Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang pernah dialami Rendy host dari Catatan Yohanes

Dimana pada waktu itu Rendy masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, Rendy yang terpilih menjadi salah satu atlet catur Kota Probolinggo untuk kejuaraan catur di Kota Bondowoso.
Banyak kejanggalan yang dialami oleh Rendy saat berada di Bondowoso. Gangguan gaib maupun adanya sosok yang menampakkan diri kepadanya.

Keindigoan yang dia punya membuat makhluk2 gaib dengan mudah menampakan wujud, mengganggu hingga terkadang sampai melukainya.
Oh ya sebelum mimin lanjut, mimin mau ngucapin terimakasih buat kalian yang terus mensupport tulisan2 mimin.

Terimakasih buat yang sudah follow akun @CatatanYohanes_ dan yang selalu meretweet thread2 horor mimin.

Baik, tanpa basa basi lagi, mimin gas ceritanya 😉
Pagi ini semua peserta, official dan juga pengurus Percasi Kota Probolinggo sudah bersiap berangkat menuju Bondowoso begitu juga dengan Rendy yang merupakan salah satu atlet catur dari kontingen Kota Probolinggo.
Sesampainya di Bondowoso, pengurus percasi Kota Probolinggo kala itu Pak Udin bingung, karena semua hotel sudah terisi penuh.

Setelah lama mencari penginapan lain melalui google.

Akhirnya Pak Udin memutuskan untuk menginap dihomestay saja.
(maaf tidak bisa mimin sebutkan nama homestaynya).

Sesampainya dihomestay yang dituju satu per satu turun dari mobil termasuk Rendy.

Awal turun dari mobil, Rendy sudah dikagetkan dengan mbak kunti yang bergelantungan dipohon mangga depan homestay.
Seakan mbak kunti itu memanggil namanya dan mengajaknya bermain diatas pohon itu.

Cuek saja, Rendy langsung masuk kelobi homestay mengikuti temannya yang lain. Setelah menemukan kamar, Rendy langsung naik ke lantai 2 menuju ke kamarnya.
Disana, Rendy 1 kamar dengan officialnya Pak Yanto.

Sehabis membereskan semuanya, dia mandi.

Setelah mandi, Rendy bergegas sholat isya’. Lalu dia duduk - duduk didalam kamarnya bersama Pak Yanto.
“Ren, saya technical meeting dulu” kata Pak Yanto.

“Iya pak, nanti baliknya malam banget kah?” tanya Rendy.

“Sepertinya saya menginap di tempat kontingen lain Ren, kamu kunci aja pintunya” kata Pak Yanto.

“Baik pak” jawab Rendy.
Pak Yanto pun keluar dari kamar dan langsung bergegas menuju ke tempat pertandingan dengan Pak Udin.

Karena capek dengan perjalanan tadi, Rendy berniat untuk langsung tidur malam itu. Dia kunci pintu kamar tidurnya lalu rebahan dikasur.
Tak lama setelah itu Rendy pun terlelap dalam tidurnya.

Sedangkan atlet yang lain masih asik mengobrol, latihan, dan menonton tv.
Pukul 02.00 dinihari. Rendy terbangun dari tidurnya karena mendengar suara hembusan nafas dari kasur sebelah.

Jadi dalam satu kamar itu ada 2 kasur*
Karena setengah sadar, Rendy mengira itu hembusan nafas Pak Yanto dan dia pun langsung melanjutkan tidurnya lagi.

Namun dia mendengar hembusan nafas itu semakin dekat.

Karena bising, Rendy menutup telinganya dengan bantal, lalu melanjutkan lagi tidurnya.
Ditengah perjalanan tidurnya, Rendy bermimpi dikejar - kejar pocong. Disana dia merasa dirinya terpojok, lalu membalikan badan kearah pocong itu dan hanya bisa menunduk. Pocong itu terus terbang perlahan mendekati Rendy.
“Huahhhh” Rendy terbangun dari tidurnya.
“Astaughfirllah” ucap Rendy.

Rendy mengambil hp untuk sekedar melihat jam kala itu,

“masih jam 3” kata Rendy

Karena masih mengantuk juga, akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.
“tok tok tok”

Suara ketukan pintu dari luar kamar terdengar. Rendy yang masih parno memutuskan untuk tidak membuka pintu itu.
Singkat cerita keesokan paginya Rendy bangun, dan mengingat kejadian semalam.

“Ahh, biarkan saja. Hanya mimpi kok”

Kata Rendy Sambil beranjak dari kasurnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.
Setelah bersiap - siap, lalu Rendy berangkat ke tempat pertandingan dan sesampainya disana, dia mulai beradu taktik permainan catur dg lawannya.

Pukul 10.00 pagi selesai pertandingan, Rendy kembali ke homestay untuk beristirahat mempersiapkan pertandingan sorenya pukul 15.00.
Lagi - lagi saat turun dari mobil, Rendy disambut sama mbak kunti.

“Sini Rendy main sama kita” kata kuntilanak itu yang sekarang ada dua makhluk.

Ntah itu cowok atau cewek, karena pandangannya tidak jelas, yang pasti sosok itu berbaju merah dan satunya lagi berbaju putih.
Namun Rendy hanya menunduk tidak ingin melihat mereka, ntah darimana kuntilanak itu bisa tau jika Rendy ini indigo, padahal sejak awal datang Rendy hanya diam dan menunduk setiap kali melewati mereka.
Karena capek, Rendy pun memutuskan untuk langsung tidur meskipun atlet yang lain memilih untuk makan terlebih dahulu.
Saat tidur Rendy kembali bermimpi buruk, kali ini dia seperti terkepung oleh puluhan anjing. Anjing - anjing itu perlahan mendekatinya, dan salah satunya melompat akan menggigit mukanya. Rendy yang ketakutan kala itu langsung menjerit.
“Astaughfirlah”

Rendy terbangun dari mimpinya, “Ya Allah kenapa ditempat ini mimpi saya selalu buruk” gumam Rendy.

Padahal setiap sebelum tidur Rendy selalu menyempatkan diri untuk berdoa terlebih dahulu.
“Arghh”

Karena kebayang mimpi itu terus akhirnya Rendy memilih keluar kamar lalu duduk di kursi depan kamar.

Sampai pukul 2 siang Rendy sendiri disana.

Lalu....
“Ren, kok gak tidur?” tanya Pak Yanto dari kejauhan yang terus berjalan menaiki anak tangga.

“Kebangun pak, sekalian aja bentar lagi langsung mandi” jawab Rendy.

“Yaudah, siapkan mental buat nanti” kata Pak Yanto.

Rendy hanya tersenyum.
Singkat cerita, waktu menunjukkan pukul setengah tiga sore. Semua atlet dan pengurus pun berangkat ke tempat pertandingan. Sesampainya disana Rendy langsung berjalan menuju ke dalam gedung.

“Apa itu kok besar sekali” kata Rendy.
“Gimana aku bisa masuk kalau pintunya ditutupin gitu” kata Rendy lagi dalam hati.

Sosok genderuwo tinggi besar menutupi pintu masuk gedung pertandingan, hal itu membuat Rendy bingung harus masuk darimana.
Akhirnya Rendy memberanikan diri melangkah kearah genderuwo itu, terus berjalan hingga dia tepat berada didepan sosok itu, Rendy menoleh ke atas tepat diwajahnya.

Mereka saling menatap.
“Permisi mau lewat” kata Rendy.
Sosok genderuwo itu tersenyum lalu menggeserkan badannya, seolah memberikan ruang buat Rendy lewat.

Rendy pun melewati genderuwo itu dengan polosnya.

Dan langsung menuju ke meja yang sudah ditentukan panitia.
Selesai pertandingan mereka semua bergegas keluar dari gedung, saat berjalan keluar mata Rendy terus melirik ke arah genderuwo itu, sambil terus berjalan keluar, sesekali kepala Rendy menoleh kebelakang.
“Kok sosok tadi hilang ya” kata Rendy.
Karena tidak menemukan jawaban, dan mungkin tidak akan pernah menemukan jawabannya genderuwo itu hilang ntah kemana, Rendy melanjutkan perjalanan balik ke homestay.

Malam terakhir di homestay, besok adalah pertandingan final yang menentukan peringkatnya.
Semua orang menyuruhnya istirahat untuk menjaga staminanya agar tetap terjaga.

Badan Rendy yang juga capek. Membuatnya tak berfikir panjang lagi.

“Bruaakkk”

Langsung saja Rendy merebahkan tubuhnya dikasur.

Dan tak khayal Rendy pun langsung terlelap.
“Yan biarkan Rendy tidur sendiri saja, kamu tidur dikamar sebelah biar tidak mengganggunya” kata Pak Udin.

“Oh baik pak” jawab Pak Yanto.

Akhirnya Pak Yanto mengurungkan niatnya untuk tidur dikamarnya, Pak Yanto pun tidur dikamar pengurus bersama Pak Udin.
“Tok tok tok”

Tengah malam, suara ketokan pintu itu membangunkan Rendy.

“Masuk saja” kata Rendy.

“Dikunci Ren”
Sambil mencoba memelekan matanya, Rendy berjalan setengah sadar kearah pintu. Tanpa bertanya lagi, tangannya membuka kunci pintu tersebut.

“Ahh, lawong gak dikunci iki loh” kata Rendy sambil membukakan pintu.
“Lah kok kosong” kata Rendy dan seketika membuat matanya terbuka lebar.

Karena masih penasaran, Rendy keluar dari kamarnya,

“Sepi, tidak ada siapa - siapa” kata Rendy.
“Lalu tadi itu siapa yang mengetok pintu?” Kata Rendy bertanya dalam hati.
Menganggap itu semua hanya halusinasinya saja, akhirnya tanpa pikir panjang lagi Rendy langsung menutup pintu kembali dan melanjutkan tidurnya.
Belum sepenuhnya terlelap tiba - tiba Rendy merasa ada yang aneh dibelakangnya. Suara hembusan nafas seperti kemarin kembali terdengar ditelinganya.

Jadi, posisi tidur Rendy itu miring menghadap ke tembok*
Rendy membuka mata, lalu diam fokus mendengarkan apakah benar sumber suara itu berada dibelakang tubuhnya.

Beberapa detik merasakan, akhirnya Rendy menoleh kebelakang dengan cepat.
“Huaa”
Rendy kaget, karena dibelakangnya ada sosok pocong telentang.

Sambil terus menjerit, Rendy memukuli pocong itu hingga pocongnya menghilang.
Kejadian itu membuat Rendy sulit tidur, bisa dikatakan insomnia lah.

Padahal pagi harinya harus bertanding di babak akhir.

Setelah kejadian itu sebenarnya Rendy sudah menyampaikan ke Pak Yanto untuk tidak datang melanjutkan babak akhir di pertandingannya.
Badan panas, dan kepalanya yang pusing membuat dirinya tidak bisa konsentrasi.

“Main saja sebisamu Ren” kata Pak Yanto.

—Tamat—
Thankyouu man - teman semua sudah membaca sampai akhir kisah nyata dari Rendy.

Jangan lupa retweet dan like nya, agar yang lain juga bisa membaca thread ini.

Dan jangan lupa juga untuk follow akun ini, agar mimin makin semangat lagi dalam menulis 🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with CatatanYohanesChannel

CatatanYohanesChannel Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @CatatanYohanes_

10 Sep
Selamat hari jumat malam teman2 untuk kalian semua, ini mimin spoiler dulu thread horor selanjutnya setelah “Sebelah Kamar Mayat”.

Tapi santai dulu, thread ini mimin tulis besok.

Buat kalian yg belum baca thread sebelumnya, nih mimin kasih linknya
👇👇👇
Read 75 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(