Well, flowchart berikut mencoba menguraikan dan memetakan secara runtut mengenai (1) apa itu argumen, (2) apa aja komponen-komponen penyusunnya, (3) apa aja tipe-tipenya, dan (4) gimana nentuin sejauh mana kita dapat menerima/mempertahankan suatu argumen:
Untuk memperjelas flowchart-nya, maka perlu kita uraikan secara lebih detail maksud flowchart-nya gimana.
Nah, biar runtut, uraiannya akan disampaikan per poin. So, let's start:
1. Pernyataan adalah kalimat yang dapat dinilai benar atau salah.
2. Argumen adalah kumpulan pernyataan yang terdiri dari kesimpulan dan alasan yang menjadi dasar kenapa suatu kesimpulan tersebut dapat diterima/dipertahankan.
3. Alasan yang menjadi dasar kenapa suatu kesimpulan dapat diterima/dipertahankan dapat disebut Premis.
4. Mengacu pada poin 2 dan 3, definisi argumen dapat kita sederhanakan sebagai berikut:
“Argumen adalah kumpulan pernyataan yang terdiri dari kesimpulan dan premis.”
5. Argumen dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yaitu Argumen Deduktif dan Argumen Induktif.
6. Argumen Deduktif adalah argumen yang kesimpulannya tidak melenceng (keluar) dari premisnya.
7. Argumen Induktif adalah argumen yang kesimpulannya mengikuti kemungkinan dari premisnya.
8. Argumen Deduktif dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Argumen Deduktif yang Valid dan Argumen Deduktif yang Tidak Valid.
9. Argumen Deduktif yang Valid adalah argumen deduktif yang penentuan kesimpulannya tidak melenceng (keluar) dari premisnya.
10. Argumen Deduktif yang Tidak Valid adalah argumen deduktif yang penentuan kesimpulannya melenceng (keluar) dari premisnya.
11. Argumen Induktif dapat diuraikan menjadi 2, yaitu Argumen Induktif yang Kuat dan Argumen Induktif yang Lemah.
12. Argumen Induktif yang Kuat adalah argumen deduktif yang penentuan kesimpulannya mengikuti kemungkinan dari premisnya.
13. Argumen Induktif yang Lemah adalah argumen deduktif yang penentuan kesimpulannya tidak mengikuti kemungkinan dari premisnya.
Penyusunan kerangka berpikir dalam mendefinisikan argumen dan memetakan tipe-tipenya ini mengacu pada literatur-literatur yang membahas tentang logika dan berpikir kritis.
Nah, berikut adalah literatur-literatur yang dijadikan acuan:
¹ Bassham, G., Irwin, W., Nardone, H., & Wallace, J.M. (2002). Critical Thinking: A Student's Introduction. 4th Edition. New York: McGrawHill.
Proses berpikir logis, terarah, teratur, tertib, dan ketat dalam perencanaan, perancangan, dan analisis ketekniksipilan dapat kita bakukan ke dalam program Spreadsheet Excel.
Nah, buat yang tertarik ngedapetin program-programnya, cus bisa liat Inpetra ID inpetra.id:
Well, Inpetra ID (inpetra.id) gak cuman menyediakan spreadsheet excel dalam perencanaan, perancangan, dan analisis ketekniksipilan, loh. 👷
Inpetra ID juga menyediakan berbagai desain dan template CAD dari berbagai jenis bangunan dan kebutuhan. 🏗️
Selain spreadsheet excel dan CAD, tersedia juga desain dan template SketchUp, nih. 🏡
Apa sih Berpikir Kritis (Critical Thinking) itu? Dan gimana cara ngelakuinnya?
Nah, flowchart berikut mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan Berpikir Kritis dan gimana caranya Berpikir Kritis dengan menguraikan dan memetakan indikator, tujuan, input, proses, dan outputnya.
First of all, apa sih definisi dari Berpikir Kritis itu?
Well, Berpikir Kritis dapat didefinisikan sebagai cara berpikir dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi suatu argumen yang terdapat pada sebuah informasi.
Kata kuncinya: identifikasi, analisis, evaluasi.
Jadi, indikator yang mendeskripsikan kemampuan Berpikir Kritis itu dapat diuraikan ke dalam 3 kategori, yaitu (1) Mampu mengidentifikasi suatu argumen. (2) Mampu menganalisis suatu argumen. (3) Mampu mengevaluasi suatu argumen.
Penalaran deduktif adalah proses menarik kesimpulan di mana kesimpulannya gak boleh melenceng dari premis-premisnya.
Jadi, dalam bernalar secara deduktif, kesimpulan yang dihasilkan haruslah konsisten terhadap premis-premis yang telah diuraikan.
Untuk bisa memahami apa itu Penalaran Deduktif dan bagaimana cara bernalar secara deduktif, kita mesti paham dulu mengenai 3 hal, yaitu 1) argumen 2) kesimpulan 3) premis
Apa itu argumen, kesimpulan, dan premis telah diuraikan melalui flowchart berikut:
Argumen adalah kumpulan pernyataan yang terdiri dari kesimpulan dan premis (alasan yang menjadi dasar kenapa kesimpulan tersebut dapat diterima/dipertahankan).
Jadi, komponen penyusun suatu argumen ada 2, yaitu (1) kesimpulan (2) premis
Infrastruktur Publik adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan dalam aktivitas sosial-ekonomi masyarakat (contoh: jalan, jembatan, bangunan, dll).
INFRASTRUKTUR PIKIRAN adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan dalam aktivitas berpikir.
Infrastruktur Pikiran yang utama adalah LOGIKA.
Kebanyakan orang mendefinisikan infrastruktur sebagai sistem fisik, sih.
Misalnya Grigg (1988), menurutnya, infrastruktur merupakan sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi (Grigg dalam Kodoatie, 2005:8).
Latar belakang cuitan:
(1) Sedang belajar pengembangan infrastruktur terpadu untuk pembangunan suatu wilayah. (2) Beberapa literaturnya adalah buku Infrastructure Engineering and Management-nya Neil Grigg dan buku Pengantar Manajemen Infrastruktur-nya Robert Kodoatie.
Karena Berpikir Kritis sangat erat kaitannya dengan memahami, membangun, dan mengevaluasi suatu argumen, berarti memahami apa itu argumen merupakan hal yang paling dasar yang harus dikuasai (supaya bisa ngebedain mana yang argumen dan mana yang bukan).
Nah, argumen itu apa, sih?
(1) Argumen adalah kumpulan pernyataan yang terdiri dari kesimpulan dan alasan-alasan yang menjadi dasar kenapa kesimpulan tersebut dapat diterima/dipertahankan.
(2) Pernyataan adalah kalimat yang dapat dinilai benar atau salah.
(3) Mengacu pada definisi pada poin 1, maka dapat diuraikan bahwa komponen-komponen yang menyusun suatu argumen dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kategori, yaitu
a. kesimpulan; dan
b. alasan-alasan yang menjadi dasar kenapa kesimpulan tersebut dapat diterima/dipertahankan.