Adalah sebuah acara adat yang diadakan setahun sekali saat perayaan Pujawali pada Purnaming sasih keenem (kalender Bali) atau tanggal 15 purnama sasi kepitu dalam warige (penanggalan) suku Sasak. Pada penanggalan masehi jatuh pada pertengahan bulan Nov - Des.
Kata PERANG yang biasanya identik dengan kebencian, amarah, pertumpahan darah dan bahkan berujung pada kematian, sangat berbeda dengan PERANG TOPAT yang justru dimaknai sebagai satu pesta yang menyenangkan bagi warga desa Lingsar.
Contoh toleransi tinggi bisa kita temukan di desa Lingsar, Lombok, NTB dimana warganya hidup berdampingan dengan damai antara suku Sasak yang memeluk agama Islam dan warga Hindu bali.
Ratusan warga desa baik orang tua, muda bahkan anak-anak dengan menjunjung puluhan wadah bernama KEBUN ODEG (nampan besar) yang berisikan ribuan topat seukuran kepalan anak - anak (senjata utama dalam perang) disusun bersama aneka hasil bumi.
Dengan dinaungi payung berwarna merah, kuning atau putih, kebun odeg itu akan dibawa berjalan dalam arak-arakan dan dipimpin oleh pemangku adat dengan iringan orkes Gendang Baleq (kendang besar), Tawaq-tawaq (gong),
Ceng-ceng, Pareret (terompet kayu) dan Cungklak sampai arak-arakan itu tiba di pura Lingsar, tempat akan diadakannya PERANG TOPAT tersebut.
.
.
Setelahnya, digelarlah upacara NAMPAH KAOQ, yaitu upacara mengarak seekor kerbau jantan mengelilingi Pura. Hewan kerbau dipilih sebagai bentuk penghormatan pada umat kedua agama yang tidak mengkonsumsi daging babi dan sapi, maka “perang” akan dimulai.
Lemparan sebuah Topat ke tengah halaman pura (biasanya dilakukan oleh Bupati Lombok) menjadi pembuka perang,
dan akan diikuti dengan pelemparan topat-topat (yang sudah dibagikan sebelumnya) sekuat tenaga oleh warga Muslim ke arah warga Hindu yang berada di dalam pura yang akan dibalas kemudian dan begitu seterusnya.
.
.
Acara perang yang dilakukan dengan gembira ditingkahi sorak sorai ratusan bahkan ribuan penonton ini juga menjadi salah satu atraksi wisata menarik dari Pulau Lombok.
Hasil lemparan dari “musuh” biasanya dibawa pulang dan akan mereka tebar di persawahan, kebun atau digantung pada pohon buah. Topat-topat itu diyakini warga sebagai pembawa berkah karena berisi beras sebagai hasil bumi dari Sang Pencipta.
Lingsar sendiri dapat diterjemahkan sebagai wahyu yang jelas. Itu sebabnya daerah ini dikenal subur dan warganya selalu menikmati panen hasil bumi sepanjang tahun. Mereka tidak kesulitan mendapatkan air dari sumber Kemaliq di Pura Lingsar.
Perang Topat adalah salah satu media dalam menjaga dan mengedepankan nilai religius dan norma sosial masyarakat setempat.
Budaya agraris yang menjadi ruh bagi atraksi budaya demi menguatkan makna keragaman dan kebersamaan.
Itulah makna Bhineka. Itulah Indonesia kita dari masa ke masa.
.
.
.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
WADUH...!
.
.
.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean soal 'Allahmu ternyata lemah'
merupakan berita bohong. "Jadi cuitan itu harus lengkap ya. Apa yang dikatakan oleh saudara FH (Ferdinand Hutahaean) dalam cuitan dengan menggunakan akunnya sendiri itulah alat buktinya.
.
.
Jadi teman-teman baca sendiri, dengar sendiri, itulah berita bohongnya," ujar Ramadhan saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2022).
Ketika anda harus berkali-kali melakukan check lalu recheck, kemudian check lagi dan lagi sebelum tulisan itu anda share, itu pasti tentang makna tulisan penting.
Bisa saja karena tulisan itu terkait dgn kredibilitas anda atau justru karena tulisan itu sangat berbahaya dan maka data harus valid mutlak dibutuhkan. Bukan hanya itu, pilihan kata hingga tanda baca agar intonasi dan unsur penekanan mendapatkan target juga harus anda cermati.
Bisa jadi peristiwa hukum yang menimpa Ferdinand adalah tentang cerita seperti itu. Buktinya adalah faktor 21 saksi ahli. Itu terkait unsur check dan recheck. Check lagi dan lagi dan lagi....DAN ITU TAK DAPAT DISANGKAL MAKNA PENTING DAN URGENT BUKAN?
PEMERINTAH TELAH MENCABUT sebanyak 2.078 izin perusahaan penambangan minerba dengan alasan tidak pernah menyampaikan rencana kerja.
Izin yang telah mereka dapat selama bertahun-tahun ternyata tidak pernah dikerjakan, dan itu menyebabkan tersanderanya pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, pemerintah juga telah mencabut 192 izin perusahaan di sektor kehutanan seluas 3.126.439 hektare.
“Le.. Tuhanmu tak akan marah bila kamu meminta kepadaNYA, tapi sering-seringlah menyapaNYA daripada kau meminta, karena temanmu akan lebih suka kau menyapanya daripada kau sering meminta, walaupun Tuhan, tidak sama dan sebanding dengan temanmu.”
Demikian seorang yang saya kenal melalui akunnya pernah mendapat nasehat dari almarhum ayahnya 30 tahun yang lalu.
Ungkapan-ungkapan kebanggaan untuk seorang Bapak yang tersampaikan apik di sebuah akun (akun sekarang adalah yang ke-4 setelah ketiga akun sebelumnya tewas)
Di sela kesibukannya menjadi diri sendiri lewat cuitan-cuitan yang mengajak kita untuk menempatkan manusia di atas agama. Kadang ia menyelipkan cerita tentang bagaimana keluarganya hidup dalam kebhinekaan.
Fahri Hamzah pernah berucap bahwa Jokowi diktator. Alasannya adalah karena Presiden menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Fahri mengatakan, dari sisi penampilan dan wajah Jokowi jelas tidak terlihat sebagai seorang diktator.
Akan tetapi, kebijakan penerbitan Perppu Ormas, menurut Fahri, secara tidak langsung menunjukkan sisi otoriter Jokowi.
"Dia membuat Perppu bukan undang-undang. Dan dia buat pasal-pasal yang memungkinkan pemerintah tunjuk jari dan membubarkan satu lembaga, menghilangkan kebebasan," kata Fahri.
"Iya, anda punya sejarah alergi terhadap obat tertentu seperti antibiotik penisilin, atau obat pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen misalnya?" tanya dokter muda yang masih kelihatan energik meski telah
melayani ratusan peserta vaksinasi itu melanjutkan pertanyaannya.
.
.
Itu sepenggal cerita saat beberapa waktu yang lalu saya menjalani vaksinasi massal di sebuah Rumah Sakit.
Dokter hanya bertanya berapa umur saat ini dan riwayat kesehatan kita di masa lalu sekaligus adakah alergi terhadap jenis obat tertentu. Dokter tidak bertanya adakah ibu kamu orang terkenal, kaya atau miskin apalagi masih jomblo atau sudah laku.