OM RASTH Profile picture
May 1 85 tweets 12 min read Twitter logo Read on Twitter
RUMAH KARYAWAN

@IDN_Horor #ceritaseram
@bacahorror #bacahorror
@ceritaht #kisahseram

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Makanya amun kupadahi jangan umpat tu nurut, pangarasan banar pang jadi binian. (Makanya kalau aku bilang jangan ikut tuh nurut, keras kepala banget sih jadi perempuan.)" Ujar Riyadi pada istrinya yang sesekali meringis sambil memegangi perutnya yang sudah
Membesar

"Ulun baganangan lawan pian, takutan kalu pian kanapa2 dilurung. (Aku khawatir sama kamu, takut kalau kamu kenapa2 dijalan.)" Jawab wanita itu yang tak lain adalah istri riyadi sendiri
"Baganangan nangapa?! Aku nang handak tulak bagawi nginih diumpati jua. Kadada jua aku neh yang langsung maanui bibinian. (Khawatir apa?! Aku yang mau berangkat kerja kok diikuti. Gak mungkin juga aku langsung selingkuh.)" Ujar riyadi dengan suara yang meninggi
Hingga membuat ibu2 yang duduk dikursi depan tampak mendongak untuk melihat keduanya.
Sementara Dyah langsung menundukkan kepalanya.
"Marepoti ja mambawa ikam neh tahu lah?!! (Merepotkan saja membawamu ini, tau gak?!!)" Sungut riyadi, dyah diam saja, ia tak ingin menjawab lagi, karena dyah paham betul dengan sifat suaminya itu, bila semakin
Dijawab, maka percekcokan itu tidak akan ada habisnya.

(Hubungan pernikahan riyadi dan dyah memang sedang tidak baik, sudah hampir 5 bulanan ini hubungan mereka merenggang, tepatnya saat riyadi memergoki dyah yang saat itu sedang hamil 2 bulan sedang di bonceng
Oleh mantan pacarnya, Ali. Riyadi beranggapan bahwa dyah sudah berselingkuh darinya. Meski dyah sudah menjelaskan panjang lebar bahwa saat itu dyah yang sedang berjalan kaki ke penjual pancarakinan(sejenis toko kelontong) untuk membeli
Rarampah dapur (bahan makanan), dan kebetulan dia bertemu dengan ali yang saat itu juga sedang ingin membeli rokok dll.
Dyah yang saat itu memang sudah kelelahan berjalan dibawah terik matahari, tidak menolak sama sekali ketika ditawari ali tumpangan sampai ke toko kelontong.
Diperjalanan pun antara keduanya tak ada percakapan yang berarti, hanya obrolan tentang pekerjaan masing2 dan sedikit lelucon garing, sama sekali tidak ada yang mengungkit tentang masalalu antara keduanya.
Tapi tetap saja, riyadi tak percaya. Ditambah lagi teman2nya yang memanas2i riyadi agar menceraikan saja istrinya, lalu mengawinkan dyah dan ali.)
Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, akhirnya bus yang membawa mereka itupun tiba di terminal tujuan.

Riyadi turun lebih dulu dengan membawa 2 tas besar, dan membiarkan dyah yang sudah hamil besar itu turun, ia tampak begitu kesulitan, bahkan untuk bangkit
Dari duduknya saja ia butuh beberapa saat sampai benar2 berdiri.

"Pian handak kamana? (Kamu mau kemana?)" Tanya dyah begitu ia melihat riyadi meninggalkannya bersama 2 tas besar itu diterminal
Riyadi tak menjawab, bahkan menoleh saja tidak.

Dyah harap2 cemas. Ia takut kalau2 riyadi meninggalkannya disana seorang diri ditempat yang bahkan ia tak mengenal seseorangpun.
Tapi perasaannya menjadi lega begitu ia melihat riyadi datang bersama 2 tukang ojek yang beriringan.

"Ai batihi kah pian?" Tanya tukang ojek yang lebih tua

Dyah yang tak paham bahasa daerah sana hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan tukang ojek tersebut.
"Maksud amang ni, pian batianan kah ujar sidin. (Maksud paman ini, beliau bertanya tentang kehamilanmu.)" Ujar tukang ojek satunya yang jauh lebih muda
"Inggih, ulun batianan 7 bulan. (Iya, saya hamil 7 bulan.)" Jawab dyah

"Jalan ka alamat yang laki pian padahi tadi tu tarusak pang sadikit, kalu ae sakit parut pian kina. (Jalan ke alamat yang diberitahu suamimu tadi lumayan rusak, jadi takutnya nanti perutmu sakit.)"
"Kadapapa, sudah tabiasa ja di bawa2. (Tidak apa2, aku sudah terbiasa kok.)" Jawab dyah sambil tersenyum seraya mengelus perutnya
Diantara hilir mudik kendaraan berPlat KH itu, motor yang membawa dyah dan riyadi masih beriringan untuk mengantar mereka ke alamat yang dituju.
Selama kurang dari setengah jam mereka melewati jalanan beraspal itu, kini motor tersebut mulai berbelok kejalanan yang lebih kecil dan rusak.

Dyah tampak meringis sambil memegangi perutnya.
Tau kalau penumpangnya hamil, tukang ojek itupun memperlambat laju motornya dan
Berusaha melewati lubang2 aspal yang rusak secara perlahan2.

Sekitar 20 menit melewati jalanan rusak tersebut, kini mereka pun tiba di rumah yang tampak tua.
Rumah itu terlihat sama satu dengan yang lainnya, ada beberapa orang yang terlihat sedang duduk2 disebagian pelataran
Rumah itu. Ada yang sedang bermain dengan anaknya, ada juga wanita yang sedang memberi anaknya makan. Tapi yang paling penting mereka semua ramah dan langsung tersenyum pada dyah begitu mata mereka bertemu.
Setelah membayarkan ongkos ojek itu itu, mereka dihampiri oleh seorang lelaki berusia 40 tahunan.
Dia langsung menyapa dan memperkenalkan diri pada riyadi dan dyah.
Lalu riyadi dan dyah diantarkan ke sebuah rumah yang berada paling ujung,
"Hanya kamar ini yang tersisa, tapi semua peralatan didalamnya sudah kami sediakan. Dan atap yang bocor juga sudah di perbaiki. Tidak apa2 kan kalian menempati kamar diujung ini?" Tanya lelaki itu menatap riyadi dan dyah secara bergantian
"Tidak apa2 pak ae." Jawab riyadi cepat dengan bahasa indonesia yang masih berlogat banjar

"Baiklah kalau begitu, silahkan kalian beristirahat dulu, tentu perjalanan panjang sangat melelahkan." Kata lelaki itu mempersilahkan
"Inggih pak. Terima kasih." Ucap riyadi sembari menunduk

Setelah lelaki itu pergi (kita panggil saja beliau dengan nama pak Riki), riyadi pun langsung keluar rumah meninggalkan dyah yang baru saja hendak merebahkan tubuhnya di atas kasur tipis yang baru ia gelar.
"Handak kamana pian? (Kamu mau kemana?)" Tanya dyah

"Handak bapander2 wan buhan tatangga tu pang. Napa garang? Handak umpat jua?! (Mau mengobrol2 sama tetangga itu lah, kenapa memangnya? Mau ikut juga?!)" Jawab riyadi meninggi
Dyah langsung diam begitu mendengar suara riyadi yang mulai meninggi.

Entah sampai kapan riyadi akan terus seperti itu padanya, hanya karena satu kesalahan yang ia perbuat.
Padahal dulu, riyadi adalah sosok lelaki penyayang, dan penuh perhatian.
Tapi sifatnya berubah setelah dyah melakukan kesalahan yang mungkin dimata sebagian orang tidaklah fatal.
Karena antara dyah dan ali memang tidak melakukan perselingkuhan seperti yang dituduhkan oleh riyadi.
-----

Dyah terbangun dari tidurnya saat matahari mulai terbenam.
Namun ia tidak melihat keberadaan suaminya di dalam rumah, bahkan diluar pun juga tidak ada.
Di pelataran rumah yang berada ditengah, terlihat seorang perempuan sedang mengangkat jemurannya. Ia melempar senyum pada dyah yang langsung membalas senyuman itu.
"Maaflah aku umpat batakun pang, ikam ada malihat lakiku kah?(maaf aku mau nanya, kamu ada liat suamiku?" Tanya dyah hati2

"Oh, laki ikam tadi tulak wan lakiku disuruh mahadap bos jar tadi tuh.(oh, suamimu tadi pergi sama suamiku katanya disuruh menghadap bos.)"
"Oh.. Makasihlah." Ucap dyah sembari tersenyum

Si wanita itu juga tersenyum lagi, lalu setelah meletakkan jemurannya di dalam keranjang, ia pun menghampiri dyah.
"Bapapatuhan dulu kita nah, ngaran ikam siapa? Ngaranku mila.(kita kenalan dulu ya, namaku mila, namamu siapa?)" Kata si wanita itu seraya duduk di pelataran
"Dyah." Jawab dyah singkat

"Berapa bulan?" Tanya mila menunjuk perut dyah

"7 bulan."

"Uma heh, waninya mambawa kajauh, busiah taparanak dijalan gara2 taguncang2 diperjalanan. (Waduh, berani sekali bepergian jauh, takutnya melahirkan dijalan akibat terguncang2 diperjalanan.)"
Ujar mila

Dyah tersenyum kecut mendengar perkataan mila.

"Ikam hari ini kada usah bemasak gin yah ae. Kita bemasakan diwadahku ja lah.(kamu hari ini gak usah masak aja yah, kita masak2 di tempatku saja.)"
"Jangan ditolak." Ujar mila ketika melihat dyah yang tampak ragu2 menerima tawarannya tersebut

Dyah akhirnya mengangguk dan mila langsung menuntun tangan dyah untuk ikut bersamanya.

Ketika mereka memasuki dapur mila yang tidak begitu luas tersebut,
mata dyah langsung terperangah melihat alat2 masak dan bahan makanan yang tersusun sangat rapi tersebut.
"Kenapa yah, dapurku rapi ya?
Maklum aku merapikan rumah hampir setiap saat, ya sekedar untuk menghibur diri dari kesepian karena aku tidak punya anak, sudah hampir 4 tahun aku dan suamiku menikah, tapi belum juga dikaruniai anak.
Aku juga sudah melakukan apapun yang disarankan orang maupun bidan, tapi tuhan masih belum percaya untuk meniupkan ruh kedalam rahimku."
Dyah tercekat, kepalanya langsung menunduk.

"Sudah ah, jangan sedih2. Yuk kita masak." Ujar mila tersenyum, tangannya dengan sigap menarik dyah untuk duduk didekatnya
"Kamu suka nila asam manis?" Tanya mila

"Suka."

"Kamu dapat bahan2 masakan lengkap begini dimana mil?" Tanya dyah
"Oh ini, biasanya tiap pagi ada paman sayur kesini yah. Selain menjual sayur mayur mereka juga melayani pesan antar, kita bisa pesan apa saja sama mereka dan nanti akan mereka antar."
--

Dyah yang awal2nya merasa canggung pada mila, perlahan2 mulai terbiasa karena sikap hangat mila yang begitu baik padanya.

Ditengah obrolan, tiba2 terdengar suara perut dyah yang mulai keroncongan.
"Kita makan mie instan dulu yuk yah." Ujar mila melepaskan bawang yang akan ia kupas dan segera beranjak ke arah lemari yang terdapat beberapa macam jenis mie instan
Ia juga merebus telur untuk pelengkap mie.

"Kamu gak boleh telat makan yah, nanti sakit. Dan kalau kamu sakit, bayimu juga bisa ikut sakit." Ujar mila

"Aku mabuk perjalanan mil, makanya gak bisa makan kalau sedang bepergian." Jawab dyah beralasan
Beberapa saat kemudian mie instan pun selesai dimasak, mila memberikan sepiring untuk dyah dan sepiring untuknya. Dyah tampak lahap sekali makan mie tersebut. Membuat mila tersenyum.
"Semoga kalian betah disini ya yah." Ucap mila

Sampai pukul 8 malam riyadi dan suaminya mila belum juga kembali. Dyah menunggu suaminya dengan perasaan yang tidak karuan. Khawatir takut suaminya kenapa2.
Dan sekitar pukul 9 malam itu, riyadi pulang bersama suami mila.
Keduanya tampak sudah sangat akrab sekali.

Saat masuk kedalam rumah, suami mila langsung mencium kening istrinya. Berbeda dengan riyadi yang bahkan untuk menyapa dyah pun tampaknya enggan.
Saat mereka makan bersama, sesekali dyah melirik pada mila dan suaminya yang tampak sangat romantis. Sejujurnya dyah juga ingin seperti itu,
tapi suaminya begitu cuek dan ia tak ingin meminta secara paksa untuk diperlakukan romantis, yang ada nanti bukannya romantis malah pertengkaran yang akan terjadi.
Selesai makan dyah dan riyadi pulang ke rumah khusus untuk karyawan yang mulai hari itu mereka tempati.

Tanpa mengatakan apa2, riyadi langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan posisi membelakangi dyah.
------

Keesokan harinya,
Ketika dyah baru bangun tidur, ia sudah melihat suaminya sedang mengisi kompor hock yang sudah disediakan dirumah itu dengan minyak tanah.
"Kapan mulai masuk kerjanya?" Tanya Dyah

"Besok. Hari ini masih ada yang harus diurus." Jawab riyadi datar
"Dyah.. Itu ada paman sayur. Barangkali kamu mau beli sayur mayur untuk masak." Panggil mila didepan pintu dengam wajah tersenyum
Dyah menatap suaminya. Meminta persetujuan.
Ya dyah memang tidak memegang uang sepeserpun, semua uang, dipegang dan diatur oleh suaminya sejak 5 bulan lalu.
Riyadi merogoh saku celananya, dan memberikan selembar uang kertas pada dyah.

Dyah tersenyum menerimanya.

Mila menggandeng tangan dyah dan beriringan menuju kearah paman sayur yang terlihat sibuk melayani pembeli lainnya.
Disitu mila memperkenalkan dyah dengan ibu2 lainnya, mereka semua tampak ramah, namun dyah merasa sangat canggung berada diantara mereka.
Dyah membeli ikan, tahu dan sayur. Sementara mila hanya mengambil pesanannya pada paman sayur tersebut.

"Mau masak apa hari ini yah?" Tanya mila
"Sepertinya sayur bening saja mil." Jawab dyah tersenyum

"Nanti setelah makan, kita ke desa yuk. Ada yang ingin ku beli."
"Jalan kaki?"

"Pinjam kendaraan milik temannya suamiku. Kalau jalan kaki jauh yah."

"Aduh maaf mil. Perutku sakit kena guncangan dijalan. Ikut kemari pun sebenarnya aku memaksa diri mil."

"Iya juga ya. Kamu kan hamil besar. Tapi kalau kita jalan kaki, kamu mau?"
"Boleh lah kalau jalan kaki."

Mereka berpisah dan masuk ke rumah masing2.

Dyah mulai memasak, dan riyadi memperbaiki sedikit kerusakan yang ada di kamar mereka.
"Setelah makan ini mila ngajak ke desa, boleh gak aku ikut?" Tanya dyah pada riyadi

Riyadi mengangguk, namun ia tak berkata apa2.
Selesai makan, mila datang ke rumah dyah. Dia juga membawakan sedikit makanan yang di masaknya tadi untuk dyah dan suaminya.

Dyah mengenakan daster berwarna kuning dengan motif bunga, ia juga membawa bahalai(jarik) untuk sekedar menutup kepala dari panas terik matahari.
Sepanjang perjalanan mila bercerita banyak hal pada dyah. Mulai dari keluarga suaminya yang menginginkan mila dan suaminya bercerai, karena alasan mila yang tak juga kunjung hamil.

"Makanya aku dan suamiku sampai merantau kesini yah. Menyedihkan sekali ya rasanya
Jadi perempuan yang tidak bisa hamil." Lirih suara mila terdengar, raut wajahnya juga tampak sedih

"Bukan tidak bisa mil, mungkin memang belum ada rejeki. Nanti kalau sudah waktunya pasti kamu akan hamil juga."
"Aamiin. Itulah doa yang selalu kupanjatkan yah, aku ingin hamil. Ingin merasakan jadi ibu sekaligus perempuan yang sesungguhnya. Karena kata mertuaku kalau perempuan yang tidak melahirkan itu belum pantas disebut perempuan."
"Mil.." Ucap dyah lirih, sendu ditatapnya teman barunya itu

Dyah hanya bisa mengelus2 bahu mila tanpa bisa berkata2.
"Yah, kamu risih gak sama sikapku??" Tanya mila tersenyum, namun meski dia tersenyum, dyah masih bisa melihat bulir air mata di sudut matanya
Dyah menggeleng sembari tersenyum.

"Ah, syukurlah. Beberapa orang mungkin risih dengan sikapku yang sok akrab ini."ucap mila tertawa
Langkah keduanya terhenti disebuah rumah, didepan rumah itu banyak sekali anjing yang sedang duduk ataupun bermain.
Dyah tampak takut, namun mila dengan santai memburu anjing yang hendak mendekat.
"Eh mila.. Mau ambil barang ya?" Tanya seorang laki2 yang sepertinya baru selesai mandi tersebut

"Iya mang, cu lian nya ada?"

"Ada, masuk saja."
Saat mereka masuk kedalam rumah, terlihat banyak barang2 jualan berserakan di mana2.

Begitu melihat mila, wanita berusia 40 tahunan itu langsung menyapanya dengan ramah.
"Aku cuma dapat baju la, celana jeans yang kamu mau itu barangnya habis sebelum aku datang. Memang celana itu kan lagi musimnya sekarang, jadi banyak yang mau." Ujar wanita yang dipanggil cu lian itu langsung memperlihatkan baju yang masih terbungkus plastik pada mila
"Gak apa2 cu, nanti lagi kalau ada. Oh iya cu, ini kenalkan teman saya, baru pindah kesini."

"Oh iya, kerja disini kah?"

"Iya cu, suaminya satu kerjaan sama suami saya."

Dyah tersenyum ketika wanita itu tersenyum padanya.
"Mau pesan baju2 bayi kah? nanti hari rabu ini aku carikan." Ujar cu lian ramah menawarkan

"Gimana yah? Mau gak? Harganya gak jauh beda kok dari dipasaran."

"Aku gak punya uang mil. Lagian kan suamiku juga baru mau masuk kerja."

"Gak apa2. Aku yang jamin.".
"Aduh mil aku gak berani. Mungkin nanti saja kalau aku sudah ada uang."

Mila tersenyum, jarang2 ada teman yang menolak seperti itu pikir mila.

Mohon maaf sebelumnya om rasth numpang ngiklan dulu🙏.. Barangkali ponakan2 ada yang berminat dengan akar kejantanan, stok masih ImageImageImageImage
Ready. Selain untuk kejantanan juga bisa untuk pencegahan tulang kropos, prostat dan sakit pinggang.
Ada juga akar kuning khusus untuk mengobati penyakit Liver. Atau bajakah yang berkhasiat untuk mengobati kanker, tumor, stroke, kista dan masih banyak lagi manfaatnya. Image
Atau mungkin ada yang berminat dengan minyak-minyak kalimantan nya, Om rasth ada mulai dari Pelet pangkanang, Raja pemikat, Raja penunduk, Perkasih, Saluang mudik, Minyak rejeki, Minyak untuk kewibawaan, Minyak melati pembuk aura, minyak pemikat laki2 Dewi Sinta, minyak
Arjuna khusus untuk memikat perempuan, minyak semar kuning, minyak jumput rejeki, 7bidadari dan pengasihan 3khasiat khusus untuk yang sudah berumah tangga.
Ada juga untuk pemagar diri/tempat usaha dan rumah.
Kalau berminat silahkan Tanya2 melalui DM atau WA - 0856 5403 7262) Image
"Ini yah, ambil ya. Buat kamu. Bukan hutang, ini aku ikhlas membelikannya untukmu."

"Eh, tapi mil..."

"Ssttt.. Pemberian teman, jangan ditolak. Aku ikhlas yah."
Diperjalanan pulang itu, dyah melihat seorang nenek2 yang menatapnya hampir tak berkedip dari pelataran rumah yang memang tidak begitu jauh dari jalan.

"Itu siapa mil? Kok sampai segitunya ngeliatin aku." Bisik dyah pada mila
Mila ikut menoleh kearah nenek tersebut, dan entah kenapa saat si nenek mulai beranjak seperti ingin menghampiri mereka, mila langsung menarik tangan dyah dan menyuruhnya untuk segera mempercepat jalannya.
"Eh, kenapa mil?? Ada apa?? Aduhh.. Pelan2 mil."

Tapi ucapan dyah tak ditanggapi oleh mila. Mila tetap menarik tangan dyah sambil sesekali menengok kearah belakang. Dan setelah agak jauh dari tempat si nenek tadi,
Mila langsung menghela nafasnya yang terdengar ngos2an.

Wajahnya berkeringat,

"Kenapa sih??"

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Mar 24
SALAH JALUR

(Pengalaman Mudik Yang Tidak Diinginkan)

@IDN_Horor #ceritaseram
@bacahorror_id #bacahorror
@ceritaht #ceritahorror

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Tepat 3 hari sebelum memasuki bulan puasa, Amar dan Jaki memutuskan untuk pulang dari tanah rantauan. Karena memang sudah 2 tahun lebih mereka tidak pernah pulang saat lebaran, jadi ketika tahun ini ada kesempatan, mereka pun langsung memilih untuk pulang lebih awal.
Agar bisa berkumpul bersama keluarga dibulan puasa hingga lebaran tiba.

Rencananya mereka akan pulang dengan menaiki motor,
Ya tentu itu akan menjadi perjalanan panjang bagi mereka, mengingat jarak tempat mereka bekerja sekarang dan kampung halaman mereka yang sangat jauh.
Read 144 tweets
Mar 7
SANTET
(Dendam Masalalu)

@IDN_Horor #ceritahororseram
@bacahorror_id #bacahorror
@ceritaht #santet

(Gambar hanya sekedar ilustrasi) Image
Sudah sebulan wanita itu terbaring di atas tempat tidur. Tubuhnya yang semula berisi, kini hanya tinggal tulang yang dibalut kulit.

Sesekali terdengar suara rintihan lirih dari mulutnya.
"Ma, sabar ya. Aku dan adik masih mencari2 info orang yang bisa menyembuhkan sakitnya mama. Dan kata ibunya temanku, di daerah Amuntai ada semacam pengobatan tradisional." ucap Deli seraya mengusap pelan lengan sang ibu
Read 150 tweets
Feb 24
-KIRIMAN SANTET DARI KELUARGA MANTAN-

@IDN_Horor #kisahseram
@bacahorror_id #bacahorror
@ceritaht #threadhorror

Tidak disangka, keputusan Vina yang membatalkan rencana pernikahan secara sepihak Image
di karena kan kekasihnya itu kedapatan berselingkuh menjelang hari H pernikahan yang tinggal beberapa minggu lagi, malah menjadi bumerang untuknya dan juga keluarganya.
(Nama dan tempat sudah di samarkan)

"Perkenalkan saya Riris dari SLWS, saya menghubungi om rasth untuk sekedar berbagi sedikit cerita pada om tentang Almarhumah sepupu saya yang dibuat gila oleh keluarga mantan tunangannya om. Kebetulan keluarga mantan nya almarhumah
Read 136 tweets
Feb 17
NICAK DAHA 2
(ROBET VS ANTANG SONGA)
Melawan Kejamnya Dukun Santet Ilmu Hitam

"Kau tau? Dunia ilmu hitam persantetan itu bagaikan jurang, sekali kau masuk ke dalamnya, maka kau tidak akan bisa keluar.

@IDN_Horor @bacahorror_id @ceritaht
#ceritahorror #santet

(Ilustrasi) Image
Cerita ini merupakan lanjutan dari cerita Nicak Daha, yang dimana disana memperkenalkan dan mengisahkan tentang Robet yang sudah berhenti menjadi dukun santet, namun rupanya niat baiknya itu malah membawanya masuk kedalam bahaya,
Dan terlibat perseteruan dengan seorang dukun santet yang merupakan musuh Liyau ayahnya dulu. Mampukah Robet melawan dukun santet yang bergelar Antang Songa itu??
Read 135 tweets
Jan 7
MUSUH DALAM SELIMUT

(Dahsyatnya santet dayak kalimantan)

#kisahnyata #kisahmisteri #ceritahantu #santetkalimantan #kalimantan #omrasth #duniamistis

@IDN_Horor @ceritaht @bacahorror_id

(Gambar ilustrasi) Image
Berawal dari kasus KDRT yang di alami oleh Susan yang membuat semua keluarga sampai ramai berkumpul untuk bermusyawarah dan memperjelas kronologinya, berbagai macam pertanyaan di tujukan pada Wahyu yakni suami dari Susan.
Wahyu hanya terdiam ketika beberapa pihak keluarga mulai menyalahkannya.

Namun ketika saudara ibunya Susan/paman Susan hendak melayangkan tinjunya pada Wahyu, barulah lelaki itu mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Read 203 tweets
Dec 27, 2022
USAHAKU DI RUSAK SAINGAN YANG DENGKI

@IDN_Horor @bacahorror_id @ceritaht @rasth140217

#ceritaseram #pemutusrejeki #ceritamisteri #omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Berawal dari bukanya warung jaring milik pasangan(jengkol, jajanan oleh2 khas AST/PNGRN, biasanya jengkol direbus dan di makan bersama lala'an yang terbuat dari kelapa)

(Gambar hanya pemanis/ilustrasi) Image
Suami istri yang baru menikah di akhir tahun 2021 tersebut.

Awal2 buka, warung jengkol itu ramai sekali pembelinya. Bahkan dalam sehari saja bisa menghasilkan ratusan ribu.
Read 91 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(