belakang ngga tau ada apa aku diam saja masih berdiri diam membisu dan culun temenku ddpanku

Berdiri sampai aku menabraknya
"jiangkrikkk,malah berhenti"teriak ku
"husst,,blizz ada demit tuh ayo Puter balik saja"ajak culun.
"ah demit apa sih lun"ucapku sambil melihat kedepan.
"itu lho blizz demitnya sedang tongkrong"jawab culun.
"wah demit sialan ngapai juga sih ganggu

Orang lewat,kalau kayak gitu namanya demit sombong,kemaki itu,dah ayo jalan saja "ucapku sambil berjalan Mendahuli culun.
Culun akhirnya berjalan di belakangku.

Sampai di dekatnya
"nuwun sewu mbah mit,cucu mau lewat"ucapku pelan.
sosok itu makin besar dan semakin besar sampai

Dia duduk saja melebihi tingginya pohon bambu.
"boleh kamu lewat tapi tinggali aku sebatang rokok"ucapnya sambil memainkan tangannya ke ujung bambu bambu lalu melwpaskannya dan bambu sampai bergoyang kayak di terpa angin Kencang.
"lun kmau ada rokok.Apa"tanyaku
"pamor"jawabnya

"mbah mit,pamor mau ngga"teriakku
"ya mau,tinggal saja di situ kamu lewat bawah kakiku"jawabnya sambil mengangkat kakinya.

Begitu kita berdua lewat,bau baagkai menyeruak.
baru bberapa langkah melwwati kaki dedemit itu aku menoleh lha kok sudah hilang.
"woe koreknya"teriaknya

"whoo iyo lupa,lun korwk lun"ucapku
"nih berikan kamu saja"ucap culun memberi korek kepadaku lalu lari
korek aku kasihkan dan dedemit itu berkata
"ada apa sih kok temen mu lari"tanya sssok itu
"mbuh,ngga tau"jawabku
"nih koreknya makasih rokoknya ya,besok besok ngga usah takut

Biasa saja mbah ngga ganggu mbah hanya iseng saja,hati hati jangan berantem kalau nonton ya,kalau ribut kamu pulang saja"peaan dedemit.

Singkat nya beberapa hari berlalu semenjak aku tinggal pulang kampung larasati terus saja sms,tlfn tapi ngga aku jawab ngga aku balas.

Sampai selama di kampung hape ku ada panggilan tak terjawab 1456 dan pesan 564..
Sampai malam itu entah kenapa larasati tlfn dan aku angkat.
Tpi yang bicara bukan larasati tapi ibu nya.
Ibunya ngomong kalau larasati sakit dan tidak mau makan bahkan mandi pun malas,tiap hari hanya

Memandangi hp yang di taruh meja,berharap aku tlfn atau kasih kabar.
(padahal aku di kampung satu bulan kurang lebih)
Sampai ibunya ngomong sambil nangis bahkan ibunya berkata
Mau di tukar dengan apa pun dia nurut asal larasati sembuh,mau aku nikah pun ngga apa apa semua sudah

Di siapkan termasuk rumah dan oekerjaan juga tanah ladang dan lainnya atau kalau perlu dengan nyawa ibu nya pun sanggup.
Asal larasati sehat dan aku mau melepaskannya.
dan ibunya berharap aku datang kembali sekedar menjenguk larasati.
Au iyakan kemudian beberap harinya aku kesana

Sampai di sana memang keadaan larasati memprihatinkan,kurus badanya hanya duduk di meja,dulu cantik mempesona berkerudung dan sangat sopan dan taat,kehadiranku sudah tidak lagi di hiraukan seolah aku tidak pernah ada.
Sampai sehari semalam belum mengenali ku,akhir nya dua harinya

Baru ingat dan beberapa hari sudah mulai kembali Ingatannya rambut tidak terurus dan sudah mulai membaik mulai mau makan mulai mau mandi dan jalan jalan beberapa hari bersama ku,sampai suatu malam aku ingin melepaskan semar mesem yang aku gunakan.
Aku pergi menyendiri

Agak menjauh dan di tempat sepi di pinggir jalan raya dekat dengan perempatan.
Aku mulai duduk bersila dan kemabli membaca mantra ajian semar mesem.
pohon pisang di sekelilingku bergerak sangat tidak wajar tapi aku mikir ini mungkin tanda tandanya ada yang mau datang

Bener sekali tiba tiba ada beberapa sosok berdiri dengan sombong dan terlihat marah.
" tidak bisa kau lepaskan seenakmu sendiri,aku tidak mau menuruti perintahmu untuk membatalkan nya ibarat air sudah masuk kedalam raganya dan tidak mungkin di muntahkan lagi"jawab nya

"wah blaik kalau begini,menyesal aku menggunakan mantra semar mesem,apa pun yang trjadi dan harus di tebus dengan apa pun aku sanggup bahkan kalau terpaksa harus bertarung denganmu aku berani"tantangku
"ahahahaa kamu terlalu angkuh bocah,ayo kalau memang kamu ingin membatalkannya

Mari kita lakukan kamu bisa mengalahkan aku sama saja kamu bisa mengalahkan pikiranmu"ucapnya sambil merlari cepat kearah dan terjadilah slling baku haNtam.
"mas ngapainguling guling sendiri disini"tanya oranh liwat yang secara tiba tiba Entah dari mana datangnya

Baru mau jawab pukulan keras menghantam.Tubuh ku.
Sampai aku terpental jauh dan terjatuh.
Seketika diam aku merasakan sakit,sesak dan seperti tulangku patah.

Duduk dan nyender di pohon pisang.
"sukurin"kata maspocong
"rasain"kata mbakunti
"emang enak"sahut mbasundel

"masih mau sombong,dasar cah edan"marahnya bukwewe.
aku hanya senyum nyengir saja,pikirku awas kamu bukwe kalau aku selamat hem alamat hancur harga dirimu sebagai wewe gompil
Sakit kayak sudah tidak terasa sakit.
"bocah kemarin sore mau berlagak jagoan"ucap soso yang aku kenal

Begitu aku melihat wajahnya
"ow bidor kesowo"ucapku lirih
"iya mau apa hah,dendam oke kalau kamu selamat kalau ngga ahahahaaa mampus kamu"ledeknya sambil menendang bahuku lalu di tahan sampai aku bener bener tidak bisa bergErak
Terhimpit kaki besarnya dan pohon pisang.

Semua mantra sudah aku baca taoi tidak ada pengaruhnya sampai aku baca surat surat panjang dan rumit yang lama atau pun baru tapi semuanya sia sia.
Datang sosok yang brtarung denganku tidak tunggu lama kepalaku di injak dengan skuat tenaga.
Diantara hidup san mati aku asal baca

"bismillah...Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa"ucapku agak keras.
bukan nya pada takut eh malah salah satu nya sosok bidor kesowo jongkok di depanku sambil mendekatkan mukanya kemukaku
"AKU TIDAK BISA MATI"jawabnya dengan tegas dan sombong

"begitu juga aku tidak akan bisa sirna"sahut sosoK penghuni mantra semar mesem

Duaaarrr
Suara letusan si depanku dan berubah menjadi bola api yang awalnya kecil lalu membwaar dan menjadi besar sebesar tamPah tampi beras.
api itu menuju arahku dan tiba tiba sosok guruku muncul

sosok yang menyerupai guru mendekatiku,pikirku mau menolong lha kok malah marah marah.
pokoknya parah marah ya sampai akhirnya diTolong.
di kasih tau kesemua dedemit agar melepaskan ku,mereka mau asal aku meneruskan ajian semar mesem sampai tuntas(artinya sampai ada yang mati)

Sosok guru ku tiba tiba lenyap padahal hanya aku tinggal berkedip.
Aku tetep tidak mau aku tetep mau menghentikan ajian semar mesem.

Singkat cerita
Setelah malam itu larasati berangsur membaik tapi dengan keanehan tetep tidak mau sholat.
mau tidak mau aku harus pergi

Padahal sepele banget sembuhnya aku menikahi larasati sudah selesai.
Tpi aku mbangkang aku ingin membatalkan ajian itu.
Aku ingin ngerti sampai dimana kekuatan para khodam ajian semar mesem.

Krena aku anggap khodamnya ajian semar mesem sudah bukan aslinya
suatu ilmu pasti beda

Khodamnya dan yang aku hadapi hanyalah para jin yang menyesatkan ku.
aku berkata jujur kepada pak kyai dan keluarganya di saksikan para kyai temen nya juga,aku menceritakan awal sampai saat itu dan di cari lah solusi
Paling bagus solusinya dan demi keselamatannya larasati

Aku di suruh menikahi larasati walau hanya nikah siri.
Dan itu jalan terbaik.

Padahal aku sudah menolak nya tapi demi keselamatan dan kesembuhannya larasati.
Di tentukan hari nya dan aku di tugaskan mengundang para dedemit yang mendiami ajian jaran goyang.

malam itu aku sengaja

Mengadakan ritual pemanggilan dengan aku baca ajian semar mesem dan aku sebut nama wanita selain larasati.

Dan bener saja dua sosok sudah mencul dengan nada senyum senyum

"apa lagi satu saja belum kamu tuntaskan kok sudah mau yang lainnya",ucap sosok1
"iya kebetulan aku kesini hanya menyampaikan saja aku mengaku kalah dan aku mengundangmu menjadi saksi aku akan menikahi larasati

Aku kalah aku tidak bisa menantangmu lagi dan ajian aemar mesem ini akan terus ada bersamaku"ucapku.
"ahahahaha kamu sudah mengaku kalah,iya iya kapan kamu akan menikahinya,begini aku suka pemuda yang koclok tapi tanggung jawab,kamu mengotori harus berani membersihkannya

Jngan jadi pengecut apa lagi mengingkari resikonya kamu tau masalah besar apapun masalahnya solusinya sangat sederhana coba saja kamu dari kemarin mau dikasih tau tidak begini jadi ya,aku akan datang menyaksikanmu menikahi larasati"ucapnya

"ini baru pemuda edan"ucap sosok2

Sambil memukul kepalaku dan berlalu Pergi di susul sosok1.

"besok malam datang ya"teriakku
Kedua sosok sambil melambaikan tangan tanpa menoleh kebelakang.
"aku pasti datang" teriak mereka.

Sampai malam Acara aku dan larasati di nikahkan secara sah agama dan di saksikan banyak

Lega hatinya kedua sosok itu tersenyum sambil meminum kopi nya..
Tapi yang hadir di sana tidak melihat selain larasati.
dan saat di ijab qobul
Ada yang aneh.
Ada beberapa maklhuk halus Yang keluar dari badan larasati.
Pertama wanita ngesot
Kedua wanita bongkok
Dan ketiga mbakun

Yang ke empat siluman ular
Dan kelima nenek nenek hitam gosong mukanya.

aku kaget banget pantesan larasati kayak orang gila.
Segala macam dedemit hadir di dalaM raganya
Sampai pada saat keluar nya pun larasati nampak kesakitan sepeti orang sedang terbentur tembok baja

Sampai.Akhir cerita dua minggu setelah nikahan siri malam itu larasati berangsur membaik dan ya seperti orang normal Lumprah dan kesadarannya kembali ke awal tapi belum sepenuhnya aku ynag menyadari hal itu sebelum keadaan berbalik aku berpesan kepada pak kyai agar merahasiakan

Semuanya karena aku tau jelas akaa terjadi dan aku berpesan pada pak yai bahwa aku belum menyentuh larasati..
Pak kyai menangis lalu meraih tanganku dan hendak di cium nya tapi aku buru buru menariknya.

Malam itu aku meninggalkaa larasati
Berbekal tas gendong dan beberpa baju

Mulai berkelana
hape ku terus berbunyi.
Panggilan dari larasati dan aku tidak memeperdulikannya sampai aku baca pesannya.
"kalau ngga mase angkat aku akan bunuh diri"

Ketika panggilan lagi aku terpaksa mengangkat nya dan jelas tersengar suara larasati menangis sambil membentak

Kasar.
"kalau mas ngga balik akj kaa bunuh diri,aku dah sah massss aku sah menjadi istrimu"teriak larasati sambil mengis.
"heh larasati aku tau dan aku sadar tapi ini rahasia kita,jangan perdulikan aku dan maaf kan aku kalau aku sudah salah kata dalam menyakitimu aku tidak benar

Benar mencintaimu aku hanya sedang agak sedikit gila,walau aku sayang kamu tapi ini yang terbaik untuk mu,aku belum siap menikah aku masih ingin berpetualang Dan kamu masih punya masa depan yang panjang bukan bersamaku.Dan ingat jangan membuat lelaki sakit hati siapa pun dia

Lelaki di ciptakan untukmu dan dia pantas menjadi IMAM mu,aku hanya berandal kecil yang suka berpetualang,"dan percakapan berakhir karena batre habis.

"AKU BANGGA PADAMU CAH EDAN"ucap sosok1
"KAMU BENAR BENAR MEMBUATKU TERHARU"ucap sosok2.

Kemudian
Selesai dan
Wasalam

Pada intinya semua ilmu tergantung siapa yang menggunakannya dan apa tujuannya tidak selamanya ilmu itu menyesatkan kadang suatu ilmu bisa berubah jahat dan memakan diri sendiri(pengguna) pakailah ilmu semampu kita kalau kita tidak mampu mengendalikan nya jangan belajar

Di luar batas kemampuan kita..
Guru adalah sosok yang berperan penting dalam suatu pelajaran/ilmu dan kyai tidak harus semata mata selalu benar.
Larasati(wanita) jangan semudah berbicara kalau tidak pada porsinya
Jngan menghina sesamanya apa.Lagi lawan jenisnya

Salam
Sheer
ibka

Kita sambung lain cerita