S'rial b'lajar bareng
✍Habib @muhsinlabib

TAK SEAGAMA TAPI LEBIH MUKMIN

1. Kira-kira 4 tahun silam sekitar pukul 7 malam dalam perjalanan menuju rumah teman saat melintasi sebuah lorong kecil saya menemukan seorang wanita renta
dengan pakaian lusuh dan beraroma pesing depan sebuah rumah menatap saya dengan mata nanar. Sepintas terlihat seperti orang gila tapi akal saya membantah dugaan itu dan mendorong saya untuk menganalisa situasi, waktu dan lokasi sekitar.
2. Kebetulan rumah teman saya tak jauh dari situ. Segera saya bergegas mempercepat langkah untuk menanyakan ikhwal wanita malang itu kepadanya. "Dia diseret dan dibuang oleh keponakannya," jawabnya atas pertanyaanku sesaat setelah menyapanya.
3. Saya menduga wanita tak bersuami dan tak punya anak itu karena sudah tua dan lemah itu mungkin tak bisa melakukan aktivitas pribadinya seperti buang air tanpa bantuan orang yang selalu siap mendampinginya.
4. Kata temanku, semula dia tinggal di rumah yang kini dia duduk depan berandanya. Keponakannya tak bisa membantunya setiap saat karena sudah berkeluarga dan kerja. Akibatnya, rumah itu jadi kotor dan beraroma pesing.
Apapun alasannya, Perbuatan keponakannya itu tak manusiawi. Mestinya dia mencari solusi untuk itu.
5. Rencana ngobrol malam minggu dengan teman di rumahnya bubar. Dengan pesimisme (karena libur) saya iseng menulis cuitan singkat kejadian tersebut dan alamatnya dengan mention Dinas Sosial DKI dan akun resmi Gubernur.
6. Di luar dugaan, selang kira-kira dua jam, 4 orang berseragam pegawai Pemprov DKI datang ke TKP. "Cuitan Bapak dibaca Pak Ahok dan langsung menyuruh kami segera datang untuk terjun ke alamat yang Bapak cantumkan," ujarnya kepada saya setelah bertegur sapa.
7. Selanjutnya para petugas Dinsos itu melakukan semua hal yang diinstruksikan dengan telaten dan sigap mulai dari memandikan, mengganti pakaiannya dengan pakaian baru dan memberinya makan lalu membawanya ke panti jompo dalam mobil yang telah disiapkan.
8. Selama beberapa saat saya terdiam membayangkan keluhuran manusia tak seagama itu. Saya yakin dia lebih mukmin dari saya. Agama adalah organisasi formal keyakinan. Iman adalah cermin prilaku dan tindakan.

t.me/ArsipChannel_T…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Bakr Smith

Bakr Smith Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @BakarSmith

31 Oct
15 hal Yang dengannya Dimuliakan Nabi Muhammad saw dari semua Nabi dan utusan

عوالي اللئالي عن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قال
رسول الله (صلى الله عليه وآله):

١، الشريعة أقوالي،

٢،، والطريقة أفعالي،

٣، والحقيقة أحوالي،

٤، والمعرفة رأس مالي،

٥، والعقل أصل ديني،
٦، والحب أساسي،

٧، والشوق مركبي،

٨، والخوف رفيقي،

٩، والعلم سلاحي،

١٠، والحلم صاحبي،

١١، والتوكل زادي

١٢، والقناعة كنزي

١٣، والصدق منزلي

١٤، واليقين مأواي

١٥، والفقر فخري

وبه افتخر على سائر الأنبياء والمرسلين
Nabi saw bersabda;

1, Syariat adalah Ucapanku

2, Tarikat adalah Perbuatanku

3, Hakikat adalah Keadaanku

4, Ma’rifat adalah Modal Utamaku

5, Akal adalah asal agamaku

6, Cinta adalah Asasku

7, Rindu adalah Kendaraanku

8, Khouf (Kehati-hatian) adalah Pendampingku
Read 5 tweets
29 Oct
MUHAMMAD
YANG KITA IMANI

Muhammad yg kita imani bukan sekedar Muhammad Historis yg pernah hidup 14 abad silam melainkan juga Muhammad Eksistensial yang sudah ada sebelum ia lahir.

Muhammad yang kita imani adalh Muhammad yg menjadi causa (sebab) kedua terciptanya alam semesta. Image
Muhammad yang kita imani adalah Muhammad yang merupakan Tajalli (Manifestasi) pertama Allah di alam semesta.

Muhammad yang kita imani adalah Muhammad yang memiliki sisi Divinitas (Rabbani) sekaligus sisi Humanitas (Insani),
beliau Imanen (sangat dekat dengan kita) sekaligus Transenden (melampaui batas-batas manusia biasa).
Read 11 tweets
29 Oct
[di notes saya ✍ beliau ini tertgl; 03 Desember 2019, jam 23.19]

~Kelahiran Nabi Muhammad Ditinjau dari Berbagai Aspeknya~

Nadirsyah Hosen

Bagaimana kita hendak menjelaskan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad Saw? Kita punya banyak cara melakukannya lewat berbagai perspektif. Image
Ada perspektif Hadits, dimana sanadnya harus dijelaskan oleh ahli Hadits dan terkadang ada perbedaan pandangan akan status kesahihannya.
Ada cara pandang sejarawan yang mengumpulkan kisah memakai sanad. Namun bukan saja sanadnya tidak sampai ke Rasul, tapi juga sulit diverifikasi dengan kacamata ilmu Hadits.
Read 26 tweets
14 Oct
Imam Ali as t'lah berkata : "Semalam s'blm trjadi perang Badar, saya mimpi berjumpa dg
Nabi Khidir as,
saya bilang pdnya:
'Ajarkan kpdku s'suatu
yg dgnya saya beroleh kemenangan atas musuh.'
Dia berkata kepadaku : 'Ucapkanlah Yâ Huwa yâ man lâ Huwa illa Huwa'
[Wahai Dia, wahai yg tdk Dia slain Dia].
Saat pagi dtg saya cerita mimpi tsb kpd Rasulullah Saw, lalu beliau berkata: 'Wahai Ali, engkau tlah diajari nama yg agung.'

Nama Allah Yang Agung, tiada tauhid selain Dia
Huwa (Dia). Huwa adalah sebuah nama yang ditujukan kepada yang gaib, huruf 'Ha' yang ada pada 'Huwa' adalah 
'tanbih' atau peringatan atas makna yang tetap, wawunya isyarat kepada yang gaib yang tidak dapat dijangkau oleh indra, ...
Read 7 tweets
12 Oct
*KESUCIAN MUHAMMAD SAW*

Apakah Muhammad SAW manusia biasa atau manusia luar biasa? Pertanyaan ini mungkin klise bagi sebagian orang, namun meniscayakan dua konsekuensi teologis yang sangat krusial.
Bila biasa disepakati sebagai kata bermakna "tak bebas kesalahan, kelupaan dan keburukan", maka ada lima asumsi jawaban sebagai berikut :
*Jawaban pertama:*

Dia adalah manusia biasa.* Karena biasa (bisa salah dan lupa), maka ajarannya biasa ( dan lupa). Karena ajarannya (biasa) bisa salah dan lupa, maka ajaran Tuhan yang benar tidak bisa disampaikan.
Read 30 tweets
9 Oct
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka kembali ke jalan yang benar.
[2:18]

Pandangan seorang Sufi terhadap orang-orang yang menganiaya dirinya,
selalu dalam bingkai pandangan Ilahi.
Aniaya yang dilakukan orang jahat
padanya, akan mengantarkannya berpikir pada kuasa Ilahi, tak kan berpikir
tentang alat yang digunakan si orang jahat itu.
Seperti kata Bayazid Basthami, “Sudah tiga puluh tahun saya bercakap-cakap
dengan Tuhan, dan mendengarkan sesuatu dariNya. Namun orang-orang
menyangka saya berbicara dengan mereka dan mendengarkan mereka.”
Read 11 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(