OM RASTH Profile picture
Aug 30 211 tweets 26 min read
INGUAN ( Peliharaan )

#ceritaseram #kisahnyata #kisahhantu
@IDN_Horor @ceritaht @RTHorror_KLMT

Menceritakan tentang mahluk2 tertentu yang di pelihara oleh seseorang, dan akan di wariskan secara turun temurun hingga ke anak cucu.

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Sudah 7 tahun mereka menikah, tapi belum juga dikaruniai anak. Beberapa cara tradisional dan cek kesehatan ke dokter pun sudah di lakukan, tapi semuanya masih belum berhasil.
Dan dokter mengatakan, keduanya sehat, tak ada yang bermasalah.
Bila berkunjung ke rumah sanak saudara, pasti mereka berdua selalu jadi bahan perbincangan.

"Kalau perempuan yang sudah bersuami belum punya anak, itu belum bisa di bilang perempuan. Karena perempuan sejatinya pasti melahirkan anak2 untuk suami. "
Begitulah nyinyiran dari pihak keluarga sang suami terhadapnya.

Sakit hati, tak perlu di tanya.
Perkataan2 seperti itu sudah hampir setiap kali dia dengar.
Dan setiap kali itulah Seny hanya bisa diam dan mengalah.

"Kau tak takut Sen? Kalau kau tak mau punya anak, suamimu akan mencari wanita lain untuk di nikahi? " tanya bibi dari suaminya
"Bukannya saya tidak mau punya anak bi, saya ingin punya anak. Tapi Tuhan belum memberikannya. Dan suami saya rasanya tidak akan mengkhianati saya, saya tau siapa dia. Dan saya juga sangat mempercayainya, kami berdua masih sama2 berjuang untuk mendapatkan anak. Mohon doanya
Bi. "

------------

Sore itu Seny baru menyelesaikan pekerjaannya di ruang tamu, tumpukan buku mulai ia tata rapi lalu meletakkannya di atas meja.
Kemudian ia melihat jam di dinding rumah, sudah menunjukkan pukul 6 sore. Ia pun berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan masakan, karena sebentar lagi suaminya akan pulang.
Seny membersihkan wortel, kentang, dan kol. Tampaknya ia akan membuat sop hangat untuk mereka makan hari itu.

Setelah masakannya matang, Seny meletakkan sop itu di atas meja makan bundarnya.
Tidak berapa lama terdengar suara ketukan di pintu depan, Seny bergegas lari ke arah pintu untuk membukakan pintu. Wajahnya berbinar bahagia sekali waktu itu.
"Bahagia sekali tampaknya, ada apa sayang? Coba bagi sedikit kebahagiaanmu itu padaku. " kata Suaminya dengan bibir tersenyum

"Aku punya sesuatu yang akan membuatmu kaget.. "

"Apa itu? "
"Masuklah dulu, benda itu ku letakkan di saku bajumu yang tergantung di belakang pintu. Kamu cari dan temukan apa benda itu. Aku mau menyiapkan makanan dulu. " ujar Seny membuat suaminya mengerutkan alis
Tanpa disuruh 2 kali, lelaki itu lantas langsung berjalan menuju kamar, sementara Seny menatap tersenyum sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Tidak berapa lama terdengar suara teriakan girang dari dalam kamar, di susul suara langkah kaki yang berlari menuju dapur.

"Kamu hamil." ucap Johan memeluk erat Sang istri

Melihat kebahagiaan sang suami, Seny tak bisa menahan air matanya.
"Terima kasih Tuhan. Terima kasih. "

"Aku sudah telat 2 bulan, pada bulan pertama aku cek, hasilnya negatif. Tapi aku merasa ada yang beda pada diriku, penciumanku jadi lebih sensitif, dan sering mual. Lalu pada bulan kedua, aku tes ke bidan. Dan hasilnya positif. "
Johan menggenggam erat test pack milik istrinya itu. Berkali2 ia melihat benda itu sambil tersenyum.

(Gambar hanya Ilustrasi) Image
Lengkap sudah kebahagiaan itu.

Namun tiba2 terdengar suara dering telepon berbunyi.
Seny langsung mengangkat telepon yang ternyata dari saudara sepupunya di kampung yang mengabari Ibu Seny jatuh sakit.
"Cepatlah kemari Sen, kasian ibumu. Terus2an menyebut namamu. " ujar sepupunya di seberang telepon mengakhiri obrolan singkat mereka

Raut wajah Seny berubah,

"Aku harus bagaimana?? " tanya Seny pada suaminya
"Tidak ada pilihan lagi kan? Kamu harus pulang. "

"Aku? "

"Kita. Besok aku akan ambil cuti. Dan setelah itu kita langsung pulang ke kampung. "
Seny menghela nafas panjang,

Ia mengingat kembali pada 5 tahun yang lalu, dimana pada saat itu pertengkaran antara ia dan ibunya bermula.
Ibunya sampai mengharamkan Seny untuk masuk kedalam rumah itu lagi. Dan semenjak saat itu Seny tak pernah pulang ke kampung.
Ia hanya berhubungan dengan saudara sepupunya untuk sekedar bertanya kabar sang ibu atau mengirimkan uang.
"Apa tidak apa2 aku masuk kedalam rumah yang bahkan sudah ibuku haramkan untukku? " tanya Seny lagi

"Tidak apa2. Semua orang yang sedang emosi kadang2 memang mengeluarkan kata2 atau kutukan yang tidak masuk akal. Jadi aku yakin beliau tidak bermaksud lain, hanya terbawa emosi
saja. "

Seny mengangguk,

"Aku yakin saudara2 mu pun pasti sudah ada di rumah itu. "

-----------

Sekitar pukul 11 siang, Seny dan suaminya sudah berangkat. Ia juga singgah di beberapa toko untuk membeli oleh2.
Jalanan menuju kampungnya, masih sangat asri, jalanannya pun belum beraspal, hanya tanah kuning yang di lapisi batu. Kalau hujan turun pasti jalanan itu menjadi sangat licin sekali.
Dari jauh Seny mengerutkan alisnya begitu melihat halaman rumah ibunya tersebut.

Seperti tak ada orang, bahkan rumput2 di sekitar pohon mangga di biarkan memanjang tak terurus.

Kurungan ayam di samping rumah milik ibunya pun sudah tak nampak lagi.
Seny berjalan kearah teras rumah dengan hati2.
Ya, dengan keadaan rumput setinggi itu, tentu tidak mustahil ada ular2 kecil yang tengah bersembunyi.
Beberapa papan di teras rumah ibunya juga sudah terlepas.

Kenapa rumah ibunya sudah seperti tak di huni? Padahal uang selalu Seny kirimkan setiap bulan, tak mungkin rasanya tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan2 kecil itu.
Gagang pintu pun terlihat sudah berkarat, kenapa rumah ibunya jadi seperti ini?

Baru mau membuka pintu tersebut, ketika tiba2 ada suara saudara sepupunya yang memanggilnya dari samping rumah.
Wanita berusia 40 tahunan itu memakai baju tidur lusuh sebagai atasan dan sarung bermotif bunga sebagai bawahannya.

"Lewat sini Sen. " panggilnya dengan tangan melambai
Seny sedikit heran, kenapa ia justru disuruh masuk lewat pintu belakang, apakah pintu depan sudah rusak atau...??

Entahlah, Seny hanya bisa mengikuti langkah sepupunya yang tampak tergesa itu.
Saat memasuki rumah itu, Seny melihat banyak sarang laba2 di plafon, bahkan seluruh rumah itu tercium bau minyak urut yang menyengat.

Didalam kamar, seorang wanita paruh baya dengan tubuh kurus, berbaring, matanya nampak terpejam, namun suara nafasnya mirip seperti suara sapi
yang disembelih.

"Ya Tuhan.. Kurus sekali ibuku. Sejak kapan beliau sakit? " ujar Seny bertanya pada sepupunya dengan suara bergetar

"Beliau memang sudah sakit2an semenjak 2 tahun terakhir ini Sen. Sakit2 tua begitulah, hari ini sehat, besoknya sakit. Uang yang kau kirimkan
itu sedikitpun beliau tidak mau menerima Sen, andai tidak ku bohongi, kubilang itu uangku. "

"Segitu bencinya kah ibu padaku?? " tanya Seny terisak

"Ku rasa tidak Sen, karena beliau seperti menutup diri bukan hanya padamu, tapi pada semua anggota keluarga. Termasuk saudara2mu."
"Saudara2 ku tidak di beritahukan hal ini? " tanya Seny

"Sudah dari beberapa hari yang lalu, tapi sampai hari ini belum juga kelihatan batang hidung mereka. Hanya kau yang cepat sekali datangnya Sen. "
Seny menghela nafas panjang, kenapa hubungan keluarganya jadi seperti ini. Tidak sehangat dulu lagi, dimana ketika ayahnya masih ada.

Disaat yang bersamaan, ibunya membuka mata, dan langsung melotot begitu melihat siapa yang berada di sana.
"Pergi! Pergi dari sini! " usir ibunya dengan raut wajah yang sulit di artikan, tapi Johan bisa menyimpulkan dari tatapan mata ibu mertuanya tersebut, bahwa ia tak benar2 menginginkan Seny pergi.
Sepupu Seny lantas menenangkan wanita itu,

"Saya yang menyuruh Seny pulang, karena pian terus menerus menyebut nama Seny. "

"Tidak! Dia tidak seharusnya berada disini! "
Seny menutup mulut dengan telapak tangan, air matanya mulai berjatuhan. Kecewa, sakit, mendapat perlakuan seperti itu dari ibunya sendiri.

Johan merangkul bahu istrinya, ia terus mengusap2 bahu Seny untuk menenangkan.
Beberapa saat kemudian, ibunya mulai sedikit tenang.
Sepupunya mengisyaratkan Seny untuk mendekati ibunya.

Dengan langkah ragu2 Seny mulai mendekat, tak ada respon apa2 dari ibunya.
Seny mulai berani memegang tangan sang ibu dengan erat.
Ibunya hanya terdiam dan memalingkan wajah dari Seny.

"Seny minta maaf atas semua kesalahan dan dosa Seny pada ibu. Seny benar2 menyesal bu. "
"Pergilah Seny, aku tidak ingin kau berada disini! " ujar ibunya menepis tangan Seny

"Bagaimana aku bisa meninggalkan ibu dengan keadaan ibu yang seperti ini. Aku tidak akan pergi dari sini. Aku akan merawat ibu hingga sembuh. Setelah itu, ibu ikut Seny ke kota. Kita tinggal
bersama disana. "

Ibunya menggeleng lemah, air matanya jatuh.

Setelah ibunya tertidur, Sepupu Seny itupun berpamitan untuk pulang, kebetulan hari juga sudah mulai gelap kala itu.
"Terima kasih ya. " ucap Seny

"Sayang, berikan oleh2 ini untuk sepupumu. " ujar Johan menunjuk ke arah plastik2 berisi berbagai macam makanan yang mereka berdua beli di sepanjang jalan tadi
"Ah, astaga, aku hampir lupa memberikannya. " kata Seny tertawa kecil

Setelah mengambil bungkusan plastik besar itu, sepupu Seny pun bergegas untuk pulang.
Saat akan memasak makanan, lampu di dapur mendadak mati. Mungkin karena sudah lama tak pernah di ganti oleh ibunya. Sehingga membuat Seny terpaksa harus keluar rumah untuk membeli lampu baru di warung.
"Mau kemana yang? " tanya Johan yang tengah menikmati secangkir kopi dan kue kuping gajah yang mereka beli diperjalanan

"Aku mau ke warung sebentar, lampu di dapur mati. "

"Apa tidak bahaya kamu malam2 keluar sendirian? "
Seny tersenyum,

"Ini kan kampungku, dan dari dulu tidak pernah ada kejadian2 kriminal di sini. Jadi kamu tenang saja. "
"Ah, bagaimana aku bisa tenang, kau dalam keadaan hamil muda begitu sayang. Sini, biar aku saja yang beli lampunya. " ujar Johan

"Memangnya kamu tau dimana warungnya? Lumayan jauh lho dari sini. "

"Ada pepatah mengatakan, malu bertanya, sesat di jalan. Jadi kamu tak perlu
risau, aku tidak akan malu untuk bertanya warung ada di mana pada warga nanti. "
Seny tersenyum, ia mengangguk.

"Jangan lama2 ya. Kamu ingatkan kata sepupuku tadi, kalau Listrik disini akan mati pada jam 12, jadi kembalilah sebelum jam segitu. " pesan Seny pada Johan
"Oke sayang. Kamu jangan khawatir. Aku tidak akan lama. "

Seny lagi2 tersenyum. Ia mengunci pintu rapat2 ketika suaminya pergi.

Baru beberapa saat duduk santai sambil mengelus perutnya, tiba2 terdengar suara ibunya dari dalam kamar yang tengah memanggil nama sepupunya.
Seny bergegas masuk kedalam kamar, ia kaget melihat wajah ibunya yang sudah dipenuhi keringat dingin itu.
Matanya melotot menatap langit2 kamar.

"Seny!! Pergi dari sini Seny!! Aku tidak ingin kau berada disini!! " teriak ibunya dengan suara bergetar
Saat Seny akan menjawab perkataan ibunya, tiba2 tubuh sang ibu kejang2.

Seny mencoba menenangkan, namun itu tidak cukup membantu.
Akhirnya, Seny memeluk erat tubuh ibunya. Dengan melihat mata ibunya yang tampak melotot ke atas, Seny menjadi merinding. Disaat2 seperti itulah ia sangat berharap suaminya segera kembali.
Beralih ke Johan yang tengah dalam perjalanan mencari warung, ia tampak heran melihat di sepanjang jalan tak terlihat satupun warga. Sehingga cukup sulit mencari arah warung yang benar2 buka.
Rasanya sudah hampir 20 menit ia berjalan, namun tak juga menemukan warung yang ia cari.

Akhirnya, ketika Johan tiba di sebuah post ronda, Johan melihat seorang bapak2 tengah duduk merokok di depan post.
Akhirnya Johan bisa bernafas lega begitu bertemu dengan seseorang itu.

"Permisi pak. Saya mau bertanya. " ucap Johan dengan badan membungkuk, bentuk rasa hormatnya pada orang tua tersebut
Si bapak hanya menatapnya sekali, lalu kemudian ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Mau bertanya apa? " ujarnya dengan suara yang terdengar berat
"Ini pak, saya dari tadi jalan, niatnya mau mencari warung untuk membeli lampu, dan kebetulan saya ini baru saja sampai di desa ini, jadi saya tidak tau dimana ada orang jualan. Saya mau tanyakan ke orang, tapi saya tidak bertemu seorangpun warga sedari tadi selain bapak.
Jadi apakah bapak bisa bantu saya untuk menunjukkan warungnya berada di mana? "
"Jam2 seperti ini warung2 di sini sudah pada tutup. Tapi ada satu warung di ujung jalan itu, yang masih buka. Jualannya juga lengkap. Jadi coba kamu cari kesana. " ujar bapak2 itu
seraya menunjuk ke arah jalan setapak kecil berseberangan dengan post itu.

Meski ragu2, tapi Johan tetap mengikuti petunjuk si bapak.
Dan anehnya jalan itu semakin jauh malah semakin mengecil. Tapi Johan tetap mencoba berpikir positif, bahwa jalanan di desa memanglah
seperti itu. Hanya jalan setapak tanpa adanya penerangan.

Benar saja, setelah hampir 10 menit berjalan, akhirnya Johan sampai di jejeran rumah2 warga. Disana ramai orang, sepertinya ada acara.
Warung yang dimaksud bapak2 tadi pun masih buka.
Johan tersenyum menatap kerumunan orang2 yang berada disana. Akhirnya tidak sia2 juga ia berjalan dijalanan setapak yamg di tunjukkan bapak2 tadi.
Johan pun berjalan mendekat kearah warung tersebut melanjutkan niatnya untuk membeli sebuah lampu.

Orang2 disana rupanya sangat ramah sekali,
Karena baru saja Johan sampai di warung itu, ia sudah di suruh bergabung untuk makan dan minum bersama warga disana.
Akhirnya mau tak mau, Johan pun menerima ajakan itu.
Alhasil ia lupa waktu..

Sementara di rumah, Seny menjadi gelisah karena 3 jam berlalu suaminya belum juga kembali.
"Kemana ya dia ini? Apa tersesat? Ah, tidak mungkin. Desa ini kan tidak terlalu besar, mana mungkin dia bisa tersesat. " gumam Seny

Ia duduk di dekat pintu, berharap pintu itu ada yang mengetuk, namun nyatanya hingga ia tertidur pulas, Johan belum juga kembali.
Keesokan paginya. Warga geger, karena penemuan orang asing di pemakaman tua desa tersebut.

Laki2 yang tak lain adalah Johan itu rupanya tengah tertidur di atas salah satu makam yang sudah tidak memiliki batu nisan lagi.
Hanya sebuah batu sebagai penanda bahwa gundukan tanah itu adalah makam.

Tidak jauh dari situ, terdapat potongan2 daun pisang yang sudah layu, berisi makanan yang sudah berulat.
Johan yang masih tertidur nyenyak itu, di temukan oleh warga yang kebetulan akan membersihkan dan berdoa di makam keluarganya.

Rupanya kejadian seperti itu bukanlah yang pertama.
Setelah terbangun, Johan pun di antarkan pulang oleh orang2 yang menemukannya tadi.

Namun Johan agak dingin dan berbeda ketika menjawab pertanyaan para warga yang menanyakan rumahnya dimana.
Untungnya, ketika mereka tiba di depan pos, ada sepupunya Seny yang pagi itu akan kerumah. Ia melihat Johan yang di papah oleh warga, tentu ia bertanya kenapa Johan bisa sampai seperti itu.
"Layang (nyasar). " jawab salah satu warga

"Ini suaminya sepupu saya, baru kemarin dia sampai disini. Makanya saya kaget begitu melihat dia begini. "
Sesampainya di rumah, terlihat Seny yang tengah duduk di depan pintu dapur yang terbuka.

Ia histeris melihat suaminya di papah oleh warga. Seny sangat takut terjadi sesuatu pada suami tercintanya itu.
"Tenang Sen, tenang. Kamu tarik nafas dulu. Pelan2. Suamimu tidak akan kenapa2. Dia hanya nyasar. "

"Kan, sudah ku bilang kalau aku saja yang pergi ke warung. Tapi dia tidak mau mengizinkan aku. "
"Wajar Sen, karena dia tidak mau kamu keluar malam2. "

"Syukurlah tidak terjadi apa2. Memangnya dia ditemukan dimana? "
"Di kuburan yang tidak bernisan itu. "

"Eh, dulu tukang bakso keliling yang jualan di tengah makam itu kan juga di temukan disana. "

"Tukang sate juga. "

"Nah iya itu. Apa tidak sebaiknya makam itu kita tutup saja? "
"Kenapa dia tidak mau bicara? " tanya Seny pada sepupunya

"Sepertinya dia gumam(syok). "

_________

Karena kejadian itu, Johan sakit selama 3 hari lebih. Ia selalu terbangun di tengah malam dengan raut wajah ketakutan.
Akhirnya dari usul sepupunya Seny, Johan pun di bawa ke salah satu tetua di desa itu. Wajah Johan di basuh dengan air yang sudah di doakan, dan disuruh minum air dari dalam gelas yang juga sudah di doakan.
Setelah itu barulah keadaan Johan berangsur2 pulih.

Di hari ke tujuh mereka berada di desa. Johan mendapatkan panggilan dari bosnya agar segera bekerja. Padahal keadaan mertuanya belum juga pulih.
Mau tak mau, Johan pun meninggalkan Seny di desa itu dan akan segera kembali jika pekerjaannya telah selesai.

Selama suaminya pergi, Seny di temani anak sepupunya.
Gadis itu bernama Meri, kehadirannya disana sangat membantu kesibukan Seny.

"Kak, tau tidak cerita seram di pohon ujung desa ini? " tanya Meri tanpa menoleh pada Seny yang berbaring di sampingnya
"Tidak. Memangnya bagaimana ceritanya? "

"2 tahun yang lalu, ada anak kecil yang hilang. Dia waktu itu disuruh ibunya untuk menjemput ayahnya di ladang. Kira2 sekitar pukul 5 sorean.
Tunggu menunggu, anak itu tidak kunjung kembali. Sampai ayahnya pulang pun anak itu tak juga kembali. Orang2 geger waktu itu, ada sebagian ibu2 yang menyalahkan ibu dari anak itu, yang katanya bodoh menyuruh si anak ke ladang sendirian. Dan ada pula yang tak mau menyalahkan
Kemudian mereka menyarankan untuk segera mencari si anak sebelum terlambat.

Mereka mencari ke sekitar ladang, sebagian keliling kampung, dan yang lain nya masuk ke hutan. Tapi nihil, anak itu tidak juga ditemukan." Cerita Meri terhenti, gadis itu menarik selimutnya
Hingga menutupi seluruh tubuh yang hanya menyisakan bagian kepalanya saja.

"Lalu mer? " tanya Seny penasaran

"Lalu orang2 pun akhirnya pulang dan berkumpul di rumah orang tua si anak. Oleh tetua kampung yang hadir, mereka disarankan untuk mencari anak itu di sekitar
Pohon beringin yang berada di jalan arah ke ladang ayah si anak. Sambil membawa peralatan dapur seperti nyiru, panci, wajan dll.
Benda2 itu di pukul2 oleh warga sambil terus meneriaki nama si anak yang hilang.
Timah... Timah... teriak mereka waktu itu. Antara percaya dan tidak, ketika salah satu orang mengarahkan senter ke atas pohon, mereka melihat anak itu disana.
Akhirnya si ayah langsung memanjat pohon untuk menjemput anaknya. Tubuh di anak lemas sekali, dan seluruh tubuhnya juga terdapat lendir yang berbau. Kata tetua kampung, si anak disembunyikan oleh mahluk halus. Kemungkinan menurutku wewe gombel atau kuntilanak. "
"Si anak masih hidup sampai sekarang? " tanya Seny

"Masih, besok meri bawa dia kesini ya kak. " jawab Meri

Seny mengangguk, ia jadi penasaran dengan cerita versi anak itu. Kira2 apa yang dia rasakan ketika di culik mahluk itu?
Malam semakin larut, suara jangkrik menemani mereka malam itu.

Tidak butuh waktu lama, Meri sudah tertidur. Sementara Seny masih terjaga.
Pagi2 sekali, sepupunya sudah datang membawakan nasi kuning dan masak habang telur.

"Enak kan kak masakan mama? " tanya Meri

"Kenapa kakak? Bukan kakak Mer, tapi tante. " ralat ibunya
"Kakak sajalah ma, lagi pula kak Seny masih muda dan cantik, tidak pantas rasanya di panggil tante. " tolak Meri

"Mana bisa begitu mer. Tante Seny ini kan adik sepupunya mama. "
Seny hanya tersenyum menatap gadis itu.

Saat mereka masih menikmati sarapan pagi, tiba2 terdengar suara ibunya berteriak dari dalam kamar.
Di iringi suara teriakan sepupu Seny yang berteriak memanggil namanya.

"Ibumu Sen! "

"Astaga. Kenapa bisa begini? " tanya Seny seraya berusaha menenangkan ibunya
"Aku juga tidak tau, setelah aku mengganti pakaiannya tadi, ibumu langsung berteriak2. "

"Cepat panggilkan mantri mer! " suruh Seny pada Meri yang berdiri di depan pintu kamar
Tanpa disuruh 2 kali, Meri pun lantas berlari keluar rumah untuk menuju ke rumah bu mantri.

Setelah berteriak2, tubuh ibunya Seny mendadak tegang. Matanya melotot ke atas.
(Mohon maaf sebelumnya om mau ngiklan bentar, barangkali ada ponakan2 yang berminat/tertarik.
om ada menyediakan obat2an herbal untuk sakit pinggang, prostat, kanker, tumor, stroke, asam lambung dll. Sampai minyak2 kalimantan nya, mulai dari penglaris, pemikat, pelancar berurusan ImageImageImageImage
Dll. Kalau berminat bisa langsung DM atau WA - 0856 5403 7262

Atau ada yang mau curhat/konsultasi berbayar, silahkan hubungi saja om rasth di nomor yang di atas. Privasi di jamin aman.🙏, terima kasih🙏) Image
Tidak berapa lama setelah itu, beliau terlihat seperti menahan nafas cukup lama sebelum kemudian menghela nafas seperti kesakitan.

Seny menangis, pikirannya benar2 kacau saat itu.
Terdengar suara sepeda motor memasuki halaman, di susul suara Meri yang mengajak seseorang untuk masuk kedalam.

Bu mantri mengecek keadaan ibunya Seny, beberapa kali beliau memanggil2 nama ibunya Seny, namun tidak ada respon sama sekali.
Bu mantri menatap sepupunya Seny, seperti mengisyaratkan sesuatu.

Seakan paham dengan isyarat yang diberikan oleh bu mantri, sepupu Seny langsung keluar dari dalam kamar.
Dan tidak lama setelahnya orang2 mulai berdatangan. Membuat Seny paham akan maksud tersebut.

Benar saja, tidak lama kemudian ibunya Seny menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Seny yang mengiringi kepergian sang ibu dengan linangan air mata.
Singkat cerita, seusai pemakaman ibunya. Johan mengajak istrinya untuk pulang. Namun Seny tidak mau. Karena ia akan membereskan rumah ibunya terlebih dulu. Dan membagi2kan pakaian milik ibunya pada orang2 yang bersedia memakainya.
Anehnya, meskipun ibu mereka sudah meninggal, saudara2 Seny tak ada satupun yang datang.

Mereka beralasan ini dan itu agar tidak dapat pulang. Seny tentu kecewa pada saudara2nya.
"Apa itu mer? " tanya Seny pada Meri yang memegang benda mirip rumah kecil yang terbuat dari pohon kayu kenanga

"Entah, tadi ketemu di atas situ. Sepertinya rumah2an bekas kakak dulu ya? "
Seny mengambil rumah kecil seukuran kotak coklatos itu dari tangan Meri.

"Rasanya aku tidak punya mainan seperti ini. " ujar Seny

"Kalau begitu buat aku saja ya kak.. " kata Meri
Seny terdiam, tapi ia merasakan getaran halus yang aneh ketika memegang benda itu.

"Jangan mer. Taruh saja di tempat kamu menemukannya. Kakak rasa ini bukan benda yang bisa di main2kan. "
"Maksud kakak ini rumah milik hantu? " tanya Meri tersenyum, berniat menakut2i Seny

"Kalau benar itu rumah hantu, hati2. Karena kamu yang duluan memegangnya. " ujar Seny balik menakut2i Meri
2 hari kemudian, Seny dan Johan pun kembali pulang ke rumah mereka.

Tapi entah kenapa, semenjak pulang dari kampung, Seny merasa bagian tengkuknya terasa berat sekali.
Kadang2 kakinya juga sakit bila berjalan.

"Bawaan hamil mungkin memang begitu sayang. Makanya kamu tidak usah kerja dulu. Istirahat saja di rumah. " jawab Johan ketika Seny mengeluhkan sakit yang ia rasakan
Anehnya sakit di tengkuk dan kakinya itu tidak hilang meski sudah dipijit.

"Rasanya seperti tengah menggendong anak kecil. " keluh Seny

-------

Tidak hanya sakit tengkuk dan kaki,
Sudah seminggu ini Seny juga bermimpi aneh, ia mimpi bertemu perempuan yang mengelus perutnya
Dengan wajah datar, namun bibirnya menyeringai.

Karena mimpi2 itulah Seny menjadi agak penakut, ia juga merasa jika ada mata2 yang terus memperhatikan nya setiap saat.
Seperti siang itu Seny baru saja terbangun dari tidurnya dengan wajah pucat berkeringat dingin. Nafasnya pun tak beraturan.
Setelah sedikit lebih tenang, ia beranjak dari tempat tidurnya. Lalu berjalan ke dapur untuk membuat secangkir susu hangat.
Saat ia kembali, hp nya yang terletak di atas tempat tidur itupun berdering. Namun ketika di angkat, panggilan itu mati.
Ia melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dari sepupunya.
Membuat Seny penasaran apa kira2 yang ingin di katakan oleh sepupunya itu.

"Hallo.. " kata Seny ketika panggilan itu sudah tersambung
"Apa benar kau memegang rumah2an kecil yang ada di rumah ibumu Sen?? " tanya sepupunya tanpa ba bi bu lagi

"Iya, memangnya kenapa?? "
Setelah mendengar jawaban Seny itulah terdengar suara sepupunya yang langsung memarahi Meri. Kemungkinan Meri ikut ibunya menelpon.
"Itu rumah kanti! Rumah peliharaan keluarga ayahmu. Kanti bisa menganggu jabang bayi yang di kandungan Sen kalau terlambat di beri makan. Siapapun keturunan yang memegang rumahnya itu, dialah yang harus memberikan makan. Kau ingat anak saudaramu yang lumpuh?
Dan yang cacat setelah itu? "

Seny terdiam, apa iya? Pikirnya.

"Kau tak curiga kenapa anak2 yang dilahirkan saudaramu bisa jadi seperti itu semua? Seperti anak yang dihasilkan dari pernikahan sedarah. "
"Aku, aku masih tidak mengerti. "

"Itu karena ulah kanti Sen. Saudaramu sudah diganggu, karena terlambat memberikan makan. Dan itulah alasan ibumu melarang kalian semua kembali! " ujar suara sepupunya itu nyaring sekali
"Lalu aku harus bagaimana sekarang? " tanya Seny

"Sebelum terlambat kau harus memberikan makanan. Karena kanti akan terus menunggu didekatmu hingga usia kandungan 7 bulan. Setelah memegang rumah itu kau sudah pernah di berikan mimpi2 aneh? "
"Ya, aku sering bermimpi aneh, ada perempuan yang mengelus perutku, wajahnya datar dan bibirnya menyeringai menakutkan. Dibagian tengkuk serta kaki ku akhir2 ini juga terasa sakit. Sudah dipijit dan dibawa ke dokter, tapi semuanya bilang baik2 saja.
Atau karena faktor kehamilan. "

"Dia ada disekitarmu Sen. Baiklah, besok aku akan pergi ke rumahmu. " ujar sepupunya mengakhiri obrolan mereka
Seny semakin merasa ketakutan berada di rumah. Dan akhirnya ia memutuskan untuk keluar. Bertamu pada salah satu tetangganya.

Tak terasa hari sudah mulai sore.
Seny pun berpamitan pada tetangganya untuk pulang. Namun sesampainya ia di rumah, Seny malah duduk diam
diteras rumah sambil menunggu suaminya.

Tidak berapa lama, suaminya pun pulang.

"Maaf aku agak terlambat hari ini sayang. Di toko di sekitar tempat kerjaku tidak ada jual makanan yang kamu pesan. Makanya aku mencari ke tempat lain. " ucap Johan
"Iya. Tidak apa2. Maaf sudah merepotkanmu. "

Johan tersenyum, lalu mengelus kepala istrinya.

"Kamu sama sekali tidak merepotkanku. Kalau pun aku harus mencari pesananmu sampai ke bulan, aku akan tetap pergi mencarinya sayang. "
Seny tersenyum mendengar jawaban lucu suaminya.

"Terima kasih untuk segalanya yang sudah kamu berikan sayang. Tak terbalas jasa2mu karena sudah mengandung zuriatku, dan menemaniku disaat susah maupun senang. Dan apa yang ku lakukan untukmu, itu karena kamu
Memang pantas mendapatkan nya. Jangan pernah lagi menganggap kamu merepotkan aku. " lanjut suaminya seraya mengecup kening istrinya
Malam itu Seny masih tak berani untuk tidur, meskipun saat itu jam sudah menunjukkan pukul 12:30.

Berkali2 Seny bolak balik di tempat tidur. Dan menonton film2 lucu untuk membuang rasa takutnya. Namun tetap saja ia tidak bisa. Wajah perempuan itu seakan melekat diingatannya.
"Kamu kenapa sayang? " tanya suaminya yang terbangun karena ingin buang air kecil

"Aku tidak bisa tidur. "

"Mungkin kamu kebanyakan minum kopi? "

"Aku malah tidak menyentuh kopi seharian ini. "
Johan bergegas kekamar kecil, lalu ketika ia kembali, Johan lantas merentangkan tangannya di atas tempat tidur dan menyuruh Seny untuk berbaring di lengannya.
Akhirnya dengan begitu, Seny mulai tertidur.

Keesokan harinya, menjelang pukul 3 sore sepupunya dan Meri datang ke rumah Seny.
"Lama sekali sampainya? "

"Maklumlah Sen, kami naik angkutan umum bukan naik kendaraan pribadi. "

Seny tertawa, ia sedikit terhibur dengan kedatangan sepupunya itu.
"Aku kesulitan tidur tadi malam. Bayangan perempuan itu terus menerus muncul. Kalau apa yang kamu katakan itu benar, aku ingin membuang inguan itu. "
"Sayangnya kau tidak bisa membuang inguan itu Sen. Sampai kapanpun dia akan ikut dengan darah keturunan ayahmu. Dengan kalian bersaudara. Tapi untuk menghindari gangguannya, kau bisa memberikan dia makan. "
"Tapi aku tidak mau. "

"Ini bukan tentang mau tidak mau, ini bukan pilihan Sen. Tidak bisa di pilih. "

"Kau tau saat Meri menceritakan itu, aku kehilangan kendali Sen. Ku pukul Meri, ku marahi dia. Tapi setelahnya aku sadar, itu tidak akan merubah situasi. "
"Yang harus dilakukan sekarang adalah memberikan kanti itu makan. Agar dia tidak mengganggu bayimu. "

"Baiklah, sekali ini aku akan memberikan mahluk itu makan. Itupun demi anakku. "
"Tidak bisa hanya sekali Sen. Yang ku tau, persembahan untuk kanti di berikan pada usia kandungan 4 bulan, lalu 7 bulan dan setelah melahirkan. "

Seny terperanjat kaget mendengar jawaban dari sepupunya tersebut, ia tak menyangka bila inguan itu sangat menyusahkan sekali.
"Memangnya keistimewaan mahluk itu apa sampai dipelihara segala?? Menyusahkan. " umpat Seny
"Aku juga tidak begitu tau Sen, entah untuk apa orang tua2 dulu memelihara mahluk seperti itu. Kalau buaya lebih mending, karena sedikit banyaknya berguna untuk kita. Tapi kalau kanti ini aku sendiri tidak tau apa manfaat memelihara mahluk itu. "
"Wujud kanti itu seperti apa? "

"Entahlah, ada yang mengatakan sosoknya mirip seperti kuntilanak, dan ada juga yang mengatakan sosok anak kecil. Aku juga tidak tau, karena aku sendiri tidak pernah melihat penampakannya langsung. "
"Jenis2 inguan2 seperti kanti, Bima, hantu beranak, dan sejenisnya itu hanya menyiksa, bila terlambat diberi makan. " lanjut sepupunya
"Jadi kapan dia di beri makan? "

"Kalau mendengar ceritamu tentang mimpi itu, ku rasa harus cepat2 di berikan makanan nya. Karena dia sudah mulai mengganggumu kan. "

"Tapi, suamiku pasti tidak mau. Entahlah sekarang aku bingung. "
_______

Malam itu mereka makan bersama sambil mengobrol hangat. Johan tampak sangat senang sekali dengan kedatangan keluarga istrinya tersebut.
Berbeda dengan Seny yang terlihat muram dan banyak melamun.

Ketika Meri dan Seny tengah menonton acara tv, Johan dan sepupunya Seny mengobrol di teras rumah. Sangat lama keduanya mengobrol.
Kriiiieeettt....

Pintu kamar terbuka, Johan masuk dengan wajah tersenyum.

"Kalau begitu masalahnya kenapa kamu tidak cerita? " tanya Johan tiba2

Sepertinya sepupu Seny telah menceritakan semuanya pada Johan sewaktu mereka mengobrol di teras tadi.
Seny terdiam, ia tak bisa menjawab sepatah katapun pertanyaan dari suaminya itu. Hanya helaan nafas berat yang terdengar.

"Aku tidak marah, dan tidak pula menolak melakukannya. Jika memang itu harus. "
"Tapi kamu kan bukan orang yang percaya dengan hal2 seperti itu. Aku sendiri pun rasanya masih sulit untuk percaya. "

"Semenjak kejadian malam itu di kampungmu, aku benar2 percaya kalau mereka itu memang ada. "
Keesokan harinya, Sengaja Johan pulang kerja lebih awal. Karena ia akan membantu istrinya untuk mencari bahan2 yang di butuhkan guna membuat makanan yang akan dipersembahkan malam itu.
Pisang, rokok linting, lengkap dengan simpa(pinangan/sekapur sirih), gula kopi, uang logam, berbagai macam jenis kue, dll selengkapnya, beserta rumah kanti yang baru saja dibuat dari kayu kenanga.
Semua itu disediakan di dalam wadah besar di dekat rumah kanti tersebut.

Seny disuruh memegang rumah kanti yang baru itu dan mengatakan bahwa semua makanan yang sudah disediakan untuk kanti tersebut
Merupakan penukar agar kanti tidak lagi mengganggu Seny dan kandungannya.

Lalu sepupunya itu membacakan sesuatu dan setelahnya, rumah kanti tersebut pun di letakkan di atas plafon rumah Seny.
Benar saja, setelahnya saat Seny tidur ia tak lagi memimpikan perempuan itu. Keesokan harinya, sakit pada tengkuk dan kakinya pun sudah sembuh dalam waktu semalam.
"Besok kami akan pulang Sen. Aku ingin berpesan padamu, jangan kamu ingat aku berkata seperti ini untuk mengekangmu, tapi aku memang benar2 peduli dan sayang terhadap kamu. Mulai hari ini, jangan lagi tidur berbantalkan guling, dan jangan merobek kain apapun,
Jangan merebus telur dengan panci tertutup, jangan menjahit pakaian, jangan makan jantung pisang. Dan terakhir, jangan keluar di waktu maghrib. "Ujar sepupunya itu
"Memangnya kenapa? Bisa tolong jelaskan? " tanya Seny

"Ini sebenarnya pantangan untuk semua ibu hamil, jangan berbantalkan guling karena takut nanti saat lahir, tubuh bayi terhalang di jalan keluar itu sehingga bisa membahayakan si ibu dan bayi.
Jangan merobek kain, karena nanti anak bisa sumbing. Jangan merebus telur dengan panci tertutup karena anak bisa bisu. Jangan menjahit karena nanti mata atau mulut anak bisa menyatu/cacat. Jangan makan jantung pisang karena nanti bisa kena buyu, semakin bertambah usia
Tubuhnya akan semakin mengecil. Dan yang terakhir itu, seharusnya kamu tau kalau ibu hamil sepertimu ini jangan pernah keluar waktu maghrib, karena banyak mahluk halus berkeliaran. Ibu hamil akan jadi incaran mereka, sebab ibu hamil memiliki darah yang manis dan beraroma wangi."
Seny mengangguk,

"Sebenarnya masih banyak lagi pepantang untuk ibu hamil yang harus di jalankan selama kehamilan, agar persalinan lancar dan normal, juga mendapatkan anak yang sehat tanpa cacat. " lanjut sepupunya
"Tapi kita kan sudah modern, kenapa harus ikut pepantang? "

"Modern boleh. Tapi pepantang itu juga harus. Bukan hanya pepantang disaat hamil, pepantang juga dilanjut setelah melahirkan, tapi pepantang hamil dan setelah melahirkan tentu saja berbeda.
Dan semua itu untuk kesehatan tubuh jangka panjang. Dalam keluarga kita harus berpepantang. "

Seny lagi2 mengangguk.
"Kau paham sekarang? "

"Iya, aku paham, aku mengerti. Dan aku berjanji akan selalu ingat pesan2mu. "

"Bukan hanya sekedar diingat ya, tapi harus di jalankan. "

"Iya. Aku janji. "
----------

Rumah kembali sepi ketika saudara sepupu dan anaknya itu pulang.

Seny berbaring di atas tempat tidur sambil membaca buku2 novelnya.
Tak terasa hari berganti minggu, dan minggu pun berganti bulan.

Perut Seny sudah membesar, dan ia sering merasa kesakitan di sekitar pinggang juga kaki.
Tanpa kabar melalui telepon, hari itu sepupunya Seny berkunjung kembali ke rumah Seny bersama dengan Meri.

Kaget, senang bercampur menyambut kedatangan sepupunya itu.
"Kenapa tidak memberi kabar dulu kalau mau datang, kan aku tidak ada persiapan untuk menyambut kalian. " ujar Seny

"Sengaja Sen, bila aku kabarkan akan datang kesini, pasti kau akan mempersiapkan macam2. Seperti menyambut raja saja. "
"Mmmm... Wajarlah, yang datangkan sepupu dan keponakan kesayanganku ini. "

Seny langsung menelepon suaminya minta di belikan berbagai macam makanan ringan dll.
"Sen, usia kandunganmu sudah 7 bulan bukan? Diusia kandungan seperti ini, kamu harus mandi2 dan memberikan kanti makanan lagi. Untuk itu aku datang kemari. "
"Iya. Aku tau. Di hari apa sebaiknya kita lakukan itu? "

"Besok kita persiapan dulu Sen. Karena ditujuh bulan ini, makanan kanti pun semakin banyak. "

Seny menghela nafas panjang,
Meski agak kesal dengan inguan tersebut, tapi Seny tak bisa membantah.

__________

Keesokan harinya, sepupunya Seny menyiapkan semuanya sendiri.
Didalam wadah besar itu ada kelapa muda, kelapa tua, beras pulut, telur ayam kampung, rokok linting, simpa, berbagai macam kue, juga olahan dari daging ayam kampung, Hati ayam, dan juga koin2 logam mulai dari 100, hingga 1000.
"Banyak sekali ternyata ya. " kata Meri

"Iya. Makanannya jauh lebih dari yang kubayangkan. " ujar Seny

Malam harinya mereka pun memulai persembahan makanan itu pada kanti.
Rumahnya yang di atas plafon juga diturunkan.

Semuanya berjalan lancar seperti waktu pertama dulu.
Dan keesokannya dilanjut lagi dengan mandi2 7 bulanan.
Semuanya juga di lakukan oleh sepupunya itu.

"Terakhir memberi makan kanti itu ketika anakmu lahir, setidaknya di usia 40 hari. "
"Tapi kau akan datang kesini lagi kan? " tanya Seny

"Aku akan datang. Pasti akan datang. " jawab sepupunya

"Terima kasih ya. Aku tidak tau andai kau tidak ada. Entah bagaimana aku saat ini. "

"Kau saudaraku Sen. Lagi pula kau tidak punya orang tua lagi, tidak ada
Yang menegur2kan dan menjagamu. Jadi aku sebagai saudara, harus mengambil peran itu untuk menjagamu. "
Seny terharu, ia meneteskan air mata.
Bahkan saudara kandungnya saja tak mau ambil peduli padanya. Dan sepupunya ini hanyalah sepupu, tapi bagi Seny sepupunya ini jauh lebih baik dari saudara kandungnya.
"Nanti setelah aku lahiran, kalian menginap lama2 disini ya. "

"Iya."

----------------

Hari2 Seny kembali sepi..
Setiap hari ia habiskan hanya dengan membaca buku2 dan sedikit2 mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Usia kandungannya kala itu sudah menginjak 9 bulan, tinggal menunggu hari untuk persalinan.

Dan kebetulan hari itu, Seny merasakan perutnya sangat sakit. Ia segera menelepon suaminya.
Namun tak ada jawaban, mungkin karena suaminya sedang sibuk bekerja.

Akhirnya Seny berteriak meminta tolong pada tetangganya. Untung saja tetangga Seny sangat cepat merespon.
Tetangga2 Seny itulah yang membawanya ke klinik bersalin.

Tetangga yang lain menunggu di depan rumah Seny yang tak terkunci untuk menjaga rumah sekalian menunggu kedatangan Johan.
Johan yang baru akan beristirahat, tapi setelah melihat notifikasi panggilan dari istrinya itu pun langsung izin pulang.
Setibanya di rumah ia dikagetkan dengan keberadaan para tetangganya di depan rumah.
Pikiran nya sudah kemana2 saat itu.
Tapi akhirnya Johan bisa bernafas lega setelah tau alasan tetangganya berkumpul.

Cepat2 ia menyusul istrinya ke klinik bersalin yang di katakan oleh salah satu tetangganya tadi.
Sesampainya di klinik, rupanya anak mereka sudah lahir.

"Maafkan aku sayang, aku tidak sempat mendampingimu melahirkan anak kita. " ucap Johan
_________

Semenjak kepulangan istri dan anaknya ke rumah, Johan selalu memberikan perhatian lebih terhadap istrinya.

Bahkan ia juga menyewa orang untuk membantu2 istrinya di rumah.
"Aku bisa sendiri mengerjakan semuanya sayang. "

"Tidak tidak. Kamu jangan mengerjakan apapun, aku tidak ingin kamu sakit, kamu lelah. Kamu sudah sangat sakit dan lelah saat melahirkan anak kita. Jadi sekarang kamu harus full istirahat. "
Anak mereka juga sangat sehat sekali.

Ketika 1 bulan usia bayi mereka, Seny berkali2 mencoba menelepon saudara sepupunya. Tapi tak pernah tersambung.
Kemana kira2 mereka? Padahal janjinya akan datang di hari anaknya Seny lahir, tapi sudah satu bulan lebih seperti ini mereka belum juga datang.
Hari pemberian makan untuk kanti itu semakin dekat, dan buruknya lagi Seny sama sekali tidak mengerti tatacara memberikan makan kanti tersebut.

Selama 2 kali pemberian makan itupun selalu sepupunya yang mengerjakan.
_________

Tangisan bayi memenuhi rumah pasangan Seny dan Johan. Sudah 2 hari ini anak mereka rewel, digendong, dipeluk pun sudah, tapi bayi itu tetap menangis hingga wajahnya memerah.
Mereka kewalahan menenangkan bayinya, bahkan Seny dan Johan tak cukup tidur dibuatnya.

Berselang beberapa menit tertidur, anak itu akan menangis lagi. Begitulah seterusnya sampai2
Seny menjadi emosi. Kepalanya yang sakit, di tambah lelahnya menjadi ibu yang mengurus bayinya tanpa tidur. Membuat Seny tanpa sengaja berkata kasar pada bayinya. Yang memicu perkelahian antara ia dan Johan.
"Aku tau kau lelah! Dan aku pun sama! Selama 2 hari ini kita tidak bisa beristirahat dengan waktu yang cukup karena anak kita rewel terus. Tapi itu bukan berarti kau bisa mengumpat seenaknya pada anak!! Ingat! Kau ini seorang ibu!! Apa saja yang keluar dari mulut seorang ibu
untuk anaknya adalah doa! "Bentak Johan

Seny menangis sesenggukan, suara isak tangisnya beradu dengan suara tangis anaknya.

Seny menyesal karena tak bisa mengendalikan emosinya. Padahal kehadiran anak itulah yang ia tunggu2 selama ini.
"Aku tau kau tak bermaksud begitu pada anak. Dan aku minta maaf sudah membentakmu seperti itu tadi. Sekarang kau istirahatlah dulu, biar aku yang menemaninya. " ucap Johan
Sekitar pukul 4 subuh, ketika Seny terbangun hendak memberikan susu pada anaknya. Ia tampak kaget dan syok melihat keadaan bayinya yang sudah terbujur kaku, dengan bibir membiru.

Anaknya sudah meninggal.
Seny histeris membangunkan suaminya yang tertidur tidak begitu jauh dari tempat tidur anak mereka.

Johan terduduk, wajahnya seketika berubah.
Antara sedih dan tak percaya.
Bruuukkk... Seny ambruk.

_________

Banyak para tetangga berkumpul untuk membantu juga menguatkan Seny dan Johan yang tampak sangat terpukul dengan kepergian anaknya.

Tubuhnya menggigil seperti orang kedinginan,
Seny jatuh sakit setelah anaknya dimakamkan.

Dalam mimpinya, ia melihat perempuan dengan wajah menyeringai itu menggendong anaknya dan berjalan menjauh.
Seny berteriak memanggil2 perempuan itu, ia memohon2 agar perempuan itu mengembalikan anaknya. Namun ketika ia terbangun, Seny hanya melihat ruangan kamarnya.
__________

Hari itu tepat 2 bulan setelah anaknya meninggal, Seny memutuskan untuk pulang kampung menemui sepupunya. Ia merasa kesal pada sepupunya itu dan Seny beranggapan anaknya meninggal karena ulah dari sepupunya yang tak menepati janji untuk datang kerumah sewaktu bayinya
baru lahir.

Namun sesampainya di kampung, Seny sangat kaget melihat keadaan sepupunya yang sakit parah.
Kata Meri, ibunya kapuhunan sewaktu memanen padi.

Kaki sepupunya itu membiru dan tak bisa digerakkan lagi. Itulah sebabnya ia tidak bisa datang kerumah Seny.
Bahkan mereka tak bisa mengabari Seny dikarenakan hp satu2nya milik sepupunya itu pun sudah dijual untuk berobat.

________

Seny ikhlas dengan semua yang terjadi pada dirinya.

Setelah kejadian itu ia juga sudah tak bisa hamil lagi, entah karena apa, mungkin juga masih ada
hubungannya dengan kanti tersebut.

Berkali2 ia mencoba, tapi hasilnya tetap negatif.

Hingga akhirnya Seny memaksa Johan untuk beristri lagi, agar suaminya itu bisa mempunyai keturunan.
Meski awalnya menolak, namun karena paksaan dari Seny. Akhirnya Johan mau menikah lagi, itupun Seny yang memilihkan calon istri untuknya.
Singkat cerita. Setelah melahirkan anak pertamanya dengan Johan, wanita itu meninggal 2 bulan setelah melahirkan.

Dan Seny lah yang kemudian merawat anak itu seperti anaknya sendiri.
Anak itu tak pernah kekurangan kasih sayang dari seorang ibu, meskipun hanya ibu sambung.

Tentang kanti tersebut, Seny sudah tak pernah mengurusnya lagi. Walaupun kadang2 ia sering hadir di mimpi Seny.

___SELESAI___
Donasi pulsa seikhlasnya bagi ponakan2 yang berkenan😄 - 0856 5403 7262

Terima kasih🙏🙏🙏🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Aug 9
TRIANA (Dia Bukan Arwah, Dia Hanya Manusia Yang Tinggal Di Dunia Jin)

@ceritaht @IDN_Horor @rasth140217 @HorrorBaca
#ceritaseram #dendam #omrasth #kisahhantu #threadhorror

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Dia sangat cantik. Penampilan nya begitu anggun dan mempesona. Rambutnya yang panjang berwarna hitam legam dan berbau harum melati. Dia selalu memakai pakaian mini dress berwarna cerah yang terkesan mencolok. Bibirnya yang tak pernah lepas dari senyuman, sungguh manis.
Juga Suaranya yang lembut dan perhatiannya padaku, membuatku tidak bisa sedikitpun menolak permintaannya.
Setiap ia datang, aku harus merelakan 3 tetes darahku untuknya. Semula aku adalah orang yang sangat takut akan darah yang keluar dari tubuhku di sebabkan luka, tapi
Read 304 tweets
Jul 19
"Saya terima nikah dan kawin nya Ranissa Humaira Binti Haji Saifullah dengan maskawin / mahar seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 2 juta rupiah dibayar tunai. "
Senyum bahagia mengiringi selesainya prosesi ijab kabul malam itu,
Orang2 terlihat memuji Haji Saifullah yang berbesan dengan orang yang sama2 berduit.
Read 176 tweets
Jul 11
"Yud, tolong ambilkan terong di dalam. " ujar seorang ibu yang mengenakan bulang HJ pada seorang ABG berusia 12 tahunan yang tengah memainkan game online di smartphone nya
Meski tengah asyik bermain game online, ABG laki2 yang bernama Yuda itu tetap sigap melakukan sesuatu yang di suruh oleh ibunya tersebut.

"Berapa ma?? " ujarnya bertanya

"Bawa samua'an. (Bawa semuanya.) "

"Inggih ma. (Iya Bu.) "
Read 139 tweets
Jul 1
TETANGGA YANG IRI DENGKI

Based on true story

#ceritaseram #kisahnyata
#kalimantanselatan @IDN_Horor @ceritaht @RTHorror_KLMT

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Bahasa dalam cerita ini bercampur dengan bahasa dayak bakumpai dan banjar, sekalian buat ponakan2 belajar bahasa daerah lain😊🙏.

Seorang laki2 berambut gondrong yang sebagian rambutnya sudah beruban itu sesekali menghisap rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari
tengahnya, ia menatap anak2 yang sedang mandi 'balumba' di sungai barito dari lantingnya.

(Balumba - berenang)

"Assalamualaikum.. " ucap seseorang yang baru saja datang itu

(Gambar hanya ilustrasi, dan kurang lebih beginilah bentuk rumah lanting yang sering om sebutkan Image
Read 140 tweets
Jun 27
WANITA TUMBANG BELIAN
Cerita seram yang berbumbu masalah percintaan.

(KISAH NYATA)

#trheadhorror #ceritaseram #kisahnyata @IDN_Horor @ceritaht @RTHorror_KLMT #kisahRyan #bacahoror

(Gambar hanya Ilustrasi) Image
WANITA TUMBANG BELIAN

(Ada yang masih ingat dengan Ryan? Anak dari Alm. Amang Roni.
Setelah hampir 2 tahun lebih menghilang, kini ia kembali menceritakan sederet pengalaman nya sebagai orang perantauan. Tentu kisahnya kali ini sama2 seru dengan kisah2 sebelumnya yang pernah om
tulis.

(Nama Desa Dan Nama Nama Tokoh Dalam Cerita Ini sudah Sepenuhnya Di ubah Demi Menjaga Privasi Yang Bersangkutan.)

Wandi, adalah nama lelaki yang tengah duduk di warung milik Haji Amin tersebut, pakaiannya lusuh dengan rambut panjang yang tak terurus.
Tubuhnya pun
Read 344 tweets
Jun 18
2020, sekilas warung itu tampak biasa2 saja, tak ada yang aneh.
Tapi entah kenapa sudah hampir 2 minggu ini warung tersebut sepi pembeli.

Pemilik warung makan itu bernama Dira, dia adalah seorang janda yang memiliki 2 orang anak yang masih kecil2an. Dira bercerai dengan
Suaminya setelah sekian tahun menjadi korban perselingkuhan.
Kini dira dan kedua anaknya tinggal bersama sang ibu yang juga merupakan seorang janda.
Awal2 hidup tanpa suami, dira benar2 bingung mau kerja apa, sedangkan ia sama sekali tak memiliki pengalaman dan ijazah.
Read 74 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(