Hal terbaik adalah melakukan perbuatan baik, sekecil apa pun kita melihatnya; semua perbuatan baik tidak pernah kecil (walau bentuk dan dampaknya kecil), sbb semua perbuatan baik berarti nyelarasi perintah Gusti Allah Ta'ala dan Kanjeng Nabi Saw,
dan senantiasa menarik kebaikan² yg lebih besar dan lebih besar lagi, sampai tak terbatas, bahkan hingga ke akhirat.
Menyingkirkan batu dr jalan bisa jadi sebab bagi selamatnya seseorang dr kecelakaan. Betapa besarnya itu!
Sapa dan senyummu pd seseorang bisa jadi membuat hati seseorang gembira, lalu terjalinlah hubungan yg karib dan maslahat, dst. Betapa besarnya itu!
Maka semua perbuatan baik adalah hal terbaik, hal utama. Begitulah amal ihsan berbuah ihsan yg lbh besar lagi, lagi, lagi.
WaLlahu a'lam bish shawab. ShallaLlah 'alaih wa alih.
Jumat mubarakah buat kita semua.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Imam Malik bin Anas menyukai makanan minuman lezat, jg buah-buahan. Dalihnya adalah untuk menjaga dan menguatkan kesehatan tubuhnya dan kesehatan tubuh mrpakan pendukung bg kecerdasan akal dan ilmu (thalabil 'ilm).
Buah yg amat digemarinya adalah pisang. Ya, gedang.
Beliau berkata: "Tidak ada buah yang lbh mirip dgn buah penghuni surga selain pisang. Buah ini bisa didapat dlm musim dingin dan panas (segala musim)."
Beliau mendasarkan pandangan ini pd surat ar-Ra'd 35: "Buahnya tak kenal henti dan (begitupun) rindangnya."
(sanad gedang)
Ada dua karakter personaliti Imam Malik yg, jareku, sgt mantap, inspiratif, bs dijadiin sanad ilmunya.
Satu, beliau gemar berpenampilan indah: mengenakan pakaian bagus, bhkan terbaik, pakai wewangian, merawat rambut, jenggot, dan kumis tipisnya, hingga performnya sgt mempesona.
Imam Syafii rahimahuLlah Ta'ala menasihatkan dgn takwilnya pd hadis "siapa yg beriman kpd Allah Ta'ala dan hari akhir, maka berkatalah yg baik atau diamlah" begini:
(Hadis tersebut dari Abu Hurairah Ra dgn disahihkan Imam Bukhari dan Muslim)
1. Jika engkau hendak menyampaikan suatu nasihat (ilmu, kebaikan) pd liyan, pastikan kondisi dan caranya berjalan dgn baik. Pikirkan dan pertimbangkan dgn saksama sblm melakukannya, semata demi terpeliharanya kebaikan (harmoni, kedamaian).
2. Harus dipastikan bhw engkau memiliki pengetahuan dan pemahaman yg baik terhadap apa yg hendak engkau nasihatkan. Jk ada keraguan ilmu padamu, maka tinggalkanlah.