Ketika berat otak kita hanya berkisar 2% saja dari berat tubuh namun dia meminta jatah paling besar yakni lebih dari 20% oksigen yang dibutuhkan tubuh, kita tahu di mana sentral dari tubuh itu berada.
Bisa dibilang otak adalah bagian sangat atau bahkan paling penting.
.
.
Dan kita tahu bahwa oksigen adalah energi. Oksigen bersama makanan yang ada di dalam tubuh kita bergabung untuk menghasilkan energi. Itu dipakai untuk menggerakkan kerja organ tubuh.
Energi terbesar seolah diperuntukkan bagi otak kita jelas berbicara tentang fungsi sentral otak pada tubuh.
Ketika kabar bahwa di Kalimantan Utara akan dibangun PLTA dengan kapasitas hingga 9.000 MW, itu jelas bukan kabar biasa saja.
Itu membuat kita bertanya ada apa di sana sehingga butuh energi sebesar itu?
Ketika ilustrasi otak butuh energi luar biasa besar harus kita sandingkan, Itu pasti tentang rencana besar pada daerah tersebut. Kalimantan Utara akan dijadikan sentra penting bagi negara ini.
"Seberapa besar sih 9.000 MW itu?"
Itu tentang energi luar biasa besar. Itu tentang kapasitas energi listrik raksasa yang kelak akan dapat dihasilkannya yang akan menjadikan PLTU Paiton terlihat imut. Padahal, Paiton adalah salah satu PLTU terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Konon, PLTU yang berdiri di Desa Binor, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur itu memiliki total kapasitas energi sebesar 4,600 MW.
Pembangkit Listrik raksasa yang lain yang juga dimiliki Indonesia adalah Suralaya. Pembangkit listrik itu memiliki total kapasitas terpasang adalah 3.440 MW.
Artinya, bahkan bila dua raksasa penghasil listrik itu digabungkan, itu masih tetap kalah dibanding rencana 9.000 MW PLTA di Kalimantan Utara.
Ya, itu kapasitas energi listrik sangat besar yang tak dapat dibangun oleh sembarang negara. Butuh investasi sangat besar sekaligus teknologi terkini.
"Pasti undang China lagi kan?"
Kenapa kita tak protes pada kehadiran investor Jepang pada proyek PLTU Jawa 4 dimana hadir Sumitomo dan Kansai Electric?
PLTU Jawa 4 (Tanjung Jati B Unit 5 dan 6) itu berlokasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dan akan berdaya 2x1.000 MW dimana total investasinya mencapai USD 4,2 miliar.
Pada investasi yang berasal dari China, entah kenapa kita cenderung berpikir negatif.
"Yakin China gak akan jajah negara kita dengan kedok investasi kelak?"
Bila sejarah jadi acuan, Jepanglah yang pernah menjajah kita. Meski hanya 3.5 tahun, itu tercatat dalam lembar sejarah negeri ini. Tapi bukan itu poinnya.
Terlalu konyol bicara investasi disambung dengan penjajahan.
.
.
"Tapi China itu komunis dan mayoritas kita sangat anti terhadap paham itu, kenapa harus memaksakan diri?"
PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang akan membangun satu dari lima bendungan guna mengembangkan PLTA Kayan Cascade di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara itu bekerja sama dengan Sinohydro.
Sinohydro adalah sebuah perusahaan konstruksi dan rekayasa pembangkit listrik tenaga air milik negara Tiongkok. Pada daftar 225 kontraktor dengan pendapatan terbesar di dunia yang disusun oleh Engineering News-Record pada tahun 2012, perusahaan ini menempati peringkat ke-14.
Pada negara-negara dengan mayoritas penduduknya yang muslim seperti Pakistan, Bangladesh, Nigeria bahkan hingga Qatar Sinohydro hadir. Perusahaan itu hadir sebagai mitra dalam banyak pembangunan terkait bendungan dan listrik.
Pada negara berpenduduk muslim itu, perusahaan ini tak dikaitkan dengan isu murahan seperti itu.
.
.
Apakah perusahaan ini memiliki teknologi yang mumpuni sehingga harus kita libatkan, tergantung cara pandang kita.
Bila Israel kita anggap negara sangat maju dalam bidang teknologi dan ternyata masih butuh kehadiran Sinohydro pada proyek pembangkit listriknya yang terletak di Kochav-Hayarden, perlukah kita masih sangsi?
.
.
Tak tanggung-tanggung, nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai 17,8 miliar dollar AS. Itu hampir senilai 250 triliun rupiah. Pada 31 Oktober 2018, KHE telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction dengan Sinohydro Corporation Limited.
"Trus, buat apa listrik sebesar itu bagi Kalimantan Utara yang penduduknya ga sampai 700 ribu jiwa itu?"
Dengan luas 30.000 hektar, KIPI atau Kalimantan Industrial Park Indonesia Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) disebut akan menjadi kawasan industri terbesar di dunia.
Kawasan industri itu konon memerlukan investasi sebesar US$132 miliar, atau setara dengan Rp1.848 triliun. Proyek ini sepenuhnya dimiliki oleh swasta tanpa adanya garansi dari pemerintah.
Proyek ini ditargetkan selesai konstruksi pada 2024 dan operasi bertahap mulai 2023, 2024 hingga 2029. Adapun, investasi senilai US$132 miliar itu diperlukan untuk seluruh tahapan konstruksi dan komersialisasi sampai delapan tahun ke depan.
Di sana akan dilakukan pembangunan industri aluminium, kombinasi antara China, Abu Dhabi, dan Indonesia.
Bukan hanya terbesar di dunia, konsep kawasan industri ini benar-benar hijau. Dia ramah lingkungan dan maka Pembangkit Listrik Tenaga Air dibangun, bukan tenaga UAP dimana batubara sebagai bahan bakarnya tak lagi menjadi rujukan.
Selain konsep hydropower, kawasan Industri ini juga akan menggunakan energi terbarukan sebagai sumber energinya yakni solar panel. Selain itu, 2,9 trillion cubic feet (TCF) gas juga akan siap digunakan sebagai sumber energi pada kawasan.
Itu semua ada dan dimiliki tanah Kalimantan Utara sebagai melimpah sebuah berkah bumi pertiwi.
Penandatanganan Dokumen Pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia oleh Gubernur Kaltara dan Bupati Bulungan, penandatanganan Letter of Intent oleh 10 perwakilan dari perusahaan investor,
dan penekanan tombol sirine oleh Presiden Jokowi sebagai tanda groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia telah dilakukan pada 21 Desember 2021.
.
.
Adakah energi sangat besar yang sedang dipersiapkan itu bukan jawaban bagi Kalimantan Utara yang kelak akan menjadi bagian amat sangat penting bagi tubuh besar bernama Indonesia ini?
Pulau besar dan bongsor bernama Kalimantan ini kelak memang akan menjadi halaman depan bagi rumah besar bernama Republik Indonesia ini.
Dan kita tahu bahwa Provinsi Kalimantan Utara adalah pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur. Rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur itu pasti adalah satu paket dengan semua cerita itu.
Keberadaan Kalimantan Utara, kurang lebih adalah Jawa Barat bagi Jakarta sebagai Ibu Kota. Dan maka Kalimantan Utara kini berbenah dalam kecepatan luar biasa demi mendukung IKN Nusantara sebagai Ibu Kota Negara baru.
Era Energi Baru dan Terbarukan pada negeri ini akan dimulai dari sana. Pada program food estate demi mendukung tersedianya pasokan makanan bagi ibu kota baru itu, lahan seluas 41.143 hektar pun sudah dipersiapkan.
Dari Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah nama Indonesia melambung, dari Tanah Kuning Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan Kalimantan Utara, nama Indonesia pasti menjulang.
INDONESIA BISA!!
.
.
.
_______
Gambar ambil dari mana-mana
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kebencian hanya berjarak setipis rambut dibelah 7 dengan ngawur sebuah tindakan.
Ungkapan Susi Pudjiastuti saat berkeluh kesah tentang pesawatnya yang konon dikeluarkan paksa dari sebuah hanggar di Kabupaten Malinau langsung menyasar nama Jokowi.
Bukan hanya puluhan atau ratusan komentar dalam nada caci maki pada pemerintah sebagai jawaban pada akun twitternya, ribuan.
Pemerintahan Jokowi langsung dibuat terkait dengan Susi yang kini telah berada di luar pemerintahan. Habis manis, sepah dibuang, begitu kira-kira sebuah ilustrasi ingin dibuat relevant. Susi yang tak lagi di dalam pemerintahan kini seolah pantas untuk diperlakukan tidak adil.
Anda mungkin tak percaya bahwa sosok Soeharto yang pada suatu saat dulu pernah sangat berkuasa sekaligus sangat ditakuti itu ternyata juga punya rasa takut.
Bukan pada sesama jenderal. Itu perkara mudah baginya. Lihat saja Petisi 50 yang terdiri dari banyak petinggi militer yang pernah tak sepakat dengannya dapat dia buat tak berkutik.
Pada seorang anak muda bernama Budiman Sudjatmiko dia pernah merasa frustasi.
"Apa buktinya?"
Pak Harto bukan tipe yang senang dengan banyak bicara. Lirikan mata dengan tanda tertentu sudah lebih dari cukup sebagai perintah bagi anak buahnya untuk melakukan sebuah maksud tertentu.
Jadi gini ceritanya kalo Pak Harto mancing. Dah tahu siapa pak Harto kan?
Hobi beliau ada dua. Golf dan mancing di laut. Mancing di empang kek Satpam komplek gitu gak pernah. Apalagi ikut-ikutan galatama.
Minimal sebulan sekali di hari Minggu beliau mancing di Kepulauan Seribu.
Kebiasaan mancing beliau itu mancing dari perahu kayu kecil nelayan dengan kapasitas 10 orang maksimal. Perahu dengan single engine 25 PK itu di lambungnya tertulis 'Semar'.
Bila wacana itu keluar dari mulut Rocky Gerung, itu masih masuk akal. Jadwal pemilu dapat dimundurkan karena adanya contoh kasus dimana cerita yang sama pernah terjadi.
Dan karena pernah terjadi namun kemudian peristiwa itu tak pernah digugat, maka secara logika itu bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan.
Logika ingin ditarik Bahlil adalah konstitusi memang tak bicara tentang penundaan pemilu namun sejarah mencatat bahwa baik penundaan maupun mempercepat pelaksanaan pemilu pernah negara ini alami.
Perempuan itu mengenakan sepasang anting, berhiaskan anak rambut pada lehernya yang jenjang. Ia menikmati cerutu yang dipegang diantara jemari lentiknya. Selembar kain batik yang terlilit menutup tanpa menyembunyikan tatto pada tubuhnya.
Perempuan berkemben itu sama dengan banyak perempuan lain di kepulauan Mentawai yang bangga dengan tato pada tubuh nya. Seni rajah yang sudah ada sejak 1.500 SM - 500 SM ini dianggap sebagai tertua di dunia bahkan lebih tua dari seni tatto di Mesir.
Tatto adalah tradisi dan budaya yang digunakan sebagai simbol serta penanda pengenal profesi; ahli pengobatan, memanah bahkan sebagai tanda kepangkatan pada komunitas suku Mentawai - Sumatera Barat.
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen Teguh Muji Angkasa menegaskan bahwa Eggi Sudjana bukan warga Korps Baret Merah.
Ini terkait dengan seorang Eggi Sudjana yang ditengarai duduk sebagai penasihat di Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM).
"Adakah ini soal kecolongan TNI terutama Kopassus?"
Kita tak pernah tahu seberapa dalam sudah pengaruh kelompok itu telah mampu masuk pada banyak institusi negara bahkan Polisi hingga militer. Kita tak tahu seberapa jauh paham mereka telah mempengaruhi banyak aparat keamanan kita.