“Memilah Agama dan Budaya”
-utas-

Saat Nabi bersabda tentang siwak sebagai pembersih gigi, lalu ada yang mencatat dan memasukkan itu dalam buku hadis, tiba-tiba siwak menjadi ajaran agama. Sekarang masih banyak yang anggap siwak adalah sunnah yang harus diikuti. Salah kaprah!
#islammasadepan #islamdenganlogika

Bagaimana jika saat Nabi bicara, “Kalau keluar kota naiklah unta,” lalu ada yang mencatat dan memasukkan sabda itu dalam buku hadis? Apakah naik unta jadi ajaran agama?
Atau misal saat Nabi bicara, “Kalau masak, pakailah kayu bakar dari kayu apel karena kayu apel adalah kayu paling bagus,” lalu sabda Nabi itu dicatat dan masuk buku hadis, apakah lalu kita harus ikut memasak memakai kayu bakar karena itu kita anggap sunnah Nabi dan ajaran agama?
Perbedaan kasus siwak dengan kasus unta dan kayu bakar hanyalah ucapan Nabi itu ada yang mencatat dan tidak.

Namun hanya karena itu (ada yang mencatat dan tidak), saat ini jadi ada yang merasa bahwa memakai siwak adalah ajaran agama Islam.
Apa benar siwak itu salah satu pesan Allah yang dititipkan lewat Nabi? Kalau kita mau berpikir jernih dengan pikiran terbuka, pasti akan mendapat jawaban yang jelas bahwa ajarannya bukan terletak pada siwaknya, melainkan membersihkan giginya.

Kenapa jadi siwaknya?
Saat itu Nabi pakai siwak itu ya karena memang siwak adalah pembersih gigi atau rongga mulut yang paling bagus saat itu, di tempat itu. Tapi apakah itu berarti berlaku sepanjang masa? Tentu tidak.

#islammasadepan #islamdenganlogika
Dari contoh itu, kita bisa ambil kesimpulan bahwa seharusnya tak semua yang tercatat dalam buku hadis adalah ajaran agama. Sehingga kita harus berpikir lagi untuk bisa memilah mana hadis Nabi yang merupakan ajaran agama dan mana yang hanya sekadar budaya saat itu.
Ketika Nabi mengajarkan naik kuda dan memanah sebagai keahlian bela diri saat itu, apakah berarti umat Islam saat ini harus belajar berkuda dan memanah?

Ketika Nabi mengajarkan sebuah resep masakan yang beliau makan saat itu, apakah resep itu sebuah ajaran agama?
Saat ini sudah saatnya bagi kita untuk bisa memilah dan berusaha memahami, mana sunnah Nabi sebagai ajaran agama, dan mana tindakan Nabi yang berdasarkan budaya atau teknologi saat itu. Faktanya, saat ini banyak hadis Nabi tentang budaya yang dianggap bagian dari ajaran agama.
Alangkah terperangkapnya kita pd kebudayaan arab dan teknologi pada masa itu, jika tak bisa memilah mana ajaran agama dan mana budaya.

Perintah Nabi, bukan berpakaian seperti orang arab, tapi agar menutup aurat. Kita boleh pakai sarung, dan ttp berarti menjalankan perintah Nabi.
Perintah Nabi, bukan kita belajar memanah, tapi agar kita belajar bela diri, survival dan kemampuan berburu. Kita boleh belajar senapan atau senjata api, dan tetap berarti menjalankan perintah Nabi.

#islammasadepan #islamdenganlogika
Perintah Nabi, kita menjaga kebersihan termasuk kebersihan tubuh. Kita tak harus pakai wewangian arab atau pun siwak, kita punya banyak pilihan parfum saat ini dan juga sikat dan pasta gigi. Dan semua kita jalankan sebagai perintah Nabi.
Begitu juga dengan berbicara memakai bahasa Arab, apakah itu juga merupakan ajaran agama? Misalnya, di kalangan umat Islam Indonesia banyak yang punya budaya mengucapkan selamat atau ucapan yang lain dengan bahasa arab.
Apakah memberi ucapan “barakallah fi umrik” saat ulang tahun itu lalu seketika menjadi bagian dari ajaran Islam? Tentu tidak.

Punya kemampuan berbahasa arab tentu bagus. Tapi kalau mengesankan itu lebih islami, itu yang tidak benar.
Ketidakmampuan membedakan—mana perintah agama dan mana budaya—hanya akan menjebak umat Islam pada masa lalu dan ada yang jadi kearab-araban—yang bahkan orang muslim arab sekarang pun sudah tak seperti itu—. Itulah kenapa sering kali orang Indonesia lebih arab dari orang Arab.
Luasnya Sunnah Nabi
Jika dulu Nabi pernah kerja jadi penggembala ternak dan berdagang, apakah hanya profesi penggembala ternak dan pedagang saja yang disebut profesi yang berstatus sunnah Nabi? Atau semua pekerjaan halal bisa kita sebut sunnah?
Pemikiran sempit tentang sunnah hanya menghasilkan ajaran agama yang sempit pula. Jika kita berpikir luas, maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa bekerja sebagai programmer komputer, pekerja pabrik, penjaga toko, polisi, atau yang lain juga sunnah Nabi.
Semua itu adalah pekerjaan halal yg tujuannya sama yaitu mencari rezeki.

Jika Nabi pernah perintahkan untuk belajar memanah, maka belajar pencak silat atau karate juga ajaran Nabi karena itu bisa diartikan sebagai ilmu bela diri. Jadi, bukan ajaran memanahnya, tapi bela dirinya.
Belajar naik motor, mobil, mengemudikan helikopter atau pesawat terbang, juga merupakan ajaran Islam karena Nabi pernah mengajarkan menguasai kendaraan yaitu kuda. Jadi, bukan ajaran berkudanya yang diajarkan, tapi menguasai ilmu kendaraannya.
Coba kita lihat saat ini, betapa banyak umat Islam saat ini yang terjebak menganggap segala hal yang dicontohkan Nabi dianggap sunnah dalam arti yang sempit tanpa berusaha menggali apa sebenarnya pesan yang disampaikan Nabi.
Misalnya saja saat ini ada gerakan untuk belajar memanah dan berkuda yang dikemas seakan-akan itulah ajaran Nabi yang harus diikuti. Membuat kursus berkuda atau memanah tidak salah, tapi ketika mengesankan bahwa orang Islam harus belajar itu, itu yang kurang tepat.
Salah pola pikir seperti itu bisa berakibat buruk. Umat Islam menjadi lemah dalam penelitian teknologi kendaraan jenis lain. Di saat Jeff Bezos sudah jalan-jalan ke luar angkasa, umat Islam masih sibuk membuat kandang kuda karena merasa itu ajaran agama.
Apakah Anda akan ikut pemikiran sunnah seperti itu? Mengikuti sunnah secara mutlak tanpa berusaha memahami ajaran sebenarnya yang Nabi ingin sampaikan?

Kalau cara berpikir Anda seperti itu, apakah Anda siap jual motor dan mobil Anda untuk beli unta sebagai alat transportasi?
Agama Mutakhir, Budaya Tidak

Allah mengutus Nabi Muhammad untuk menyampaikan ajaran agama dan akhlak dalam versi mutakhir. Agama yang dibawa dan akhlak yang dicontohkan Nabi itu sempurna. Tak ada versi baru lagi hingga dunia ini berakhir.
Namun yang perlu disadari adalah: di luar agama dan akhlak, Nabi tidak diutus atau "tidak dititipi pesan" oleh Allah tentang hal mutakhir lainnya. Misalnya tentang teknologi, kebudayaan, kesehatan, pengobatan, pertanian, fashion, pekerjaan atau bahkan bentuk pemerintahan.
Nabi tidak mengajarkan tentang desain pakaian yang harus umat Islam pakai, beliau hanya memberikan aturan dasarnya yaitu kita harus menutup aurat dan tidak menjadi ajang untuk menyombongkan diri.
Nabi tidak mewajibkan kita naik unta untuk bepergian meski beliau sendiri saat itu naik unta. Akan ada kendaraan yang lebih mutakhir dari unta dan Allah tidak menyampaikan teknologi itu melalui Nabi.
Nabi tidak bilang bahwa habatussauda (jinten hitam) adalah obat paling canggih sampai akhir zaman karena Allah tidak mengajarkan antibiotik dan obat-obat lain kepada Nabi.

#islammasadepan #islamdenganlogika
Nabi tidak mengajarkan pendidikan dengan cara sekolah dan kuliah namun bukan berarti sekolah dan kuliah itu salah. Nabi berpesan agar kita menuntut ilmu. Tentang bagaimana sistem pendidikan, Allah tidak menyampaikan caranya secara detail kepada Nabi.
Nabi mengajarkan bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik. Namun bagaimana sistem pemerintahan, Nabi tidak haruskan harus seperti apa.

Nabi berpesan bahwa Allah janjikan surga untuk hakim yang adil. Namun untuk membuat UU, kita bisa sepakati dengan orang yg hidup di zaman kita.
Menjalankan ajaran Islam tidak berarti mengembalikan budaya saat ini kembali menjadi budaya saat Nabi hidup, tapi bagaimana menerapkan ajaran Islam ke zaman di saat kita hidup.

Agama dan budaya itu dua hal berbeda, mari kita belajar memilahnya.

-akhir utas-

#islamdenganlogika

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Hasyim Muhammad

Hasyim Muhammad Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @hasyimmah

12 Sep
“Pentingnya Logika dalam Beragama”
-utas-

Berbicara tentang Tuhan atau tentang agama, mau tak mau kita mengorbankan sedikit logika untuk kita sandarkan pada sebuah dasar yaitu: keyakinan.

Namun, tak mungkin juga kita beragama tanpa logika.

#islammasadepan #islamdenganlogika
Saya tak akan membahas bukti ilmiah keberadaan Tuhan seperti tuntutan para penganut atheisme karena memang itu tak bisa dibuktikan. Tapi justru saya harus akui bahwa saya adalah salah satu dari 90% penduduk bumi yang percaya bahwa Tuhan itu ada.
Keberadaan Tuhan pasti akan disangkal bagi orang yang menomorsatukan logika dan bukti ilmiah. Namun, bagi saya yang percaya bahwa Tuhan itu ada, keberadaan Tuhan itu kepentingan diri saya. Saya memeluk agama itu untuk mengatur saya, bukan untuk mengatur orang lain.
Read 25 tweets
23 May
"Menafsirkan Agama"
-utas-

Tahukah Anda bahwa umat Islam selalu ditakut-takuti (oleh orang Islam sendiri) untuk tidak membaca makna Quran. Membaca Quran terjemahan seperti dilarang. Apalagi menafsirkan sendiri.

Akhirnya Quran hanya jadi semacam mantra yang tak dipahami umatnya.
Islam itu diturunkan untuk jadi agama sampai akhir zaman dengan Quran sebagai petunjuknya. Namun, untuk urusan fiqih saja kita semacam dilarang keluar dari tafsir 4 mazhab yang ditulis 12 abad lalu.
Empat imam mazhab itu berjasa telah mengantarkan Islam hingga saat ini. Namun untuk ke depan, kita punya Quran untuk kita jadikan petunjuk ke masa depan. Penafsiran zaman dulu tentu sangat berbeda dengan kondisi sekarang. Apa lagi masa depan.
Read 15 tweets
29 Nov 20
Saya org Islam. Dan secara moral saya ikut bertanggung jawab atas tindakan teroris di Sigi.

Jelas teroris itu beragama Islam dan berbuat jahat atas nama Islam, agama saya.

Saya rela dicaci oleh yg dirugikan atas perbuatan para teroris itu. Maaf baru sebatas itu yg saya bisa.
Misal saya bertemu keluarga korban, saya mau bersujud di kakinya untuk minta maaf. Saya serius.
Mungkin byk yg tahu bahwa Islam yg saya yakini tak seperti mereka, tapi saya malu atas tindakan mereka karena jelas bawa nama Islam. Dan saya malu karena saya tak bisa berbuat apa2 terhadap mereka ataupun mencegah mereka.

Maka dari itu saya minta maaf kepada semua yg dirugikan.
Read 4 tweets
6 Mar 20
Apakah Khilafah itu Hukum Allah?
-utasjumat-

Sunnah secara bahasa artinya metode, atau jalan, atau ketentuan. Jika kita ditanya mana yang lebih tinggi sunnatullah atau sunnah rasul? Tentu jawabannya sunnatullah. Lalu hukum Islam itu termasuk sunnatullah atau sunnah rasul?
Saya pernah melihat sebuah foto yang menunjukkan mahasiswa sedang demo dengan membawa spanduk bertuliskan: "Numpang hidup di bumi Allah, harus patuh pada aturan Allah." Sekarang, mari kita gali lebih dalam, sebenarnya "aturan Allah" itu aturan yang mana?
Apakah aturan Allah itu maksudnya adalah agama Islam? Bukan! Agama Islam itu dalam lingkup sunnah Rasul atau aturan yang dibawa Nabi Muhammad saw. Sedangkan sunnatullah, alias ketentuan Allah, alias hukum Allah, itu jauh lebih luas dari agama Islam. Image
Read 13 tweets
17 Feb 20
Menyikapi Ibadah Agama Lain
-utas-

Dari mempersulit pembangunan rumah ibadah hingga meributkan acara ibadah yg dilakukan di luar rumah ibadah. Kejadian itu tampaknya makin sering terjadi. Yang perlu Anda tahu, itu bukan ajaran Islam, bahkan melanggar ajarannya. Saya coba bahas.
Pertama, perintah AlQur'an dan hadits agar umat Islam berbuat adil itu sangat jelas.

Lalu kenapa saat umat agama lain ibadah di mall, di ruko, di rumah, kok diributkan? Bangun rumah ibadah dipersulit.
Padahal umat Islam sendiri boleh beribadah dan bikin acara agama kapanpun dan di manapun tanpa ada yang melarang. Bangun musholla dan masjid di manapun bisa.

Itu jelas tidak adil. Dan jelas melanggar ajaran agama Islam itu sendiri.
Read 20 tweets
1 Feb 20
Runtuhnya Kesombongan Sang Gubernur
-utas-

Anda ingin tahu kenapa kita "sedikit pantas" untuk menyalahkan gubernur DKI jika ada banjir di Jakarta? Semua itu karena ucapan beliau sendiri. Berikut saya coba rangkai penyebabnya.
Saya sebenarnya malas menuliskan ini karena bagi saya banjir adalah musibah yang tak perlu dicari siapa yang salah. Namun, saya juga tidak suka saat para buzzer gubernur selalu pamer tentang banjir di kota lain.
Terutama Surabaya. Entah kenapa buzzer Anies suka sekali jika ada kabar Surabaya banjir. Bahkan kalau di WAG, mereka pakai metode sok peduli sok konfirmasi, "Surabaya banjir, ya?" Habis itu posting video-video banjir Surabaya.

Cepat sebarkan video banjir Surabaya, keburu surut!
Read 37 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(