Thread by @adelbert_rusty

-Mogok -

Berdasarkan kejadian nyata

@IDN_Horor

#malamjumat
#ceritaserem
#ceritahorror
#ceritapendek

Malem sob!
Cerita yang akan ane tulis dibawah ini kisahnya singkat aja. Gak ada konflik yang berarti atopun yang sifatnya bertele-tele, murni hanya nyeritain pengalaman horor seseorang.

Nama tokoh yang bersangkutan akan ane samarkan untuk kenyamanan bersama. Namun sebelum mulai yuk ramein tritnya dengan like en rt yang banyak.
Kalo udah, so let the haunt begin!

*****

"Gua tinggal ye bro! ", pamitku pada Yono.
" Iya, ati-ati di jalan ye, Dan! Perasaan gua gak enak nih.. ", katanya sambil cengar-cengir. " Nih malem kan malem jumat! ".
"Kutil babi lo! Pake nakutin gua segala!", sergahku.
Yono terkekeh ngeledek.

Mesin motor Supra yang kugunakan berbunyi menderu, lalu kukendarai keluar dari kantor tempatku bekerja sebagai satpam di sana.
"Duluan, bro.. " seruku.
"Dahh.. " sahut Yono.

Awan hitam yang tebal menggantung di langit. Sesekali kilat menyambar disusul bunyi gemuruh guntur dari atas sana.
Sepertinya hujan akan segera turun. Kalau aku gak buru-buru, bisa-bisa aku bakal kehujanan di jalan.

Walaupun waktu hampir menuju tengah malam, jalan raya yang kulintasi masih terbilang ramai oleh kendaraan yang berlalu lalang.
Demi mempersingkat jarak tempuh, aku memilih untuk melewati suatu jalan pintas yang menghubungkan antar kelurahan.

Sebenarnya aku jarang sekali lewat di jalur ini ketika pulang malam. Namun berhubung aku kuatir terkena hujan dan ingin segera sampai, jadi aku memilih jalur ini karena akses menuju rumah akan lebih dekat.

Waktu masuk ke dalam jalannya, tak kuduga kalau suasananya bakal sepi dan sunyi seperti sekarang. Tak ada seorangpun yang melintas selain diriku. Maklum sih,pada jam segini dan disertai gerimis yang bikin adem emang enaknya ngedekam aja dirumah.

Aku udah membayangkan akan nyantai sambil menonton TV ditemani segelas kopi pas nyampe di rumah nanti.
Asik!

Sementara, gerimis yang turun mulai agak menderas. Badanku jadi kuyup dengan air hujan saat memasuki bagian pertengahan jalan.

Rumah-rumah penduduk yang tak begitu banyak pada gelap. Penerangan yang ada dipinggir kurang memadai untuk memudahkanku melihat kondisi jalan yang tak begitu mulus.

Di tengah-tengah konsentrasiku berkendara, tiba-tiba saja seberkas kilat menyambar langit dengan begitu dahsyatnya.
DUAARR!!!
Tentu saja aku kaget.

Tapi kaget tadi sekarang menjadi panik. Gara-gara kilatan petir barusan, lampu-lampu yang ada di pinggir jalan langsung padam seketika.
Gelap lalu menyergap.
Konsentrasiku jadi buyar.

Mungkin karena berjalan terlalu ke tepi, tau-tau ban motornya melindasi gundukan pasir yang teronggok di pinggir.
Alhasil, motor itu pun tumbang dan aku jatuh terjengkang.
"ANJINGG!", makiku.

Tak ada seorangpun yang datang menolong. Aku jadi jengkel sendiri. Mana hujannya gak berhenti-berhenti lagi, rutukku.
Dasar sial!

Untungnya, lampu cepat menyala. Kuperhatikan sekeliling dan baru sadar bahwa diriku berada di depan suatu lapangan futsal yang kosong.

Yang kuketahui, lapangan futsal ini memang sudah lama di non-aktifkan karena imbas dari sepinya pelanggan.

Mungkin letak lokasinya yang terlalu terpencil ataupun kurang promosi sampai-sampai lapangan yang terbilang baru ini terpaksa harus tutup.

Kulihat, penerangan di dalamnya pun terpasang seadanya. Cuma ada bohlam kecil tergantung di sudut lapangan. Selebihnya gelap gulita.

Diperhatikan lama-lama, ternyata tempat itu agak nyeremin juga. Aku gak mau buang-buang waktu di sini. Cepat-cepat kudirikan motor yang tadinya tumbang dan langsung men-starternya.
Namun, motor terkutuk itu malah gak mau hidup. Mesinnya ngadat.

Sekian kali kucoba, tetap saja gak ada tanda-tanda ia bakalan menyala.
Mampus, motorku mogok!
Ini aneh banget, curigaku.

Padahal motor itu baru beberapa hari yang lalu diservis dan businya pun yang awet punya. Gak mungkin sekali hanya jatuh sedikit bisa langsung merusaknya kan?

Mendadak,telingaku menangkap suara-suara aneh dari arah dalam lapangan. Bunyinya riuh rendah sedikit bercampur dengan suara gerimis yang menerpa atapnya.

Seolah-olah ada orang yang sedang melakukan aktivitas di sana. Dan dari tipe suara yang terdengar, sepertinya orang-orang ini tengah bermain futsal.

Aku terdiam, fokus pada suara-suara ganjil yang terdengar jelas tersebut. Logikanya, dalam kondisi lapangan yang serba gelap dan di tengah malam buta macam sekarang, orang mana sih yang mau main di situ kecuali ..
Kecuali dia bukan manusia!

Pelan-pelan, agak takut kutolehkan kepala ke arah lapangan.
Tengkukku langsung merinding, jantungku memompa lebih cepat.
Aku melihat sesuatu di sana.

Di dalam sana, kulihat beberapa bayangan hitam bergerak mondar-mandir mengitari lapangan.

Lampu kecil di pojokan memang gak cukup untuk menerangi secara keseluruhan, namun masih bisa kusaksikan jika bayangan-bayangan berbentuk siluet manusia tersebut memang seperti tengah bermain futsal.

Aku jadi teringat dengan cerita orang-orang yang pernah menyebut kalau daerah ini memang dulunya terkenal angker. Tanah lokasi berdirinya lapangan ini pun aslinya tanah yang bermasalah. Gosipnya juga pernah ditemukan mayat tak dikenal sewaktu tempat ini masih berupa hutan.

Aku jadi merinding.
Profesiku emang di dalam bidang pengamanan tapi kalau untuk urusan gaib semacam ini, terus terang aja aku gak berani.
Jujur, aku penakut.

Mulutku komat kamit membaca berbagai macam doa yang kuhapal, dari doa mau makan sampai doa mau bersetubuh. Bacanya pun asal-asalan.
Berkali-kali kuinjak pedal starter motor agar mau menyala, hasilnya tetap saja nihil.
Sial!, rutukku lagi.

Saat aku udah berniat untuk meninggalkan motor di situ dan kabur berjalan kaki, suara-suara tadi mendadak gak terdengar lagi.
Senyap dan hening begitu saja.

"Lho kok jadi sepi? ", gumamku,lalu menengok lagi ke dalam lapangan.
Aku terlonjak kaget sekali lagi.
Bayang-bayang hitam berbentuk manusia tadi sekarang berdiri diam di tempat. Ngerinya, pandangan mereka seperti tengah tertuju pada diriku.

Rasa panik menghantui, ketika mereka berjalan beriringan menuju arah luar lapangan. Langkah mereka pelan dan dari gerak gerik mereka, aku tau mereka hendak menghampiriku.

Dengkulku gemetaran.
Peluh dingin mengucur di tubuh dicampur dengan air hujan. Aku menggigil ketakutan.
Sosok-sosok hitam itu semakin maju mendekat.
Gak kerasa aku ngompol di celana.
"Emakkk... ", erangku, memanggil ibu.

Di detik-detik paling menegangkan itulah, sekonyong-konyong muncul seseorang yang menepukkan tangannya ke pundakku kuat-kuat.
"ALLAHU AKBAR!! ", pekikku.
Jantung ini nyaris saja copot.

End-nya besok deh sob!

Kita selesain ceritanya si Dani yuk!

Di depanku, berdiri seorang bapak-bapak. Ia melihat diriku dengan muka heran.
"Kenapa melamun, mas?", tanya dia.

Aku gak langsung menjawab, tapi mengatur nafas dulu akibat syok barusan.
Kuperhatikan baik-baik tampang si bapak. Sebaliknya ia pun masih keliatan bingung dengan kelakuanku.

Lalu aku beralih ke tempat sekumpulan bayangan hitam yang muncul tadi di lapangan.
Gak ada lagi mereka di sana.Lenyap tanpa bekas.
Aku menghela nafas lega.

"Jangan bengong di sini mas! Gak baik, tempat ini angker! ", tukas si bapak. Postur badannya gempal dan kumisnya rada tebal. Ia mengenakan mantel hujan berwarna biru gelap.

"Syukur deh, untung aja bapak keburu dateng. Kalo gak, bisa-bisa saya mati berdiri... ", kataku, hampir aja nangis.

Ingin rasanya kupeluk si bapak sebagai ungkapan terimakasih namun kuurungkan,kuatirnya jika ia salah paham kemungkinan aku bisa digampar.
Akhirnya kuceritakan semua peristiwa aneh yang kualami barusan.

Ekspresi muka si bapak keliatan antara percaya dan tidak. Kemudian ia berkata, "ya udah! Coba sekarang mas starter lagi motornya. Kalo masih gak nyala, biar saya bantu dorong sampe ke rumah! ".
Setelah lelah mencoba,hasilnya tetap aja sama.

"Yuk cepetan mas! Saya dorong! ", suruh si bapak, gak sabar.
Aku cuma bisa pasrah dengan keadaan.
" Iya Pak. Makasih deh sebelumnya.. ", ucapku, lemas.
" Maaf udah merepotkan.. "

Si bapak yang baik tersenyum ramah. "Gak masalah, mas! Kebetulan pulangnya satu arah yang sama.. " jawabnya.

Derai gerimis semakin membasahi malam. Dalam diam kami berdua melintasi jalan.
Setelah beberapa waktu berlalu,akhirnya sampai juga aku di depan rumah.
Alhamdulillah, gumamku, senang.

Aku menoleh kebelakang hendak bicara dengan si bapak yang udah baik mau mengantar.
"Makasih banyak ya pak udah mau nolongin sa... "
Kalimatku terputus.
Aku melongo kebingungan.

Bapak-bapak ramah yang menolongku tadi,secara mendadak hilang begitu aja. Padahal,baru aja dia ada di sini bersamaku. Bahkan sisa jejak motor yang dikendarainya pun gak terlihat. Seakan-akan si bapak emang gak pernah ada sebelumnya.

Kepalaku celingukan mencari keberadaan si bapak.
Aneh, ia raib begitu aja.

Perasaanku semakin gak enak.
Aku jadi ingat dengan ucapan si Yono sewaktu aku hendak pulang tadi. Aku disuruh hati-hati karena ini malem jumat, malamnya setan-setan berkeliaran untuk menganggu manusia.

Buku romaku merinding.
Aku bergidik ngeri.
"HIIIII!!! ", jeritku, lalu menghamburkan diri masuk ke dalam rumah.

- Selesai -

Sekian untuk cerita malem hari ini sob. Semoga kalian terhibur dengan kisahnya. Sampe jumpa lagi di trit ane yang berikutnya.
Good night en sleep tight!

*****