Profile picture
Mata Najwa @MataNajwa
, 84 tweets, 131 min read Read on Twitter
@NajwaShihab @gusmusgusmu Inilah #MataNajwa, GUS MUS DAN NEGERI TEKA-TEKI #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu Gus Mus @gusmusgusmu membuka #MataNajwa malam ini dengan membawakan puisi berjudul Negeri Teka-Teki yang diiringi pianis cilik @kafinsulthan (Di Atas Rata-Rata)
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan Puisi ‘Negeri Teka-Teki’ dibuat tahun 1997, dinilai masih relevan saat ini karena sesuai dengan kondisi bangsa saat ini yang penuh teka teki. @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki.
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan Pada 2017, @gusmusgusmu adalah ulama pertama yang raih penghargaan Yap Thiam Hien. Walaupun bukan pejuang HAM, yang dilakukan @gusmusgusmu semasa hidup memang untuk keberlangsungan HAM #GusMusdanNegeriTekaTeki.
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan@gusmusgusmu tak pernah menyebutkan soal Hak Asasi Manusia, tapi membela hak beragama dan keberagaman, membela kedamaian, itu yang membuat kami memilih beliau untuk mendapatkan Yap Thiam Hien Award,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis@gusmusgusmu tidak ikut kamisan, bukan Munir yang berteriak lantang, bukan Kontras, bukan Imparsial. Tapi dari semua puisi dan khotbah yang dilahirkannya, itu membangun Indonesia yang hormat kepada Hak Asasi Manusia,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis .@gusmusgusmu mengaku tak pernah sekolah, hanya belajar dari Kyai di kampong, tapi terus memegang teguh untuk menghargai Hak Asasi Manusia #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Indonesia ini rumahmu, jaga dan rawat, udah titik. Kalau ada yang mengobrak-abrik, lawan! Sesederhana itu,” kata @gusmusgusmu kepada @NajwaShihab #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis Menanggapi isu hoax di era medsos, @gusmusgusmu menilai saat ini banyak orang yang ingin kelihatan gagah dan pintar di dunia maya. Hal tersebut karena tak mereka dapatkan di dunia nyata #GusMusdan NegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Dulu kita pakai surat kaleng, nggak suka sama orang atau gurunya, tulis surat kaleng nggak kelihatan, sekarang pun sama. Pakai akun foto nggak keliatan, bebas menghina siapa pun, kelihatan berani tapi, malah sebaliknya,” @gusmusgusmu #GusMusdan NegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis Sering mendapat penghinaan di twitter, @gusmusgusmu justru memaafkan orang orang yang menghinanya. Menurutnya, orang yang berkoar koar di dunia maya lain sekali dengan keadaan di dunia nyata #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis #MataNajwa bertanya apakah @gusmusgusmu tak pernah marah dan merasa tersinggung terhadap orang yang mengolok-oloknya di media sosial #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Kalau ada orang yang menghina dan merendahkanmu, janganlah buru-buru emosi dan marah. Siapa tahu dia digerakkan Allah untuk mencoba kesabaran kita. Bersyukurlah bukan kita yang dijadikan cobaan,” kata @gusmusgusmu dalam cuitannya #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Kalau mau marah sama politisi, karena omongannya nggak karu-karuan dan banyak mengumbar janji,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis Menurut @gusmusgusmu, adanya media sosial membuat orang menjadi “kemaruk”, padahal medsos bisa dimanfaatkan untuk hal yang baik #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Saya sangat senang sekali diajarin anak saya twitteran, sekarang anak saya yang jadi guru twitter saya nggak ada apa-apanya followersnya sama saya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis .@gusmusgusmu biasanya memposting cuitan di twitter ketika sedang macet di jalan, dan rutin setiap hari Jumat pagi #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Dari rongga itu sampah atau mutiara bisa keluar, membuat langit cerah atau terbakar. Dari rongga itu laknat bisa kau tebarkan, pujian bisa kau hamburkan.  Dari rongga itu perang bisa kau canangkan, perdamaian bisa kau ciptakan,” puisi berjudul Mulut  #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis “Bergaul di dunia maya, sering-seringlah kopdar, supaya lihat wajah manusianya. Kalau hanya akun abal-abal dengan akun gambar monyet, nggak bisa lihat manusia. Tapi kalau kita kopdar, ternyata kita sama manusianya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis Kolaborasi indah @gusmusgusmu dan @sudjiwotedjo yang mengiringi @gusmusgusmu membaca puisi berjudul Di Negeri Amplop. #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo Seusai @gusmusgusmu membacakan puisi berjudul Negeri-negeri Amplop, @NajwaShihab mengaitkannya dengan rentetan peristiwa OTT pejabat daerah oleh KPK #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Terhadap para koruptor, kita harus mengasihani. Karena mereka miskin alias fakir, masih butuh harta walaupun sudah banyak materi,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kita diciptakan Tuhan sebagai manusia itu seharusnya bersyukur sekali. Tidak ada makhluk ciptaan seperti kita. Dimuliakan Tuhan sejak awal, dipercayai menjadi khalifah alam semesta,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kita ini wakil Tuhan. Seharusnya di atas segalanya. Kita harus menguasai uang, bukan uang menguasai kita. Kasihan koruptor, merendahkan dirinya. Harus dihukum lama biar sadar siapa dirinya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Saya tidak setuju hukum mati. Lebih baik dihukum lama, dimelaratkan. Supaya mereka sadar, dirinya itu penguasa uang, bukan dikuasai uang,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kaya tapi melarat itu bahagia sekali. Lihat itu presiden jancukers @sudjiwotedjo, punya apa dia? Tidak punya apa-apa tapi tertawa terus. Bahagia sekali,” @gusmusgusmu menunjuk @sudjiwotedjo.
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab mengapresiasi kolaborasi @sudjiwotedjo dan puisi @gusmusgusmu tentang amplop. “Ada pengalaman dengan amplop?” tanya @NajwaShihab kepada @sudjiwotedjo#GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Saya kemarin mengisi acara di KAHMI. Dikasih amplop, ditaruh jaket nongol. Lalu kan diajak foto sama jancukers dan diupload. Eh dikomentari sama murid saya itu, @gusmusgusmu,” kata @sudjiwotedjo #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kalau @gusmusgusmu melihat tadi koruptor itu orang yang miskin. Bagaimana presiden dari negeri sebelah melihatnya?” tanya @NajwaShihab kepada @sudjiwotedjo #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Ada syair yang bagus dan beredar di kalangan jancukers. Syair dari kakaknya RA Kartini yakni Sosrokartono,” lalu @sudjiwotedjo melantunkan syair “Sugih Tanpo Bondo” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab bertanya kepada @TodungLubis, mengapa para koruptor seperti kebal dan tidak merasakan efek jera,” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Memang tidak bakal ada efek jera. Biaya politiknya besar. Saya setuju dengan @gusmusgusmu, jangan dihukum mati, tapi dimiskinkan dan penjara seumur hidup tanpa remisi agar jera,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab bertanya kepada @gusmusgusmu, “bagaimana nasib negeri ini jika tidak ada yang jera?” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Makanya dulu saat awal reformasi, kalau kepalanya tidak dicopot dan diganti kepala baru, Insya Allah kiamat kurang dua hari akan tetap seperti ini,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kalau kata pemerintah sekarang itu revolusi mental. Kita ini sudah dididik 32 tahun oleh Pak Harto mencintai duit. Luar biasa itu Pak Harto,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “32 tahun kita dididik seperti itu. Jadi, hampir semua orang Indonesia kepingin kaya. Tinggal jujur saja mau ngaku atau tidak,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Lihat di bak mobil-mobil truk, ada gambar Pak Harto dan tulisan, “Piye, penak zaman ku toh” Saya yang jawab, “Iya enak zaman sampeyan mbah. Soehartonya cuma sampeyan, sekarang semua jadi Soeharto,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo Menjelang tahun politik, @NajwaShihab bertanya kepada @gusmusgusmu bagaimana menyikapinya.”Saya ingin belajar ilmu firasat dari @gusmusgusmu#GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Pemimpin itu macam-macam. Ada pemimpin politik, pemimpin negara, pemimpin agama dan lain-lain. Wajahnya itu kelihatan dari perilakunya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab menanyakan kepada @gusmusgusmu, selain menggunakan ilmu firasat, apa yang bisa jadi patokan untuk memilih pemimpin. #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Tergantung pemimpinnya. Kalau dia pemimpin agama, dia harus mengamalkan ilmunya. Jadi bukan hanya tahu ilmunya. Kalau hanya tahu, komputer di rumahku hafal semua tafsir,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Pemimpin agama hafal Alquran, tapi kelakukannya qurani apa nggak? Dia pandai menerangkan hadits, tapi perilakunya seperti nabi atau tidak?” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Pemimpin agama kan selalu mengatakan dirinya Warasatul Anbiya, pewarisnya nabi-nabi. Jadi kelakukannya harus berusaha mengikuti nabi,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Sekarang kan banyak yang hanya akting saja. Itu @sudjiwotedjo dikasih jubah dan sorban juga bisa. Sudah terlihat luar biasa. Nanti umatnya banyak sekali,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kalau pemimpin negara, dia harus tahu keperluan negara apa. Kalau wakil rakyat, dia harus tahu rakyat. Wong tidak pernah ketemu rakyat kok mewakili rakyat,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Wakil rakyat itu posisinya kalah tinggi dengan rakyat. Karena wakil rakyat hanya mewakili. Mosok yang lebih tinggi tidak boleh mengkritik. Justru wakil rakyat tidak boleh mengkritik rakyat,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab menanyakan status medsos @gusmusgusmu yang menuliskan, “Rakyat itu lebih terhormat dari wakil-wakilnya. Tapi masalahnya sering salah pilih,” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Rakyat kita terlalu lugu. Jadinya sering diperdaya oleh pemimpinnya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Rakyat salah pilih karena terkadang tidak melihat akhlak pemimpinnya. Tapi seringkali melihat amplopnya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Rakyat yang berdaulat ini harus berubah. Mosok kita mau jengkel terus melihat perilaku wakil kita. Bukan hanya salah wakilnya, tapi salah kita juga yang memilihnya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Ini doa-doa yang biasa dibacakan khotib menjelang pemilu. “Tuhan, jangan Engkau kuasakan atas kami penguasa-penguasa yang karena dosa-dosa kami, tidak taku kepada-Mu dan tidak mengasihani kami,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Jadi memang kesalahan kitalah yang membuat kita mendapat pemimpin yang tidak takut Tuhan dan tidak mempunyai belas kasihan kepada rakyat,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo Pianis cilik @kafinsulthan dan kelompok musisi dari Maluku, Manumata berkolaborasi dengan musikalisasi puisi Gus Mus berjudul Aku Melihatmu. #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab berbicara tentang peran ulama dalam menjawab persoalan negeri teka-teki bersama @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Ulama ini dari bahasa Arab. Ulama itu jamaknya alim. Secara bahasa, artinya orang yang mempunyai pengetahuan. Habibie, Einstein, Galileo itu ulama, karena dia mempunyai pengetahuan,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Ulama dalam bahasa Arab jamak, bahasa Indonesia jadi tunggal. Orang kita itu asal saja mengubah kata dari luar. Maknanya juga jadi berbeda, makanya kalau sudah masuk jadi pengurus Majelis Ulama, pasti dianggap ulama,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab menanyakan kepada @gusmusgusmu soal twitnya yang berbunyi, “Siapa yang salah; yang mengustadzkan; yang diustadzkan; atau yang percaya keustadzannya?” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Menurut sosiolog Arief Budiman, ulama itu ada yang produk masyarakat, karena masyarakat melihat ilmunya, melihat lakunya, maka masyarakat menyebut dia ulama,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Ada juga ulama produk pers. Dari situ terbentuk opini masyarakat kalau orang ini ulama. Model seperti ini banyak sekali, termasuk saya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Ada yang versi pemerintah, seperti di MUI itu. Lalu bikinan politisi. Mereka beli sorban 200, terus dipajang saat konferensi pers. Politisi bilang kita sudah didukung 200 ulama,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Lalu terakhir ulama versi dirinya sendiri. Ulama seperti ini hanya memerlukan modal keilmuan yang ‘murah’ dan sedikit kemampuan akting,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Yang sangat berbahaya, kalau ulama melakukan atau mengucapkan sesuatu yang bertentangan dengan agama seperti menghalalkan fitnah, ujaran kebencian, mengadu domba. Orang awam tahunya dia itu ulama,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Padahal seorang ulama harus memiliki perilaku yang mirip dengan Nabi, salah satunya tidak tahan melihat penderitaan umatnya. Jadi, ulama seharusnya melihat umat dengan kasih sayang,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab kembali meminta @gusmusgusmu untuk membacakan puisi, kali ini dengan judul ‘Aku Merindukanmu, O, Muhammadku’. #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab menanyakan soal fenomena banyaknya kelompok-kelompok yang ada di masyarakat kepada @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo Di salah satu status medsosnya, @gusmusgusmu menuliskan,”MEREKA itu siapa? KALIAN itu siapa? KAMI itu siapa? Bukan itu semua KITA dihadapan-Nya?! #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kalau kita mengaku umatnya Nabi Muhammad SAW, ingat dawuhnya beliau, “ Kullukum min Adam wa Adam min turaab”‘(kalian semua ada dari Adam, dan Adam dari tanah). Artinya kita ini sama, manusia semua,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kenapa kita bersyukur? Karena manusia ini dicintai dan dimuliakan Tuhan. Beda dengan malaikat yang tidak punya pilihan. Kita diberikan Tuhan Indonesia, harus bersyukur,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Grand Syaikh Al Azhar mengatakan Indonesia ini potongan dari surga. Untuk mensyukuri ini, menjaga Indonesia. Jadi kita itu kuncinya bersyukurlah pada Allah S.W.T,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@NajwaShihab bertanya kepada @sudjiwotedjo mengenai ‘keasyikan’ Tuhan dari bukunya yang berjudul ‘Tuhan Maha Asyik’ #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Buku ‘Tuhan Maha Asyik’ antara lain dipengaruhi murid saya @gusmusgusmu, tapi kalau saya sebut murid, itu saya nipu. Sebenarnya beliau guru saya,” @sudjiwotedjo #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Menghina Tuhan tidak harus sampai menginjak kitab sucinya, tidak harus sampai mempermainkan nama Nabinya. Besok khawatir tidak bisa makan saja kau sudah menghina Tuhan,”@sudjiwotedjo #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo .@sudjiwotedjo bercerita tentang proses akulturasi antara kebudayaan Islam dan dirinya sebagai seorang dalang #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo Setelah menghadapi perdebatan mengenai gayanya mengaji, @sudjiwotedjo akhirnya merasa bahwa Islam asyik.” Itu karena @gusmusgusmu memberikan apresiasi,” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kita itu pertama-tama harus kenal Tuhan, orang yang tidak kenal Tuhan dia mengira kadang-kadang Tuhan itu seperti dia. Jadi kalau dia marah berarti Tuhan marah,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Tuhan itu mempunyai 100 kasih sayang. Satu dianugerahkan kepada Ibu untuk menyayangi anaknya. Dibagi orang 7,5 milyar untuk saling mengasihi. Yang 99 ini, untuk kasih sayang-Nya kepada seluruh hambaNya,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo@gusmusgusmu sosok yang mengajarkan kepada kita tentang bagaimana menjadi manusia yang baik, manusia yang beriman, manusia yang bersih dan manusia yang mencintai sesama,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Malam ini saya belajar dari @gusmusgusmu dalam kekecilan kita sebagai manusia, kita bisa berbuat banyak. Tapi banyak orang merasa sudah sangat besar sehingga dia merasa angkuh, arogan dan tidak mau peduli dengan sesama,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Malam ini kita diajarkan oleh @gusmusgusmu bahwa kekuasaan berada dibanyak tangan, sehingga korupsi juga terjadi sangat massif,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Kekuasaan yang menyebar baik dari pusat maupun daerah, membuat korupsi saat ini mengalami desentralisasi,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Media sosial bisa digunakan untuk membangun bangsa, membangun kebersihan, membangun kebersamaan,” @TodungLubis #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo Diakhir acara #MataNajwa, @gusmusgusmu memberikan sebuah pesan. “Kita berdoa mudah-mudahan pemimpin kita diberi hidayah petunjuk oleh Tuhan supaya tidak melupakan Tuhan,” #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Orang yang melupakan Tuhan, akan dibuat Tuhan melupakan diri sendiri. Maka jangan heran jika banyak orang lupa diri, karena dia lupa Tuhan,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
@NajwaShihab @gusmusgusmu @kafinsulthan @TodungLubis @sudjiwotedjo “Jangan pernah lupa Tuhan betapapun kemampuan Anda, betapapun kehebatan Anda,” @gusmusgusmu #GusMusdanNegeriTekaTeki
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Mata Najwa
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!